• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNANINDIKATOR

Dalam dokumen Pembangunan Perumahan dan Permukiman di (Halaman 74-77)

51 D isadari sepenuhnya bahwa pembangunan nasional

TUJUAN 8 MEMBANGUN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNANINDIKATOR

1. Proporsi rumah tangga dengan berbagai kriteria sumber air (total) (%)

2. Proporsi rumah tangga/penduduk dengan berbagai kriteria sumber air (perdesaan) (%) 3. Proporsi rumah tangga/penduduk dengan berbagai kriteria sumber air (perkotaan) (%) 4. Cakupan pelayanan perusahaan daerah air minum (KK)

5. Proporsi rumah tangga dengan akses pada fasilitas sanitasi yang layak (total) (%) 6. Proporsi rumah tangga dengan akses pada fasilitas sanitasi yang layak (perdesaan) (%) 7. Proporsi rumah tangga dengan akses pada fasilitas sanitasi yang layak (perkotaan) (%)

INDIKATOR

1. Proporsi rumah tangga yang memiliki atau menyewa rumah (%) TARGET 11

Sumber : Laporan Pencapaian Millenium Development Goals Indonesia, 2007 Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia

4.2.4 Target MDGs Perumahan dan Permukiman di Indo-nesia

A. Indikator, Kriteria dan Target MDGs

Target MDGs Perumahan dan Permukiman di Indonesia diterjemahkan melalui penetapan kriteria yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia. Hal ini juga berlaku di masing-ma-sing negara, sehingga setiap negara mempunyai kriteria yang berbeda.

Target MDGs Permukiman di Indonesia diterjemahkan sebagai berikut

(i) Pengertian air minum diartikan sebagai air dari sumber air yang terlindungi yaitu (a) Pertama, air perpipaan, yaitu air dengan kualitas yang dapat diandalkan (reliable) dan lebih sehat dibandingkan dengan sumber air lainnya. (b) Kedua adalah air dengan sumber yang terlindungi, yaitu air dengan kualitas sumber air yang mempertimbangkan konstruksi bangunan sumber airnya serta jarak dari

tem-55

pat pembuangan tinja terdekat. Jarak yang layak antara sumber air dan tempat pembuangan tinja terdekat adalah lebih dari 10 meter. Sumber-sumber demikian meliputi air pompa, air dari sumur atau mata air yang dilindungi dan air hujan. Sementara sumber air dari sumber yang tidak terlindungi yang artinya jarak antara sumber air dan pem-buangan tinja kurang dari 10 meter tidak termasuk dalam kategori air minum.

(ii) Pengertian sanitasi diartikan sebagai fasilitas sanitasi da-sar berupa jamban (baik individual maupun komunal) be-serta sistem pengelolaan tinja (septic tank/tangki septik). Penentuan kriteria dan target MDGs di Indonesia telah mempertimbangkan kondisi yang ada. Hal ini bertolak dari pemikiran bahwa tujuan utama MDGs bukanlah mengejar tar-get tetapi bagaimana kemudian semua pihak dapat menyadari pentingnya memberi perhatian lebih pada pembangunan perumahan, air minum dan sanitasi. Indikator, kriteria dan tar-get selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

TABEL IV.3

INDIKATOR DAN TARGET MDGs PERMUKIMAN (AIR MINUM DAN SANITASI DASAR) INDONESIA

1 Proporsi penduduk dengan berbagai kriteria 67%

sumber air (total) (%)

Sumber Air Terlindungi - Total (Proporsi pendu-duk, baik perdesaan maupun perkotaan, yang sumber air minumnya berasal dari sumber air yang terlindungi baik perpipaan maupun non perpipaan terhadap total penduduk)

2 Proporsi penduduk dengan berbagai kriteria 67%

sumber air (perkotaan) (%)

IN D I K A T O R

DU N I A IN D O N E S I A

TARGET NOMOR

Sumber Air Terlindungi - Perkotaan

(Proporsi penduduk perkotaan yang sumber air minumnya berasal dari sumber air yang terlin-dungi baik perpipaan maupun non perpipaan terhadap jumlah total penduduk perkotaan)

3 Proporsi penduduk dengan berbagai kriteria 65,5%

sumber air (perdesaan) (%)

Sumber Air Terlindungi - Perdesaan

(Proporsi penduduk perdesaan yang sumber air minumnya berasal dari sumber air yang terlin-dungi baik perpipaan maupun non perpipaan terhadap jumlah total penduduk perdesaan)

56

4 Cakupan pelayanan perusahaan daerah air 57,4 %

minum (KK)

Air Minum Perpipaan (Proporsi penduduk baik perkotaan maupun perdesaan yang sumber air minumnya berasal dari sumber air yang terlin-dungi berupa perpipaan terhadap jumlah total penduduk)

67,7%

5 Proporsi rumah tangga dengan akses pada fasili- 65,5%

tas sanitasi yang layak (total) (%)

Sanitasi yang layak (Proporsi penduduk, baik perkotaan maupun perdesaan, yang mem-buang air besar pada fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat terhadap jumlah total pen-duduk)

6 Proporsi rumah tangga dengan akses pada fasili- 78,8%

tas sanitasi yang layak (perkotaan) (%)

Sanitasi yang layak di Perkotaan (Proporsi pen-duduk perkotaan yang membuang air besar pada fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat terhadap jumlah penduduk perkotaan)

7 Proporsi rumah tangga dengan akses pada fa- 59,6%

silitas sanitasi yang layak (perdesaan) (%)

Sanitasi yang layak di Perdesaan (Proporsi penduduk perdesaan yang membuang air be-sar pada fasilitas sanitasi yang memenuhi sya-rat terhadap jumlah penduduk perdesaan)

IN D I K A T O R

DU N I A IN D O N E S I A

TARGET NOMOR

Air Minum Perpipaan Perkotaan (Proporsi pen-duduk perkotaan yang sumber air minumnya berasal dari sumber air yang terlindungi berupa perpipaan terhadap jumlah total penduduk perkotaan)

52,8% Air Minum Perpipaan Perdesaan (Proporsi

pen-duduk perdesaan yang sumber air minumnya berasal dari sumber air yang terlindungi berupa perpipaan terhadap jumlah total penduduk perdesaan)

Sumber: Diolah dari Laporan Pencapaian MDGs Indonesia, 2007

Indikator MDGs perumahan didefinisikan sebagai tercip-tanya jaminan bermukim (secure tenure) bagi masyarakat, terutama MBR. Secure tenureadalah jaminan bagi masyarakat untuk tinggal di suatu tempat karena adanya bukti kepemilikan, sewa, atau mengontrak rumah, baik secara pribadi ataupun

kelompok. Dengan adanya secure tenure maka masyarakat tidak akan memiliki kekhawatiran atas kemungkinan terjadinya penggusuran atau pendudukan lahan maupun bangunan oleh pihak lain. Indikator, kriteria, dan target MDGs perumahan selengkapnya pada tabel berikut.

57

4.2.5 Pencapaian Target MDGs Perumahan dan Permukim-an Indonesia

Pencapaian tujuan MDGs bidang permukiman dan perumahan di Indonesia pada tahun 2007 secara umum telah berjalan sesuai target, bahkan target sanitasi dasar telah terca-pai. Namun demikian, masih diperlukan usaha keras agar cakupan pelayanan air, baik perpipaan maupun total, dan tingkat kepemilikan rumah dapat memenuhi target.

A. Perumahan

Target ke-11 MDGs memiliki indikator proporsi rumah tang-ga yang memiliki atau menyewa rumah. Indikator ini merujuk pada kondisi kepastian bermukim bagi rumah tangga terutama di kawasan perkotaan. Rumah tangga yang memiliki kepastian untuk bermukim di suatu lahan atau bangunan tempat tinggal dapat dilihat dari status penguasaannya, yaitu milik sendiri, sewa, dan kontrak.

Dalam dokumen pedoman MDGs, secure tenure didefini-sikan sebagai rumah tangga yang memiliki atau menyewa rumah, baik secara pribadi atau kelompok. Pada tahun 1992 proporsi rumah tangga dengan status rumah milik atau sewa di Indonesia adalah sebesar 87,7%, yang dalam waktu cukup lama relatif stabil dan tahun 2006, proporsi tersebut berkurang menjadi 84%. Selengkapnya pada tabel IV.5 dan Gambar 4.1.

TABEL IV.4

INDIKATOR DAN TARGET MDGs PERUMAHAN

1 Proporsi penduduk perkotaan yang tinggal di *

permukiman kumuh

Proporsi rumah tangga yang memiliki rumah atau menyewa rumah

IN D I K A T O R

DU N I A IN D O N E S I A

TARGET NOMOR

Sumber: Laporan Pencapaian MDGs Indonesia 2007 Catatan * tidak dicantumkan secara jelas besarannya

GAMBAR 4.1

RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI ATAU

Dalam dokumen Pembangunan Perumahan dan Permukiman di (Halaman 74-77)