• Tidak ada hasil yang ditemukan

memiliki hati nurani untuk selalu memegang teguh kebenaran dan transparansi manajemen perusahaan,

Dalam dokumen Annual Report 2010 for web (Halaman 69-74)

layaknya keseriusan bocah-bocah yang bersama-sama

mengungkap ilmu kebenaran yang hakiki.

w w w .p e rt a mi n a .co m

137

136

L APO R AN T AH U N AN | AN N U AL R EPO R T PER T AMI N A 2 0 1 0

Sesuai dengan Visi Pertamina, yaitu Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia, maka program GCG Pertamina dilaksanakan dalam konteks menerapkan prinsip tata kelola korporasi setara dengan perusahaan publik dan membangun lingkungan bisnis yang sehat bersama mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya.

Komitmen Pertamina terhadap penerapan GCG terlihat dengan adanya Surat Dewan Komisaris No. 10/K/ DK/2006 tanggal 16 Januari 2006 kepada Direktur Utama, perihal penetapan unit organisasi dan Champion GCG di jajaran Direksi sebagai counterpart Komite GCG. Sebagai tindak lanjut atas surat tersebut, dibentuklah fungsi Management GCG di bawah organisasi Sekretaris Perseroan, menggantikan fungsi Legal Advisor yang telah ada sebelumnya. Fungsi ini bertugas untuk menjalankan program pengembangan dan penerapan GCG dan pada tahun 2010 fungsi Manajemen GCG berubah menjadi fungsi Compliance.

Untuk memonitor kegiatan GCG di perusahaan, Dewan Komisaris pada 2010 membentuk Komite SDM, Umum dan Teknologi. Sementara, untuk mendukung kegiatan operasional Dewan Komisaris, membentuk beberapa komite antara lain Komite Audit, Komite Renumerasi, Komite Pengolahan, Komite Pemasaran dan Niaga.

I. SCORE GCG PERTAMINA

Sesuai Surat Edaran Menteri Negara BUMN No. S-168/ MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008, di mana Score GCG ditetapkan sebagai salah satu parameter Tingkat Kesehatan Perusahaan. Dalam kurun waktu 3 tahun, sejak tahun 2008 hingga 2010 Pertamina melakukan kegiatan Eksternal Assessment GCG yang dilakukan oleh Assessor Independent. Adapun score rating GCG Pertamina tahun 2008 sebesar 80,03%, tahun 2009 sebesar 83,56% dan tahun 2010 sebesar 86,79%.

Pencapaian score rating GCG tahun 2010 melebihi nilai yang ditargetkan yaitu mencapai score 85%, dengan stretch target 86% atau masuk predikat “BAIK” dalam penilaian versi Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

In accordance with Pertamina’s Vision, to become a World Class National Oil Company, the company’s programs of GCG are implemented within the context of applying corporate governance principles of a public company and to establish healthy business environment with Pertamina’s partners and other stakeholders.

Pertamina’s commitment to GCG implementation is relected in the Board of Commisioners’ Statement No. 10/K/DK/2006 dated January 16, 2006 to the President Director on the formation of organizational unit and GCG Champion in the Board of Directors as a counterpart for GCG Committee. Following the statement, a GCG management function was formed and organized by Corporate Secretary, replacing the previous function of Legal Advisor. This function was tasked with execution of development program and GCG implementation and in 2010 the function was transformed to Compliance function.

The Board of Commissioners in 2010 formed the Human Resources, General and Technology Committees to monitor the company’s GCG activities. Meanwhile, several committees including Audit, Remuneration, Reining, Marketing and Trade Committees were formed to support the operational activities of the Board of Commissioners.

I. PERTAMINA’S GCG SCORE

In accordance with Circular issued by SOEs State Minister No. S-168/MBU/2008 dated June 27, 2008, the GCG score was determined as one of the parameters to measure the Company’s Health Level. From 2008 to 2010, Pertamina conducted GCG External Assessment, which was carried out by Independent Assessor. Pertamina’s GCG rating score in 2008 was at 80,03%, while in 2009 was at 83,56% and in 2010 reached 86,79%.

The achievement of GCG rating score in 2010 has surpassed the initial target of 85%, with stretch target of 86% or “GOOD” rating based on the assessment of State-Owned Enterprises Ministry.

A. PENERAPAN gCg

Semangat terbarukan Pertamina tercermin dalam penerapan tata kelola korporasi Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dilaksanakan sesuai prinsip Good Corporate Governance (GCG). Tujuan implementasi GCG Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan cara

meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.

2. Mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan eisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian perusahaan.

3. Mendorong agar perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar perusahaan;

4. Meningkatkan kontribusi dalam perekonomian nasional.

5. Meningkatkan iklim investasi nasional.

A. IMPlEMENTATION OF gCg

The renewable spirit of Pertamina is relected in the implementation of corporate governance as a State-owned Enterprise (SOE) in accordance with the principles of Good Corporate Governance (GCG). The goals of the implementation of GCG are:

1. Maximizing the corporate value by promoting the principles of disclosure, accountability, reliability, responsibility and fairness to achieve strong competitiveness both in national and international scope.

2. Promoting the company to be managed professionally, transparently and eficiently, as well as empowering the function and increasing independency of the company.

3. Promoting moral value and compliance with applicable laws in the company’s decision-making process and actions, as well as the awareness of corporate social responsibility towards stakeholders and environmental preservation around the company’s working areas.

4. Increasing the company’s contribution to the national economy.

5. Improving national investment climate.

3

w w w .p e rt a mi n a .co m

139

138

L APO R AN T AH U N AN | AN N U AL R EPO R T PER T AMI N A 2 0 1 0

Pada tahun 2010, fungsi Compliance membuat program yang menekankan pada percepatan implementasi GCG dan penanaman salah satu nilai perusahaan yaitu “clean”.

Hasil yang diharapkan dari program tersebut adalah terciptanya lingkungan kerja yang bersih dan nyaman, meningkatnya kepercayaan diri pekerja dalam melaksanakan pekerja dan mengambil keputusan serta peningkatan citra positif Perusahaan dimata para stakeholders.

Adapaun kegiatan yang sudah dilakukan fungsi Compliance selama tahun 2010 adalah sebagai berikut :

1 Pernyataan COI oleh Direksi dan Dewan Komisaris 2 Pengisian pernyataan CoC, pelaporan LP2P, Pelaporan

Gratiikasi yang dilakukan secara Online System. 3 Sosialisasi GCG kepada Pekerja (Korporat, Direktorat,

Unit Usaha, Anak Perusahaan, Perusahaan Afiliasi termasuk vendor).

4 Laporan Kepemilikan Saham Direksi dan Dewan Komisaris di Perusahaan lain.

5 Pertamina mencetak champion GCG, agen/leader Pertamina Clean yang berintegritas dan mempunyai komitmen penuh.

6 Partisipasi aktif Direksi dalam kegiatan GCG sebagai pembicara dibeberapa acara dan kesempatan. 7 Pengelolaan WBS meliputu analisa laporan awal

WBS, pembuatan tanggapan awal, pengumpulan data dan dokumen, analisa data, koordinasi dengan fungsi terkait dan konirmasi rencana tindak lanjut kasus. 8 Investigasi meliputi pelaksanaan investigasi,

presentasi hasil investigasi, koordinasi dengan funsgi terkait serta rencana tindak lanjut dan pembuatan rekomendasi.

9 Pembuatan media kit untuk komunikasi pertamina clean meliputi penulisan artikel dimedia internal yaitu media cetak dan elektronik seperti Pertamina TV, Media Pertamina, Warta pertamina. Selain itu komunikasi juga dilakukan melalui stiker, poster, banner, pocket card, broadcast.

10 Menyusun modul, membuat video visualisasi, contoh perilaku sesuai dengan etika (un-ethical behaviour)

In 2010, the Compliance function has created a program emphasizing on the implementation acceleration of GCG and imparting one of the company’s values “clean”.

The expected outcome of the program is the creation of a clean and convenient work environment, raising conidence of employees in carrying out their duties and decision making as well as boosting the Company’s positive image in the eyes of stakeholders.

The activities that have been conducted Compliance function during 2010 are as follows:

1 COI Statement by Directors and Board of Commissioners

2 Completing the CoC statement, LP2P reporting, Gratiication Reporting conducted through Online System.

3 Dissemination of GCG to Employees (Corporate, Directorate, Business Unit, Subsidiary, Afiliated Companies, including vendors).

4 Report of Share Ownership of Directors and Board of Commissioners in other companies.

5 Pertamina produced GCG champions, agents/leaders of Pertamina Clean with integrity and have a full commitment.

6 Active participation of Directors in the GCG activities as speakers in several events and occasions.

7 WBS Management covering early report analysis, initial response preparation, data and document collection, data analysis, coordination with related functions and conirmation of action plans for cases.

8 Investigation covering the investigation implementation, presentation of investigation results, coordination with related functions, action plans and making recommendations.

9 Producing media kit for Pertamina Clean communications including article writing on internal media both print and electronic media namely Pertamina, TV, Media Pertamina and Warta Pertamina. In addition, communication was also done through stickers, posters, banners, pocket cards, and broadcast. 10 Arranging modules, creating visualization video

Developing module, on examples of ethical behavior (Un-ethical Behavior).

Hal-hal yang diukur dalam Assessment GCG di PT Pertamina (Persero) dilaksanakan dengan menggunakan kriteria dan metodologi yang dikembangkan oleh BUMN. Tujuan assessment tersebut adalah untuk menilai implementasi GCG pada BUMN dengan aspek kajian yang meliputi 3 hal yaitu 5 indikator, 50 parameter dan 160 item. Score pencapaian GCG tahun 2009 - 2010 dapat dilihat pada tabel berikut:

No GCG Assesment Measurement AsspectAspek Pengujian Assessment GCG Maximum ScoreNilai Maksimal

Score Capaian Pertamina 2009 Pertamina’s Achievement Score in 2009 Score Capaian Pertamina 2010 Pertamina’s Achievement score in 2010

I Hak/Tanggung Jawab Shareholders

Shareholders’ Rights and Responsibilities 9 6.34 6.61

II Kebijakan Good Corporate Governance

Good Corporate Governance policy 8 7.58 7.29

III

Penerapan Good Corporate Governance

Good Corporate Governance

Implementation 66 56.99 59.86 IV Pengungkapan Informasi Information Disclosure 7 4.43 4.65 V Komitmen Commitment 10 8.22 8.39 T O T A L 100 83.56 86.79

Pada 2010, Pertamina melakukan program continuous improvement implementasi GCG yang meliputi kegiatan: (1) Menyelesaikan dokumen korporasi sebagai usaha

peningkatan kepatuhan/compliance terhadap peraturan perundangan yang ada.

(2) Meningkatkan transparansi dengan melakukan disclosure/keterbukaan informasi perusahaan untuk para stakeholder melalui berbagai media.

(3) Mendorong GCG sebagai budaya perusahaan melalui peningkatan pemahaman terhadap code of conduct atau etika usaha dan tata perilaku.

II. PROGRAM COMPLIANCE SELAMA TAHUN

2010

Sesuai dengan momentum transformasi diseluruh bidang dan untuk mendoronmg implementasi GCG, Pertamina menjalankan program GCG, Etika Bisnis dan Anti Korupsi. Sejak tahun 2006 Pertamina melaksanakan program Pertamina Clean. Tujuan dari pertamina Clean adalah menanamkan budaya kerja yang bersih kepada pekerja pertamina dan para mitra usaha dari praktek korupsi, benturan kepentingan, penipuan, pelanggaran terhadap hokum atau peraturan internal perusahaan dan perilaku tidak terpuji lainnya.

The measurements in PT Pertamina (Persero) GCG Assessment were used in accordance with the criteria and methodologies developed by SOEs. The objective of the assessment is to measure GCG implementation in SOEs comprising three aspects which cover ive indicators, 50 parameters and 160 items. The achievement of GCG score in 2009 - 2010 is shown in the following table:

In 2010, Pertamina conducted GCG continuous improvement implementation program which comprised:

(1) Completing the corporation document as an effort to improve compliance with applicable laws.

(2) Increasing transparency by conducting information disclosure of the company for stakeholders through various media.

(3) Promoting GCG as part of the corporate culture through improvement in understanding of the code of conduct or business ethics.

II. COMPLIANCE PROGRAM IN 2010

In accordance with the transformation momentum in all aspects and to encourage the implementation of GCG, Pertamina implemented GCG programs of Business Ethics and Anti Corruption. Since 2006, Pertaminahas carried out Pertamina Clean program. The purpose of Pertamina Clean is to inculcate a clean work culture to Pertamina employees and its business partners from corruption pratices, conlict of interest, fraud, violation of laws or the company’s internal regulations and other improper behavior.

w w w .p e rt a mi n a .co m

141

140

L APO R AN T AH U N AN | AN N U AL R EPO R T PER T AMI N A 2 0 1 0

1. Mengidentiikasi nilai-nilai dan standar etika selaras dengan visi dan misi perusahaan.

2. Menjabarkan tata nilai unggulan 6 C sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh insane pertamina dalam melaksanakan tugas.

3. Dalam acuan perilaku insan pertamina dalam melaksansakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders perusahaan.

4. Menjelasakan secara rinci standar etika agar insan pertamina dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.

Etika usaha dan tata perilaku (CoC) selanjutnya dapat menjadi acuan perilaku bagi Dewan Komsaris, Direksi dan pekerja sebagai insan pertamina dalam mengelola perusahaan dengan cakupan :

1. Dewan Komisaris bertanggung atas dipatuhinya etika usaha dan perilaku (coc) di lingkungan Perusahaan dibantu oleh Komite SDM, Umum dan Teknologi. 2. Direksi bertanggung jawab atas penerapan etika dan

tata perilaku di lingkungan perusahaan dibantu oleh Sekretaris Perseroan dan Satuan Pengawasan Intern (SPI).

3. Deputi Direktur, Kepala Divisi/GM/Kepala SPI, Manajer dan setingkat manajer bertanggung jawab atas penerapan etika usaha dan tata perilaku (COC) di lingkungan unit kerjanya masing-masing.

4. Direksi menunjuk Chief Compliance Oficer (CCO) yang bertanggung jawab untuk Memantau penerapan dan penegakan Code of Conduct dan Peraturan Perusahaan lainnya di Perusahaan

5. Setiap insan Pertamina mengisi secara online dengan menggunakan teknologi berbasis computer mengenai etika usaha dan tata perilaku (CoC) dengan demikian setiap insane pertamina memehami dan setuju untuk mematuhi etika usaha dan tata perilaku yang didokumentasikan oleh fungsi SDM atau fungsi yang ditrunjuk.

1. Identifying values and ethical standards in line with the company’s vision and mission.

2. Elaborating the 6 C excellence values as the foundation of ethics to be followed by Pertamina personnel in performing their duties.

3. As reference for Pertamina personnel behavior in performing their respective duties and responsibilities and interact with the company’s stakeholders.

4. Explaining in details the ethical standards so that Pertamina personnel canevaluate the form of their desired activities and help provide advice should there be doubts in taking action.

Business ethics and code of conduct (CoC) may further be a reference for the Board of Commissioners, Directors and employees as Pertamina personnel in managing the company covering:

1. The Board of Commissioners is responsible for compliance with business ethics and code of conduct (CoC) within Company’s environment assisted by the HR General Affairs and Technology.

2. The Board of Directors is responsible for the implementation of ethics and code of conduct within the company’s environment assisted by Corporate Secretary of and the Internal Control Unit (SPI). 3. Deputy Director, Division Head/GM/ SPI Head, Manager

and managerial level equivalent are responsible for the implementation of business ethics and code of conduct (COC) within each work unit.

4. The Board of Directors appointed Chief Compliance Oficer (CCO) who is responsible for Monitoring the implementation and enforcement of Code of Conduct and other Corporate Regulations.

5. Every Pertamina personnel illed online form of business ethics and code of conduct (CoC) using computer-based technologies so that every Pertamina personnel understand and agree to abide by business ethics and code of conduct documented by the HR function or other appointed functions.

11 Membuat modul, membuat video visualisasi Web Based Training (WBT), untuk etika usaha dan tata perilaku (CoC)

12 Melaksanakan pelatihan atau workshop tentang Pertamina clean kepada pekerja dan calon pekerja yang bergabung melalui program BPS termasuk melaksanakan upskilling pada champion GCG dari seluruh wilayah opearsi perusahaan.

13 Penandatanganan MOU antara Direktur Utama dengan pimpinan KPK tentang pembentukan Unit Pengendalian Gratiikasi (UPG).

14 Pendistribusian sticker, banner, pocket card, poster. 15 Memasukkan beberapa pedoman compliance kedalam

Website Pertamina.

16 Pembangunan dan penerapan Compliance Online System.

17 External assessment

18 External Diagnostic Survey (EDS) yaitu suatu aktiitas dalam pelaksanaan External Assessment yang memotret kegiatan operasional perusahaan tetapi tidak mempengaruhi terhadap hasil score GCG.

19 Membangun hubungan kerjasama dengan pihak external & menjadi narasumber atau peserta pada berbagai aktiitas berskala nasional terkait dengan upaya pemberantasan korupsi, diantaranya :

a. KPK b. KNKG

c. Kementerian BUMN dalam implementasi GCG 20. Partisipasi ada pameran atas kegiatan hari anti korupsi

yang diselenggarakan oleh KPK, Kementerian/Instansi Pemerintah dan instansi lainnya.

III. PEDOMAN ETIKA USAHA DAN TATA

PERILAKU

Sebagai bagian dari usaha mencapai visi dan misi Pertamina sebagai perusahaan nasional berkelas dunia, Direksi dan Dewan Komisaris berkomitmen untuk melaksanakan praktek – praktek tata kelola perusahaan yang baik sesuai dengan peraturan dan perundangan yang ada. Komitment tersebut diwujudkan melaui pedoman etika dan tata perilaku (CoC) yang sekaligus menjadi menifestasi tata nilai 6C (clean, competitive, conident, customer focus dan capable). Adapun tujuan dari pedoman etika usaha dan tata perilaku :

11 creating visualization video of Web Based Training (WBT) for business ethics and code of conduct (CoC). 12 Organizing training or workshops on Pertamina

Cleanfor employees and employee candidates integrated through BPS program including conducting upskilling for GCG champion of all operational areas of the company.

13 Signing of MOU between President Director and KPK leadership on the establishment of Gratiication Control Unit (UPG).

14 The distribution of stickers, banners, pocket cards, posters.

15 Posting a number of compliance guideline to Pertamina’s Website.

16 Development and application of Compliance Online System.

17 External assessment

18 External Diagnostic Survey (EDS), an activity of External Assessment implementation displaying without affecting the result score of GCG.

19 Building cooperative relationships with external parties & became the source or participant in various national scale activities related to corruption eradication efforts, including:

a. Corruption Eradication Commission (KPK) b. National Committee of Governance Policy (KNKG) c. Ministry of SOEs in the GCG implementation 20. Participation in the exhibition of anti-corruption day

activities organized by the Corruption Eradication Commission (KPK), the Government Ministries/ Institutions and other agencies.

III. GUIDELINES FOR BUSINESS ETHICS AND

CODE OF CONDUCT

As part of efforts to achieve Pertamina’s vision and mission as a world-class national company the Board of Directors and Board of Commissioners are committed to implementing the good corporate governance practices in accordance with existing regulations and laws. The commitment was realized through the ethical guidelines and code of conduct (CoC), which also became a manifestation of the 6C values (clean, competitive, conident, customer focus and capable). The purpose of business ethics guidelines and code of conduct are:

w w w .p e rt a mi n a .co m

143

142

L APO R AN T AH U N AN | AN N U AL R EPO R T PER T AMI N A 2 0 1 0

V. PENyEMPURNAAN SOFTSTRUCTURE

GCG

Sebagai usaha perbaikan yang dilakukan secara terus menerus (continuous improvement), Pertamina secara konsisten melengkapi softstructure (panduan) GCG. Pada tahun 2010, Pertamina telah menyelesaikan peraturan dan pedoman yang mengatur tentang berbagai hal sebagai berikut:

1. Melakukan revisi Board Manual

2. Surat Keputusan Direktur Utama No. Kpts-038/ C00000/2009-S0 tanggal 12 Juli 2010, tentang Pelaporan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P), Code Of Conduct (CoC), Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), dan Konlik Kepentingan (Conlict Of Interest/ CoI) serta Penerimaan dan Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan Secara Online System

3. Pedoman No. A-001/N00300/2010-S0 tentang Pelaporan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P), Code Of Conduct (CoC), Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), dan Konlik Kepentingan (Conlict Of Interest/ CoI) serta Penerimaan dan Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan Secara Online System.

V. GCG SOFTSTRUCTURE IMPROVEMENT

As part of a continuous improvement, Pertamina consistently complements its GCG softstructure. In 2010, Pertamina has completed the rules and guidelines that cover the following:

1. Board Manual revision

2. President Director Decree No. Kpts-038/ C00000/2009-S0 dated July 12, 2010 on the Reporting of Personal Taxes Report (LP2P), Code Of Conduct (CoC), State Administrator Wealth Report (LHKPN), Conlict Of Interest (CoI) and Online Receiving and Distribution of Gifts/Souvenirs and Entertainment.

3. Guideline No. A-001/N00300/2010-S0 on Reporting of Personal Taxes Report (LP2P), Code Of Conduct (CoC), State Administrator Wealth Report (LHKPN), Conlict Of Interest (CoI) and Online Receiving and Distribution of Gifts/Souvenirs and Entertainment. Sebagai langkah antisipasi, pertamina telah menyiapkan

mekanisme penegakan atas tindakan yang tidak sesuai pedoman etika usaha dan tata perilaku, antara lain: 1. Setiap insan peertamina dapat melaporkan kepada

CCO melalui sarana WBS apabila ditemukan fakta terjadinya penyimpangan etika usaha dan tata perilaku 2. CCO menindakl lanjuti setiap laporan dan

menyampaiakan hasil kajiannya kepada direksi atau dewan komisaris sesuai dengan lingkup tanggung jawabnya.

3. Direksi dan dewan komisaris memutuskan pemberian tindakan pembinaan, sanksi disiplin dan/atau tinmdakan perbaikan serta pencegahan yang harus dilaksanakan oelh atasan langsung di lingkungan masing- masing. Bentuk sanksi yang diberikan akan diatur secara tersendiri.

4. Insan pertamina yang melakukan penyimpangan etika usaha dan tata perilaku (CoC) memliki hak untuk didengan penjelasannya dihadapan atasan langsung sebelum diberikan tindakan pembinaan atau hukuman disiplin.

5. Pelaksanaan tindakan pembinaan, hukuman disiplin dan/atau tindakan perbaikan serta pencegahan dilakukan oleh fungsi Direktorat SDM.

IV. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

RUPS merupakan organ perusahan yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi. Kewenangan RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran dasar, menyetujui Laporan Tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Selama 2010 perusahaan telah melaksanakan RUPS dan membuat Akta Notaris pelaksanaan RUPS untuk :

a. RUPS Tahunan RKAP 2010

Dalam dokumen Annual Report 2010 for web (Halaman 69-74)