• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGONTROL HALUSINASI DENGAN BERCAKAP CAKAP

No Dokumen 139 /FIK.3/B/2019 No Revisi 02 Halaman 1/6 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

Tanggal Terbit 03-09-2019

Ditetapkan

Kaprodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners, Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M. Kep

NIDN. 1119097601

Capaian Pembelajaran

Mahasiswa mampu menerapkan terapi Aktivitas Kelompok stimulasi Persepsi Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan tujuan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi

2. Menjelaskan tahapan kegiatan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi Pengertian

TAK stimulasi persepsi halusinasi adalah kegiatan terapi untuk pasien yang mengalami gangguan persepsi halusinasi yang telah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi, Klien dapat meningkatkan kernampuan dalam mempersepsikan simulasi yang dilakukan Sehingga dapat mengontrol halusinasinya

Tujuan Terapi

a.

Klien mampu mengekspresikan pikiran dan perasaanya

b.

Klien mampu meyebutka cara mengontrol halusinasinya

c.

Klien dapat memilih cara mengontrol cara halusinasinya

d.

Klien dapat melaksanakan cara baru yang dipilih untuk mengontrol halusinasinya Tujuan terapi SESI V : Mengontorl halusinasi dengan bercakap cakap

1.

Klien memahami tentang pentingnya brcakap-cakap dengan orang lain

2.

Klien menerapkan cara menghubungi orang lain ketika mulai mengalami halusinasi

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kriteria klien yang akan diberikan terapi :

u.

Pasien dengan halusinasi penglihatan dan

pendengaran sudah menunjukkan kemauan untuk menceritakan apa yang dilihat dan apa yang didengar

mampu mengatasi jika halusinasi tersebut muncul 2 Kaji kesiapan klien sebagai peserta terapi :

w.

Bersedia mengikuti kegiatan TAK

x.

Hadir lima menit sebelum acara dimulai

y.

Berpakaian rapi, bersiha dan sudah mandi

z.

Setuju untuk tidak makan, minum, merokok selama kegiatan TAK

3 Kaji kesiapan perawat (Pembagian tugas) : Leader

aa.

Memimpin jalannya TAK

bb.

Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK

cc.

Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK

dd.

Memimpin diskusi kelompok

Co leader

aa.

Membuka acara

bb.

mendapingi leader

cc.

mengambil alih posisi leader jika leader bloking

dd.

meneyerahkan kembali posisi kepada leader

ee.

menutup acara diskusi

Fasilitator

ff.

memberikan stimulus dan memotifator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti jalan terapi

observer

gg.

Mengobservasi jalannya kegiatan

hh.

Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)

4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Fase pre interaksi

5 Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan sensori persepsi: Halusinasi

Mempersiapkan alat : d. Spidol e. White board

7 Mempersiapkan metode : diskusi, Tanya jawab, simulasi

Fase Orientasi

8

h.

Salam terapeutik

1)

Salam dari terapis

2)

Perkenalan nama dan panggilan terapis

3)

Menanyakan nama dan panggilan klien

9

Evaluasi/validasi

Terapi menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah menerapkan 3 cara lainnya (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan tearah, dan minum obat secara teratur

10

f.

Kontrak

1.

Terapis menjelaskan tujuan kegiatan

2.

Menjelaskan aturan kegiatan yaitu:

✓ Masing-masing klien memperkenalkan diri: nama, nama panggilan

✓ Jika ada klien yang mau meninggalkan kelompok harus meminta izin pada terapis ✓ Lama kegiatan 60 menit

✓ Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Fase Kerja

12 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

13 Terapis menjelaskan pentingnya pentingnya berbincang-bincang dengan orang lain untuk mengatasi halusinasi

sehingga mengalami halusinasi. Klien secara bergantian bercerita, dimulai dari sebelah kiri terapis searah jarum jam sampai semua klien mendapatkan giliran

15 Terapi memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain jika ada tanda-tanda halusinasi muncul

16 Klien diminta memperagakan hal yang sama secara bergantian, dimulai dari klien yang duduk disebelah kiri terapis, searah jarum jam, sampai semua semua mendapatkan giliran

17 Terapi memberikan pujian kepada klien setiap selesai memperagakan

Fase Terminasi

18 Evaluasi:

✓ Terapis menanyakan perasaan klien setelah bias menyusun jadwal

✓ Terapis memberikan pujian atas pencapaian kelompok

19 Rencana tindak lanjut :

1)

Terapi menganjurkan klien untuk menerapkan bercakap-cakap dengan orang lain bila mulai mengalami halusinasi

2)

Mendorong klien untuk memulai bercakap-cakap bila ada klien lin yang mulai

mengalami halusinasi 20 Kontrak yang akan datang:

9)

Terapi membuat kesepakatan dengan klien kegiatan TAK berikutnya

10)

Terapis membuat kesepakatan dengan klien dan tempat TAK berikutnya

21 Membaca hamdalah setelah selesai kegiatan

22 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien yang beragama Islam membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala keluhannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien. 23 Mengumpulkan dan membersihkan alat

24 Mencuci tangan

Evaluasi

25

6.

Evaluasi Proses

Evaluasi dilakukan saat proses terapi berlangsung, khususnya pada tahap fase kerja. Keaktifan klien, keterlibatan klien dan proses pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan.

Dokumentasi

26 Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat terapi pada catatan proses keperawatan yaitu mampu :

Menyebutkan pentingnya bercakap-cakap ketika halusinasi muncul

Menyebutkan cara bercakap-cakap Memperagakan saat mulai percakapan

Unit Terkait :

1. Departemen Keperawatan Jiwa 2. Bagian Laboratorium Keperawatan Referensi

1. Carson, V.B. (2000). Mental Health Nursing: The nurse-patient journey. (2th ed.). Philadelphia: W.B. Saunders Company

2. Fortinash, K..M., &Holoday W. P.A., (2006), Pscyciatric nursing care plans, St. Louis, Mosby Your Book.

3. N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric mental health nursing. 4 ed. Australia: Delmar CENGAGE learning

4. Gail Williams, Mark Soucy. (2013). Course Overview - Role of the Advanced Practice

Nurse & Primary Care Issues of Mental Health/Therapeutic Use of Self . School of

Nursing, The University of Texas Health Science Center at San Antonio

5. Halter MJ. (2014). Varcarolis' Foundations of Psychiatric Mental Health Nursing: A

Clinical Approach. 7th edition. Saunders: Elsevier Inc.

6. Marry Ann Boyd.(2002).Psychiatric Nursing Contemporary Practice, second

7. Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.(2007).Psychiatric Mental Health Nursing,

third edition.New York:Thomson Delmar Learning.

8. Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Mental Health Nursing, fifth edition. Philadelphia:Wolters Kluwer, Lippincot William & Wilkins.

9. Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL