TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Teoritis 1.Tingkat Bunga
2.1.3. Penentuan Tingkat Bunga
i nama liquidity preference. Permintaan uang riil adalah
sedangkan penurunan penawaran uang riil akan menaikkan tingkat bunga. Sebagai tingkat bunga nominal, r tingkat bunga riil, dan π tingkat inflasi, maka hubungan antara ketiga variabel tersebut adalah :
r = i – π... (i) Tingkat bunga riil adalah perbedaan diantara tingkat bunga nominal dan tingkat inflasi. Sedangkan tingkat bunga nominal adalah jumlah tingkat bunga riil
inflasi :
i = r + π... (ii) Persamaan di atas disebut persamaan Fisher (Fisher equation). Persamaan tersebut menunjukkan tingkat bunga bisa berubah karena dua alasan: karena tingkat bunga riil berubah atau karena tingkat inflasi berubah.
2.1.3.1. Teori Keynes tentang tingkat bunga
Dalam teori Keynes, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Lebih lanjut dijelaskan bahwa menurut teori ada 3 motif, yaitu: motif transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Ketiga motif ini yang merupakan sumber timbulnya permintaan akan uang yang diber
fungsi dari tingkat bunga. Keseimbangan pasar uang terjadi jika permintaan uang riil sama dengan penawaran uang riil. Sesuai dengan Theory of Liquidity Preference, peningkatan permintaan uang riil akan menurunkan tingkat bunga,
enawaran uang riil bergeser ke kiri. Sehingga
jika tin g
dipegan
2/P M/P ng Riil
permintaan terhadap tabungan tersebut untuk diinvestasikan. Pasokan loanable funds
contoh, jika bank sentral mengurangi penawaran uang M, dengan P tetap, maka M/P akan semakin kecil. Dengan demikian p
gkat bunga naik maka masyarakat akan mengurangi jumlah uang riil yan g. Secara grafik dapat dilihat dalam Gambar 2.1.
r penawaran uang Suku Bunga 2 2/P M penurunan pada Tingkat r L(r) menaikkan tk. Suku bunga
r1
M
Saldo Ua
Sumber : Ekonomi Makro. Teori, Anslisis dan Kebijakan, Herlambang, dkk, 2001 Gambar 2.1. Teori Keynes Mengenai Tingkat Bunga
2.1.3.2. Teori Klasik tentang tingkat bunga
Menurut ekonomi klasik, tingkat bunga adalah balas jasa dari modal yang ditanam. Semakin langka modal maka semakin tinggi tingkat bunga, dan sebaliknya. Jadi menurut kamus klasik, tingkat bunga (yang telah dikoreksi inflasi) ditentukan oleh interaksi antara suplai tabungan untuk dipinjamkan (loanable funds) dan
ingkat bunga yang berlaku. ementara permintaan terhadap tabungan ditentukan oleh produktivitas aktual dan prospek injaman yang diperlukan untuk menutup kesenjangan antara investa
kian, keseimbangan tingkat bunga dipengaruhi oleh tabungan dan investasi, atau jika keinginan m dengan keinginan
pengus u juga meyakini bahwa tingkat bunga
akan berubah dengan cepat untuk menciptakan keseimbangan pasar guna
memberikan respons kepada perub l. Secara grafik
dapa d
ditentukan oleh tingkat tabungan dalam perekonomian makro, sedangkan tingkat tabungan ini akan sangat tergantung pada faktor-faktor ekonomi lainnya seperti daya beli atau pendapatan individu saat sekarang dan ekspektasinya. Faktor intangible
seperti selera, preferensi dan perilaku sosiologis, serta t S
dari modal dan p
si dan sumber dana yang ada. Dengan demi
enabung masyarakat sama aha untuk melak kan investasi. Teori ini
ahan faktor-faktor ekonomi rii t ilihat dalam Gambar 2.2.
Tabungan
) adalah salah satu teori yang paling dikenal dalam euangan internasional yang menerangkan bagaimana hubungan bursa valas forex
arket dengan international money market (pasar uang internasional).
Teori IRP menyatakan bahwa perbedaan tingkat bunga (securities) pada
ternational money market akan cenderung sama dengan forward rate premium atau
iscount. Dengan kata lain berdasarkan teori IRP akan dapat ditentukan/diperkirakan erapa perubahan kurs forward atau forward rate (FR) dibandingkan dengan spot ate (SR), bila terdapat perbedaan tingkat bunga misalnya antara home country dan
reign country. Menurut IRP, besarnya perubahan FR terhadap SR akan ditentukan leh besarnya forward rate premium atau discount, yang timbul sebagai akibat dari bunga i Tingkat 1 i0 Investasi 1 Investasi 0 0
S0 S1 Dana Investasi (loanablefunds) Sumber : Noegroho, 2002
Gambar 2.2. Teori Klasik Mengenai Tingkat Bunga
2.1.3.3. Konsep paritas suku bunga (interest rate parity)
Interest Rate Parity (IRP k m in d b r fo o
antara home country dan foreign country. Dengan demikian seorang akan dapat menentukan dalam mata uang atau valas apa dananya akan diinvestasikan (Hady, 2001).
apat diturunkan dari rumus di bawah ini :
= i*t + Ft - St ... (i)
i = i*t + FP ... (ii) Diman
P (For
sogen. Sesuai perbedaan tingkat bunga
pemilik dana
Persamaannya d
it t
a :
Ft = Nilai tukar di masa mendatang St = Nilai tukar sekarang
ward Premium) = Ft – St F
2.1.3.4. Model IS – LM
Model IS – LM adalah inti dari teori yang dikembangkan oleh John Maynard Keynes (1883 – 1946) dalam bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money, 1936. Model ini mengasumsikan harga sebagai variabel ek
dengan namanya model ini terdiri dari dua bagian. Pertama kurva IS yang berasal dari “Investment” dan “Saving”. Kedua adalah LM yang berasal dari “Liquidity preference” dan “Money”.
Kurva IS mewakili pasar barang dan jasa, sedangkan LM mewakili pasar uang. Variabel yang menghubungkan kedua pasar ini adalah tingkat bunga, karena tingkat bunga mempengaruhi investasi (mewakili pasar barang) maupun permintaan
uang (mewakili pasar uang). Model ini menunjukkan bahwa interaksi antara pasar barang dengan pasar uang menentukan permintaan agregat (Herlambang,dkk, 2001).
Pa
t
intaan barang dan jasa yang sangat sederhana disebut
di mana tidak ada transaksi perdagangan dengan negara luar, ekspor bersih sama dengan nol. Maka pengeluaran yang a dengan konsumsi, ditambah investasi yang direncanakan I, da
tan total dikurangi dengan pajak. Jika investasi yang dir
a. sar Barang dan Kurva IS
Kurva IS menunjukkan hubungan antara tingkat bunga dengan tingka pendapatan pada pasar barang dan jasa. Hubungan ini dapat dilihat dengan menggunakan teori perm
Keynessian Cross.
a. The Keynessian Cross
Dalam perekonomian yang tertutup,
direncanakan E sam
n pengeluaran pemerintah G.
E = C + I + G ... (i) Sedangkan fungsi konsumsinya adalah :
C = C(Y – T) ... (ii) Fungsi di atas menunjukkan bahwa tingkat konsumsi ditentukan oleh disposible income yaitu pendapa
encanakan diasumsikan tetap maka I = I dan dengan kebijakan fiskal tertentu, pengeluaran pemerintah G dan pajak T juga tetap, maka G = G, T = T.
Dengan demikian persamaan pengeluaran yang direncanakan menjadi :
E = C (Y – T) + I + G ... (iii) Persamaan di atas menunjukkan bahwa pengeluaran yang direncanakan adalah
stasi yang direncanakan I (eksogen) dan variabel ke
nessian Cross.
Y = E
seimbangan Pendapatan
Gambar 2.3. The Keynessian Cross
b.
investasi dapat dituliskan dalam fungsi dari pendapatan Y, inve
bijakan fiskal G dan T (keduanya juga eksogen). Pada Gambar 2.3. menunjukkan kondisi pengeluaran sebenarnya sama dengan pengeluaran yang direncanakan. Dengan tambahan fungsi pengeluaran yang direncanakan, gambar ini menjadi Key
pengeluaran E yang direncanakan E = C + I + G A Ke 45o 0 Y Pendapatan, output
Sumber : Ekonomi Makro. Teori, Anslisis dan Kebijakan, Herlambang, dkk, 2001
Tingkat Bunga, Investasi, dan Kurva IS Hubungan antara tingkat bunga dengan
E Y = E Y-T) 1) + G Y-T) 2) + G Y2 Y1 Y Pendapatan, Output
(a) Kurva Investasi (c Kurv r
r
S
I(r2) I(r1) I Y2 Y1 Y Investasi Pendapatan, Output
ebijakan, Herlambang, dkk, 2001 fungsi investasi sebagai berikut :
I = I (r)
Fungsi investasi ini ditunjukkan pada panel (a) Gambar 2.4. Tingkat bunga adalah biaya dari dana untuk investasi, maka kenaikan tingkat bunga akan mengurangi tingkat investasi. Dengan demikian kemiringan fungsi investasi negatif.
(b) The Keynessian Cross
E = C( + I(r E = C( + I(r ) a IS r 2 r2 r1 r1 I
Sumber : Ekonomi Makro. Teori, Anslisis dan K
ngkan dengan Keynessian Cross untuk melihat bagaimana perubahan tingkat bunga terhadap tingkat pendapatan. Semakin tinggi ting
mak dire
seperti yang ditunjukkan pada panel (b). Pergeseran fungsi pengeluaran yang dire
ri n emakin rendah investasi yang direncanakan dan semakin rendah pula tingkat
an
Pasar Uang dan Kurva LM
gkat bunga dengan pendapatan teori tingkat bunga yang sangat
bunga. Jika Keynessia usun kurva IS, maka
Fungsi investasi dapat digabu
kat bunga, maka rendah tingkat investasinya. Jika tingkat bunga naik dari r1 ke r2, a investasi menurun dari I(r1) menjadi I(r2). Penurunan investasi yang ncanakan akan menggeser fungsi pengeluaran yang direncanakan ke bawah,
ncanakan akan menurunkan keseimbangan pendapatan dari Y1 ke Y2. Jadi kenaikan tingkat bunga akan menurunkan tingkat pendapatan.
Kurva IS menghubungkan tingkat bunga dengan pendapatan yang berasal da fungsi investasi dan Keynessian Cross. Semakin tinggi tingkat bunga, maka aka s
pendapatan. Oleh karena itu kurva IS kemiringannya negatif, seperti ditunjukk pada panel (c) Gambar 2.4.
b.
Kurva LM menunjukkan hubungan antara tin pada pasar uang. Hubungan ini dapat dilihat dengan sederhana yaitu Theory of Liquidity Preference.
a. Theory of Liquidity Preference
Adalah interpretasi yang paling sederhana dari teori Keynes tentang tingkat
the
ndapatan juga berarti pe
ory of liquidity preference merupakan penyusun utama dari kurva LM. Teori ini menjelaskan bagaimana permintaan dan penawaran uang riil menentukan tingkat bunga.
b. Pendapatan, Permintaan Uang, dan Kurva LM
Permintaan uang riil selama ini diasumsikan hanya dipengaruhi oleh tingkat bunga. Dalam kenyataan tingkat pendapatan Y juga mempengaruhi permintaan uang. Jika pendapatan tinggi, pengeluaran juga tinggi, sehingga masyarakat juga melakukan banyak transaksi. Sehingga peningkatan pe
ningkatan permintaan uang. Fungsi permintaan uang sekarang dapat dituliskan menjadi :
M = L (r,Y)
Jumlah permintaan uan
Pd
g riil berhubungan negatif dengan tingkat bunga dan berhubungan positif dengan pendapatan. Kurva LM memperlihatkan hubungan ga dengan pendapatan ini. Semakin tinggi tingkat pe
ditunjukkan pada panel (b) Gambar
yang terjadi antara tingkat bun
ndapatan, semakin tinggi pula permintaan uang riil, dan semakin tinggi juga tingkat keseimbangan suku bunga. Dengan alasan inilah maka diperoleh kurva LM yang kemiringannya positif, seperti yang
(a)Pasar untuk Saldo Uang Riil (b)Kurva LM r LM L(r,Y2) L(r,Y1)