dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
appropriate in the circumstances and
maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs.
Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Grup pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.
Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognised by the Group at the end of the reporting period during which the change occurred.
2.t. Laba per Saham 2.t. Earnings Per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan
membagi laba atau rugi yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham biasa
entitas induk dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa yang beredar dalam suatu periode.
Basic earnings per share is computed by dividing the profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.
Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Grup menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrument berpotensi saham biasa yang bersifat dilusi.
For the purpose of calculation diluted earnings per share, the Group shall adjust profit or loss attributable to ordinary equity holders of the parent entity, and the weighted average number of shares outstanding, for the effect of all dilutive potential ordinary shares.
2.u. Segmen Operasi 2.u. Operating Segments
Grup menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh
pengambil keputusan operasional dalam
menilai kinerja segmen dan menentukan
alokasi sumber daya yang dimilikinya.
Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas legal didalam Grup.
Group presented operating segments based on the financial information used by the chief operating decision maker in assessing the performance of segments and in the allocation of resources. The segments are based on the activities of each of the operating legal entities within the Group.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of the entity:
yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
that engages in business activities from
which it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity);
hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
whose operating results are regularly
reviewed by chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assesses its performance; and
tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
for which separate financial information is
available.
2.v. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
2.v. Important Estimated Source of Uncertainty and Accounting Considerations
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat
The preparation of the consolidated financial statements in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards requires the
asumsi dan estimasi yang dapat
mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir periode pelaporan.
management to make assumptions and estimates that could affect the carrying amounts of certain assets and liabilities at end of reporting period.
Dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian interim ini, asumsi akuntansi
telah dibuat dalam proses penerapan
kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan keuangan konsolidasian interim. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber ketidakpastian estimasi pada akhir periode pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk periode pelaporan berikutnya.
In the preparation of these interim consolidated financial statements, accounting assumptions have been made in the process of applying accounting policies that may affect the carrying amounts of assets and liabilties in the interim consolidated financial statements. In addition, there are accounting assumptions about the sources of estimation uncertainty at end of reporting period that could materially affect the carrying amounts of assets and liabilities in the subsequent reporting period.
Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan konsolidasian interim disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut.
The management periodically reviews them to ensure that the assumptions and estimates have been made based on all relevant information available on the date in which the interim consolidated financial statements have been prepared. Because there is inherent uncertainty in making estimates, the value of assets and liabilities to be reported in the future might differ from those estimates.
i. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting
i. Important Estimated Source of
Uncertainty and Accounting
Considerations
Pada tanggal pelaporan, manajemen telah membuat asumsi dan estimasi penting yang memiliki dampak paling signifikan pada jumlah tercatat yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut:
At the reporting date, the management has made significant assumptions and estimates which have the most significant impact to the carrying amount recognized in the consolidated financial statements are as follows:
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Allowance for Impairment of Accounts Receivable
Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi
piutang masing-masing pelanggan,
kelayakan kredit yang diberikan dan
perubahan jangka waktu pelunasan.
Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada periode pelaporan
In general, the management analyzes the adequacy of the allowance for impairment based on several data, which include
analyzing historical bad debts, the
concentration of each customer's trade receivables, credit worthiness and changes in a given period of repayment. The analysis is carried out individually on a significant amount of accounts receivable, while the insignificant group of trade receivables is carried on the collective basis. At the reporting date, the carrying amount of trade receivables has been reflected at fair value and the carrying value may change materially in the subsequent reporting