• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sesuaikan hasil pembahasan tersebut dengan penjelasan berikut!

Dalam dokumen smp8bhsind CakapBerbahasaIndo NoviKussujiDiah (Halaman 101-104)

Mekanisme dan Etika Berdiskusi

Berdiskusi adalah bertukarpikiran tentang masalah khusus dalam bentuk musyawarah. Pelaksana dalam diskusi terdiri atas ketua (moderator), penulis (notulis), penyaji masalah (pembicara), dan peserta diskusi. Ketua (moderator) bertugas memimpin diskusi dan menampung pendapat atau sanggahan. Seorang penulis (notulis) bertugas mencatat dan menampung usulan dan sanggahan dari peserta diskusi serta membuat simpulan hasil diskusi.

Diskusi dapat dilakukan dengan mekanisme atau tata cara pelaksanaan sebagai berikut.

1. Sebelum membuka diskusi, moderator memperkenalkan sekretaris

berikut identitasnya, penyaji berikut identitasnya, dan kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan diskusi. Terakhir memperkenal- kan dirinya selaku moderator.

2. Moderator membuka diskusi dengan uraian pendek. Kemudian,

3. Selesai penyaji membacakan makalah, kemudian moderator menyilakan peserta diskusi untuk bertanya dan memberikan pendapat. Apabila kamu menjadi moderator, kamu harus menyiapkan kalimat-kalimat yang menyilakan peserta untuk memberikan tanggapan.

Dalam diskusi, pendapat yang disampaikan seseorang belum tentu diterima peserta lain. Sebaliknya, peserta lain sering menolak atau menyanggah dan mengajukan pendapat sendiri. Menyanggah pendapat orang lain harus mengingat hal-hal di bawah ini.

1. Menghindari emosi, marah, dan prasangka negatif. 2. Menyanggah pendapat secara objektif, logis, dan jujur.

3. Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan- perbandingan yang dapat meyakinkan peserta lain.

4. Menyampaikan sanggahan atau penolakan secara urut, rinci, teliti dan tidak berbelit-belit.

Contoh:

(1) Saya kurang sependapat dengan alasan yang diajukan oleh pembicara pertama, karena . . . .

(2) Menurut pendapat saya, beberapa butir konsep yang diajukan oleh pemrasaran masih perlu diperbaiki.

Selain menyanggah pendapat, peserta diskusi juga dapat menyetujui pendapat. Dalam memberikan persetujuan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Persetujuan dikemukakan dengan menggunakan bahasa yang benar.

2. Persetujuan didukung dengan bukti atau keterangan yang logis dan jelas.

3. Komentar yang melengkapi persetujuan hendaknya tidak berlebihan. 4. Persetujuan diberikan secara objektif, disertai dengan fakta yang kongkret. 5. Kalimat yang digunakan harus mudah diterima dan tidak berbelit-belit.

Lakukan kegiatan berikut!

1. Buatlah kelompok! Pilihlah ketua diskusi dan notulis! Diskusikan pernyataan-pernyataan berikut!

a. Membakar sampah di hutan sangat berbahaya karena dapat

menimbulkan kebakaran hutan.

b. Anak-anak seharusnya diberi pengetahuan mengenai cara melestarikan lingkungan karena akan memberi pengaruh bagi kesehatannya.

c. Acara ”kumpul-kumpul” di hutan lindung dengan teman-teman

dapat merusak kelestarian dan kebersihan di hutan tersebut.

2. a Majulah ke depan kelas bersama dengan kelompokmu untuk

mendiskusikan masalah yang telah dipilih kelompokmu! b. Kemukakan pendapatmu dalam diskusi tersebut!

c. Kemukakan pula tanggapanmu atas pendapat yang dikemukakan dalam diskusi!

d. Jika tidak setuju, kamu boleh mengemukakan sanggahan.

3. a. Kelompok yang lain mengamati mekanisme diskusi tersebut!

b. Setelah diskusi selesai, tiap-tiap kelompok mendiskusikan etika menyampaikan pendapat dan sanggahan melalui pengamatan model diskusi yang telah diperagakan oleh kelompokmu! 4. Tunjukkan contoh, fakta, data, ilustrasi, ataupun perbandingannya.

Dalam diskusi tersebut tentu ada banyak usul ataupun sanggahan. Entah usul atau sanggahan yan bersifat negatif atau positif, ditolak, diterima, atau bahkan salah sama sekali. Notulis telah mencatat hasilnya. Berdasar catatan-catatan notulis tersebut, buatlah rangkuman hasil diskusi kelompokmu!

Kata Baku dan Kata Tidak Baku

Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini!

1. Sanggahan harus objektip, logis, dan jujur.

2. Diskusi panel sifatnya tidak begitu formil, biasanya melibatkan beberapa pakar dari disiplin ilmu sebagai pembicara.

Kata bercetak miring tersebut merupakan kata yang dinyatakan tidak baku. Kata baku adalah kata yang mengikuti kaidah atau ragam bahasa yang ditentukan atau dilazimkan. Kata tidak baku memiliki pengertian yang sebaliknya dari kata baku.

Sebuah kata dinyatakan tidak baku karena berbagai alasan. 1. Tidak baku karena penulisannya.

2. Tidak baku karena kata tersebut tidak sesuai dengan kata-kata yang telah dituliskan dalam kamus (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

3. Tidak baku karena kesalahan pengindonesiaan kata-kata serapan dari bahasa asing.

4. Kata-kata yang biasa digunakan dalam percakapan tidak baku

digunakan dalam bahasa tulis.

C. Benahilah kata-kata tidak baku di bawah ini menjadi kata-kata baku! a. Peserta diskusi harus sopan, tertib, dan sportip.

b. Kamu harus berfikir logis terhadap semua pendapat dalam diskusi. c. Sarasehan yang diselenggarakan di Balai Desa Krapyak bersifat non

formal.

d. Kamu harus menggunakan metoda diskusi dengan benar! e. Peserta diskusi panel tidak dipungut beaya.

Tokoh, Penokohan, Tema, Latar, dan Alur

1. Tokoh dan Penokohan

Tokoh merupakan individu atau orang yang diceritakan dalam novel. Tokoh dalam novel memiliki sifat atau watak yang berbeda-beda. Ada yang bersifat baik, rendah hati, sabar, jujur, atau suka menolong. Sebaliknya, ada tokoh yang bersifat jahat, ceroboh, licik, atau sombong. Penggambaran watak atau sifat tokoh oleh pengarang disebut perwatakan.

Pengarang dapat menggambarkan sifat atau karakter tokoh melalui berbagai cara seperti di bawah ini.

a. Penggambaran bentuk lahir tokoh. Pengarang menggambarkan

karakter tokoh dari segi lahiriah yang meliputi keadaan fisik atau bentuk tubuh, tingkah laku, cara berpakaian, serta yang dikenakan atau yang dibawanya.

b. Penggambaran jalan pikiran tokoh atau yang terlintas dalam pikirannya.

c. Penggambaran reaksi tokoh terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi. Penggambaran ini merupakan paparan tentang cara tokoh menanggapi suatu masalah atau peristiwa yang terjadi.

d. Penggambaran keadaan sekitar tokoh. Penggambaran ini merupakan paparan tentang lingkungan atau tokoh lain yang sangat erat hubungannya dengan tokoh.

Jenis tokoh novel meliputi tokoh utama dan tokoh sampingan. Tokoh utama adalah tokoh yang menggerakkan cerita dalam novel. Tokoh utama dibagi dua macam yaitu tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki ide, gagasan, atau perbuatan yang baik.Tokoh antagonis adalah tokoh yang menentang tokoh protagonis. Tokoh sampingan merupakan tokoh yang kehadirannya membantu tokoh utama.

2. Tema

Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari penyusunan suatu cerita. Tema yang diungkapkan pengarang dalam sebuah cerita ada bermacam-macam, misalnya asmara, kesedihan, misteri, ke- pahlawanan, dan kegembiraan.

3. Latar

Latar atau setting merupakan keterangan atau rujukan latar peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam cerita atau karya sastra. Berikut ini jenis latar dalam karya sastra.

a. Latar waktu berkaitan dengan waktu, seperti pagi hari, siang hari, dan jam.

b. Latar tempat berkaitan dengan tempat, seperti desa, kota, laut, dan rumah.

Dalam dokumen smp8bhsind CakapBerbahasaIndo NoviKussujiDiah (Halaman 101-104)