• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Teks Drama

Unsur-Unsur Intrinsik Drama

Drama dibangun atas beberapa unsur intrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun sebuah karya sastra yang berasal dari dalam karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik yang dimaksud sebagai berikut.

1. Tema

Tema merupakan sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Tema sebuah drama terdapat dalam setiap satuan peristiwa cerita. Oleh karena itu, untuk menemukan tema drama, kamu harus membaca atau menonton secara keseluruhan drama tersebut.

Contoh:

Kamu menonton pementasan drama yang mengisahkan perjuangan seseorang untuk menikah dengan orang yang disayangi. Misalnya, drama Romeo dan Juliet. Tema drama tersebut percintaan.

2. Amanat

Amanat tersirat dalam tema. Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Biasanya amanat berupa pandangan atau pendapat pengarang tentang sikap menghadapi masalah tertentu.

Contoh:

Drama Romeo dan Juliet mengisahkan perjuangan Romeo untuk bersatu dengan Juliet walaupun pada akhirnya mereka harus mati demi cinta. Berdasarkan kisah tersebut amanat Romeo dan Juliet adalah manusia dapat merencanakan segala sesuatu dengan cermat dan teliti. Namun, Tuhan jugalah yang menentukan keputusannya. Manusia tidak dapat melawan keputusan Tuhan.

3. Tokoh dan penokohan

Dalam drama terdapat tokoh atau para pelaku. Para pelaku drama digambarkan perwatakannya masing-masing oleh pengarang. Perwatakan tokoh tercermin melalui dialog dalam drama.

4. Latar atau setting

Selain digambarkan tokoh cerita, dalam drama juga digambarkan tempat, waktu, dan suasana peristiwa terjadi. Keterangan atau rujukan tempat, waktu, dan suasana peristiwa yang terjadi disebut latar. Latar dapat diketahui melalui kostum, dekorasi, atau tata lampu dalam pementasan drama. Catatan tentang latar biasanya sudah diletakkan di bawah judul atau di atas dialog dalam naskah drama.

Contoh:

Panggung menggambarkan beberapa bangku reyot, tua, dan berdebu. Lampu dinyalakan dengan redup. Ini berarti latar drama ada di ruang tamu keluarga miskin saat sore hari.

5. Alur atau plot

Alur adalah rangkaian peristiwa yang menjalin sebuah cerita. Ada bermacam-macam jenis alur, antara lain alur maju, alur mundur, dan alur gabungan. Alur juga memiliki tahapan-tahapan seperti berikut ini.

a. Pengenalan atau eksposisi. Tahapan ini disebut juga introduksi. Pada tahapan ini diperkenalkan tokoh, terutama tokoh utama sebagai langkah awal untuk mengungkapkan masalah dalam cerita.

Contoh:

Tahap pelukisan awal drama Romeo dan Juliet adalah saat

perkenalan Romeo dan Juliet di pesta Juliet. Pembaca mulai mengenal siapa Romeo, siapa Juliet, dan bagaimana watak mereka. b. Konflik atau pertentangan. Pada tahap ini pelaku mulai terlibat

konflik atau permasalahan.

Contoh:

. . . .

Romeo : Kalau kau tak suka aku seorang Montague, maka kukatakan tidak terhadap nama itu.

Juliet : Bagaimana bisa kau sampai ke sini untuk keperluan apa? Pagar tembok itu tinggi dan susah sekali dipanjat. Dengarkan, kalau kau akan mati jika ada anggota keluargaku melihatmu di sini.

Romeo : Sayap cinta menerbangkanku ke atas tembok ini. Dan tebing batu tak sanggup menghambat gejolak cinta ini. Gejolaknya memungkinkan semuanya terjadi. Dengan cinta, aku tak takut dengan keluargamu.

Juliet : Jika ketahuan, Romeo, kau akan dibunuh.

Romeo : Pandangan matamu lebih berbahaya dari 20 mata pedang mereka. Asal kauterima aku dengan tulus hati, aku akan kebal dari tusukan pedang mereka.

. . . .

Dikutip dari: Romeo dan Juliet, William Shakespeare, Hyena, Jakarta, 2000

Dari dialog tersebut diketahui konflik awal adalah kisah cinta Romeo dan Juliet yang ditentang oleh keluarga mereka.

c. Klimaks. Tahap ini merupakan puncak cerita atau ketegangan.

Contoh:

Pada drama Romeo dan Juliet konflik mulai memuncak ketika Pendeta Lorenso menikahkan Romeo dan Juliet. Kemudian, Romeo dibuang ke daerah pembuangan dan Juliet dibius agar terlihat seperti orang mati. Namun, Romeo mengira Juliet benar- benar mati dan Romeo bunuh diri dengan meminum racun di hadapan Juliet.

d. Peleraian. Pada tahap ini permasalahan mengalami proses penyelesaian.

Contoh:

Kematian Juliet merupakan penyelesaian cerita. Juliet tidak pulang ke keluarganya dan menunggu perkawinan berikutnya atau masuk biara, tetapi memilih meninggal dalam pelukan orang yang dicintainya.

e. Penyelesaian. Pada bagian ini permasalahan selesai.

Contoh:

Dalam drama Romeo dan Juliet, Pendeta Lorenso dan keluarga Capulet bertemu. Mereka menyadari kesalahannya. Keluarga Motague juga datang ke kubur itu dan menyatakan bahwa kesombongan keluarga selama ini tidak baik dan merugikan generasi muda. Dalam tahap ini konflik sudah tidak ada lagi. Urutan tahapan-tahapan itu biasa digunakan dalam alur maju. Sementara itu, untuk jenis alur yang lain bisa dimulai dengan klimaks,

pengenalan, penyelesaian atau menggunakan tahapan-tahapan yang lain, tergantung pada jenis plot yang dikehendaki pengarang.

6. Dialog

Drama merupakan bentuk cerita konflik sikap dan sifat manusia dalam bentuk dialog, yang dipentaskan dengan gerak dan akting di hadapan penonton.

Bacalah naskah drama di bawah ini!

Bengkel Pak Mamat Para Pelaku: 1. Dadang 2. Pak Mamat 3. Bu Mamat 4. Hasan

Siang itu panas matahari sangat terik. Dadang menuju bengkel Pak Mamat. Tampak Pak Mamat sedang memperbaiki motor pelanggannya. Begitu juga dengan Hasan, anak Pak Mamat. Ia sibuk memperbaiki motor langganannya.

Dadang : Sibuk ya, Pak?

Pak Mamat : Eh, kamu Dang. Baru pulang sekolah ya.

Dadang : Iya, Pak. (Dadang menjawab pertanyaan Pak Mamat dengan wajah lesu)

Pak Mamat : Kok tampak sedih begitu? Ada apa, Dang? Dadang : Nggak ada, Pak. Sebenarnya saya . . . .

Hasan : Ada apa sih, Dang? Kamu ini bikin orang penasaran saja. Rahasia, ya?

Dadang : Nggak, Bang. Cuma saya takut mau ngomong. Takut nanti Pak Mamat marah.

Pak Mamat : Ada apa sih, Dang? Biasanyakamu ke sini menghibur Pak Mamat dengan cerita-ceritamu yang lucu dan konyol. Sekarang kok serius begitu.

Dadang : Begini, Pak. Di sekolah Dadang akan diadakan karyawisata ke Pulau Bali. Tapi, Dadang nggak boleh ikut sama emak karena emak nggak

punya uang. Padahal, setiap siswa harus membuat laporan seusai karyawisata itu. Kalau Dadang nggak ikut karyawisata, bagaimana membuat laporannya. Dadang ingin cari kerja, biar bisa bayar biaya karyawisata.

Hasan : Kamu ini mau kerja apa, Dang? Oh, iya kamu kan pintar cerita. Bagaimana kalau kamu jual jamu pegel linu saja? Ha . . . ha . . . Pak Mamat : Cukup Hasan. Jangan meledek begitu! (Pak Mamat mengingatkan

Hasan. Hasan pun diam sambil senyum-senyum sendiri)

Bu Mamat : (Datang ke bengkel sambil membawa makan siang untuk suami dan anaknya. Bu Mamat melihat kejadian saat Pak Mamat membentak Hasan) Ada apa sih, Pak? Dari jauh kok kedengaran ribut sekali. Eh, Dadang ada di sini. Baru pulang sekolah, ya? Dadang : Ya, Bu.

Pak Mamat : Begini lo Bu. Dadang ini ’kan bilang sama saya kalau dia ingin cari kerja. Dia butuh uang untuk ikut karyawisata ke Bali.

Bu Mamat : Oh. Tapi, kamu ’kan harus sekolah Dang.