• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul berita “Mendagri Segera Tetapkan APBD DKI” dan sub judul “Polisi Mulai Memeriksa Pejabat DKI Terkait Pengadaan UPS”

a. Struktur Makro (Tematik)

Berita dengan judul “Mendagri Segera Tetapkan APBD DKI” dan sub judul “Polisi Mulai Memeriksa Pejabat DKI Terkait Pengadaan UPS” tampil pada halaman pertama Kompas edisi 05 Maret 2015. Teks tersebut secara umum menggambarkan bahwa APBD DKI Jakarta yang sempat tersendat akan segera ditetapkan oleh Kementrian Dalam Negeri dan pihak dari kepolisian yang memulai memerikasi pejabat terkait kasus APBD DKI tersebut.

Topik menggambarkan gagasan apa yang dikedepankan atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa (Eriyanto, 2012: 229). Topik utama yang dikembangkan melalui teks tersebut adalah penetapan APBD DKI Jakarta yang akan dilakukan oleh Mendagri dan pihak kepolisian yang mulai memeriksa pejabat terkait dana siluman yang ada dalam APBD DKI Jakarta. Dan sub topik yang mendukung adalah proses mediasi yang digelar Mendagri untuk menyelesaikan kekisruhan antara DPRD dan Gubernur DKI terkait draf RAPBD. Terdapat pula penjelasan terkait

pemeriksaan terhadap pejabat dilingkungan DKI oleh pihak kepolisian. Kepolisian bertindak setelah adanya laporan dari seseorang yang tidak bisa disebutkan namanya.

b. Superstruktur (Skematik)

Skematik merupakan skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti (Eriyanto, 2012: 231). Berita secara umum memiliki dua kategori yaitu summary yang ditandai dengan judul dan lead, serta story yaitu isi berita secara keseluruhan. Isi berita memiliki dua kategori yaitu proses atau jalannya peristiwa dan komentar yang ditampilkan didalam teks.

Pada teks berita ini disusun dengan struktur piramida terbalik yaitu disusum dengan mendahulukan yang penting dan diikuti hal yang kurang penting. Fakta-fakta disusun secara sekuensial dari atas kebawah diurutkan mulai dari yang terpenting sampai yang kurang penting, struktur ini dinamakan piramida terbalik (Mursito, 2013: 160). “JAKARTA, KOMPAS – Menteri Dalam Negeri memastikan penetapan APBD DKI Jakarta paling lambat 8 Maret 2015. Pembangunan diharapkan segera terlaksana dan pelayanan publik tak terganggu kekisruhan seputar APBD tersebut.” (lead)

Lead pada berita ini merupakan rangkuman dari tubuh berita, dan lead ini merupakan lead kutipan. Lead kutipan yaitu penggunaan ucapan-ucapan orang secara tepat, dipilih secara selektif dan

dipertahankan terus dalam tubuh berita (Kusumaningrat, 2009: 140). Lead tersebut mengutip dari pernyataan Menteri Dalam Negeri terkait penetapan APBD DKI 2015 agar segera terlaksana dan tidak mengganggu pelayanan publik di Jakarta.

Dalam tubuh berita, penulis melalui teks yang ditulisnya menjelaskan proses mediasi yang diadakan Mendagri dalam rangka penetapan APBD DKI Jakarta yang sempat tersendat dikarenakan perbedaan versi. Disebutkan mediasi dilaksanakan 2 hari, yang pertama berlangsung tertutup dan yang kedua Kemendagri akan mempertemukan langsung kedua pihak yaitu Gubernur dan DPRD DKI Jakarta.

Kemudian penulis mengangkat isu lain yaitu pengguanaan sistem e-budgeting dalam penetapan APBD yang dinilai efektif mencegah kebocoran anggaran. Disertakan dalam teks tersebut pernyataan dari Kemendagri yang menanggapi positif terkait sistem e-budgeting dan tanggapan dari pengajar dan aktivis anti korupsi Universitas Gajah Mada, Zainal Arifin Mochtar yang menyatakan terobosan e-budgeting merupakan langkah maju dalam mengamankan keuangan daerah atau Negara.

Selanjutnya isu yang diangkat penulis terkait dengan hak angket yang digunakan oleh DPRD. Menurut Dewan Perwakilan Daerah hak angket yang digunakan DPRD tidak beralasan, namun DPRD selaku panitia hak angket akan terus bekerja menyelidiki

dokumen APBD yang diserahkan Gubernur. Dan pada bagian akhir teks berita dijelaskan bahwa dimulainya penyelidikan pejabat dilingkuangan Pemprov oleh kepolisian terkait kisruh APBD DKI Jakarta.

c. Struktur Mikro Semantik

Semantik merupakan makna yang ingin ditekanakan penulis yaitu wartawan pada teks berita dengan memberikan penekanan pada fakta dan komentar atau dengan memberikan detil yang lengkap terhadap fakta yang menguntungkan komunikator yaitu wartawan pada media massa. Makna yang ingin ditekankan dalam sebuah teks dapat dilihat dari elemen latar, detail, maksud, pengandaian dan nominalisasi. (Sobur, 2012: 78-79)

Latar teks merupakan elemen yang berguna karena dapat membongkar maksud yang ingin disampaikan oleh wartawan atau penulis (Eriyanto, 2012: 235). Dalam teks ini, latar yang disampaikan adalah tentang pengesahan APBD DKI yang harus sesuai dengan target kerangka kerja yang sudah ada, namun Mendagri tetap menghargai proses politik yang ditempuh DPRD dengan hak angket serta proses hukum yang ditempuh Gubernur DKI ke KPK. Kemendagri hanya ingin APBD segera ditetapkan agar pembangunan terlaksana dan pelayanan publik tidak terganggu dengan kisruh APBD tersebut.

Elemen detail merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang eksplisit (Eriyanto, 2012: 238). Elemen detil berisi tentang penjelasan Menteri Dalam Negeri terkait rapat evaluasi atas RAPBD DKI Jakarta 2015 yang harus segera ditetapkan dan langkah Mendagri apabila APBD tidak ditetapkan sesuai dengan target kerangka kerja yang sudah ada. Disebutkan pula proses mediasi yang digelar Mendagri tentang kisruh APBD DKI Jakarta. Selain itu penulis juga mengikutsertakan tanggapan Kemendagri yang positif terkait sistem e-budgeting yang digunakan Gubernur DKI. Serta komentar DPD dan pakar hukum tata Negara terkait hak angket yang digunakan DPRD kurang memiliki alasan yang kuat. Tindakan yang dilakukan Gubernur DKI terkait APBD DKI Jakarta mendapatkan dukungan rakyat dan kebijakan Gubernur dianggap tidak merugikan sehingga hak angket tidak beralasan. Namun DPRD masih tetap menggunakan hak angket dan pihak kepolisian juga masih melakukan pemeriksaan terhadap pejabat dilingkungan Pemprov DKI atas dasar laporan khusus.

Elemen wacana pengandaian (presupposition) merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks yaitu dengan adanya pernyataan dari pihak yang dapat dipercaya untuk menguatkan pendapat yang ingin disampaikan (Sobur, 2012: 79). Elemen wacana praanggapan dalam teks ini melibatkan pernyataan dari Menteri Dalam Negeri Tajahjo Kumolo yang menjelaskan rapat

evaluasi atas RAPBD DKI Jakarta 2015, serta keterangan dari Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kemendagri Rerdonnyzar Moenek terkait kewenangan Mendagri untuk menetapkan APBD. Anggota DPD AM Fatwa dan pakar hukum tata Negara Refly Harun memberikan pendapat terkait hak angket yang tidak beralasan. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana juga memberikan keterangan terkait proses kerja hak angket.

Elemen maksud dalam analisis wacana memiliki tujuan akhir untuk menyajikan informasi secara eksplisit, serta menyembunyikan informasi atau fakta secara implisit (Eriyanto, 2012: 240). Elemen maksud yang ada dalam teks berita ini dapat dilihat pada paragraf 11 hingga 13 yaitu isu penggunaan sistem e-budgeting yang masih dipertanyakan. Pada teks berita sebelumnya isu ini sudah dibahas dan sudah mendapatkan jawaban. Diangkatnya lahi isu tersebut pada teks berita ini sepeti menekankan bahwa penggunaan sistem e-budgeting dalam penetapan RAPBD memang menjadi isu yang layak diangakat karena sistem ini dapat mencegah terjadinya kebocoran anggaran dalam RAPBD.

Sintaksis

Elemen sintaksis merupakan salah satu elemen paling penting yang dimanfaatkan untuk mengimplikasikan ideologi. Melalui struktur sintaksis, wartawan dapat menggambarkan aktor peristiwa tertentu

secara positif dan negatif. Terdapat tiga level sintaksis yaitu koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. (Sobur, 2012: 80-82)

Pada paragraf 4 terdapat kalimat “Semua daerah sama, hanya DKI agak terhambat, belum selesai secara administrasi karena berbeda pemahaman.” Terdapat koherensi sebab-akibat karena dalam kalimat tersebut menggunakan kata penghubung “karena”. Koherensi sebab-akibat menggunakan kata hubung “karena”, dalam buku Eriyanto (2012: 243), dijelaskan bahwa memberian kesan kepada khalayak bagaimana dua fakta diabstraksi dan dihubungkan. Penulis menekankan bahwa Provinsi DKI Jakarta yang mengalami kendala dalam penetapan RAPBD dikarenakan belum selesainya administrasi akibat dari perbedaan pemahaman antara pihak Pemprov DKI dengan DPRD DKI Jakarta.

Pada paragraf 6 terdapat koherensi sebab-akibat dalam kalimat “Apabila Mendagri memutuskan membatalkan semua isi APBD 2015, yang berlaku adalah APBD 2014.” Koherensi sebab-akibat dalam kalimat ini adalah penggabungan dari dua kalimat yaitu “Apabila Mendagri memutuskan membatalkan semua isi APBD 2015” (sebab) dan “APBD yang berlaku adalah APBD 2014” (akibat). Penulis menekankan bahwa Mendagri dapat memakai wewenangnya memutuskan membatalkan semua isi dalam APBD 2015 maka akibatnya adalah diberlakukannya kembali APBD 2014 yang terdapat dana siluman didalamnya. Penulis secara tidak langsung mengajak

pembaca untuk ikut berspekulasi bahwa RAPBD harus segera ditetapkan supaya tidak perlu memakai APBD terdahulu yang terdapat anggaran siluman didalamnya.

Stilistik

Elemen stilisktik (leksikon) merupakan cara pandang yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang merujuk pada fakta. Pilihan kata-kata yang dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. Leksikon dapat ditelusuri dari judul hingga isi teks. (Sobur, 2012: 82-83)

Pada lead berita terdapat kalimat “Pembangunan diharapkan segera terlaksana dan pelayanan publik tak tertanggu kekisruhan seputar APBD tersebut.” Kata “kekisruhan” dalam KBBI memiliki arti keadaan (perihal) kisruh, keridakberesan (karena adanya penyimpangan dari peraturan, perkiraan dan sebagainya), kekacauan. Dan kata tersebut kurang tepat untuk dipakai, lebih baik jika mengganti kata tersebut dengan polemik. Karena kata kekisruhan seolah menggambarkan kekacauan atau bercampur aduk tidak karuan seputar APBD DKI Jakarta. Kata tersebut dapat digantikan dengan kata polemik yang dalam KBBI berarti perdebatan mengenai suatu masalah yang dikemukakan secara terbuka dalam media massa. Jadi

kalimat tersebut akan berbunyi “…pelayanan publik tak tertanggu polemik seputar APBD tersebut.” Kata polemik akan menimbulkan kesan bahwa pelayanan publik tidak akan terganggu oleh perbedabatan seputar APBD DKI Jakarta.

Retoris

Elemen retoris terkait fungsi persuasif dengan menggunakan gaya bahasa, interaksi, ekspresi, metafora dan grafis. Penggunaan retoris dapat diamati dari judul hingga isi teks. (Sobur, 2012: 83-84)

Terdapat unsur grafis dalam berita ini yaitu terdapat foto sebagai pendukung berita. Foto Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang tengah memberitkan keterangan kepada pers terkait APBD DKI Jakarta seusai pertemuan dengan tim Kementrian Dalam Negeri di kantor Kemendagri memberikan kesan memperkuat pemberitaan dengan judul “Mendagri Segara Tetapkan APBD DKI” sekaligus memberikan keterangan mengenai kelanjutan dari kasus kisruh APBD DKI Jakarta yang tengah terjadi. Elemen grafis merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat diamati dari teks (Eriyanto, 2012: 257). Selain teks berita pada pemberitaan ini ditonjolkan pula unsur grafis yaitu berupa foto, untuk semakin menarik minat pembaca.

Pada teks berita tersebut terdapat majas personifikasi dalam kalimat di paragraf 9. Majas personifikasi merupakan majas yang

membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia (http://www.rumpunnektar.com /2013/11/jenis-jenis-majas.html?m=1 diakses pada 17 Mei 2016). Kalimat tersebut yang berbunyi “Proses mediasi yang digelar Kemendagri dilaksanakan dua kali…” Kata-kata “digelar Kemendagri” disini maksudnya pihak Kemendagri telah menyelenggarakan mediasi antara pihak Pemprov dan DPRD DKI Jakarta. Majas personifikasi diatas menjelaskan bahwa penulis mengorangkan Kemendagri seolah seluruh Kemendagri atau bangunan Kemendagri telah menggelar mediasi tersebut.

d. Kesimpulan

Jadi kesimpulannya adalah wacana yang muncul dalam teks berita dengan judul berita “Mendagri Segera Tetapkan APBD DKI” dan sub judul “Polisi Mulai Memeriksa Pejabat DKI Terkait Pengadaan UPS” adalah keputusan yang diambil Mendagri dalam menyelesaikan kisruh APBD DKI 2015. Pada pemberitaan ini Kompas masih menyoroti tindakan yang dilakukan oleh Mendagri terkait kasus perselisihan antara Gubernur DKI dan DPRD DKI terkait penetapan APBD DKI 2015. Mendagri akhirnya memberikan batasan waktu untuk segera ditetapkan APBD DKI 2015 atau menggunakan APBD 2014 yang telah diperbaiki, yang akan berdampak pada program prioritas pada tahun 2015 tidak dapat dilaksanakan.

7. Judul berita “Program Tersendat, Persiapan Ujian Terusik” a. Struktur Makro (Tematik)

Berita dengan judul “Program Tersendat, Persiapan Ujian Terusik” tampil pada halaman pertama Kompas edisi 07 Maret 2015. Teks tersebut secara umum menggambarkan bahwa kisruh yang terjadi terkait penetapan APBD DKI Jakarta 2015 menyebabkan berbagai program dan pelaksanaan menjadi terhambat.

Topik menggambarkan gagasan apa yang dikedepankan atau gagasan inti dari wartawan ketika melihat atau memandang suatu peristiwa (Eriyanto, 2012: 229). Topik utama yang dikembangkan melalui teks tersebut adalah polemik yang terjadi antara legislatif dan eksekutif telah menghambat program-program strategis serta mengganggu pelaksanaan ujian akhir SMA. Sub topik yang mendukung adalah tim anggaran pemerintah yang mulai bekerja memperbaiki beberapa hal dalam APBD 2015.

b. Superstruktur (Skematik)

Skematik merupakan skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti (Eriyanto, 2012: 231). Berita secara umum memiliki dua kategori yaitu summary yang ditandai dengan judul dan lead, serta story yaitu isi berita secara keseluruhan. Isi berita memiliki dua kategori yaitu proses atau jalannya peristiwa dan komentar yang ditampilkan didalam teks.

Pada teks berita ini disusun dengan struktur piramida terbalik yaitu disusum dengan mendahulukan yang penting dan diikuti hal yang kurang penting. Fakta-fakta disusun secara sekuensial dari atas kebawah diurutkan mulai dari yang terpenting sampai yang kurang penting, struktur ini dinamakan piramida terbalik (Mursito, 2013: 160). Judul yang digunakan dalam teks ini “Program Tersendat, Persiapan Ujian Terusik” sudah mewakili topik utama yaitu program-program yang tersendat dan terusiknya persiapan ujian akhir SMA dikarenakan kisruh APBD yang terjadi. Judul umumnya menunjukkan tema yang ingin ditampilkan oleh wartawan dalam pemberitaannya (Eriyanto, 2012: 232).

“JAKARTA, KOMPAS – Kisruh Rancangan Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta yang melibatkan legislatif dan eksekutif mulai berimbas pada program strategis. Bahkan, persiapan ujian akhir sekolah menengah atas pun terganggu.” (lead)

Lead pada berita tersebut merupakan jenis lead deskriptif. Lead deskriptif merupakan penggambaran yang hidup membuat adegan kejadian serasa tampil di depan mata pembaca dan memberikan jiwa pada tulisan ditempat kejadiannya atau memberikan gambaran penampilan fisik seseorang atau objek (Kusumaningrat, 2009: 139). Penulis pada lead menekankan pada APBD DKI yang dalam penetapannya terjadi kekisruhan antara legislatif dan eksekutif dan

mengakibatkan terganggunya kegiatan ujian akhir sekolah menengah atas terkait temuan anggaran siluman.

Penulis menjelaskan program-program apa saja yang tersendat akibat dari belum ditetapkannya APBD DKI Jakarta 2015. Terdapat juga penjelasan proses penyelidikan BPKP DKI Jakarta yang meminta keterangan pihak kepala sekolah terkait kasus pengadaan UPS.

Berikutnya berisi pernyataan Gubernur DKI Jakarta mengenai tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) yang mulai bekerja dengan memperbaiki beberapa hal dalam APBD DKI Jakarta 2015 sebelum dibahas dengan Badan Anggaran DPRD DKI. Basuki juga menyatakan prioritas tetap disesuaikan dengan kebutuha ditahun tersebut. Hanya pagu anggaran saja yang sama dengan APBD Perubahan 2014 yakni Rp 72,9 triliun. Selanjutnya dijelaskan peraturan Menteri Dalam Negeri yang mendukung pernyataan Gubernur DKI Jakarta tersebut. c. Struktur Mikro

Semantik

Semantik merupakan makna yang ingin ditekanakan penulis yaitu wartawan pada teks berita dengan memberikan penekanan pada fakta dan komentar atau dengan memberikan detil yang lengkap terhadap fakta yang menguntungkan komunikator yaitu wartawan pada media massa. Makna yang ingin ditekankan dalam sebuah teks dapat dilihat dari elemen latar, detail, maksud, pengandaian dan nominalisasi. (Sobur, 2012: 78-79)

Oleh sebab itu, latar teks merupakan elemen yang berguna karena dapat membongkar maksud yang ingin disampaikan oleh wartawan atau penulis (Eriyanto, 2012: 235). Latar pada teks berita ini adalah tersendatnya program-program yang diajukan dalam APBD DKI Jakarta 2015 dan kegiatan sekolah yaitu persiapan ujian akhir SMA yang terganggu akibat kisruh APBD DKI yang terjadi antara Pemprov dan DPRD DKI Jakarta. Berbagai program yang seharusnya dapat segera terlaksana harus menunggu kesepakatan dalam menetapkan APBD DKI Jakarta, selain itu pihak sekolah juga terkena dampaknya karena kepala sekolah yang harus menerima panggilan pemeriksaan terkait kasus UPS membuat persiapan ujian akhir SMA menjadi terbagi.

Elemen detail merupakan strategi bagaimana wartawan mengekspresikan sikapnya dengan cara yang eksplisit (Eriyanto, 2012: 238). Elemen detail berisi tentang program-program yang tersendat akibat kisruh APBD DKI diantaranya adalah pembebasan lahan Waduk Marunda (par. 2), normalisasi saluran air supaya tidak banjir (par. 4), serta operasionalisasi di RSUD Koja juga terganggu (par. 5). Kegiatan lain yang terganggu akibat kisruh APBD DKI adalah persiapan ujian akhir SMA. Sejumlah kepala sekolah SMA yang menerima anggaran UPS diperiksa oleh BPKP mengeluhkan proses pemeriksaan. Seperti pada paragraf 8 yang menggambarkan proses

pemeriksaan yang dilakukan BPKP dan pada paragraf 9 yang terdapat pernyataan bahwa proses penyelidikan mengganggu persiapan ujian.

Elemen wacana pengandaian (presupposition) merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks yaitu dengan adanya pernyataan dari pihak yang dapat dipercaya untuk menguatkan pendapat yang ingin disampaikan (Sobur, 2012: 79). Elemen wacana praanggapan merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks yaitu adanya pernyataan dari pihak yang dapat dipercaya untuk menguatkan pendapat yang ingin disampaikan. Dalam teks ini terdapat pernyataan Sekretaris Kota Jakarta Uatara, Direktur RSUD Koja Theryoto, Kepala Sekolah SMAN 112 Jakarta Saryono, Kepala Sekolah SMAN 16 Jakarta Cedarkuine, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul, serta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga ikut memberikan pernyataan.

Elemen maksud dalam analisis wacana memiliki tujuan akhir untuk menyajikan informasi secara eksplisit, serta menyembunyikan informasi atau fakta secara implisit (Eriyanto, 2012: 240). Elemen maksud yang ada dalam teks berita ini dapat dilihat pada paragraf 17 dalam kalimat “Basuki sudah tidak mau berkompromi untuk memasukan dana tidak jelas.” Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa pihak Gubernur DKI tidak mau lagi adanya anggaran siluman dalam APBD DKI Jakarta 2015 seperti yang sudah terjadi di

tahun-tahun sebelumnya. Dana yang tidak jelas harus dihapuskan dalam APBD DKI Jakarta dan memprioritaskan anggaran untuk program-program yang dibutuhkan oleh masyarakat Jakarta.

Sintaksis

Elemen sintaksis merupakan salah satu elemen paling penting yang dimanfaatkan untuk mengimplikasikan ideologi. Melalui struktur sintaksis, wartawan dapat menggambarkan aktor peristiwa tertentu secara positif dan negatif. Terdapat tiga level sintaksis yaitu koherensi, bentuk kalimat dan kata ganti. (Sobur, 2012: 80-82)

Koherensi sebab-akibat terdapat pada lead teks berita ini. Koherensi sebab-akibat dalam buku Eriyanto (2012: 243) dijelaskan bahwa memberian kesan kepada khalayak bagaimana dua fakta diabstraksi dan dihubungkan. Koherensi tersebut adalah kalimat pada “Kisruh Rancangan Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta yang melibatkan legislatif dan eksekutif mulai berimbas pada program strategis. Bahkan persiapan ujian akhir sekolah menengah atas pun terganggu”. Koherensi terdapat pada dua kalimat dalam lead berita ini yaitu “Kisruh Rancangan Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta yang melibatkan legislatif dan eksekutif” dan kalimat “Kisruh mulai berimbas pada program strategis. Bahkan persiapan ujian akhir sekolah menengah atas pun terganggu.” Kedua kalimat tersebut menjelaskan karena kisruh Pemprov dan DPRD DKI Jakarta terkait RAPBD DKI Jakarta menyebabkan pengaruh yang besar pada program

strategis dan menganggu persiapan pelaksanaan ujian akhir SMA di Jakarta.

Stilistik

Elemen stilisktik (leksikon) merupakan cara pandang yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Pilihan kata-kata yang dipakai menunjukkan sikap dan ideologi tertentu. Leksikon dapat ditelusuri dari judul hingga isi teks. (Sobur, 2012: 82-83)

Pada paragraf 12 terdapat kalimat “…dia menegaskan agar TAPD tidak berkompromi satu sen pun terhadap dana yang tidak jelas.” Penulis menggunakan kata “menegaskan” dalam KBBI berarti menerangkan, menjelaskan, mengatakan dengan tegas (pasti, tentu, tidak ragu-ragu). Dalam kalimat tersebut kata “menegaskan” digunakan pada saat mengutip pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Hal ini menyiratkan maksud penulis untuk menekankan kepada pembaca bahwa penyusupan anggaran yang tidak jelas berapapun besarnya tidak dalam APBD DKI Jakarta tidak akan ditoleransi oleh pihak BPKP.

Retoris

Elemen retoris terkait fungsi persuasif dengan menggunakan gaya bahasa, interaksi, ekspresi, metafora dan grafis. Penggunaan retoris dapat diamati dari judul hingga isi teks. (Sobur, 2012: 83-84)

Pada judul teks berita ini “Program Tersendat, Persiapan Ujian Terusik” Terdapat majas metafora dalam kalimat ini. Majas metafora yaitu majas mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis (http://www.rumpunnektar.com/ 2013/11/jenis-jenis- majas. html?m=1 diakses pada 17 Mei 2016).. Program tersendat dan persiapan ujian terusik dalam teks berita ini memiliki arti terhambatnya program-program dan terganggunya persiapan ujian akhir sekolah akibat kisruh yang terjadi terkait APBD DKI Jakarta. Penggunaan kata tersendat dan terusik yang sama-sama memiliki arti hambatan atau halangan.

d. Kesimpulan

Jadi kesimpulannya adalah wacana yang muncul dalam teks berita dengan judul berita “Program Tersendat, Persiapan Ujian Terusik” adalah akibat dari kekisruhan yang terjadi dalam penetapan APBD DKI Jakarta 2015. Dalam pemberitaan ini Kompas menyajikan berita mengenai akibat yang ditimbulkan dari kasus kisruhnya penetapan APBD DKI Jakarta 2015. Kompas menyajikan keterangan dari pihak-pihak selaku pengguna anggaran dana dalam APBD DKI untuk memperjelas mengenai adanya anggaran siluman yang ditemukan Gubernur DKI dalam RAPBD DKI 2015 versi DPRD DKI.

8. Judul berita “Kedepankan Kepentingan Rakyat Jakarta”