• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII. FORMULASI BLUE OCEAN STRATEGY (BOS) PADA RESTORAN GURIH

7.1.1. Mencermati Industri Alternatif

Dalam perekonstruksian atau perancangan ulang batasan-batasan pada pasar Restoran Gurih 7 Bogor, salah satu alternatif jalan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pencermatan pada industri alternatif. Produk atau jasa alternatif merupakan produk atau jasa yang memiliki bentuk berbeda, tetapi menawarkan fungsi atau utilitas/ manfaat inti yang sama. Selain itu, produk atau jasa alternatif mencakup produk atau jasa yang memiliki fungsi dan bentuk berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama.

Berdasarkan informasi dari kuesioner, para konsumen memiliki beberapa alasan utama dalam melakukan pembelian di restoran tradisional Sunda, antara lain untuk menghilangkan rasa lapar, menghilangkan rasa jenuh, dan bertemu dengan rekan bisnis. Alasan konsumen yang pertama, yaitu untuk menghilangkan rasa lapar, sudah dipenuhi dengan baik oleh Restoran Gurih 7. Hal ini dapat dilihat pada kanvas strategi yang ditunjukkan pada Gambar 10 dimana faktor citarasa makanan dan minuman yang ditawarkan oleh Restoran Gurih 7 memiliki nilai kinerja yang paling tinggi. Oleh karena itu, Restoran Gurih 7 perlu mempertahankan kinerja faktor ini sehingga kebutuhan konsumen selalu dapat terpuaskan dan konsumen melakukan pembelian ulang.

Alasan konsumen yang kedua, yaitu untuk menghilangkan rasa jenuh, juga sudah dapat dipenuhi oleh pihak Restoran Gurih 7. Namun, dalam pemenuhan kebutuhan konsumen tersebut, Restoran Gurih 7 baru menyediakan fasilitas berupa pemandangan air terjun, live music yang diadakan setiap malam, dan lain- lain. Hal ini juga didasarkan pada hasil kuesioner dimana sebagian besar responden berdomisili di daerah perkotaan dan membutuhkan area-area yang

memberikan ketenangan dan kesejukan. Sehingga, untuk menciptakan area-area tersebut, Restoran Gurih 7 perlu memperhatikan penggunaan tanaman hias di dalam area restoran. Tanaman hias yang ditempatkan dengan tepat di taman sesuai fungsinya, seperti tanaman penutup tanah, tanaman pagar, tanaman pelindung, tanaman tabir, dan tanaman pengarah jalan dapat menciptakan suasana taman yang memiliki daya tarik. Daya tarik dalam kesatuan yang harmoni tersebut dapat memesona pengunjung yang melihatnya (Lestari dan Kencana 2008). Sehingga Restoran Gurih 7 perlu mengamati industri alternatif taman wisata.

Industri taman wisata merupakan salah satu industri alternatif yang perlu diamati oleh pelaku usaha dalam industri restoran, termasuk Restoran Gurih 7. Hal ini dikarenakan sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor menghabiskan waktu liburan mereka di tempat-tempat wisata, salah satunya taman wisata. Sedangkan, hampir secara keseluruhan konsumen Restoran Gurih 7 pada hari libur merupakan wisatawan, baik dari luar maupun dari dalam Kota Bogor. Hal ini tentunya merupakan peluang bagi Restoran Gurih 7 untuk mengkombinasikan aktivitas makan dengan suasana taman agar konsumen Restoran Gurih 7 semakin bertambah, namun suasana ini tetap mencirikan budaya pedesaan khas Sunda.

Pemandangan air terjun merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Restoran Gurih 7 untuk menarik para konsumen. Pemandangan air terjun merupakan focal points dari Restoran Gurih 7. Ingles (2004) merumuskan beberapa prinsip desain, salah satunya adalah focalization of interest atau focal points (pusat perhatian), yaitu segala sesuatu yang didesain dengan baik menjadi ciri sebagai pusat perhatian dan merupakan satu tempat dalam komposisi dimana mencuri penglihatan pengunjung untuk pertama kalinya. Akan tetapi, pemandangan air terjun ini masih belum dimanfaatkan secara optimal dimana area sekitar air terjun masih terlihat kosong dan gersang sehingga para konsumen kurang menikmati pemandangan tersebut. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan Restoran Gurih 7 untuk mengoptimalkan potensi ini adalah dengan meletakkan beberapa tanaman yang memiliki warna-warna beraneka macam sehingga dapat menambah nuansa kehijauan dan keharmonisan suasana alam. Peletakan serta penambahan tanaman ini dapat dilakukan dengan jenis vegetasi

yang berbeda sesuai dengan ketinggian lahan pada pemandangan air terjun. Beberapa tanaman yang dapat digunakan oleh Restoran Gurih 7, antara lain Althernantera paronychioides, Hemigraphis alternata, Iresine herbstii, Lavandula angustifolia, Hydroleys nymphoides, dan sebagainya. Tanaman-tanaman tersebut merupakan tanaman yang memiliki harga yang terjangkau, tidak membutuhkan perawatan yang intensif, kebutuhan cahaya yang tinggi, serta memiliki estetika yang tinggi. Namun, dalam peletakan tanaman ini, perlu diperhatikan pola tanamannya agar terlihat rapih dan indah sehingga dapat menciptakan kesegaran, menghilangkan kepenatan, dan memiliki fungsi sebagai ruang terbuka hijau yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan (Lestari dan Kencana 2008). Selain itu, dua kolam ikan yang berada di antara saung atau bale-bale dapat diperindah dengan menambahkan tanaman air di sisi-sisi kolam, seperti Nymphaea lotus (teratai), Thalia dealbata, dan lain-lain. Lestari dan Kencana (2008) menyatakan bahwa tanaman air pada umumnya dimanfaatkan sebagai penyemarak dan penghias kolam sehingga pengomposisian jenis yang beragam akan menambah daya tariknya.

Lahan tanah yang terbuka di sekitar air terjun dan bebatuan yang berfungsi sebagai jalan penghubung antara satu saung dengan saung lainnya masih dibiarkan kosong oleh Restoran Gurih 7 dengan hanya menggunakan elemen rumput yang kurang menutupi tanah sehingga pemandangannya kurang indah. Hal ini dapat diatasi dengan menempatkan tanaman hias yang berfungsi sebagai tanaman penutup tanah dan tanaman pengarah jalan, seperti Axonopus compressus, Arachis pintoi, dan Chlorophytum sp. Tanaman penutup tanah merupakan tanaman yang sangat rendah dengan kriteria tinggi optimal tanaman tersebut tidak lebih dari 50 cm. Sedangkan, tanaman pengarah jalan berfungsi sebagai pengarah jika ditanam pada jarak dan pola tertentu dan dapat ditanami dengan beragam macam tanaman. Permainan tekstur, warna, ukuran, dan aroma tanaman yang berbeda akan mampu memberikan suasana santai, nyaman, dan segar (Lestari dan Kencana 2008).

Restoran Gurih 7 sebenarnya telah menggunakan tanaman tinggi untuk menutupi dinding pembatas antara Restoran Gurih 7 dengan lingkungan di luarnya. Namun, penggunaan tanaman ini masih belum dimaksimalkan, yaitu

terdapat beberapa bagian dinding pembatas yang belum ditanami tanaman tinggi dan beberapa bagian dinding berlubang sehingga para konsumen dapat melihat pemandangan lingkungan di luar area Restoran Gurih 7 yang merupakan area pemukiman warga dan tanah kosong. Pemandangan tersebut merupakan bad view yang harus diminimalisir sehingga dapat memberikan suasana yang nyaman bagi konsumen. Adapun alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan menambahkan elemen vegetasi yang berfungsi sebagai tanaman pagar. Jenis tanaman pagar yang dapat digunakan adalah tanaman semak tinggi, perdu rendah, dan perdu tinggi yang dapat ditanam secara massal sejajar sehingga menjadi pagar yang tinggi dan menutup bad view tersebut secara sempurna. Restoran Gurih 7 telah menggunakan Arundinaria pumila sebagai tanaman pagarnya sehingga Restoran Gurih 7 dapat menambahkan dan menempatkan tanaman tersebut di dinding pembatas yang masih terlihat kosong dan berlubang. Namun, penambahan tanaman pagar di sekeliling dinding pembatas Restoran Gurih 7 tidak menghalangi pandangan para konsumen terhadap pemandangan alami pegunungan, yaitu Gunung Salak. Bahkan, para konsumen akan mampu untuk lebih menikmati pemandangan tersebut tanpa terganggu dengan bad view yang terletak di luar dinding pembatas. Pemandangan pegunungan tersebut merupakan temporary good view dimana Simonds dan Starke (2006) mendefinisikannya sebagai pemandangan bagus yang hanya dapat terlihat oleh pengunjung pada tempat dan waktu tertentu. Sedangkan, fixed good view pada Restoran Gurih 7 adalah pemandangan air terjun yang berada di dalam area restoran. Oleh karena itu, dengan adanya berbagai macam tanaman yang menghiasi dan memperindah Restoran Gurih 7, konsumen akan merasakan kenikmatan dan kenyamanan dengan suasana yang berada di suatu taman.

Alasan konsumen yang terakhir, yaitu untuk bertemu dengan rekan bisnis, juga sudah dapat diterapkan di Restoran Gurih 7. Namun, pada umumnya kegiatan ini masih dilakukan dalam tempat yang terbatas dan dalam skala yang kecil ataupun menengah. Adanya alasan konsumen tersebut dapat dijadikan sebagai peluang oleh Restoran Gurih 7 untuk memberikan alternatif ruangan serta fasilitas pendukung sehingga konsumen dapat melakukan kegiatan rapat dengan skala besar. Namun, alternatif cara ini akan dibahas lebih lanjut pada sub bab

pencermatan terhadap penawaran produk dan jasa pelengkap.