• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mencuplik lagu

Dalam dokumen 6. Modul PLPG Bahasa Jawa 2013 (Halaman 177-183)

Siswa pastilah mempunyai lagu kesukaan. Dari berbagai lagu kesukaan tersebut ada beberapa kalimat atau frase yang mereka sukai meskipun hanya sepenggal. Selanjutnya suruhlah siswa menuliskan 3 cuplikan lagu yang mereka sukai sambil mendendangkannya. Siswa diminta menuliskan arti dan makna kata-kata dalam lagu tersebut dengan bahasa Jawa krama. Selanjutnya secara acak guru dapat meminta siswa untuk menyanyikan cuplikan lagu tersebut disertai dengan arti dan makna yang telah ditulis oleh siswa. Kegiatan ini dapat dilakukan sebagai permainan pemecah kebekuan yang selanjutnya dapat mengajak siswa untuk menaruh pehatian pada bahasa dan melancarkan berbahasa Jawa krama para siswa.

Media rekaman berita berbahasa Jawa

Pembelajaran dengan model dan media seperti tersebut di atas telah diujicoba pada penelitian tindakan untuk pembelajaran model BASJAM. pembelajaran tersebut bermanfaat untuk meningkatkan ketrampilan siswa dalam menyimak, membiasakan siswa mendengarkan leksikon, dan diksi bahasa Jawa, serta memperkaya kosa kata siswa diperlukan media yang menunjang tujuan pembelajaran tersebut. Untuk itu dapat digunakan media berupa rekaman berita berbahasa Jawa. Dewasa ini media visual maupun audio visual yang sering digunakan untuk meneruskan berita berbahasa Jawa dengan bahasa yang masih tidak mengalami banyak interferensi bahasa selain bahasa Jawa adalah media radio dan TV. Media radio yang masih sangat aktif memperdengarkan berita berbahasa Jawa dengan bahasa yang ”utuh” adalah RRI . Sementara itu TV yang menurut survey

banyak ditunggu pemirsa dalam acara pemberitaan adalah tayangan berita berbahasa Jawa di stasiun Yogya TV, dan TA TV.

178

Untuk itu guru terlebih dahulu menyiapkan alat rekam untuk merekam berita-berita berbahasa Jawa krama dari media-media tersebut. Rekaman mau diambil dari media mana, diserahkan sepenuhnya kepada guru pengampu yang pasti punya alasan mengapa ia memilih siaran dari media tersebut. Selanjutnya disiapkan kegiatan sebagai berikut:

Para siswa dibagi dalam kelompok. Satu kelompok bisa tiga atau empat orang. Guru membacakan aturan main.

Para siswa membuat papan nama kelompok

Guru memutar ulang siaran berita bahasa Jawa yang telah direkam. Para siswa mendengarkan dan menyimak dengan seksama

Para siswa tidak diperbolehkan mencatat apapun yang berkaitan dengan isi berita

Guru menyiapkan pertanyaan terkait dengan berita yang telah diperdengarkan kepada para siswa

Para siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, setelah terlebih dahulu siswa mengacungkan jari tengannya sebelum menjawab dan ditunjuk oleh guru. Kesempatan menjawab pertanyaan diberikan kepada kelompok yang lebih dahulu tunjuk jari

Setiap anggota kelompok boleh memberi jawaban atas semua pertanyaan yang diberikan. Guru menyebut nama kelompok dan mempersilakan kelompok tersebut untuk menjawab pertanyaan dalam ragam krama

Kelompok yang benar dalam menjawab, mendapat nilai 5, sedangkan yang tidak benar dalam menjawab, maka nilainya akan dikurangi. Demikian nilai akan bertambah atau berkurang bila ada anggota kelompok yang mengatasnamakan kelompok dalam kelas tersebut untuk menjawab.

Selanjutnya nilai dijumlah, kelompok yang paling tinggi nilainya, akan menjadi juara.

Siswa mendiskusikan hasil diskusi antar kelompok mengenai berita yang disimak. Materi diskusi adalah intisari berita dan cara-cara membaca berita.

Diskusi dilakukan dengan menggunakan bahasa Jawa ragam krama.

Dengan menggunakan media tersebut disertai dengan permainan seperti tersebut di atas maka siswa akan termotivasi dan bersemangat untuk menyimak berita-berita yang penuturannya dengan menggunakan bahasa Jawa ragam krama tersebut. Hal itu dikarenakan karena situasi yang diciptakan sesungguhnya adalah berupa kompetisi kelompok. Otomatis kosa kata para siswa akan bertambah dan penguasaan ragam krama menjadi meningkat.

179

Media Cerkak Majalah Berbahasa Jawa

Media ini digunakan untuk mempermudah siswa melakukan apresiasi sastra dan mengenal dunia sastra Jawa secara lebih nyata. Selama ini pembelajaran sastra Jawa banyak terjebak pada karya-karya stereotip yang merupakan karya-karya misalnya karya jaman Balai Pustaka, atau karya-karya agung. Sementara kehidupan sastra Jawa modern dalam sastra Jawa lebih dominan dalam majalah. Oleh karena itu siswa perlu dikenalkan dengan majalah berbahasa Jawa. Dengan penggunaan media cerkak majalah maka siswa tidak akan mengalami kesenjangan bahasa dan local colour penceritaan. Adapun majalah yang dapat digunakan seperti misalnya majalah Djaka Lodang maupun JayaBaya.

Lebih lanjut guru dapat meminta pada para siswa untuk membawa satu cerkak dari majalah berbahasa Jawa, kemudian mereka diminta membaca serta menemukan nilai-nilai budi pekerti yang ada dalam cerkak tersebut, menemukan dan mendeskrepsikan unsur-unsur intrinsik yang ada dalam cerkak tersebut. Adapun unsur-unsur intrinsik yang dimaksud adalah penokohan, perwatakan, alur, latar, tema, amanat cerita. Pekerjaan tersebut dapat merupakan pekerjaan rumah. Pada waktu tatap muka guru membahas salah satu cerpen dan kemudian mengadakan interaksi dengan para siswa terkait dengan temuan dan deskripsinya terhadap nilai-nilai budi pekerti serta unsur-unsur intrinsik yang ada pada cerpen tersebut.

Media cerkak dari majalah berbahasa Jawa ini juga dapat dilakukan dengan model guru membagi cerkak untuk semua siswa. Setelah itu siswa diminta untuk membaca dan memahaminya. Diskusi dapat dilakukan antar siswa terutama bagi siswa yang kebetulan menggarap cerkak dengan judul yang sama. Selanjutnya guru meminta siswa untuk membuat sinopsis. Sinopsis ditulis dengan bahasa sendiri menggunakan ragam bahasa Jawa krama. Disamping itu siswa diminta menyebutkan tokoh, tema cerita dan perwatakan masing-masing tokoh. Berdasarkan perwatakan yang disebutkan, kemudian para siswa diminta menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap perwatakan para tokoh tersebut disesuaikan dengan kondisi sekarang. Selanjutnya siswa dapat mengidentifikasikan pesan atau amanat yang disampaikan pengarang kepada pembacanya. Model pembelajaran seperti tersebut di atas telah diujicobakan di SMA dalam penelitian pembelajaran model BASJAM.

Media DVD/ VCD

Upacara Tradisi dan Kesenian Tradisi

Pada kurikulum muatan lokal wajib Bahasa Jawa untuk SMP termuat kompetensi dasar siswa dapat menceritakan upacara tradisional Jawa. Sementara pada jenjang SMA termuat kompetensi dasar siswa dapat menceritakan dan menanggapi seni pertunjukan tradisional Jawa serta siswa mampu memahami dan menanggapi prosesi upacara adat Jawa.Terkait dengan kompetensi yang diinginkan maka untuk memudahkan pembelajaran diperlukan media berupa rekaman audio visual baik berupa VCD maupun CD upacara tradisional dan seni pertunjukan tradisional Jawa. Untuk memutarnya diperlukan perangkat VCD atau CD player.

Sebagai contoh ketika guru akan menggunakan media berupa rekaman CD atau VCD upacara pengantin, maka pada tahap pembelajaran yang dilakukan, guru

180

mempersiapkan CD atau VCD yang akan diputar, selanjutnya siswa dipersilakan membaca buku teks atau buku ajar yang mereka bawa. Selanjutnya rekaman upacara tradisional diputar. Pada putaran pertama siswa dibiarkan memahami melalui mendengar dan menyimak tayangan upacara adat tersebut. selanjutnya guru menerangkan atau kalau diperlukan memutar ulang bagian-bagian tertentu sesuai yang akan diterangkan, seperti misalnya yang dimaksud dengan gondhang tutur, gondhang kasih, tahap mecah wiji dadi, bobot timbang, atau nanem jero. Dengan media tersebut siswa lebih jelas`dapat memahami materi pembelajaran.

VCD atau DVD atau rekaman audio sesorah atau pranata cara berbahasa Jawa

Media berupa rekaman audio visual maupun audio dapat membantu para siswa pada pembelajaran terkait dengan kompetensi siswa mampu melakukan praktik pranatacara pada kegiatan sekolah. Lebih lanjut siswa dapat menyimak dan menirukan diksi, ekspresi,

pengaturan nada serta keras lembutnya pengucapan seorang pranatacara yang profesional . Tanpa contoh konkret siswa akan mengalami kesulitan mengimajinasikan menjadi seorang yang melakukan praktik pranatacara maupun praktek sesorah. Sementara tidak semua guru atau pengajar mampu melakukan praktik pranatacara maupun sesorang dengan baik. Dengan rekaman yang telah disediakan, guru tinggal memandu dan menggarisbawahi hal- hal yang harus dilakukan siswa dan pokok-pokok yang bisa ditiru oleh pranatacara

profesional.

VCD, DVD atau rekaman audio lagu campursari, uyon-uyon atau gendhing Jawi

Media ini dapat membantu para siswa dalam mencapai kompetensi menyimak, memahami dan menanggapi lagu campursari, menyimak, memahami dan menanggapi pesan dalam uyon-uyon . Setelah rekaman atau kaset lagu campursari tersebut diputar para siswa diminta menirukan. Disamping itu guru dengan udah dapat menerangkan mana yang disebut bawa dan mana yang disebut sebagai langgam, kemudian para siswa laki-laki diminta melagukan bawa sedangkan para siswa putri melagukan langgamnya. Selanjutnya guru dapat

mendiskusikan makna lagu tersebut.

Rangkuman

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang berupa alat, sarana fisik, atau prasarana yang berfungsi dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga pesan tersebut dapat sampai ke sasaran, yaitu kepada peserta didik. Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah faktor guru, murid, lingkungan sekolah, kepala sekolah, sumber belajar, sarana prasarana, metode pembelajaran, dan media pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran dengan menggunakan media akan mengakibatkan berhasilnya pembelajaran yang berlangsung.

Secara lebih terinci media memiliki beberapa fungsi, diantaranya, dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik, dapat membawa peserta didik untuk dapat merekonstruksi pemahaman terhadap obyek yang sangat sulit dijangkau dan dibawa kepada para siswa. Media pembelajaran memungkinkan terciptanya gambaran yang seolah olah telah berlangsung, memungkinkan adanya keseragaman pengamatan dan pemahaman terhadap obyek, membantu menanamkan

181

konsep dasar secara lebih kokoh. Media pembelajaran dapat membangkitkan semangat, motivasi dan keinginan untuk belajar lebih baik, membangkitkan kenyamanan dan kesenangan belajar, walaupun pada mulanya pelajaran tersebut pada awalnya tidak begitu disenangi peserta didik. Media pembelajaran memberikan pengalaman yang integral dan menyeluruh tentang obyek yang sedang dipelajari, memudahkan guru menyampaikan pelajaran. Media pembelajaran mampu mengubah keadaan kelas menjadi lebih hidup dan pembelajaran menjadi lebih baik, hasil belajar juga meningkat. Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya, Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya. Projected still media : slide; over head projector (OHP), in focus dan sejenisnya.Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya dan lingkungan sebagai media pembelajaran. Sementara itu beberapa ahli ada yang memilah media menjadi media grafis, termasuk di dalamnya media visual, yakni pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Media audio, media jenis ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal maupun non verbal. Media proyeksi diam. Media jenis ini mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaanya media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan. Sedangkan pada media proyeksi diam, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran. .

Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Dalam pemilihan media pembelajaran perlu diperhatikan bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Pada pemilihan media perlu diperhatikan adanya kriteria dan pertimbangan pemilihan media yaitu: tujuan, media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang dirumuskan. ketepatgunaan, keadaan siswa, ketersediaan, dan biaya.

Penggunaan media untuk pembelajaran bahasa dan sastra Jawa sangat dibutuhkan terutama agar pembelajaran bahasa dan sastra Jawa berhasil dengan baik. Pembelajaran yang menyenangkan berarti pembelajaran yang cocok dengan suasana yang terjadi dalam diri siswa. Untuk menangani hal itu diperlukan model pembelajaran yang menarik. Pembelajaran yang menarik tersebut dapat melalui media permainan. Ada dua jenis permainan dalam pembelajaran. Permainan yang pertama mengarah pada permainan yang digunakan untuk pendidikan. Permainan tersebut digunakan dengan tujuan tertentu. Yang kedua, jenis permainan dalam proses belajar yang memang digunakan semata-mata sebagai permainan murni yaitu apa yang disebut sebagai pemecah kebekuan atau pembangkit semangat. Permainan tersebut bukan untuk membahas suatu topik tertentu, tetapi hanya untuk menghidupkan suasana.

Penguasaan kosa kata dalam ragam krama serta pemahaman aspek-aspek tata bahasa mendukung siswa mempunyai kompetensi dasar dapat menceritakan berbagai pengalaman dengan bahasa Jawa sesuai dengan konteksnya. Demikian pula mendukung siswa dapat mencapai kompetensi dasar dapat mengarang, mendukung kompetensi menulis artikel berbahasa Jawa. Penguasaan kosa kata yang tinggi akan dapat memperlancar belajar terkait dengan kemampuan menyimak dan berbicara. Adapun media alat permainan yag dapat digunakan adalah, scrable, TTS, menyambung suku kata, tukar tanya antar tim, ambil-ambilan, bermain peran, nyanyian yang terdiri dari

182

alih bahasa syair lagu, mengubah syair lagu, mencuplik lagu. Media yang lain adalah media rekaman berita berbahasa Jawa, media cerkak majalah berbahasa Jawa, media DVD/ VCD yang terdiri dari upacara tradisi dan kesenian tradisi, VCD atau DVD atau rekaman audio sesorah atau pranata cara berbahasa Jawa, VCD, DVD atau rekaman audio lagu campursari, uyon-uyon utawi gendhing Jawi

Daftar Pustaka

Angkowo, R. dan A. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Gramedia.

Kincaid, D.Lawrence and , Schramm, Wilbur.1981, Asas-asas komunikasi antar manusia, PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Pujiastuti, Sri. 2007. Media Pembelajaran Bahasa. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sudrajat, Ahmad. 2007.Let’s Talk About Education.com

Suyatno. 2005. Permainan Pendukung Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Gramedia.

Widyastuti, Sri Harti. 2005. Metode Pembelajaran Bahasa Jawa. Jaringan Penelitian Bapeda Prop DIY.

183

RAYON 111

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TAHUN 2012

MODUL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

PENGEMBANGAN

RENCANA PELAKSANAAN

Dalam dokumen 6. Modul PLPG Bahasa Jawa 2013 (Halaman 177-183)