E Ragam Bahasa Sesuai Konteks dan Situasi (Pragmatik)
1. Membedakan Berbagai Ragam Bahasa
2. mempergunakan ragam bahasa sesuai dengan konteks dan situasi (pragmatik).
1. Membedakan Berbagai Ragam Bahasa
Bila kita cermati, bahasa mana pun akan memperlihatkan variasi tertentu dilihat dari sudut pemakainya. Variasi tersebut dapat dilihat dari individu ke individu, tempat pemakaian atau lingkungan geografisnya, atau berdasarkan stratifikasi sosialnya, dan dapat pula dilihat dari situasi pemakaian. Oleh karena itu, kita mengenal adanya idiolek, dialek, dan dialek sosial (sosiolek).
Keseluruhan ciri bahasa atau ujaran perseorangan disebut idiolek; kumpulan idiolek yang ditandai oleh ciri-ciri yang khas dalam tata bunyi, morfologi, kosakata, ungkapan-ungkapan, dan ciri-ciri sintaksis disebut dialek; sedangkan kumpulan idiolek yang ditandai oleh pola-pola kebahasaan yang dipengaruhi oleh faktor sosial, faktor ekonomis, dan faktor edukatif suatu lapisan sosial disebut sosiolek.
Berdasarkan ragamnya, variasi bahasa dapat dibedakan berdasarkan bidang wacana, cara berwacana, peran, dan formalitas hubungan.
a. Berdasarkan bidang wacana, ragam bahasa dibedakan atas ragam
ilmiah dan ragam populer.
1) Ragam ilmiah ialah ragam bahasa yang biasanya digunakan kegiatan- kegiatan ilmiah seperti perkuliahan, ceramah ilmiah, dan tulisan- tulisan ilmiah. Ragam ilmiah ditandai oleh penggunaan istilah-istilah yang hanya dimengerti kaum intelek.
2) Ragam populer ialah ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan nonilmiah, dalam pergaulan sehari-hari, dan dalam tulisan-tulisan populer. Ragam populer biasanya dapat dipahami oleh semua penutur suatu bahasa.
b. Berdasarkan cara berwacana atau media yang digunakan, ragam
bahasa dibedakan atas ragam tulis dan ragam lisan.
1) Ragam tulis
Ragam tulis masih dibedakan lagi atas bahasa yang dipergunakan dalam buku, majalah, surat kabar, surat-menyurat, dan telegram. Ragam tulis biasanya lebih cermat, kalimat-kalimatnya lebih teratur, dan susunan isinya lebih teratur, serta logis. Ragam tulis dalam media massa sangat dipengaruhi oleh pembaca yang menjadi sasarannya, sehingga masing- masing mempunyai corak tersendiri.
2) Ragam lisan
Ragam lisan ialah ragam bahasa yang diucapkan langsung oleh penuturnya kepada khalayak. Ragam lisan masih dapat dibedakan lagi atas ragam percakapan, ceramah, pidato, dan ragam yang digunakan melalui telepon radio, atau televisi. Seperti halnya dalam ragam tulis, ragam lisan juga dipengaruhi oleh partisipan yang terlibat.
c. Pemakaian bahasa yang didasarkan pada fungsi sosial atau fungsi
lain dari sebuah tutur disebut ragam bahasa berdasarkan peran. Berdasarkan peran sosial atau fungsinya, ragam bahasa dapat dibedakan menjadi beberapa macam, berikut ini.
Problematika Tenaga Kerja Indonesia 181
1) Ragam resmi dan ragam tak resmi
Ragam resmi ialah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi resmi seperti pertemuan-pertemuan, peraturan, dan perundang-undangan. Ragam tak resmi biasanya digunakan dalam situasi tak resmi seperti dalam pergaulan dan percakapan pribadi.
2) Ragam teknis dan nonteknis
Ragam teknis ialah ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah yang berjenjang ilmiah murni, bersifat argumentatif sampai ke eksposisi yang sangat populer. Sebaliknya, ragam bahasa nonteknis dapat bervariasi dari ragam yang sudah menyentuh ragam teknis populer hingga ke ragam yang sama sekali teknis.
3) Ragam prosa dan lirik
Ragam prosa ialah ragam bahasa yang lebih mengandalkan bahasa langsung tanpa sentuhan estetis. Sebaliknya, ragam bahasa lirik lebih banyak diwarnai oleh aspek estetis, khususnya pilihan kata yang dianggap indah dan penuh irama.
4) Ragam terbatas
Ragam terbatas ialah ragam bahasa yang khusus digunakan dalam kesempatan atau kegiatan yang sangat khusus seperti bahasa telegram dan aba-aba dalam baris-berbaris.
d. Berdasarkan formalitas hubungan, ragam bahasa dapat dibedakan
atas ragam netral, ragam sopan, dan ragam kasar
1) Ragam netral
Ragam jenis ini biasanya digunakan oleh dua partisipan yang sama derajatnya, tanpa menyentuh masalah sopan santun.
2) Ragam sopan
Ragam jenis ini terjadi bila seseorang berbicara dengan seseorang yang lebih tinggi kedudukannya atau orang yang dihormati.
3) Ragam kasar
Ragam jenis ini merupakan ragam bahasa yang digunakan terhadap orang yang lebih rendah kedudukannya.
L atihan 7.5
2. Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa dan variasi bahasa? Terangkan pula perbedaan ragam bahasa lisan dengan ragam bahasa tulis!
3. Tentukan perbedaan ragam bahasa yang digunakan dalam setiap wacana di bawah ini! Perbedaan itu dapat dilihat dari cara berwacana, formalitas hubungan, atau yang lain. Terangkan pula aspek-aspek yang ada di dalamnya!
a. arimawan setya
jalan pringgadani 12 A cirebon
jemput aku di stasiun kma minggu 15 mei 2008 pukul 13.00 ttk
niken
jalan bangau 17 b solo
b. Rony : “Selamat pagi, bisakah saya berbicara dengan Seto?”
Santi : “Maaf, dia baru saja keluar. Saya Santi, adiknya. Adakah pesan yang dapat saya sampaikan pada kakak?”
Rony : “Ah, tidak. Tolong sampaikan saja kalau tadi Rony menghubunginya. Ada hal penting yang akan disampaikan.”
Santi : “Baiklah. Maaf, bolehkah saya tahu apa masalahnya?”
Roni : “Ah, saya rasa tidak perlu. Ini masalah kami berdua. Tampaknya kurang etis kalau diungkapkan kepada orang lain. Maaf lho!” Santi : “Baiklah kalau begitu. Nanti akan saya
sampaikan kepadanya.”
Rony : “Oke. Terima kasih dan selamat pagi.” Santi : “Pagi.”
c. Ibu : “Selamat, Nak. Ibu sangat senang. Kalian telah mendapatkan pekerjaan.”
Edy : “Terima kasih, Bu. Semua ini berkat doa dan kebaikan Ibu. Bu, berhubung lokasi kerja saya cukup jauh, bagaimana jika mulai minggu depan saya mencari kontrakan?”
Problematika Tenaga Kerja Indonesia 183 Ibu : “Apa sudah dipertimbangkan? Tapi, kalau itu
sudah menjadi niat dan tekadmu, rasanya tak ada alasan Ibu untuk menolaknya. Jadi, silakan saja.” Edy : “Terima kasih, Bu. Mohon doa restunya.” d. Dani : “Menurutmu, jenis film apa yang paling menarik
bagi anak muda?”
Beni : “Wah, sulit bagiku untuk mengatakannya.” Dani : “Paling tidak kalian mempunyai pendapat.” Beni : “Yah… kukira ‘film action’ sangat menarik bagi
pria, sementara drama rumah tangga banyak menarik perhatian kaum wanita.”
Dani : “Benar juga katamu.”
e. Kepsek : “Pendidikan menjadi tanggung jawab kita bersama. Kita tidak dapat menangani semua permasalahan itu sendiri-sendiri. Jadi, penanganan kenakalan remaja menjadi tanggung jawab kita bersama, yaitu antara lain orang tua, guru, masyarakat, dan pemerintah.” f. Putri : “Maaf, Pak. Rasanya tidak masuk akal jika dia dapat membuat prakarya sebagus itu. Lagipula, dalam waktu yang relatif singkat dan di sela-sela banyaknya tugas, rasanya hal itu tak mungkin dapat dilakukannya.”
g. “Cukup menarik pertanyaan yang Saudara ajukan. Saya mengucapkan terima kasih atas kejelian penyimakan Anda. Baiklah akan saya coba menjawab pertanyaan Anda.” “Pertanyaan Saudara A pada hemat saya sama dengan pertanyaan penanya ke-2. Oleh karena itu, hal itu tidak akan saya terangkan lagi.”
h. sepisau luka sepisau duri sepikul dosa sepikan sepi sepisau duka serisau diri sepisau sepi sepisau nyanyi sepisaupa sepisaupi
sepisapunya sepikan sepi sepisaupa sepisaupi
2. Menggunakan Berbagai Ragam Bahasa Sesuai dengan Konteks