• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyampaikan Laporan secara Lisan

Kamu akan menyampaikan laporan perjalanan karyawisata secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar. Kamu akan menggunakan kata seru dan kalimat pasif ter-, ke-an.

Kamu akan mendapatkan ilmu pengetahuan dari pengalaman perjalanan karyawisata. Perjalanan mengunjungi tempat wisata merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan. Selain dapat membuat pikiran segar, berwisata dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Setelah melakukan kegiatan wisata, kamu pun dapat melaporkan hasil perjalananmu secara lisan.

A. Mintalah salah seorang temanmu untuk membacakan contoh laporan perjalanan

”Tur Mesin Uap” yang terdapat pada lampiran teks mendengarkan nomor tiga. Dengarkan dengan saksama laporan perjalanan yang dibacakan oleh temanmu itu!

Pada saat menyampaikan laporan secara lisan sebaiknya kamu memahami hal-hal di bawah ini.

1. Lafal

Pelafalan yang jelas akan mempermudah pendengar mengenali arti setiap kata yang diucapkan dalam penyampaian laporan secara lisan.

2. Intonasi

Penggunaan lagu kalimat atau tinggi rendahnya nada saat menyampaikan laporan perlu diperhatikan agar penyampaian laporan tidak membosankan pendengar dan terkesan monoton.

3. Penampilan

Penampilan saat menyampaikan laporan perjalanan akan terkesan menarik jika disertai dengan gerak-gerik dan ekspresi yang sesuai.

B. Kamu baru saja mendengarkan laporan perjalanan yang dibacakan oleh temanmu.

Sekarang berikan komentarmu berkaitan dengan hal-hal di bawah ini!

1. Lafal

2. Intonasi

3. Penampilan

Hal yang Disampaikan dalam Laporan

Ada beberapa hal yang perlu disampaikan dalam sebuah laporan perjalanan karyawisata. Hal-hal yang dimaksud sebagai berikut.

1. Nama tempat yang dikunjungi.

2. Hari dan tanggal melakukan kunjungan.

3. Tujuan melakukan kunjungan.

4. Hal-hal menarik dari tempat yang dikunjungi tersebut.

5. Jika perlu, kamu dapat menyampaikan saran dan kritikan atas tempat yang dikunjungi.

Kerjakan kegiatan di bawah ini!

1. Ingat-ingatlah dan renungkan kembali peristiwa atau kegiatan

kunjungan yang pernah kamu lakukan. Kemudian, buatlah catatan kecil pokok-pokok laporan yang akan kamu sampaikan secara lisan! 2. Sampaikan laporan perjalananmu secara lisan di depan kelas. Lakukan secara bergiliran dengan teman-temanmu! Perhatikan contoh berikut.

Selamat pagi teman-teman. Senang sekali pada kesempatan ini saya dapat berbagi pengalaman kepada teman-teman. Perjalanan saya mengikuti Tur Mesin Uap yang dikelola KPH Perhutani Cepu pada hari Minggu tanggal 10 Desember 2006 sangat menyenangkan.

Tujuan saya mengikuti tur itu ingin mengetahui lebih dekat tentang lokomotif tua sambil menikmati keindahan hutan jati yang dikelola KPH Perhutani Cepu.

Kami tiba di Kota Cepu sekitar pukul 6.30 WIB. Kami pun berkumpul di pelataran Hotel Lawu. Pada pukul 7.15 WIB seluruh rombongan telah tiba di kawasan Bengkel Traksi Perhutani KPH Cepu yang ditempuh sekitar 10 menit dari Hotel Lawu. Kawasan KPH Perhutani terlihat dengan jelas. Wah, pemandangan kawasan ini benar-benar indah! Begitu mobil carteran memasuki kawasan Perhutani KPH Cepu, tidak cuma rerimbunan pohon jati yang memenuhi kawasan seluas 8.400 m2 ini, tetapi juga ada bentangan

rel lori, baik yang masih aktif maupun telah mati. Rel lori yang membentang di kawasan tersebut berlebar sama dengan lebar rel pada umumnya, yaitu 1.067 mm. Akan tetapi, bantalan kayu yang digunakan adalah kayu jati gelondongan dan alasnya berupa batu kapur bukan batu kerikil. Pada halaman bengkel tersebut, sebuah loko uap bertuliskan "Bahagia" buatan Berliner Maschinen tahun 1928 telah dipersiapkan masinis dan juru api satu jam sebelumnya. Saya sangat mengagumi keindahan kawasan ini.

. . . .

Penggunaan Kata Seru

Kamu dapat menggunakan kata seru dalam menyampaikan laporan perjalanan.

Perhatikan kalimat di bawah ini!

Wah, pemandangan kawasan ini benar-benar indah!

Kata wah dalam kalimat di atas termasuk kata seru. Kata seru atau

interjeksi adalah kata yang menyatakan luapan perasaan atau emosi. Kata seru dalam bahasa Indonesia dibedakan dalam beberapa kelompok seperti berikut ini.

1. Kata seru bernada netral terdiri atas ayo, hai, halo, he, wahai, astaga, wah,

nah, oh, eh, ya, aduh, hem.

2. Kata seru bernada keheranan terdiri atas ai, lo, astagfirullah, masya Allah. 3. Kata seru bernada positif terdiri atas aduhai, amboi, asyik, alhamdulillah,

insya Allah, syukur.

4. Kata seru bernada negatif terdiri atas cih, cis, bah,ih, huh,idih, brengsek,

C. Coba, buatlah contoh penggunaan kata seru yang bernada netral, keheranan, positif, dan negatif! Setiap kata seru buatlah tiga kalimat!

Gunakan tanda-tanda berikut!

Tanda + untuk kalimat yang menggunakan kata seru yang bernada positif. Tanda – untuk kalimat yang menggunakan kata seru yang bernada negatif. Tanda v untuk kalimat yang menggunakan kata seru yang bernada keheranan.

Tanda ^ untuk kalimat yang menggunakan kata seru yang bernada netral. 1. ( ) Cih, saya tidak sudi naik kapal itu!

2. ( ) Asyik, akhirnya saya dijemput dengan sepeda motor baru! 3. ( ) Ai, besar sekali ternyata badan pesawat yang jatuh kemarin! 4. ( ) Ayo, mudik dengan sepeda motor saja bersama saya!

5. ( ) Lo, cepat sekali pesawat itu mendarat!

6. ( ) Alhamdulillah, kapal cepat itu tidak digulung ombak Selat Sunda! 7. ( ) Idih, masa saya disuruh mudik dengan harga karcis ekonomi! 8. ( ) Aduhai, aman dan nyaman sekali naik kereta api eksekutif! 9. ( ) Masya Allah, pesawat terbang semegah itu datang terlambat! 10. ( ) Wah, megah benar kapal Dewa Ruci ini!

Fungsi dan Makna Imbuhan ter- dan ke-an

Selain menggunakan kata seru, kamu dapat menggunakan kalimat pasif dengan menggunakan imbuhan ter-, ke-an dalam menyampaikan laporan perjalanan.

Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini!

1. Kawasan KPH Perhutani kelihatan jelas.

2. Kawasan KPH Perhutani mulai terlihat dengan jelas.

Imbuhan apa yang kamu gunakan untuk membuat kalimat pasif? Pada

umumnya kalimat pasif menggunakan imbuhan di-. Namun pada

kenyataannya, tidaklah demikian. Kamu dapat melihat contoh bahwa kedua kalimat tersebut merupakan kalimat pasif. Kalimat pertama

menggunakan imbuhan ke-andan kalimat kedua menggunakan imbuhan

ter-. Kedua imbuhan tersebut membentuk kata kerja pasif. Imbuhanter- mempunyai makna berikut.

1. Menyatakan makna 'suatu pekerjaan telah selesai dikerjakan (aspek perfektif)'.

Contoh: Warisan itu terbagi menjadi empat bagian secara adil. 2. Menyatakan makna 'ketidaksengajaan'.

Contoh: Catatan Vina tercoret pensil. 3. Menyatakan makna 'tiba-tiba'.

Contoh: Ia teringat peristiwa yang memalukan di gedung pertemuan.

4. Menyatakan makna 'kemungkinan'.

Contoh: Suara itu terdengar merdu.

5. Menyatakan makna 'paling'.

Variasi bentuk morfem ter-sama dengan imbuhan ber-.

Imbuhan ter- ter- jika bergabung dengan kata dasar berhuruf awal r atau bersuku akhir er.

Contoh: ter- + rapi = terapi ter-+ percaya = terpercaya

Imbuhan ter-tel- apabila bergabung dengan kata anjur menjadi telanjur. Imbuhan ke-an mempunyai makna seperti pada uraian di bawah ini. 1. Menyatakan makna 'hal atau keadaan'.

Contoh: Kemalasan mendatangkan kesia-siaan dan kerugian.

2. Menyatakan makna 'dalam keadaan atau menderita/kena'.

Contoh: Masyarakat korban banjir kehilangan harta benda. 3. Menyatakan makna 'dapat di'.

Contoh: Rumah itu kelihatan megah dari sini.

4. Menyatakan makna 'tempat'.

Contoh: Ayah sedang mengurus KTP di kecamatan.

5. Menyatakan makna 'hal yang berhubungan dengan masalah yang

tersebut pada kata dasar'.

Contoh: Jangan hanya memikirkan keduniaan dalam hidup.

D. Tentukan makna imbuhan-imbuhan di bawah ini!

1. Kakakku terikatkontrak kerja dengan PT Karya Tani. 2. Kuda itu terlepasdari kandangnya.

3. Buku Matematika Riko terbawaBramantyo. 4. Karung beras itu terangkatolehku.

5. Mereka tertawa terbahak-bahak mendengar lelucon Gani. 6. Nilai tertinggi diraih oleh Satya Anugerah.

7. Dewi ketahuan menyontek saat ujian. 8. Saya kedinginan berada di ruang ber-AC. 9. Adik saya ketiduran di depan televisi. 10. Sepatu ini kebesaran untuk ukuran kakiku. Selain berfungsi membentuk

kata kerja pasif, imbuhan ter- juga membentuk kata keterangan. Fungsi imbuhan ke-an yang lain sebagai berikut.

1. Membentuk kata benda

abstrak.

2. Membentuk kata benda

konkret.

3. Membentuk kata keadaan atau kata sifat.

Kamu tentu telah mengenal berbagai macam bentuk karya sastra, salah satunya berupa drama. Ingatkah kamu, apakah drama itu? Coba, kemukakan pendapatmu!