• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Pada Umumnya

Dalam dokumen 6. Modul PLPG Bahasa Jawa 2013 (Halaman 138-142)

MODEL – MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA JAWA

2. Model Pembelajaran Pada Umumnya

Secara khusus istilah ”model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain, ”model” juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda sesungguhnya, seperti ”globe” adalah model dari bumi tempat kita hidup. Istilah model yang dipergunakan dalam paparan ini merujuk pada pengertian yang pertama yaitu sebagai kerangka konseptual. Dengan demikian yang dimaksud dengan ”model pembelajaran” adalah

kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merancang dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian akivitas belajar mengajar benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis (Saripuddin, 1994)

139

Bruce Joyce dan Marsha Weil (dalam Saripuddin, 1994) menyajikan berbagai model belajar mengajar yang telah dikembangkan dan ditest keberlakuannya oleh para pakar kependidikan. Dalam berbagai model belajar mengajar tersebut menyangkut kegiatan guru mengajar, akan tetapi lebih menitikberatkan pada aktivitas belajar murid. Lebih lanjut dijelaskan bahwa hakikat mengajar atau teaching adalah ” membantu para pelajar memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan cara-cara belajar bagaimana belajar”. Dalam kenyataan sesungguhnya, hasil akhir atau hasil jangka panjang dari proses belajar mengajar ialah kemampuan siswa yang tinggi untuk dapat belajar lebih mudah dan efektif di masa yang akan datang. Karena itu, proses belajar mengajar tidak hanya memiliki makna deskriptif dan kekinian, akan tetapi juga bermakna prospektif dan berorientasi masa depan.

Labih lanjut dipaparkan berbagai model belajar mengajar yang secara khusus telah dikembangkan dan dites oleh pakar kependidikan di bidang itu dikelompokkan ke dalam empat kategori, yakni :

a. Kelompok model Pengolahan Informasi atau The Information Processing Family

b. Kelompok model Personal atau The Personal Family

c. Kelompok Model Sosial atau The Social Family

d. Kelompok Model Sistem Prilaku atau The Behavioral System Family

e. Kelompok Model Pengolahan Informasi/ The Information Processing Family

Model-model Belajar Mengajar Pengolahan Informasi pada dasarnya menitik beratkan pada cara-cara memperkuat dorongan-dorongan internal (daaing dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya. Beberapa model sebagian lagi menitik beratkan pada pembentukan konsep dan pengetesan hipotesis, dan sebagian lainnya memusatkan perhatian pada pengembangan kemampuan kreatif. Beberapa model sengaja dirancang untuk memperkuat kemampuan intelektual umum.

Secara umum banyak dari model pengolahan informasi ini yang dapat diterapkan kepada sasaran belajar dari berbagai usia. Yang termasuk kelompok ini adalah: 1) Model Pencapaian Konsep (Concept Attainment)

2) Model Berfikir Induktif (Inductive Thinking) 3) Model Latihan Penelitian (Inquiry Training) 4) Model Pemandu Awal (Advance Organizers)

140 5) Model Memorisasi (Memorization)

6) Model Pengembangan Intelek (Developing Intellect), dan 7) Model Penelitian Ilmiah (Scientific Inquiry)

a. Kelompok Model Personal atau Personal Model

Model Personal beranjak dari pandangan kedirian atau selfhood dari individu. Proses pendidikan sengaja diusahakan untuk memungkinkan dapat memahami diri sendiri dengan baik, memikul tanggung jawab untuk pendidikan, dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Disadari bahwa kenyataan hidup manusia pada akhirnya terletak pada kesadaran individu. Manusia mengembangkan kepribadian yang unik, dan melihat dunia dari sudut pandangannya yang juga unik yang merupakan hasil dari pengalaman dan kedudukannya. Pengertian umum merupakan hasil kesepakatan individu-individu yang harus hidup, bekerja, dan membentuk keluarga secara bersama-sama.

Kelompok model Personal memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan dan berusaha menggalakkan kemandirian yang produktif, sehingga manusia menjadi semakin sadar diri dan bertanggung jawab atas tujuannya. model- model belajar mengajar yang termasuk kelompok ini adalah:

1) Model Pengajaran Tanpa Arahan (Non Directive Teaching) 2) Model Sinektiks (Synectics Model)

3) Latihan Kesadaran (Awareness Training), dan 4) Model Pertemuan Kelas (Classroom Meeting).

b. kelompok Model Sosial atau Social Models

Kelompok Model Sosial ini dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama. Kerjasama merupakan salah satu fenomena kehidupan masyarakat. Dengan kerjasama manusia dapat membangkitkan dan menghimpun tenaga secara bersama yang disebut sinergi. Sinergi dapat memberikan keuntungan, dan oleh karena itu pula model-model sosial merupakan bagian penting dari proses belajar mengajar secara keseluruhan. Kelompok model ini meliputi:

1) Model Investigasi Kelompok (Group Investigation) 2) Model Bermain Peran (Role Playing)

3) Model Penelitian Yurisprudensial (Jurisprudential Inquiry) 4) Model Latihan Laboratoris (Laboratory Training)

141

5) Model Penelitian Ilmu Sosial (Social Science Inquiry)

c. Kelompok Model Sistem Perilaku atau Behavioral System

Dasar teoritik dari kelompok model ini ialah teori-teori belajar sosial atau social learning theories. Model ini dikenal pula sebagai model Modifikasi Perilaku atau

Behavioral Modification. Dasar dari pemikiran kelompok model ini adalah sistem komunikasi yang mengoreksi sendiri atau self-corecting communication systems yang memodifakasi perilaku dalam hubungannya dengan bagaimana tugas-tugas dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Model ini memusatkan perhatian pada perilaku yang terobservasi atau overt behavior, serta metode dan tugas yang diberikan dalam rangka mengkomunikasikan keberhasilan. Yang termasuk ke dalam kelompok ini yaitu;

1) Model Belajar tuntas atau Mastery Learning

2) Model Pembelajaran langsung atau Direct Instruction

3) Model Belajar kontrol diri atau Learning Self Control

4) Model Latihan Pengembangan Keterampilan dan Konsep atau Training for Skill and Concept Development, dan

5) Model Latihan Asertif atau Asertive Training.

Dijelaskan pula bahwa masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki beberapa unsur, yaitu;

1) sintakmatik, 2) sistem sosial 3) Prinsip reaksi 4) sistem pendukung

5) dampak instruksional dan pengiring

Sintakmatik merupakan tahapan-tahapan yang dilalui oleh model tersebut, sedang sistem sosial merupakan situasi atau suasana serta norma yang berlaku bagi model pembelajaran tertentu. Prinsip reaksi yang dimaksudkan adalah pola kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh pengajar, yang dalam hal ini bagaimana guru melihat dan memperlakukan pelajar termasuk bagaimana pemberian respon untuk model itu. Sedang sistem pendukung adalah sarana, bahan, dan alat yang diperlukan oleh model pembelajaran itu. Dampak instruksional merupakan hasil belajar yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan para pelajar pada kompetensi yang telah ditentukan, sementara itu dampak pengiring adalah hasil belajar lainnya yang muncul sebagai

142

akibat terciptanya suasana belajar yang dialami langsung tanpapengarahan dari pengajar.

Selanjutnya masing-masing modelpun mempunyai karakteristik khusus, maksudnya masinmg-masing model pembelajaran secara khusus dipergunakan untuk mencapai kompetensi tertentu. Hal itu nampak pada tabel berikut.

Dalam dokumen 6. Modul PLPG Bahasa Jawa 2013 (Halaman 138-142)