• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Penetapan Prosedur

C.2. Prosedur Rehabilitasi pasar

4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban pasar

Strategi Dinas Pengelolaan Pasar dalam meningkatkan daya saing pasar tradisional yang lain adalah dengan meningkatkan keamanan dan ketertiban pasar tradisional.

A. Penetapan Program

Strategi ini diwujudkan dalam bentuk program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan ini bertujuan untuk menciptakan kondisi yang aman dan tertib bagi seluruh pasar tradisional yang berada di Kota Surakarta. Dalam Renstra Dinas Pengelolaan pasar tertera bahwa program ini memiliki output menyediakan 130 jasa tenaga keamanan pasar dengan outcome agar terwujudnya pasar yang aman, rapi, indah, tertib, dan terbayarnya jasa keamanan pasar-pasar. Ibu Erni Susiatun, SH, MSi. Kasubag Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan juga menyatakan :

“ kita ada satpam. Kita ada sekitar 120 satpam yang menjaga 24 jam secara shift” (Wawancara 18 April 2016)

Wawancara diatas diketahui bahwa jumlah petugas keamanan kurang 10 petugas dari yang telah direncanakan sebelumnya. Namun terkait penjagaan,

commit to user

disetiap pasar pasti ada yang petugas keamanan yang menjaga keamanan selama 24 jam secara bergantian. Hal ini juga sesuai dengan Pernyataan Bapak Drs. Suprapto, MM. Selaku Sekertaris DPP yang menyatakan :

“Tenaga keamanan itu setiap pasar dikasih tenaga keamanan berapa itu kan harus dipetakan, disitu ada pimpinan berapa. Yang jaga berapa, kemudian yang bergilir mubeng setiap bergantian itu gimana, Yang jaga ada yang muter ada, gantian. Itu keamanan pasar terjaga 24 jam.” (Wawancara 25 April 2016)

Pendapat Ibu Erni dan Bapak Suprapto diperkuat dengan Pernyataan Ibu Surakih selaku pedagang di pasar kliwon yang menyatakan :

“Petugas keamanan e ada. Itu shift-shiftan sok satu, sok dua. Semuane ada 5 orang. Itu jaga 24 jam. Jadinya yan ngrasa aman soalnya memang petugas keamanannya jaga terus, dan belum pernah ada kejadiaan yang mengganggu keamanan pasar mbak” (wawancara 26 April 2016)

Namun Ketiga pernyataan diatas tidak sependapat dengan Bapak Yohanes pedagang di Pasar Panggung rejo yang menyatakan :

“Petugas keamanan/Satpam disini ada tapi orangnya jam segini aja udah nggak ada. Coba cek nggak ada kan? Jadi kurang kedisiplinannya, penjagaannya nggak 24 jam.”

Dari keempat pendapat tersebut diatas berarti masih ada permasalahan terkait jumlah petugas keamanan/satpam yang belum sesuai dengan target serta kurangnya kedisiplinan dari para petugas keamanan yang bertugas dipasar.

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan ini bertujuan mengamankan dan menertibkan pasar tradisional di kota surakarta. Sasaran dari pengamanan dan penertiban pasar-pasar tradisional di Kota Surakarta adalah : a. Lokasi pengamanan dan penertiban berada di lingkungan pasar :

commit to user

- bagian dalam pasar termasuk kios dan los

b. sarana prasarana yang menjadi sasaran untuk diamankan dan ditertibkan meliputi : pintu pasar, listrik, tempat bongkar muat, bak sampah, dan parkir

c. pedagang yang penataan dagangannya tidak sesuai dengan ketentuan.

Selain diwujudkan dalam bentuk kuantitas petugas keamanan dan pengamanan pasar, program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan ini juga diwujudkan dalam bentuk sarana prasarana yang menunjang keamanan pasar seperti yang diungkapkan Ibu Erni Susiatun, SH, MSi. Kasubag Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan menyatakan :

“Keamanan itu kita menyediakan alat komunikasi (HT) untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi antar petugas keamanan pasar, selain itu ada Pemasangan CCTV, dan Sound system/ megaphone di pasar-pasar tradisional.” (wawancara 4 Mei 2016)

Hal terkait sarana prasarana keamanan ini memang sudah diimplementasikan, hal ini sesuai dengan observasi penulis dibeberapa pasar di Kota Surakarta dimana pasar-pasar tersebut sudah dilengkapi pos jaga, petugas keamanan dibekali dengan HT dan terdapat CCTV dan megaphone dibeberapa pasar.

Berdasarkan wawancara diatas, bentuk program/kegiatan keamanan ini tidak hanya terkait petugas keamanan, dan tatacara pengamanan tapi juga sarana keamanan pasar. Selain itu program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan ini juga diwujudkan dalam bentuk pelatihan atau diklat tenaga keamanan seperti yang diungkapkan oleh bapak Drs. Suprapto, MM. Selaku Sekertaris DPP yang mengatakan :

commit to user

“ketertiban keamanan , ah keamanan itu pastinya kerjasama dalam artinya untuk pelatihan itu kerjasama dengan pihak kepolisian” (wawancara 25 April 2016)

Hal ini senada dengan pendapat Bapak Eko Yuwono, SE selaku staf sekretariat DPP yang menyatakan :

“Untuk pelatihan keamanan kita kerjasamanya langsung dengan instansi kepolisian, bahkan untuk petugas keamanan yang mau daftar saja syaratnya harus punya sertifikat bidang keamanan yang dikeluarkan pihak kepolisian” ( Wawancara 6 Juni 2016)

Bentuk Kegiatan program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan berdasar kajian diatas adalah pengadaan petugas keamanan pasar, pengamanan pasar, pengadaan sarana prasarana ketertiban, dan pengadaan diklat/pelatihan tenaga keamanan. Hal tersebut juga tertera dalam Rencana kerja Dinas pengelolaan Pasar sebagai berikut :

Tabel 4.11

Rencana Kerja Tahun 2011-2015 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

No Tahun Program/Kegiatan Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan

1. 2011 Pengendalian keamanan lingkungan -Peningkatan keamanan dan ketertiban seluruh pasar -Penertiban pedagang pasar Terciptanya keamanan dan ketertiban seluruh pasar 2. 2012 Pengendalian keamanan lingkungan Meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan Tersedianya tenaga keamanan, terwujudnya penertiban dagangan pada pasar-pasar, tersedianya alat telekomunikasi, terlaksananya

commit to user palatihan gugus kendali Mutu 3. 2013 Pengendalian keamanan lingkungan Meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan Tersedianya tenaga keamanan pasar, tertibnya pedagang pada pasar-pasar 4. 2014 Pengendalian keamanan lingkungan

Meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan 5. 2015 Pengendalian keamanan lingkungan Jasa keamanan pasar, pelatihan koordinator keamanan pasar, CCTV Tersedianya tenaga keamanan pasar, pelatihan koordinator keamanan pasar, CCTV

Sumber : DPP Kota Surakarta

Program ini bertujuan meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengunjung dan pedagang pasar agar merasa aman melakukan proses jual beli di Pasar tradisional. Hal ini juga dapat meningkatkan jumlah pengunjung pasar tradisional karena dengan terciptanya pasar yang aman maka pengunjungpun tidak akan ragu dan merasa aman untuk berkunjung ke pasar hal inilah yang akan dapat meningkatkan daya saing pasar tradiisonal tersebut.

B. Penetapan Anggaran

Anggaran untuk pembiayaan program ini berasal dari APBD daerah sama halnya dengan program yang lain. Seperti pernyataan ibu Erni Susiatun, SH, MSi. Kasubag Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan menyatakan :

“Anggaran program keamanan juga sama dengan program-program lain kecuali program revitalisasi yaitu dari APBD Kota Surakarta.” (Wawancara 18 April 2016)

commit to user

Rincian anggaran untuk program ini tertuang dalam pagu indikatif renja tahun 2013-tahun 2015. Karena keterbatasan data dari Dinas maka penulis tidak dapat memberikan pagu indikatif tahun 2011 dan 2012. Berikut pagu indikatif Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan dalam renja tahun 2013-tahun 2015

Tabel 4.12

Pagu Indikatif Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan dalam Renja Tahun 2013- Tahun 2015

No. Tahun Pagu indikatif Indikator Kinerja

1. 2013 2.500.000.000 Meningkatkan keamanan dan

kenyamanan lingkungan

2. 2014 2.475.000.000 Meningkatkan keamanan dan

kenyamanan lingkungan

3. 2015 4.727.664.000 Jasa keamanan pasar, pelatihan

koordinator keamanan pasar, CCTV

Sumber : DPP Kota Surakarta

Anggaran untuk program ini telah direncanakan secara matang agar dana yang tersedia cukup untuk pembiayaan program. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Drs. Suprapto, MM sekertaris DPP yang menyatakan :

“Anggaran itu pasti cukup karena kita punya standar. Jadi anggaran pasti cukup. Pada pengertian perencanaan yang dibuat selalu mengikuti besaran anggaran” (wawancara 25 April 2016)

Hal ini juga senada dengan pernyataan ibu Erni Susiatun, SH, MSi. Kasubag Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan menyatakan :

“Perencanaan tiap program kita mengikuti atau menyesuaikan jumlah anggaran yang ada, jadi pasti anggaran yang ada pasti cukup untuk program tersebut karena sudah direncanakan” (wawancara 18 April 2016)

commit to user

Jadi anggaran untuk program keamanan dan kenyamanan lingkungan ini sudah cukup untuk pembiayaan bentuk-bentuk kegiatan dalam program ini.

C. Penetapan Prosedur

Terdapat 3 Prosedur dalam menjalankan program keamanan dan kenyamanan pasar yaitu :

1. Prosedur pengamanan dan ketertiban pasar

Prosedur terkait Keamanan dan Ketertiban Pasar, seperti yang diungkapkan bapak Drs. Suprapto, MM. Selaku Sekertaris DPP yaitu :

“...ini sedikit aja ya, katakanlah seseorang tenaga keamanan itu setiap pasar dikasih tenaga keamanan berapa itu kan harus dipetakan, disitu ada pimpinan berapa. Yang jaga berapa, kemudian yang bergilir mubeng setiap bergantian itu gimana, untuk menghalau, nggih itu kan ada SOP nya. Yang jaga ada, yang muter ada, gantian ada.” (wawancara 25 April 2016)

Jadi, prosedur untuk menjaga keamanan pasar, terdapat petugas keamanan / satpam yang menjaga keamanan pasar. Jumlah petugas keamanan untuk setiap pasar berbeda-beda tergantung hasil pemetaan dari Dinas Pengelolaan pasar yang mempertimbangkan beberapa hal seperti luasan pasar, jumlah pedagang dan lain-lain. Selain itu dalam pengamanan pasar dibagi kedalam 3 shift yaitu :

- Shift 1 : 07.00 – 15.00 - Shift 2 : 15.00 – 23.00 - Shift 3 : 23.00 – 07.00

commit to user

Berdasarkan shift yang sudah dibagi, dalam setiap shiftnya juga terdapat 2 pembagian kerja yaitu ada petugas yang berjaga di pos jaga dan ada petugas yang berkeliling pasar untuk memantau situasi pasar. Namun dalam pelaksanaannya, pengamanan pasar masih belum efektif karena banyak petugas yang sering tidak mengamankan pasar sesuai prosedur.

2. Prosedur pengadaan tenaga keamanan dan pelatihan

Prosedur pengadaan tenaga keamanan dan pelatihan tenaga keamanan dilakukan dengan cara seperti yang diungkapkan oleh Bapak Eko Yuwono, SE selaku staf sekretariat DPP yaitu :

“....keamanan itu yaitu kita memang pake outsourcing. Pengadaan dengan lelang atau penunjukkan. Syaratnya untuk tenaga keamanan minim ijazah smp dan punya sertifikat bidang keamanan. Harus punya itu kalo nggak minim punya ketrampilan dasar untuk pengamanan yang dikeluarkan oleh kepolisian atau lembaga lain yang memang sudah diberikan hak untuk mengeluarkan sertifikat bidang keamanan. Untuk pelatihan kita kerjasama dengan kepolisian” (wawancara 6 Juni 2016)

- Prosedur Pengadaan sarana Prasarana Keamanan

Selain shift petugas, prosedur keamanan ini juga mengatur sarana dan prasarana yang ada di di setiap pos keamanan di tiap pasar, yaitu :

1. Meja, kursi, almari 2. HT (Handy talkie)

3. Buku administrasi : buku tamu, buku piket 4. Jadwal piket dipasang didinding

5. Alat pemadam kebakaran Ringan (APAR)

6. Knut

commit to user

8. Jas Hujan 9. Mega Phone

Pengadaan sarana prasarana diatas dilakukan dengan lelang jika diatas 200 juta atau dengan cara penunjukkan kepada perusahaan penyedia barang secara langsung tentu yang sudah memiliki track record yang baik jika anggaran dibawah 200 juta.

Untuk alur Prosedur Pengadaan Jasa/Petugas keamanan dan pengadaan barang/sarana prasarana keamanan sama dengan alur prosedur pada program kebersihan, yaitu dengan dilakukan penunjukkan atau lelang bagi penyedia barang/jasa terkait keamanan.

5. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia