• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Implikasi terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia

3) Mengacu kepada RPP Sekolah Menengah Atas (SMA)

Standar Kompetensi : Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi atau seminar.

Kompetensi Dasar : Mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi atau seminar.

Indikator Pembelajaran:

1. Memahami pendapat yang disampaikan pembicara dalam suatu diskusi atau seminar

2. Mengajukan pertanyaan berkait dengan topik diskusi atau seminar 3. Mengomentari jalannya diskusi atau seminar yang telah berlangsung.

Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi atau seminar.

89

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip kerjasama yang dilakukan dalam wacana humor dialog Cekakak-Cekikik Jakarta karya Abdul Chaer lebih besar daripada penyimpangan yang dilakukan. Pematuhan terhadap prinsip kerja sama banyak dilakukan dalam maksim kuantitas, sedangkan penyimpangan yang sering dilakukan terdapat dalam maksim kualitas. Pertuturan dianggap mematuhi maksim kuantitas karena peserta tutur memberikan informasi yang cukup, tidak berlebihan, dan sesuai dengan kebutuhan lawan tutur. Mematuhi maksim kualitas karena memberikan informasi yang benar, logis, tidak direkayasa, dan sesuai dengan fakta. Mematuhi maksim relevansi karena pertuturan relevan dengan topik pembicaraan, dan mematuhi maksim cara karena memberikan informasi yang jelas, tidak membigungkan, dan tidak ambigu.

Penyimpangan dalam humor bisa diciptakan dengan teori ketidaksejajaran, pertentangan, dan pembebasan. Selain itu, dalam hubungannya dengan kode bahasa ditemukan tiga cara penciptaan humor, yakni penyimpangan makna, penyimpangan bunyi, dan pembentukan kata baru. Hal tersebut dilakukan melalui penyimpangan kaidah pragmatik berupa prinsip kerja sama. Penyimpangan bisa terjadi juga disebabkan kurangnya kaidah kognitif (cognitive rule) dengan konteks pembicaraan. Selain itu, penyimpangan sebagai sarana penciptaan humor bertujuan untuk menghibur, menyampaikan kritik sosial, dan membawa pembaca dari keadaan telis ke keadaan paratelis.

Implikasi prinsip kerja sama terhadap pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting untuk membantu guru menciptakan pembelajaran yang baik dan lancar, serta membantu meningkatkan keterampilan berbicara siswa di dalam berkomunikasi melalui telepon, wawancara, maupun diskusi.

B. Saran

1. Bagi pembaca, ketika melaksanakan aktivitas komunikasi penting memperhatikan kaidah-kaidah di dalam percakapan dan berusaha agar tuturan yang disampaikan tidak berlebihan, benar, relevan dengan konteks, tidak berbelit-belit, dan ambigu.

2. Bagi siswa dan guru, prinsip kerja sama bisa membantu tercapainya hasil proses belajar mengajar serta meningkatkan keterampilan siswa di dalam komunikasi yang baik dan lancar.

Ayusya. “Wacana NgupingJakarta: Tinjauan terhadap Prinsip Kerja Sama, Koherensi,

Makrostruktur, dan Suprastruktur dalam Blog Humor.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Depok, 2010.

Ariel, Mira. Defining Pragmatics. Cambridge University Press: New York. 2010.

Chaer, Abdul. Cekakak-Cekikik Jakarta. Jakarta: Rineka Cipta. 2011.

Chaer, Abdul. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta. 2010.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. Sosiolinguistik. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010.

Chairunisa, Tyas. “Analisis Pelanggaran terhadap Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesantunan pada Humor Singkat.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan

Budaya, Universitas Indonesia Depok, 2011.

Cummings, Louise. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007.

Darmansyah. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara. 2010.

Djajasudarma, Fatimah. Wacana & Pragmatik. Bandung: Refika Aditama. 2012.

Fauziah, Syifa. “Maksim Kerja Sama pada Dialog Tokoh Utama dalam Novel Ketika

Cinta Bertasbih 1 dan Implikasinya bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia di

SMA”. Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta, 2011.

Kushartanti dkk. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia. 2009.

Leech, Geoffrey. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: UI Press. 1993.

Lubis, Hamid Hasan. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa. 2011.

Mahsun. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013.

Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011.

Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi. 2013.

Nadar, F.X. Pragmatik & Penelitian Pragmatik.Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009.

Pangaribuan, Tagor. Paradigma Bahasa. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008.

Purwo, Bambang Kaswanti. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa.Yogyakarta: Kanisius. 2009.

Purwo, Bambang Kaswanti. Bulir-Bulir Sastra & Bahasa. Yogyakarta: Kanisius. 1991.

Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. 2008.

Rahardi, Kunjana. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. 2009.

Rohmadi, Muhammad. Pragmatik: Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. 2010.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2009.

Suhartono dan Yuniseffendri, Pragmatik. Jakarta: Universitas Terbuka. 2011.

Tarigan, Henry Guntur. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa. 1984.

Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. Analisis Wacana Pragmatik, Surakarta: Yuma Pustaka, 2010.

Wijana, I Dewa Putu. Kartun: Studi tentang Permainan Bahasa. Yogyakarta: Ombak. 2003.

Maksim Kuantitas

1. KN=HD/CCJ: 3/163 Pasien : Dok, apakah operasi jantung itu tidak berbahaya?

Dokter : O, sama sekali tidak.

Pasien : Berapa tingkat keberhasilan itu, Dok? Dokter : Seribu berhasil, satu gagal.

Pasien : Saya ini pasien ke berapa, Dok?

Dokter : Tunggu dulu. Lihat catatan. O, Anda pasien ke seribu! Pasien : Jadi????? (si pasien langsung pingsan)

Informasi yang diberikan relatif memadai pada setiap tahapan pertuturan dan sesuai dengan kebutuhan penutur.

2. KN=HD/CCJ: 8/165 Orang I : Kabarnya pada tahun lima puluhan beli karcis di

bioskop Megaria (dulu Metropole) tidak boleh pakai sandal.

Orang II : Memang Benar! Orang I : Kenapa?

Orang II : Ya, sebab harus pakai uang.

Informasi yang diberikan cukup dan tidak berlebihan. Selain itu, orang II menjawab pertanyaan sesuai dengan kebutuhan orang I.

3. KN=HD/CCJ: 14/167 Petugas : Nama Anda ?

Sudir : Sudir, Pak! Petugas : Nama Anda? Sukar : Sukar, Pak! Petugas : Nama Anda? Sumar : Sumar, Pak!

Petugas : Kalian bagaimana sih? Nama belum jadi kok sudah dipakai?

Informasi yang diberikan cukup dan relative memadai pada setiap tahapan pertuturan.

4. KN=HD/CCJ: 15/167 Guru TK : Anak-anak, kalian harus punya cita-cita. Kalau nanti

besar, kamu Adi mau jadi apa?

Adi : Mau jadi dokter, Bu guru!

Guru TK : Bagus! kamu Siti, kalau sudah besar mau jadi apa?

Siti : Mau jadi guru, Bu guru!

Guru Tk : Bagus sekali! Lalu kamu Udin, kalau sudah besar mau jadi apa?

Udin : Mau jadi pengantin, Bu guru!

Informasi yang diberikan cukup, singkat, dan relatif memadai.

MK : Takut, Pak! Dosen : Kenapa?

MK : Macannya pada ngeliatin kita

Dosen : Kamu tahu apa yang ada dipikiran macan-macan itu?

MK : Apa, Pak?

Dosen : Manusia yang putih-putih ini dagingnya enak!

MK : Ih, Bapak nakutin!

6. KN=HD/CCJ: 22/170 Umar : Pak Haji, tadi saya lihat anak Pak Haji sedang bermain

judi di sana!

Pak Haji : Astagfirullah. Tu anak memang nakal.Bikin dosa saja. Umar : Tapi dia sedang menang!

Pak Haji : Alhamdulillah!

Informasi yang diberikan cukup dan tidak berlebihan.

7. KN=HD/CCJ: 24/171 Ayah : Mengapa Nak, kamu pulang sekolah menangis?

Anak : Dimarahi pak guru. Ayah : Memang kenapa?

Anak : Pak guru kan bertanya, dua tambah dua berapa. Lalu saya

jawab tiga…..

Ayah : Ya, memang salah. Mestinya empat, kan!

Anak : Bapak gimana sih? Saya jawab tiga saja salah, apalagi dibilang empat!

Informasi yang diberikan relative memadai dan sesuai dengan kebutuhan penutur.

8. KN=HD/CCJ: 28/172 Laki-laki tua (LK) : Numpang tanya Mas, kereta api ke Cirebon

sudah lewat.

Petugas kereta api (PK) : Sudah tadi.

LK : Kereta yang ke Bandung?

PK : Juga sudah

LK : Kereta yang ke Surabaya?

PK : Sudah tadi. Bapak ini mau apa sih sebenarnya?

LK : Mau nyeberang!

Informasi yang diberikan cukup dan sesuai dengan kebutuhan penutur.

Mahmud : Ada juga. Ahmad : Siapa itu? Mahmud : Polisi.

10. KN=HD/CCJ: 36/174 Pak RT : Dalam rapat ini saya ingin bicarakan mengapa banyak

anak-anak muda kita yang sering nongkrong di pinggir jalan.

Warga I : Pak RT, mungkin karena mereka tidak punya pekerjaan. Warga II :Pak RT, mungkin karena mereka tidak ditegur orang

tuanya.

Warga III : Pak RT, mungkin karena di pinggir jalan tidak ada kursi.

Informasi yang diberikan relative memadai karena sesuai dengan kebutuhan penutur dan topic pembicaraan.

11. KN=HD/CCJ: 37/175 Mahasiswa I : Profesor kita tidak mengizinkan kita masuk kalau

kuliah sudah berjalan.

Mahasiswa II : Untuk masuk kalau terlambat kita harus tahu caranya

Mahasiswa III : Caranya bagaimana?

Mahasiswa II : Beliau kan sering merem. Nah, kalau beliau sedang merem kita masuk saja.Dia kagak tahu.

Informasi yang diberikan tidak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan penutur

12. KN=HD/CCJ: 39/175 Hamid : Kulihat waktu akad nikah tadi kamu kok gemetar; kenapa?

Ahmad : Mungkin karena baru tumben.

Informasi yang diberikan cukup dan sesuai dengan kebutuhan penutur.

13. KN=HD/CCJ: 45/177 Mamat : Apa kesan Bapak sewaktu menjalankan ibadah haji.

Pak Haji : Wah, kesannya banyak. Kamu mau yang mana? Mamat : Yang mana sajalah!

Pak Haji : Kesan yang menarik, belon jadi haji, di asrama haji saya sudah dipanggil haji sama pedagang kagetan.

Informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penutur dan relatif memadai pada setiap tahapan komunikasi.

14. KN=HD/CCJ: 48/178 Pasien I : Kenapa ya, perawat dipangil-panggil nggak mau datang?

Pasien II : Bapak berobatnya pakai askes ya? Pasien I : Iya, kenapa?

Informasi yang diberikan cukup dan tidak berlebihan serta sesuai dengan kebutuhan penutur.

Ita : Kebiasaan apa?

Ani : Suka menggigit-gigit kuku.

Ita : Untuk menghilangkannya gampang, kok!

Ani : Umpetin saja gigi palsunya.

berlebihan.

16. KN=HD/CCJ: 66/183 Warga : Kami dengar Bapak mencalonkan diri dalam pilkada yang

akan datang.

Tokoh : Benar, sebagai calon independen

Warga : Apa rencana kerja Bapak kalau terpilih nanti?

Tokoh : Tahun pertama dan kedua saya akan berusaha mengembalikan uang mereka yang membenatu dalam kampanye pilkada.

Warga : Tahun Ketiga apa, Pak?

Tokoh : Tahun ketiga saya akan berusaha mengembalikan uang pribadi yang saya gunakan untuk kampanye.

Warga : Lalu, tahun keempat?

Tokoh : Menyusun strategi untuk memenangkan pilkada berikutnya. Warga : Nah, tahun kelima apa?

Tokoh : Memantapkan strategi yang saya susun pada tahun keempat. Warga : ???????

Informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penutur, dan relative memadai pada setiap tahapan pertuturan.

17. KN=HD/CCJ: 72/186 Pelanggan : Ongkos cukur berapa, Pak?

Tukang cukur : Enam ribu.

Pelanggan : Ini uang sepuluh ribu, kembali empat ribu Tukang cukur : Wah, belum ada kembaliannya

Pelanggan : Tambah dah cukurnya empat ribu lagi.

Informasi yang diberikan cukup dan tidak berlebihan pada setiap tahapan pertuturan.

18. KN=HD/CCJ: 73/187 Opik : Kalau nggak ikut mobil lu gue nggak tau!

Oman : Tau apa, pak?

Opik : Ternyata keponakan lu banyak. Oman : Ah, cuman Si Otong seorang kok!

Opik : Nah, tadi tiap belokan, setiap lu abis ngasi cepe’an selalu

ada yang bilang “terima kasih Oom”

Informasi yang diberikan relatif cukup, memadai dan tidak berlebihan.

Dudu : Masih kalah dengan orang Cina Didi : Kalahnya gimana?

Dudu : Orang padang cuman doyan makan paku, tapi orang Cina suka makan tong seng.

20. KN=HD/CCJ: 81/190 Warga : Kalau Bapak terpilih jadi lurah dalam pilkada yang akan

datang apa program prioritas Bapak?

Tokoh : Di daerah kita ini masih banyak terdapat warga yang buta huruf.

Warga : Jadi??

Tokoh : Saya akan melakukan pemberantasan buta huruf. Warga : Caranya?

Tokoh : Pertama warga yang buta huruf didata. Lalu dikumpulkan dikelurahan.

Warga : Selanjutnya?

Tokoh : Saya kirim ke daerah lain! Mereka tidak boleh tinggal di daerah kita.Daerah kita harus bebas buta huruf.

Informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penutur, dan relatif memadai pada setiap tahapan pertuturan.

21. KN=HD/CCJ: 85/192 Petugas : Saudara tidak lihat tanda larangan belok itu?

Pengemudi : Lihat, Pak!

Petugas : Tapi kenapa Saudara langgar juga? Pengemudi : Maaf, Pak. Saya tidak lihat ada Bapak!

Petugas : Kalau begitu Saudara telah melanggar pasal lima ayat empat.

Pengemudi : Artinya apa, Pak?

Petugas : Saudara kena denda lima gocengan sebanyak empat lembar.

Informasi yang diberikan relatif cukup, memadai dan tidak berlebihan.

22. KN=HD/CCJ: 86/193 Dulhak : Pengantin laki-laki pada waktu akad nikah biasanya

gemetar. Tapi saya tidak! Duloh : Kamu memang hebat.

Dulhak : Malah penghulunya yang gemetar!

Informasi yang diberikan cukup dan tidak berlebihan.

23. KN=HD/CCJ: 87/193 Selebriti : Dulu Bapak janji mau belikan rumah.

Tokoh kita : Jangan takut, minggu depan rumah itu sudah dapat ditempati.

Selebriti : Tapi saya juga belum punya mobil.

Tokoh kita : Besok kita ke showroom cari mobil yang kau senangi.

Selebriti : Pak, bagaimana kalau minggu depan kita weekend ke

Bali?

Tokoh kita : Wah, a good idea. Saya setuju saja.

Selebriti : Tapi, Pak, sebelum ke Bali belikan dulu dong HP yang canggih.

Tokoh kita : Maksudmu?

Selebriti : HP yang ada kamera digitalnya Pak, seperti punya Maria Eva.

Tokoh kita : Wah, wah, kalau itu tidak mau saya belikan manis. Maafkan saya. Mintalah yang lain.

Informasi yang diberikan cukup, sesuai dengan kebutuhan penutur dan relatif memadai di setiap tahapan komunikasi

24. KN=HD/CCJ: 90/194 Sidik : Kalau bekerja di tempat basah, pasti enak.

Abas : Saya bekerja di tempat basah, tetapi tidak enak.

Sidik : Memang apa pekerjaanmu?

Abas : Penggali sumur.

Informasi yang diberikan cukup dan tidak berlebihan.

25. KN=HD/CCJ: 96/196 Profesor : Menurut Anda disertasi yang baik itu yang bagaimana?

Calon dokter : Yang metodologinya jelas Profesor : Lalu?

Calon dokter :Yang punya konstribusi terhadap keilmuan dan kemasyarakatan.

Profesor : Lalu?

Calon dokter : Yang sudah menjawab masalah yang dipersoalkan Profesor : Apalagi?

Calon dokter : Apalagi ya, Prof?

Profesor : Disertasi yang baik adalah yang selesai

Informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penutur dan tidak berlebihan.

Warga lama : Rumah kami tergusur kena proyek pelebaran jalan. Warga baru : O, begitu!

Warga lama : Abang sendiri berasal dari mana dan juga kenapa pindah ke sini?

Warga baru : Saya juga dari Tanah Abang, Kebon Melati; Pindah ke sini karena terkena proyek pelebaran kali.

Warga lama : Oh, kita sama-sama senasib.

27. KN=HD/CCJ:101/199 Ayah : Joni, dua bulan lagi kamu kan akan UAN (Ujian Akhir

Nasional). Belajar dong!

Joni : Percuma Ayah, kalau belajar. Buang-buang waktu saja! Ayah : Lho, kenapa?

Joni : Minggu lalu saya diramal oleh tukang rama dipinggir jalan. Katanya saya tidak akan lulus. Karena itu untuk apa saya belajar kalau sudah jelas tidak akan lulus.

Ayah : O, begitu! Bagaimana kalau kamu diramal pasti lulus. Joni : Kalau pasti lulus, saya juga tidak akan belajar. Ayah : O, begitu! Dasar anak sableng!

Informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penutur dan relatif memadai.

28. KN=HD/CCJ:102/200 Penculik : Halo, halo! Benarkah ini rumah Pak Jenggot?

Pak Jenggot : Benar! Ada apa?

Penculik : Ingin bicara dengan Pak Jenggot! Pak Jenggot : Saya sendiri Pak Jenggot; Ada apa?

Penculik : Begini Pak! Anak Bapak telah kami culik. Minta tebusan satu miliar. Jangan lapor polisi!

Pak Jenggot : Yang diculik berapa? Penculik : Satu!

Pak Jenggot : Kenapa Cuma satu! Penculik : Memang kenapa?

Pak Jenggot : Soalnya, di sini masih ada dua belas. Coba diculik sekalian tiga. Lumayan mengurangi beban belanja!

Informasi yang diberikan cukup dan sesuai dengan kebutuhan penutur

Warga : Banyak cagub selama dalam kampanye berjanji akan memberi sekolah gratis dari SD sampai SMA. Apakah Bapak juga akan demikian.

Tokoh : Benar! Pokoknya nanti pendidikan gratis, asal……….

Warga : Asal apa, Pak?

Tokoh : Asal guru-gurunya juga mau mengajar gratis. Warga : Lho, kok!

30. KN=HD/CCJ:107/202 Rojali : Dulu di Taman Ria Remaja Senayan ada pertunjukan grup

lawak Sri Mulat sekarang sudah tidak ada lagi! Sadeli : Mengapa?

Rojali : Karena kalah bersaing! Sadeli : Maksudmu apa?

Rojali : Karena lawakannya kalah lucu dari lawakan di gedung sebelahnya.

Informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penutur dan tidak berlebihan

31. KN=HD/CCJ:108/203 Guru : Mengapa kau sering terlambat?

Murid : Karena rumah saya jauh, Pak Guru!

Guru : Mulai besok kamu tidak boleh terlambat lagi. Murid : Tidak mungkin, Pak Guru!

Guru : Kenapa tidak mungkin?

Murid : Karena besok rumah saya masih tetap jauh.

Informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penutur, singkat, dan relatif memadai di setiap tahapan pertuturan

32. KN=HD/CCJ: 114/205 Umar : Mir, kudengar Ibumu pergi ke dokter ya?

Amir : Benar, Mar, Ibu sakit! Umar : Sakit apa?

Amir : Suaranya hilang. Nggak punya suara.

Umar : Lho, mungkin baterenya abis. Beli aja batere baru lagi. Amir : Emangnya ibu gua radio!

Informasi yang diberikan cukup dan tidak berlebihan, pertuturan di akhir antara Umar dan Amir hanyalah lelucon belaka.

33. KN=HD/CCJ:126/209 Petugas : Saudara tidak lihat bahwa antara pukul 6-9 tidak boleh

belok?

Informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penutur dan relatif memadai di

Petugas : Apa?

Pengemudi : Salah Saya, Pak, tidak lihat kalau Bapak ada di balik pohon.

34. KN=HD/CCJ:132/212 Seorang paranormal mengatakan:

“Agar tidak diganggu setan kita harus memasang tulisan berisi ayat-kursi di muka pintu rumah kita.

Seorang anak bertanya

“Pak,memang setan itu bisa baca”.

Informasi yang diberikan cukup dan tidak berlebihan.

35. KN=HD/CCJ:137/214 A : Kabarnya Bapak mencalonkan diri untuk ikut Pemilukada tahun

ini! B : Benar.

A : Apa sih motivasi Bapak ikut pemilukada itu?

B :Saya ingin berjuang membuat rakyat hidup sejahtera, tidak kekurangan apa-apa?

A : Lalu, rencana kerja Bapak per tahun apa, kalau saya boleh tahu. B : Tahun pertama saya melunasi utang-utang uang orang yang saya

pinjam untuk kampanye, tahun kedua mengumpulkan kembali uang saya yang dulu habis dipakai kampanye; tahun ketiga membuat rencana untuk pilkada yang akan datang; tahun keempat memantapkan rencana untuk ikut pemilukada berikutnya; dan tahun kelima mulai kampanye lagi.

Informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penutur dan relatif memadai

36. KN=HD/CCJ:145/217 CA : Kamu kalau sakit gigi jangan berobat di klinik gigi itu!

CB : Kenapa, Bang?

CA : Kabarnya klinik itu suka mencabut gigi pasien yang sebetulnya tidak apa-apa dan masih bisa diobati.

CB : Kok, begitu Bang? CA : Nanti gigi itu bisa dijual! CB : Di jual? Siapa yang beli

CA : Mahasiswa fakultas kedokteran gigi.

Informasi yang diberikan cukup dan sesuai dengan kebutuhan penutur

OB : Kalau begitu DPR sebaiknya juga membuat panja cabe. OC : Untuk apa?

OB : Agar DPR dapat membantu menurunkan harga cabe yang sekarang telah mencapai harga seratus ribu per kilo.

38. KN=HD/CCJ:153/221 ZA : Sejak tiga tahun terakhir banyak tetangga Saya mantan orang

besar.

ZU : Siapa mereka?

ZA : Ada mantan menteri, mantan gubernur, mantan bupati, mantan anggota DPR, atau pejabat tinggi lain.

ZU : Memang Anda tinggal di mana?

ZA : Belakang penjara Cipinang, Jakarta Timur.

Informasi yang diberikan cukup dan sesuai dengan kebutuhan penutur

39. KN=HD/CCJ:155/222 WT : Sebagai anggota Dewan, Bapak tentu banyak menerima

masukan dari para konstituen Bapak! AD : Benar itu.

WT : Bagaimana para konstituen Bapak menyampaikan masukannya, Pak, kalau boleh tahu.

AD : Ada yang secara langsung, dengan temu muka. Banyak pula dikirim melalui pos dan email.

WT : Boleh tahu alamat email Bapak? Nanti saya akan mengirim masukan.

AD : Begini, ya, Dik dulu saya punya email tapi sekarang sudah dijual.

Informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan penutur dan relatif memadai di setiap tahapan pertuturan

Maksim Kualitas 40. KL=HD/CCJ:1/161 A : Kalau sekelompok orang Betawi sedang bercakap-cakap dengan

wajah cerah dan penuh keriangan, apa artinya?

B : Mereka sedang mempercakapkan Betawi tempo dulu dengan kebun-kebun dan tanah luas

A : Kalau sekelompok orang Betawi sedang bercakap-cakap dengan penuh kepiluan dan muka ditekuk apa artinya?

B : Mereka sedang membicarakan masa kini dan masa mendatang

Informasi yang diberikan benar dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

wajah cerah dan penuh keriangan dengan dua orang pejabat bercakap-cakap dengan wajah cerah peuh keriangan.

D : Kedua orang betawi sedang membicarakan kehidupannya masa lalu dengan kebun dan tanah yang luas; sedangkan kedua pejabat itu sedang membicarakan keberhasilannya mengkorup uang negara.

C : Sekarang apa bedanya kalau dua orang Betawi sedang bercakap-cakap dengan penuh kepiluan dan muka ditekuk dengan dua orang pejabat sedang bercakap-cakap dengan penuh kesedihan dan kejengkelan?

D : Kedua orang Betawi itu sedang membicarakan kehidupan sekarang yang tanpa titik terang; sedangkan kedua orang pejabat itu sedang membicarakan kekesalannya karena tidak berhasil mengkorup uang negara.

keadaan sebenarnya

42. KL=HD/CCJ:5/164 Guru : Kemarin kamu tidak sekolah kenapa?

Murid : Hujan, Bu!

Guru : Kemarin dulu kamu juga tidak masuk sekolah, kenapa? Murid : Hujan juga, Bu!

Guru : Nah, kalau setiap hari hujan, bagaimana? Murid : Pasti banjir, Bu!

Informasi yang diberikan benar dan tidak mengada-ada.

43. KL=HD/CCJ:9/165 Aman : Kabarnya dulu orang Belanda sangat cinta akan kebersihan

Amin : Benar

Aman : Contohnya apa?

Amin : Kalau orang Belanda disuruh memilih antara sabun mandi

Dokumen terkait