• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membaca Cepat untuk Pemahaman

Dalam dokumen Bahasa indonesia Jarot mardiyanto (Halaman 69-74)

Pelajaran 4 Pengetahuan Umum

A. Membaca Cepat untuk Pemahaman

Bacalah teks berikut! Tandailah waktu mulai dan akhir dari kegiatan membaca. Hitunglah kecepatan membaca Anda dengan rumus kecepatan membaca per menit!

Probiotik Bermanfaat untuk Kekebalan Tubuh

Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, setiap hari orang di sana dipenuhi dengan beban kerja yang tinggi, pola hidup tidak sehat, dan pola konsumsi yang juga tidak sehat menyebabkan mereka mudah terserang penyakit. Oleh karena itu, mereka harus meningkatkan kekebalan tubuh. Salah satu aspek penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh adalah probiotik. ”Konsumsi probiotik ditujukan untuk mengatasi permasalahan dalam pencernaan,” kata Imam Santoso MPhil dari Departemen Biologi FMIPA UI, Depok, saat berbicara di hadapan 200 guru Biologi SMU se-Jakarta dan Bogor.

Lilley dan Stillwell (1965) memperkenalkan istilah probiotik untuk menggambarkan suatu substansi yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan substansi tersebut dapat menstimulasi pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Dalam hal ini istilah probiotik memiliki arti yang berlawanan dengan antibiotik. Adapun Roy Fuller (1989) mendefinisikan istilah probiotik sebagai mikroorganisme hidup dalam makanan suplemen yang memiliki efek menguntungkan bagi tubuh dengan meningkatkan keseimbangan mikroorganisme dalam intestin.

Suatu penelitian mengaitkan bahwa seseorang dengan pola konsumsi makanan berkadar lemak dan protein tinggi namun berserat rendah akan memiliki lebih banyak bakteri yang merugikan di dalam pencernaan. Sehingga diperlukan konsumsi mikroorganisme probiotik untuk mengatasi masalah pencernaan.

Mikroorganisme diharapkan mampu menjaga keseimbangan mikroorganisme pada pencernaan. Dengan demikian, kesehatan tubuh akan lebih terjaga. Para peneliti juga percaya bahwa mikroorganisme probiotik bakteri LAB berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Manfaat probiotik itu sendiri antara lain menurunkan kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah, memperbaiki fungsi imun, dan mencegah infeksi. Selain itu juga berfungsi memperbaiki kesehatan urogenital, menurunkan kadar kanker colon/detoksifikasi kersinogen, mengurangi inflamasi, meningkatkan penyerapan mineral, mengurangi kekacauan intestin dan sintesis nutrien.

Makanan probiotik bisa berbentuk susu fermentasi, yogurt, keju, mentega, sari buah, dan susu formula yang difortifikasi dengan bakteri asam laktat.

(Sumber: Kompas,30 Januari 2008)

A. Setelah membaca teks tertulis di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut tanpa melihat teks!

1. Hal-hal apa saja yang menyebabkan orang kota mudah terserang penyakit?

2. Apa kegunaan probiotik? Siapa yang mengungkapkan hal itu? 3. Siapa yang memperkenalkan istilah probiotik? Apa yang dimaksud

dengan istilah probiotik tersebut?

4. Apa definisi probiotik menurut Roy Fuller? 5. Apa manfaat probiotik itu?

B. Sebutkan gagasan pokok dari teks di atas! C. Ungkapkan kembali teks tersebut secara lisan!

1. Fakta dan Opini

Setelah Anda membaca teks tertulis di atas, menurut Anda kalimat mana yang termasuk fakta atau opini? Sebelum Anda menjawab pertanyaan ini, Anda harus bisa membedakan antara fakta dan opini. Apakah fakta dan opini itu?

Fakta adalah sesuatu yang sungguh-sungguh terjadi, atau sesuatu yang ada secara nyata. Sedangkan opini adalah sesuatu yang masih berupa pendapat umum/wacana. Perhatikan kalimat berikut!

a. Imam Santoso berbicara di hadapan 200 guru Biologi SMU se-Jakarta dan Bogor. (Fakta)

b. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, setiap hari orang di sana dipenuhi dengan beban kerja yang tinggi, pola hidup yang tidak sehat dan pola konsumsi yang juga tidak sehat menyebabkan mereka mudah terserang penyakit. (Opini)

Coba Anda cari pernyataan yang berupa fakta dan pernyataan yang berupa opini dari teks berikut ini!

Kesehatan Masyarakat

Tinggi, Kontaminasi ”E Coli” pada Air Minum

Penelitian yang dilakukan di empat kota, yaitu Banteng, Binjai, Manuk, dan Tangerang, menunjukkan tingginya kontaminasi bakteri E coli pada air minum penduduk. Hal ini disebabkan penanganan yang tidak higienis misalnya proses pemasakan yang tidak sempurna, yang menjadi salah satu sebab tingginya kasus diare di daerah tersebut. Hal ini dikemukakan Frieda Subrata, pelaksana Program Aman Tirta dari Johns Hopkins University (JHU) di Jakarta.

Survei beberapa bulan terakhir ini dilakukan JHU bekerja sama dengan Institute of Public Health and Water Research Universitas Illinois dan Cen-ters for Disease Control (CDC) Amerika Serikat. CDC sendiri mengembangkan teknik pengolahan air dengan sodium hipokhlorit untuk mengatasi wabah kolera di Amerika Serikat pada tahun 1992.

Dari penelitian yang melibatkan total 10.737 responden diketahui 47,5 persen rumah tangga memiliki air minum yang terkontaminasi E Coli. Risiko lebih besar ditemukan pada rumah tangga miskin.

Kondisi ini berkolerasi dengan kasus diare di Indonesia yang menempati peringkat kedua penya-kit penyebab kematian balita. Sekitar 100 balita per tahun mening-gal karena diare di Indonesia.

Dijelaskan Frieda, penyebab kontaminasi karena pengolahan air yang keliru. Penyebab kekeliruan yang paling sering terjadi di masyarakat antara lain merebus air tidak dibiarkan mendidih sekitar 1-3 menit. Padahal, langkah ini sangat penting agar bakteri mati.

Kesalahan lainnya yang juga sering dilakukan adalah cara penyimpanannya tidak aman dan tidak higienis. Misalnya, setelah direbus tutup panci dibuka begitu saja. ”Pengambilannya pun menggunakan gaung atau gelas serta tangan pun belum bersih sehingga terjadi rekontaminasi,” ujarnya.

Dari survei diketahui, perebusan tidak dibiarkan mendidih selama tiga menit karena masyarakat setempat kurang pengetahuan mengenai proses memasak air yang baik. Selain itu, alasan mereka harga minyak mahal,” ujarnya.

Sumber: www.sflorg.com Bakteri E-Coli pada air minum karena

Velar Setelah di empat kota, pada bulan-bulan mendatang dilakukan survei lanjutan di tujuh kota besar, yakni Banda Aceh, Surabaya, Malang, Lamongan, Medan, Makassar, Yogyakarta, Bandung, dan Tangerang.

(Sumber: Kompas, 25 Februari 2008 dengan pengubahan seperlunya)

2. Pemakaian Imbuhan pe-an dan -an

Untuk membuat pernyataan yang menyatakan ”proses” biasanya digunakan imbuhan pe-an dalam kalimat. Sedangkan untuk menyatakan hasil digunakan imbuhan -an.

Perhatikan contoh berikut!

a. Pemberontakan itu berhasil dipadamkan oleh pemerintah yang berkuasa. (pemberontakan - proses memberontak)

b. Pendaftaran calon karyawan telah ditutup beberapa hari yang lalu. (pendaftaran - proses mendaftar)

c. Setelah melalui berbagai pertimbangan, dia menerima anjuran teman-temannya.

(anjuran - hasil menganjurkan) d. Kiriman itu datang terlambat.

(kiriman - hasil mengirim)

Tugas

Bacalah teks berikut, kemudian carilah kata berimbuhan pe-an yang menyatakan proses dan imbuhan -an yang menyatakan hasil!

Komisi Eropa Beri Dana Hibah

Virus Flu Burung Tambah Ganas

Di Jakarta, Departemen Kesehatan pada tanggal 30 Januari 2008 meluncurkan program terkait rencana strategi nasional untuk pengendalian flu burung di Indonesia. Proyek ini bertujuan mencegah meluasnya penularan flu burung pada manusia dan meningkatkan kesempatan hidup pasien yang terinfeksi virus itu.

Proyek ”Implementasi Rencana Strategi Nasional untuk Pengendalian Flu Burung” adalah kerja sama antara Komisi Eropa (Commission of the European Community/EC) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Perjanjian yang dimulai 13 Desember itu akan berjalan tiga tahun dengan dana 13,5 juta euro (Rp132,5 miliar).

Dengan WHO sebagai pengelola proyek, mitra utama pelaksanaan proyek ini adalah Depkes dan Komnas Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan menghadapi Pandemi Influenza (FBPI). Depkes dan FBPI juga akan memiliki wakil dalam dewan pengarah untuk memantau dan mengawasi kerja proyek bernama INSPAI ini.

Ada empat kelompok kegiatan proyek ini, yakni peningkatan manajemen klinis, khususnya di rumah sakit (6,85 juta euro), surveilans (2,34 juta euro), perilaku sehat (1,8 juta euro), serta lebih mendalami virus H5N1 (718.000 euro). ”Kami yakin proyek ini dapat meningkatkan upaya pengendalian flu burung,” kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes Nyoman Kandun di Jakarta, kemarin.

Wakil EC Pierre Philippe menyatakan, sejak tahun 2006, untuk pengendalian flu burung secara global, EC telah mengalokasikan 245 juta euro dan negara-negara Uni Eropa telah mengalokasikan 168 juta euro. EC yakin, kerja sama masyarakat dunia, terutama Asia, harus dilanjutkan dan diperkuat. ”Kami berharap dukungan EC bermanfaat bagi pelaksanaan strategi nasional pengendalian flu burung,” ujarnya.

Dr Salunke dari WHO menambahkan, pencegahan penularan flu burung pada manusia dapat dilakukan dengan terciptanya pasar tradisional lebih sehat serta kuatnya surveilans berupa pengumpulan, analisis, dan penyebaran data kesehatan. Riset perlu dikembangkan untuk lebih memahami virus flu burung serta diagnosa lebih cepat dan tepat agar kesempatan sembuh pasien meningkat.

Dalam kesempatan lain, koordinator Senior Koordinasi Sistem Influ-enza untuk PBB David Naborra menyatakan, meski angka kasus penularan flu burung pada manusia di seluruh dunia relatif kecil, semua pihak harus tetap mewaspadai ancaman pandemi influenza.

Apalagi, tambahnya, virus ini terus bermutasi dengan cepat dan bertambah ganas. Kita harus lebih meningkatkan kemampuan riset untuk memahami bagaimana virus itu bermutasi,” ujarnya.

Sumber: Kompas, 1 Februari 2008 Gambar 4.1 Burung merpati balap, mendapat suntikan vaksin Medivac ND Lasota, yang diberikan secara rutin per tiga bulan

Salah satu tantangan dalam penanggulangan flu burung, lanjut Nabarro, adalah bagaimana mengendalikan penyebaran virus flu burung tanpa merugikan masyarakat miskin yang bergantung pada peternakan unggas untuk nutrisi keluarga dan penghasilan. Perlu ada sistem kesehatan dunia yang terintegrasi antarnegara,” katanya.

Menurut keterangan posko flu burung Depkes, jumlah korban meninggal akibat flu burung mencapai 101 orang dan 124 kasus sehingga angka kematian (case fatality rate) 81,4 persen. Terakhir, Nas (32), warga Perumahan Medistrania, Kecapatan Cikupa, Kabupaten Tangerang Banten, yang dirawat di RS Persahabatan, Jakarta Timur, meninggal dunia.

Kejadian ini menunjukkan mendesaknya kebutuhan vaksin flu burung yang efektif dan aman pada unggas dan manusia. Ketua pelaksana Harian Komnas FBPI Bayu Krisnamurthi menyatakan saat ini ada indikasi, vaksin flu burung yang digunakan pada peternakan unggas di Indonesia tidak lagi efektif karena virus itu terus bermutasi.

Sementara vaksin flu burung untuk manusia belum ditemukan. Menurut Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dalam rapat kerja Komisi IX DPR, Selasa lalu, yang sudah ada dan digunakan di Indonesia adalah vaksin influenza musiman yang berbeda sub tipenya dengan virus flu burung.

Semula pemerintah Indonesia akan bekerja sama dengan Baxter, produsen vaksin, tetapi terhenti karena pihak Baxter mensyaratkan pemerintah Indonesia bertanggung jawab penuh jika suatu saat terjadi reaksi samping dari vaksin. (EVY)

(Sumber:Kompas, 1 Februari 2008)

B. Mengidentifikasi Jenis Teks

Dalam dokumen Bahasa indonesia Jarot mardiyanto (Halaman 69-74)