• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 8 Tahun 1999 Tentang Retribusi Pasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 8 Tahun 1999 Tentang Retribusi Pasar"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi

Dinas Pengelolaan Pasar

Landasan Hukum :

1. Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 8 Tahun 1999 Tentang Retribusi Pasar

2. Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 4 Tahun 2001 Tentang Retribusi

Kebersihan/persampahan yang diubah menjadi Peraturan Daerah Kota Surakarta

No. 11 Tahun 2003 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan

3. Keputusan Walikota Surakarta No. 2 tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan

Peraturan Dearah Kota Madya Tingkat II Surakarta No.8 Tahun 1995 tentang

Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima

4. Keputusa walikota surakarta No. 511.2/085-A/2001 Tentang Penetapan Kelas

Pasar dan Taksiran Nilai Tempat Dasaran

5. Keputusan Walikota Surakarta No. 12 Tahun 2002 Tentang Penetapan Tarif

Pengganti Biaya Pembayaran Listrik dan Kompleks Pasar di Kota Surakarta

6. Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 3 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

Pedagang Kaki Lima

7. Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 6 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan

Tata kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta

8. Peraturan Walikota Surakarta No. 22 Tahun 2008 Tentang penjabaran Tugas

Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

(2)

commit to user

9. Peraturan Daerah Kota Surakarta No. 1 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan

Perlindungan Pasar Tradisional

VISI :

Terwujudnya Citra pasar yang bersih, tertib, dan aman bertumpu pada

perekonomian kota.

MISI :

a. Meningkatkan Kesempatan Bekerja dan Berusaha

b. Meningkatkan Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan Pasar

c. Meningkatkan kualitas Pelayanan kepada Pedagang dan Pengunjung

d.Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelola dan

Pedagang

Tujuan :

Berdasarkan Misi yang telah ditetapkan tersebut, kemudian dijabarkan

dalam tujuan-tujuan yang ingin dicapai yaitu :

1. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada pedagang dan

masyarakat

2. Terciptanya kondisi- situasi pasar yang bersih, tertib, aman dan nyaman

bagi pengguna pasar

3. Menyediakan sarana, prasarana dan fasilitas pasar yang memadai serta

memberikan kantong-kantong usaha bagi PKL

(3)

commit to user

4. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas dalam meningkatkan

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

SASARAN :

1. Tersedianya lahan usaha bagi pedagang/pengusaha dalam meningkatkan

kesejahteraannya

2. Terciptanya kondisi dan situasi pasar yang bersih, tertib, aman, dan nyaman

3. Tersedianya sarana prasarana dan fasilitas pasar yang memadai

4. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam

administrasi, pengelolaan retribusi maupun perijinan usaha perdagangan.

Tugas dan Fungsi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Sesuai dengan Peraturan Walikota Surakarta Nomor 22 Tahun 2008

Tentang penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan

Pasar, Tugas Pokok Dinas Pengelolaan Pasar adalah Menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pengelolaan pasar dan untuk menyelenggarakan tugas

pokok sebagaimana dimaksud Dinas Pengelolaan Pasar mempunyai fungsi :

1. Menyelenggarakan Kesekretariatan Dinas

2. Menyusun Rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan

3. Pengelolaan Pendapatan Pasar

4. Pengelolaan kebersihan dan pemeliharaan pasar

5. Pengawasan dan pembinaan pedagang pasar dan pedagang kaki lima

6. Pengaturan Los dan kios pasar

(4)

commit to user

8. Penyelenggaraan sosialisasi

9. Pembinaan jabatan fungsional

Kepegawaian SDM Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Sumber daya manusia yang mendukung kinerja Dinas Pengelolaan Pasar

Kota Surakarta berdasar tingkat pendidikan, pangkat, dan golongan dan jumlah

pejabat struktural dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jumlah Pegawai (PNS) Menurut Tingkat Pendidikan

NO Tingkat Pendidikan

Jumlah (Pegawai)

1.

Sarjana (S2)

15

2.

Sarjana (S1)

34

3.

Sarjana Muda/ DIII

6

4.

SLTA

175

5.

SLTP

60

6.

SD

23

JUMLAH

313

Sumber : Arsip Dinas Pengelolaan Pasar

Menurut data Jumlah PNS menurut tingkat pendidikan diatas diketahui

bahwa jumlah Pegawai(PNS) Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta berjumlah

313 Orang yang terdiri dari 15 pegawai berpendidikan S2, 34 pegawai

berpendidikan S1, 6 pegawai berpendidikan D3, 175 pegawai berpendidikan

SLTA, 60 pegawai berpendidikan SLTP, dan 23 pegawai berpendidikan SD. Dari

data diatas dapat diketahui bahwa rata-rata pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta merupakan lulusan SLTA.

(5)

commit to user

Tabel 4.2

Data Pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta berdasarkan

Pangkat dan Golongan

No Pangkat dan Golongan

I

II

III

IV

Jumlah

1.

Pembina Utama Muda

Pembina Tk. I

Pembina

1

1

8

1

1

8

Penata Tk. I

Penata

Penata Muda Tk.I

Penata Muda

7

12

28

2

7

12

28

2

Pengatur Tk. I

Pengatur

Pengatur MudaTk. I

Pengatur Muda

2

62

88

41

2

62

88

41

Juru Tk. I

Juru

Juru Muda Tk. I

Juru Muda

13

39

6

3

13

39

6

3

Jumlah

61

193

49

10

313

Sumber : Arsip Dinas Pengelolaan Pasar

Berdasarkan Tabel Data pegawai Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

berdasar pangkat dan golongan diatas, diketahui terdapat 313 pegawai dengan

pangkat dan golongan yang berbeda-beda dari terdiri dari :

Pegawai golongan IV berjumlah 10 pegawai yaitu pembina utama muda,

Pembina Tk.I, dan Pembina, kemudian pegawai Golongan III berjumlah 49

pegawai dengan rincian : Penata Tk. I berjumlah 7 orang, Penata berjumlah 12

(6)

commit to user

orang, Penata Muda Tk.I berjumlah 28 orang, Penata Muda berjumlah 2 orang,

lalu Pegawai golongan II terdiri dari 193 pegawai dengan rincian : Pengatur Tk. I

berjumlah 2 orang, Pengatur berjumlah 62 orang, Pengatur MudaTk. berjumlah 88

orang, Pengatur Muda berjumlah 41 orang. Dan terakhir pegawai golongan I

terdiri dari 61 pegawai dengan rincian Juru Tk. I berjumlah 13 pegawai, Juru

berjumlah 39 pegawai , Juru Muda Tk. I berjumlah 6 pegawai, dan Juru Muda

berjumlah 3 pegawai

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa rata-rata pegawai

Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta masih berada di golongan II. Golongan II

ini memiliki jumlah pegawai paling banyak yaitu lebih dari 50% jumlah pegawai

Dinas.

Struktur Organisasi

Susunan organisasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta telah

ditetapkan dalam peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah.

1. Jumlah Pejabat Struktural

1)

Kepala Dinas

: 1 Orang

2)

Sekertaris

:

1

Orang

3)

Kepala Bidang

: 4 orang

4)

Kepala Sub Bidang

: 3 orang

5)

Kepala Seksi

: 11 orang

(7)

commit to user

1.

Kepala Dinas

2.

Sekertariat, terdiri dari :

a.

Sub Bagian Perencaaan, evaluasi dan pelaporan

b.

Sub Bagian Keuangan

c.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

3.

Bidang Pendapatan Pasar, terdiri dari :

a.

Seksi Pendapatan dan Penetapan

b.

Seksi penagihan dan penerimaan

c.

Seksi pembukuan

4.

Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar, terdiri dari :

a.

Seksi Peralatan dan kebersihan

b.

Seksi pemeliharaan Fasilitas Pasar

c.

Seksi Pemeliharaan Bangunan Pasar

5.

Bidang Pengawasan dan Pembinaan, terdiri dari :

a.

Seksi Pemberdayaan dan Pembinaan pedagang

b.

Seksi Keamanan dan ketertiban

c.

Seksi Pengawasan pedagang

6.

Bidang Pengelolaan Pedagang kaki lima, terdiri dari :

a.

Seksi penataan dan pembinaan pedagang kaki lima

b.

Seksi pengendalian pedagang kaki lima

(8)

commit to user

Uraian tugas jabatan struktural pada Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

adalah sebagai berikut :

1. Kepala dinas

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar memiliki tugas pokok untuk

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan dan perlindungan

pasar tradisional. Tugas pokok tersebut diarahkan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana strategis dan rencana kerja

b. memberikan petunjuk arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan

c. mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis programkegiatan dinas sesuai dengan bidang

tugas

d. melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan

efisien sesuai peraturan erundangan yang berlaku

e. menerapkan standar pelayanan minimal

f. menyelenggarakan pengelolaan kesekertariatan : perencanaan, evaluasi,

pelaporan, keuangan dan kepegawaian

g. menyusun rencana operasional dan pengembangan di bidang pendapatan pasar,

bidang kebersihan dan pemeliharaan pasar, bidang pengawasan dan pembinaan

pedagang pasar dan bidang pengelolaan PKL

h. menyusun kebijakan teknis dibidang pendapatan pasar, bidang kebersihan dan

pemeliharaan pasar, bidang pengawasan dan pembinaan pedagang pasar dan

pengelolaan pasar

(9)

commit to user

i. menyusun kebijakan teknis pemberian bimbingan dan peminaan terhadap

urusan pengelolaan dan PKL

j. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dan/atau

perizinan dibidang pengelolaan pasar

k. Menyelenggarakan perlindungan pasar tradisional

l. menyelenggarakan sosialisasi dibidang pengelolaan pasar

m. menyusun indikator dan pengukuran kinerja di bidang pengelolaan pasar

n. menyusun laporan hasil pelaksanaan rencana strategi, rencana kerja, LAKIP,

LKPI, LPPD, dan LKPPD dinas

o. Menyelenggarakan pembinaan kelompok jabatan fungsional

p. menyelenggarakan pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas

q. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait

r. memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik

s. memberikan usul dan saran kepada atasan

t. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas

u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2. Sekertaris

Sekertaris mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara

terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi

(10)

commit to user

dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian sesuai kebijakan teknis yang

ditetapkan kepala dinas.

Uraian tugasnya sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja sekertariat berdasarkan rencana strategis dan rencana

kerja dinas

b. mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dinas

c. memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan

d. mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk

pelaksanaan, dan petunjuk teknis program kegiatan dinas sesuai dengan bidang

e. melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan

efisien sesuai peraturan perundang-undangan

f. menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas

g.merumuskan kebijakan teknis, pembinaan dan pengkoordinasian

penyelenggaraan urusan kesekertariatan

h. mengelola administrasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan

i. mengelola administrasi keuangan

j. mengelola administrasi umum

k. mengelola administrasi kepegawaian

l. melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja dibidang

perencanaan, evaluasi, dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian

m. melaksanakan koordinasi dan verifikasi laporan penyusunan rencana strategis,

rencana kerja, LAKIP, LKPJ, LPPD, EKPPD Dinas

(11)

commit to user

o. memberikan usul dan saran kepada atasan

p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas

q. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

Sekertaris membawahkan :

a. Subbagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan yang mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu di bidang perencanaan,

evaluasi dan pelaporan

b. Subbagian Keuangan yang mempunyai tugas pengelolaan administrasi

keuangan

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pengelolaan

administrasi umum dan kepegawaian

3. Bidang pendapatan Pasar

Kepala bidang pendapatan pasar mempunyai tugas melakukan penyiapan

perumusan kebijakan teknis di bidang pendataan dan penetapan, penagihan dan

penerimaan serta pembukuan. Uraian tugasnya adalah sebagai berikut :

a. melaksanakan rencana kerja bidang pendapatan pasar berdasarkan rencana

strategis dan rencana kerja dinas

(12)

commit to user

c. mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk

pelaksanaan, dan petunjuk teknis program kegiatan dinas sesuai dengan bidang

tugas

d. melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan

efisien sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

e. menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas

f. merumuskan kebijakan teknis dibidang pendataan dan penetapan pendapatan

pasar dan PKL

g. merumuskan kebijakan teknis dibidang penagihan tungakan dan penerimaan

pendapatan pasar dan PKL

h. merumuskan kebijakan teknis dibidang pembukuan retribusi pelayanan pasar

dan pemakaian kekayaan daerah

i. melaksanakan pendataan dan penetapan retribusi pelayanan pasar dan

pemakaian kekayaan daerah

j. merumuskan target retribusi pelayanan pasar dan pemakaian kekayaan daerah

k. memberikan pertimbangan teknis perizinan dan pemantauan pemanfaatan pasar

oleh pedagang pasar

l. melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja di bidang

pendapatan pasar dan pemakaian kekayaan daerah

m. melaksanakan penyiapan bahan sosialisasi dibidang pendapatan pasar

n. memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik

(13)

commit to user

p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas

q. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

Bidang Pendapatan Pasar , membawahkan :

a. Seksi Pendataan dan Penetapan yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis dibidang pendataan dan penetapan, meliputi :

pendataan dan penetapan retribusi pasar, pemakaian kekayaan daerah dan PKL,

pengaturan dan pembagian kios, los, perijinan dan hak penempatan pedagang

b. Seksi Penagihan dan Penerimaan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis dibidang penagihan dan penerimaan, meliputi :

penagihan dan penerimaan retribusi pasar, pemakaian kekayaan daerah dan PKL

serta penyusunan laporan perhitungan pendapatan pasar dan PKL

c. Seksi Pembukuan, mempunyai tugas tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis dibidang pembukuan, meliputi : melakukan

pembukuan semua hasil penagihan dan penerimaan retribusi pasar, pemakaian

kekayaan daerah dan PKL, penyiapan data secara periodik penerimaan dan

tunggakan retribusi pelayanan pasar dan pemakaian kekayaan daerah.

4. Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar

Kepala bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar mempunyai tugas

melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis dibidang peralatan dan

kebersihan, pemeliharaan fasilitas pasar, pemeliharaan bangunan dan

(14)

commit to user

perlindungan pasar tradisional. Bidang Kebersihan dan Pemeliharaan Pasar

memiliki uraian tugas sebagai berikut :

a. melaksanakan rencana kerja dibidang kebersihan dan pemeliharaan pasar

berdasarkan rencana strategis dan rencana kerja dinas

b. memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan

c. mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk

pelaksanaan, dan petunjuk teknis program kegiatan dinas sesuai dengan bidang

tugas

d. melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan

efisien sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

e. menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas

f. merumuskan kebijakan teknis dibidang peralatan dan kebersihan pasar

g. merumuskan kebijakan teknis dibidang pemeliharaan fasilitas pasar

h. merumuskan kebijakan teknis dibidang pemeliharaan bangunan pasar

i. melaksanakan pengelolaan kebersihan lingkungan pasar

j. melaksanakan proses penetapan pengelolaan fasilitas pasar

k. melaksanakan perlindungan pasar tradisional

l. melaksanakan penyusunan indikator kinerja dibidang kebersihan dan

pemeliharaan pasar

m.melaksanakan penyiapan bahan sosialisasi dibidang kebersihan dan

pemeliharaan pasar

n. memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik

o. memberikan usul dan saran kepada atasan

(15)

commit to user

p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas

q. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

Bidang kebersihan dan pemeliharaan pasar, membawahkan :

a. Seksi Peralatan dan Kebersihan, yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan dibidang peralatan dan

kebersihan, meliputi : penyediaan peralatan, pengaturan penggunaannya dan

menyusun jadwal pelaksanaan, pengawasan serta perbaikan sarana prasarana

pasar.

b. Seksi Pemeliharaan Fasilitas Pasar mempunyai tugas melakukan penyiapan

perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan dibidang pemeliharaan

fasilitas pasar meliputi : pengelolaan fasilitas, menyusun jadwal pengawasan dan

perbaikan serta pemeliharaan pasar

c. Seksi Pemeliharaan Bangunan Pasar, yang mempunyai tugas melakukan

penyiapan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan dibidang

pemeliharaan bangunan dan perlindungan pasar tradisional, meliputi: pengelolaan

banguna, penyusunan jadwal pengawasan, pengelolaan bangunan serta perbaikan

dan pemeliharaan bangunan pasar.

5. Bidang Pengawasan dan pembinaan

Kepala bidang Pengawasan dan pembinaan mempunyai tugas melakukan

penyiapan perumusan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan dan pembinaan

(16)

commit to user

pedagang, keamanan dan ketertiban serta pengawasan pedagang. Uraian tugas

adalah sebagai berikut :

a. melaksanakan rencana kerja bidang pengawasan dan pembinaan berdasarkan

rencana strategis dan rencana kerja dinas

b. memberi petunjuk, arahan dan mendistribusikan tugas kepada bawahan

c. mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk

pelaksanaan, dan petunjuk teknis program kegiatan dinas sesuai dengan bidang

tugas

d. melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan

efisien sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

e. menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas

f. merumuskan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan dan pembinaan

pedagang pasar

g. merumuskan kebijakan teknis dibidang keamanan dan ketertiban lingkungan

h. merumuskan kebijakan teknis dibidang pengawasan pedagang pasar

i. melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja dibidang

pengawasan dan pembinaan pasar

j. melaksanakan penyiapan bahan sosialisasi dibidang pengawasan dan pembinaan

pasar

k.

memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik

l. memberikan usul dan saran kepada atasan

m.melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas

(17)

commit to user

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

Bidang Pengawasan dan pembinaan, membawahkan :

a. seksi pemberdayaan dan pembinaan pedagang yang mempunyai tugas

melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

dibidang pemberdayaan dan pembinaan pedagang, meliputi : perencanaan dan

pelaksanaan pemberdayaan dn pembinaan pedagang pasar

b. seksi keamanan dan ketertiban yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang keamanan dan

ketertiban meliputi : kegiatan keamanan, ketertiban, menyusun jadwal dan

membentuk satuan peertiban serta patroli pasar.

c. Seksi pengawasan pedagang yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pengawasan

pedagang, meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengawasan

pedagang pasar.

6. Bidang pengelolaan Pedagang Kali Lima

Kepala bidang pengelolaan Pedagang Kali Lima yang mempunyai tugas

melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis dibidang penataan dan

pembinaan serta pengendalian PKL. Uraian tugasnya adalah sebagai berikut :

a. melaksanakan rencana kerja bidang pengelolaan Pedagang Kali Lima

berdasarkan rencana strategis dan rencana kerja dinas

(18)

commit to user

c. mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk

pelaksanaan, dan petunjuk teknis program kegiatan dinas sesuai dengan bidang

tugas

d. melaksanakan sistem pengendalian intern pelaksanaan kegiatan agar efektif dan

efisien sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

e. menerapkan standar pelayanan minimal sesuai bidang tugas

f. merumuskan kebijakan teknis di bidang penataan dan pembinaan PKL

g. merumuskan kebijakan teknis dibidang pengendalian PKL

h. memantau dan memberikan pertimbangan teknis atas pemberian rekomendasi

penempatan PKL

i. melaksanakan penyusunan indikator dan pengukuran kinerja dibidang

penempatan PKL

j. melaksanakan penyiapan bahan sosialisasi dibidang penempatan PKL

k. memeriksa dan menilai hasil kerja bawahan secara periodik

l. memberikan usul dan saran kepada atasan

m.melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan

Bidang pengelolaan Pedagang Kali Lima, membawahkan :

a. Seksi penataan dan pembinaan pedagang kaki lima, yang mempunyai tugas

melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

dibidang penataan dan pembinaan pedagang kaki lima, meliputi penyiapan bahan

(19)

commit to user

petunjuk teknis penempatan, rekomendasi penempatan, dan penyuluhan kepada

PKL

b. seksi pengendalian pedagang kaki lima, yang mempunyai tugas melakukan

penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang

pengendalian pedagang kaki lima, meliputi: penyiapan bahan petunjuk teknis

pengendalian mengenai kualitas dan kuantitas pedagang kaki lima

Dinas

Pengelolaan

Pasar

mengelola 44 (empat puluh tiga) pasar yang

masing-masing pasar dikelola oleh kepala pasar. Kepala pasar adalah petugas dari

Dinas Pengelolaan Pasar yan diserahi tugas mengelola kegiatan pada suatu pasar

tertentu. Kepala pasar mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

1. Bertanggung jawab atas semua jenis penerimaan retribusi pada Pasar yang

menjadi wewenangnya

2. Bertanggung jawab atas pekerjaan administrasi pasar yang menjadi tugas dan

wewenangnya

3. Bertanggung jawab atas kebersihan dalam pasar dan lingkungan pasar yang

menjadi tugas dan wewenangnya

4. Bertanggung jawab atas ketertiban dan keamanan dalam pasar yang menjadi

tugas dan wewenangnya

5. Bertanggung jawab atas pemeliharaan bangunan dan inventaris pada pasar yang

menjadi wewenangnya

6. Mengatur pelaksanaan tugas, memberikan arahan dan evaluasi kinerja terhadap

pegawai/petugas yang ditempatkan pada pasar yang menjadi wewenangnya

(20)

commit to user

7. Menyelesaikan masalah-masalah yang ada di pasar yang berkaitan dengan

bidang tugas wewenangnya

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan

9. Melaporkan masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh kepala pasar

kepada kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

(21)

commit to user

Gambar 4.1

(22)

commit to user

B

.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini penulis akan membahas tentang implementasi strategi Dinas

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dalam Meningkatkan daya saing pasar

tradisional terhadap pasar Modern. Penulis menggunakan Strategi yang tertuang

dalam Rencana strategi (Renstra) Dinas Pengelolaan Pasar Tahun 2010-2015

sebagai acuan. Dari implementasi strategi ini akan diketahui apasaja

program-program yang dilaksanakan oleh Dinas pengelolaan pasar dalam meningkatkan

daya saing pasar tradisional, kemudian mengetahui jumlah besaran anggaran yang

dianggarkan untuk program-program tersebut, juga bagaimana prosedur

implementasi program diterapkan. Selain hal-hal tersebut penulis juga akan

menggambarkan apa saja hambatan yang ada ketika proses implementasi strategi

peningkatan daya saing pasar tradisional oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota

Surakarta.

1. Implementasi strategi

Implementasi strategi merupakan salah satu aspek yang paling penting

dalam proses manajemen strategi. Implementasi stategi sangat berpengaruh pada

hasil atau tujuan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi, karena walaupun

strategi yang dimiliki sudah baik namun dalam implementasinya kurang berhasil

maka hasilnya tidak sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Untuk melihat gambaran implementasi startegi Dinas pengelolaan Pasar

kota surakarta, dapat dilihat melalui Rencana Strategi (Renstra). Renstra

merupakan dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan SKPD yang ditetapkan

(23)

commit to user

melalui keputusan kepala SKPD. Penyusunan Renstra mengacu pada Rencana

strategi Daerah (Renstrada) sebagai Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) yang merupakan penjabaran visi dan misi daerah sebagai

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Renstra selanjutnya

dijabarkan kedalam bentuk rencana Kerja (Renja) tiap tahun dengan

memperhatikan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas dan Plafon

Anggaran Sementara (PPAS), serta rencana dan program kegiatan daerah.

Renstra Dinas Pengelolaan Pasar memuat strategi Peningkatan daya saing

pasar dijadikan pedoman oleh Dinas pengelolaan pasar kota surakarta sebagai

acuan dalam pengelolaan dan perlindungan pasar tradisional di kota Surakarta

agar keberadaannya tetap terjaga dan tidak kalah bersaing dengan banyaknya

pasar modern yang berdiri di Kota Surakarta. Strategi tersebut antara lain :

1. Meningkatkan pemeliharaan bangunan seluruh pasar

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas, sarana dan prasarana kebersihan

pasar

3. Meningkatkan fasilitas pasar termasuk pemeliharaan jaringan listrik,

elektrikal, dan mekanikal pasar

4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban pasar

5. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia

(SDM) dengan penyelenggaraan bimbingan teknis dan pelatihan-pelatihan

Sumber : (Renstra DPP Kota Surakarta)

Untuk mengetahui implementasi strategi peningkatan daya saing pasar

tradisional, maka penulis akan menggambarkan strategi peningkatan daya saing

pasar tradisional tersebut kedalam 3 tahapan yaitu : 1). Penetapan Program, 2).

Penetapan Anggaran dan 3). Penetapan Prosedur. Selain ketiga tahapan tersebut,

penulis juga akan membahas apa saja hambatan yang ada/ditemui oleh Dinas

(24)

commit to user

Pengelolaan Pasar Kota Surakarta saat proses implementasi strategi peningkatan

daya saing pasar tradisional.

Berikut gambaran masing-masing strategi peningkatan daya saing pasar

tradisional dari Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta yang akan penulis

gambarkan ke dalam bentuk penetapan program, penetapan anggaran, dan

penetapan prosedur.

1. Meningkatkan pemeliharaan bangunan seluruh pasar

Strategi Meningkatkan pemeliharaan bangunan seluruh pasar dilakukan

dengan memperbaiki bentuk fisik bangunan pasar tradisional agar terlihat lebih

layak dan representatif.

A. Penetapan Program

Strategi ini diimplementasikan kedalam dua buah program yaitu

revitalisasi pasar/ pembangunan pasar dan rehabilitasi pasar/ pemeliharaan pasar.

Kedua Program ini sesuai dengan strategi Dinas pengelolaan pasar yang

ditujukan untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional terhadap pasar modern

di Kota Surakarta. Berikut penjabaran kedua program tersebut.

A.1. Program Revitalisasi atau pembangunan pasar

Program Revitalisasi pasar tradisional ditujukan untuk memperbarui atau

membangun kembali bangunan pasar sebagai salah satu bentuk tugas dan

kewajiban dinas pengelolaan pasar dalam menjalankan strategi pemeliharaan

bangunan pasar tradisional. Program ini diwujudkan dalam kegiatan

pembangunan pasar tradisional.

(25)

commit to user

Di kota Surakarta saat ini sudah ada beberapa pasar tradisional yang sudah

direvitalisasi. Dari tahun 2011 sampai tahun 2015 tercatat sudah ada 9 pasar yang

direvitalisasi dalam kurun waktu tersebut. Berikut data bangunan pasar tradisional

yang sudah direvitalisasi antara tahun 2011-2015 :

Tabel 4.3

Data Revitalisasi Pasar Tradisional di Kota Surakarta

No. TAHUN NAMA PASAR

1.

2011

- Pasar Ayu Tahap II

2.

2012

- Pasar Kliwon Tahap I

- Pasar Depok Tahap I

- Pasar Depok Tahap II

- Pasar Ayu Tahap III

- Pasar Nongko

3.

2013

- Pasar Kliwon Tahap II

- Pasar Elpabes

- Pasar Depok bagian Barat

- Pasar Gilingan

4.

2014

- Pasar Gilingan Tahap II

- Pasar Tanggul

- Pasar Ngemplak

- Pasar Harjodaksino

- Pasar Ayam

5.

2015

- Pasar Tanggul Tahap II

(26)

commit to user

Dari data nama pasar-pasar tradisional yang telah direvitalisasi diatas

dapat diketahui bahwa program revitalisasi pasar tradisional dikota surakarta

dilakukan setiap tahun minimal 1 pasar. Hal senada diungkapakan oleh ibu Erni

Susiatun SH, MSi. Selaku Kasubag Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan yaitu :

“untuk revitalisasi kita setiap tahun kan kita lihat pasar

-pasar yang perlu

direvitalisasi apakah ada pasar yang perlu direvitalisasi atau tidak. Tapi

minimal tiap tahunnya pasti ada pasar yang direvitalisasi, minimal

revitalisasi 1 pasar pertahun

.” (wawancara 18 April 2016)

Hal yang sesuai dengan data revitalisasi pasar juga disetujui oleh pedagang

pasar kliwon yaitu Ibu Surakih yang menyatakan sesuai dengan data bahwa pasar

kliwon sudah pernah dibangun sebanyak 2 kali. Berikut kutipan wawancara

dengan beliau :

“Pasarnya

kalau sekarang udah dibangun, dulu waktu mulai berdagang

disini sejak umur saya 17 tahun pasarnya masih jelek mbak. Sekarang

udah bagus soalnya udah dibangun. ya seingat saya Pasar ini udah 2 kali

dibangun

mbak.” (wawancara 26 April 2016)

Berdasarkan jumlah pasar tradisional yang dibangun dari tahun 2011-2015

dari data revitalisasi pasar tradisional kota surakarta terdapat 9 pasar yang

direvitalisasi, hal ini sesuai dengan yang ditargetkan oleh Dinas Pengelolaan

Pasar. Pendapat ibu Surakih juga sudah sesuai dengan data revitalisasi pasar

tradisional di Kota surakarta yang memperlihatkan bahwa pasar kliwon memang 2

kali tahapan dilakukan pembangunan yaitu pada tahun 2012 untuk tahap I dan

2013 untuk tahap ke II. Namun Dinas pengelolaan pasar belum merevitalisasi

semua pasar yang ada di Surakarta, baru ada 20 pasar dikota surakarta yang sudah

direvitalisasi, sisanya yaitu 10 pasar akan di revitalisasi ditahun-tahun selanjutnya

(27)

commit to user

dan selain 10 pasar yang akan direvitalisasi tersebut, merupakan pasar yang masih

dalam kondisi baik.

Program Revitalisasi pasar merupakan sesuatu yang kompleks dan

menghabiskan dana yang besar serta melalui proses yang panjang atau tidak

mudah seperti yang dijelaskan oleh Ibu Erni Susiatun, SH, M.Si. selaku Kasubag

Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan berikut :

“P

roses revitalisasi memang tahapannya itu nggak simple/kecil ya. artinya

Sebelum revitalisasi pedagang harus dipindah ke pasar darurat. Proses

revitalisasi itu harus ada berbagai tahapan. Yang namanya mindah

pedagang ke pasar darurat itukan susah, 1 mencari lahan yang cukup dan

muat lalu untuk menata pedagang dari pasar sebelumnya kepasar yang

baru kan agak susah butuh pemahaman semua pedagang” (wawancara 18

April 2016)

Karena proses dan dana yang besar maka dinas pengelolaan pasar harus

mampu memprioritaskan pasar mana dahulu yang sangat mendesak keadaannya

untuk direvitalisasi.

Program revitalisasi ini memiliki tujuan atau output dan outcome seperti

yang telah diungkapkan oleh Ibu Erni Susiatun, SH, M.Si. selaku Kasubag

Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan berikut :

kalau outputnya jelas bangunan pasar yang lebih representatif. Kalau

outcome jelas daya saing meningkat, jumlah pengunjung meningkat,

kesejahteraan pedagang, perputaran uang daerah

(wawancara 18 April

2016)

Hal senada juga diungkapkan oleh Drs. Suprapto, MM. Selaku Sekertaris

DPP yang menyatakan :

“revitalisasi pas

ar diwujudkan guna untuk meningkatkan daya saing pasar

melalui pembangunan pasar secara menyeluruh, agar pasarnya bagus

pembeli banyak, sehingga daya saing pasar meningkat.” (wawancara 25

(28)

commit to user

Dari wawancara diatas, maka dapat disimpulkan bahwa program

revitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional melalui

pembangunan fisik pasar agar terlihat lebih representatif dan bersih sehingga

secara penampilan tidak kalah bersaing dengan pasar modern dan program ini

ditujukan untuk meningkatkan masyarakat kalangan menengah keatas agar mau

berbelanja ke pasar tradisional karena sudah bersih dan bagus.

A.2. Program Pemeliharaan pasar perdesaan /Rehabilitasi

Program rehabilitasi adalah program yang ditujukan untuk pemeliharaan

bangunan/fisik pasar. Program rehabilitasi ditujukan untuk memperbaiki

bagian-bagian dari bangunan pasar yang sudah mulai rusak dan mengurangi kenyamanan

dan keamanan pedagang maupun pengunjung. Sasaran Program rehabilitasi

adalah pada perbaikan talang air yang bocor, pintu yang sudah rusak, cat

bangunan pasar yang sudah mengelupas, paving pasar yang sudah rusak, atap-atap

pasar yang bolong atau mengalami kerusakan serta lantai pasar yang sudah tidak

layak.

Program

rehabilitasi

ini

rutin

diadakan oleh Dinas Pengelolaan Pasar kota

Surakarta, Program rehabilitasi ini merupakan program yang berkelanjutan, jadi

setiap tahun pasti ada beberapa pasar yang harus direhabilitasi. Pasar yang sudah

direhabilitasi ditahun pertama mungkin akan direhabilitasi lagi, karena

kerusakan-kerusakan yang terjadi seiring jalannya waktu. Rehabilitasi pasar tradisional di

Kota Surakarta diadakan setiap tahun. Dengan jangka waktu rehabilitasi perpasar

(29)

commit to user

maksimal 3 bulan. Hal ini diungkapkan oleh ibu Erni Susiatun SH, MSi. Selaku

Kasubag Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan yang menyatakan :

“Rehabilitasi untuk pasar

-pasar yang mengalami kerusakan dan

pembenahan. Rata-rata satu tahun 6-8 pasar. Untuk itu paling 1 pasar 3

bulan. ya kira-kira 3 bulan selesai. Rehab itu, ini jadi mungkin 1 tahun 6-8.

Tahun ini misal kita rehab pasar gede, mungkin tahun besok kita rehab

lagi pasar gede. Karena kan mungkin ada yang harus diperbaiki, karena

kan berkelanjutan. Kalo rehab berapa pasar gitu kan tiap tahun nggak

jelas, kalo revitalisasi gitu jelas. Kalo rehab kan besok lagi ada yang rusak

dimananya lagi “ (wawancara 18 April 2016)

Berdasarkan wawancara diatas, diketahui bahwa setiap tahun, Dinas

Pengelolaan Pasar kota Surakarta merehabilitasi 6-8 pasar tradisional dengan

bentuk kerusakan yang beragam. Hal ini juga tampak pada rencana kerja Dinas

Pengelolaan Pasar terkait program rehabilitasi pasar tradisional dikota Surakarta

yang dilakukan pertahun dengan tujuan utama pemeliharaan bangunan pasar yang

mengalami kerusakan. Berikut data Program rehabilitasi dalam rencana kerja

(RenJa) Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dari tahun 2011- tahun 2015.

Tabel 4.4

Rencana Kerja Program/Kegiatan Rehabilitasi Pasar Tahun 2011-2015

No Tahun

Prioritas

daerah

Indikator kinerja

Keluaran

kegiatan

Hasil kegiatan

1.

2011

Peningkatan

sarana

prasarana kota

pengembangan

kawasan,konse

rvasi

lingkungan

hidup dan

Rehabilitasi

pemeliharaan

pasar-pasar target

43 unit

Terpeliharanya

bangunan gedung

seluruh pasar target 43

unit

(30)

commit to user

brand image

kota sebagai

eco cultural

city

2.

2012

Peningkatan

sarana

prasarana kota

dan

pengembangan

kawasan

perkotaan yang

ramah

lingkungan

dan

berwawasan

budaya

Rehab atap, lantai,

pintu,talang,pengec

atan, plafon, paving

pada pasar-pasar,

rehab pasar gede

pemeliharaan

bangunan pasar

klewer,

panggungrejo,

hardjodaksino,

pasar notoharjo.

Pemeliharaan

bangunan akibat

bencana-

peemliharaan

bangunan pasar

nusukan

pemeliharaan

bangunan pasar

legi

pemeliharaan

bangunan pasar

gading,

penumping,

triwindu

Terpeliharanya lantai,

atap, pintu, talang,

plafon, pavin pada

pasar-pasar dan

terpeliharanya

bangunan pasar gede

3.

2013

Memantapkan

pertumbuhan

ekonomi

kreatif dengan

memperkuat

jaringan usaha

ekonomi

rakyat

dibidang

industri,

perdagangan,

dan pariwisata

Terpeliharanya

lantai, atap, pintu,

talang,

plafon,

gorong-gorong

pada pasar gede,

pasar singosaren,

pasar legi, pasar

notoharjo, nusukan,

ngemplak,

ledoksari, pasar

besi, triwindu,

tanggulsari, pasar

Terpeliharanya pasar

gede, singosaren,

sangkrah, pasar

penumping, pasar

sidodadi, pasar besi,

pasar kadipolo, pasar

triwindu, jongke,

klewer. Pembnagunan

pos satpam pasar

nusukan, pasar

notoharjo, dan

(31)

commit to user

bangunharjo, pasar

kabangan,

sangkrah,

penumping,

sidodadi, joglo,

panggungrejo,

jongke. Pasar

akibat bencana,

pemeliharaan pasar

klewer

4.

2014

Pemeliharaan pasar singosaren, depok,

Nongko, Nusukan, Kadipolo, Joglo,

Notoharjo, dan kerusakan pasar yang tidak

terduga

5.

2015

Peningkatan

kesempatan

berusaha dan

kemampuan

warga

meningkatkan

pendapatan

Pemeliharaan pasar

pucangsawit,

kembang, ngemplak,

harjodaksino, jongke,

singosaren, depok,

gede, dan pasar-pasar

akibat bencana

Terpelihara-nya

bangunan pasar

pucangsawit,

kembang,

ngemplak,

harjodaksino,

jongke, singosaren,

depok, gede dan

pasar-pasar akibat

bencana

Sumber : Arsip Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

Dari data rencana kerja diatas digambarkan bahwa rehabilitasi pasar

dilakukan dengan tujuan untuk memelihara bangunan pasar tradisional agar tetap

terlihat dalam kondisi baik sehingga daya saing pasar tradisional dapat meningkat.

Rehabilitasi

dilakukan dengan memelihara seluruh fasilitas yang ada

dipasar. Program ini dijalankan oleh dinas dengan melakukan pengecekan rutin

pada tiap pasar. Selain itu pedagang juga bisa ikut andil dalam memelihara

fasilitas yang ada di pasar dengan ikut menjaga fasilitas bangunan yang ada di

(32)

commit to user

pasar. Pedagang juga bisa melapor ke Dinas melalui kepala pasar jika ada

kerusakan yang perlu diperbaiki. Setelah itu kepala pasar yang akan

menyampaikannya ke Dinas dan dinas yang akan menentukan apakah

kerusakannya sangat mendesak diperbaiki atau tidak, hal ini juga dilakukan

dengan pertimbangan apakah ada pasar lain yang memiliki kerusakan yang lebih

mendesak untuk diperbaiki atau tidak. Hal ini senada dengan yang diungkapkan

oleh ibu Erni Susiatun SH, MSi. Selaku Kasubag Perencanaan, Evaluasi &

Pelaporan yang menyatakan :

“Ada sie pemeliharaan yang secara rutin mengecek pasar, selain itu Pasar

bisa lapor ke Dinas jika ada kerusakan, lalu kasie datang untuk melihat

yang perlu dilakukan perbaikan”

(wawancara 4 Mei 2016)

Dari wawancara diatas diketahui bahwa proses rehabilitasi dilakukan

dengan pengecekan rutin dinas ke pasar-pasar tradisional yang ada di Surakarta,

atau mungkin jika ada kerusakan yang tidak diketahui dinas namun pedagang

mengeluhkan , maka pedagang bisa melapor kedinas melalui kepala pasar yang

ada disetiap pasar.

Hal diatas bertolakbelakang dengan yang diungkapkan bapak yohanes

salah satu pedagang dipasar panggungrejo yang mengatakan :

“belum ada perbaikan

di pasar ini, sebelah sana bocor, bangunannya

banyak yang rusak . Padahal kita udah lapor tapi belum diperbaiki sama

dinasnya”

(wawancara 20 April 2016)

Hal tersebut sesuai dengan observasi penulis di beberapa pasar tradisional

dikota surakarta, program rehabilitasi yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan

Pasar belum merata keseluruh pasar karena masih banyak pasar yang mengalami

kerusakan yang menghawatirkan dan belum juga diperbaiki. Salah satunya pasar

(33)

commit to user

panggungrejo yang mengalami banyak kerusakan seperti atap bocor, cat

mengelupas, tegel lantai rusak, dan banyak kerusakan yang lain dan belum juga

diperbaiki oleh Dinas. Hal ini dikarenakan Dinas tidak dapat merehabilitasi semua

pasar yang rusak dalam satu tahun, namun harus memprioritaskan pasar mana

yang lebih sangat membutuhkan rehabilitasi dibanding pasar yang lain. Kadang

prioritas tersebut sering tidak adil karena lebih memprioritaskan pasar-pasar

unggulan kota surakarta seperti pasar Gede, pasar gading, dan pasar ngarsopuro

dan cenderung melalaikan pasar-pasar tradisional yang bukan termasuk pasar

unggulan.

B. Penetapan Anggaran

Penetapan anggaran disini adalah penetapan anggaran untuk 2 program

yaitu program revitalisasi dan program rehailitasi. Untuk lebih jelasnya sebagai

berikut :

B.1. Penetapan anggaran Revitalisasi Pasar

Program revitalisasi menggunakan dana yang berasal dari banyak sumber

seperti yang diungkapkan Ibu Erni Susiatun, SH, M.Si. Kasubag Perencanaan,

Evaluasi & Pelaporan

berikut :

“K

ita anggaran untuk program revitalisasi berasal dari dana APBD Kota

Sur

akarta dan Provinsi terus sama dana dari APBN.” (Wawancara 18

April 2016)

Hal ini juga sama dengan yang diungkapkan oleh Drs. Suprapto, MM.

Selaku Sekertaris DPP yaitu :

“Dana untuk revitalisasi pasar berasal dari APBD kota dan provinsi,

tugas

pembantuan dari kementrian termasuk APBN, DAK

” (Wawancara 25

(34)

commit to user

Program revitalisasi adalah program yang menghabiskan dana paling

banyak sehingga sumber dananya tidak hanya berasal dari 1 sumber tapi dari

banyak sumber. Hal ini Karena banyak proses yang harus dilalui sebelum proses

revitalisasi seperti pembangunan pasar darurat, pemindahan pedagang, sosialisasi

dan pembangunan kembali pasar lama. Berikut dana yang dibutuhkan untuk

proses revitalisasi dari tahun 2011-2015

Tabel 4.5

Dana Revitalisasi Pasar Tahun 2011-2015 menurut Sumber Dana

No Tahun

Nama pasar

Sumber dana (dalam ribuan)

APBD

APBD

PROV

APBN

Invest

1.

2011

Ayu Tahap II

1.146.414

2.

2012

Kliwon tahap I

Depok Tahap I

Depok Tahap II

Ayu Tahap III

Nongko

4.000.000

10.200.000

3.45.172

1.610.675

1.200.000

5.000.000

3.

2013

Kliwon Tahap II

Elpabes

Depok. Barat

Gilingan

7.000.000

9.722.560

700.000

4.300.000

5.000.000

4.

2014

Gilingan Tahap II

Tanggul

Ngemplak

Hardjodaksino

Ayam

4.748.570

4.500.000

271.540

900.000

10.000.000 4.500.000 2.000.000

5.

2015

Tanggul Tahap II

5.894.855

(35)

commit to user

Tabel

diatas

menunjukkan

bahwa

dana

revitalisasi pasar berasal dari

sumber-sumber yang telah disebutkan dalam kutipan wawancara diatas yaitu

APBD Kota, APBD Provinsi, APBN dan ada juga dana investor(untuk

pembangunan pasar nusukan).

Tabel diatas juga menunjukkan terdapat beberapa pasar yang direvitalisasi

dengan 2 atau 3 tahap ditahun yang berbeda. Hal ini dikarenakan anggaran yang

minim untuk proses revitalisasi sehingga Dinas Pengelolaan Pasar melakukan

revitalisasi dengan 2 atau 3 tahapan revitalisasi pasar.

Hal ini seperti yang diungkapkan Ibu Erni Susiatun, SH, M.Si. Kasubag

Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan berikut :

“A

da keterbatasan terkait dana, jadi kita menyelesaikannya bertahap tidak

bisa satu tahap kadang dua tahap. Karena anggaran yang ada terbatas.

Sehingga dalam pelaksanaan revitalisasi kita sering kali ada 2 tahap

pembangunan pasar

/revitalisasi pasar” (Wawancara 18 April 2016)

Hal ini juga diungkapkan oleh Drs. Suprapto, MM. Selaku Sekertaris DPP

yaitu :

“Dananya memang minim, sesuai kemampuan daerah/ pusat. Jadi yang

penting anggaran tersedia kita tinggal menyesuaikan dengan anggaran

yang ada.” (wawancara 25 April 2016)

Berdasarkan data dan wawancara diatas Penulis menyimpulkan bahwa

anggaran memang sudah tersedia namun nominalnya masih minim untuk program

revitalisasi pasar tradisional sehingga Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta

harus menyiasatinya dengan melakukan pembangunan pasar secara bertahap

dalam 1-3 kali tahapan pembangunan pasar. Pembangunan pasar yang dilakukan

bertahap ini tentu memerlukan waktu yang panjang, sehingga menyebabkan

proses jual beli di pasar tradisional yang sedang dalam proses revitalisasi

(36)

commit to user

terganggu dan tidak dapat berjalan lancar karena harus berpindah ke pasar darurat

yang mengakibatkan jumlah pembeli di pasar tradisional tersebut juga ikut

menurun. Hal ini secara langsung juga turut menurunkan daya saing pasar

tradisional tersebut.

B.2. Penetapan Anggaran Rehabilitasi Pasar

Program rehabilitasi pasar menggunakan dana yang berasal dari satu

sumber seperti yang diungkapkan Ibu Erni Susiatun, SH, M.Si. Kasubag

Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan berikut :

Untuk anggaran rehabilitasi itu berasal dari Dana APBD (Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Surakarta, hanya itu”. (wawancara

18 April 2016).

Hasil wawancara ini diperkuat dengan data dari rencana kerja Dinas

Pengelolaan Pasar yang menyatakan bahwa sumber dana program rehabilitasi

berasal dari APBD Kota Surakarta.

Anggaran untuk proses rehabilitasi telah direncanakan sebelumnya dalam

rencana kerja tahunan sehingga rincian kegiatan tersebut dapat terbiayai semuanya

dengan anggaran yang tersedia. Penulis menyajikan anggaran Rehabilitasi

berdasarkan pagu indikatif tahun 2013-tahun 2015, karena untuk data anggaran

tahun 2011 dan 2012 sudah berada di Bappeda dan tidak memungkinkan untuk

diambil.

(37)

commit to user

Tabel 4.6

Pagu Indikatif Program Kegiatan Rehabilitasi dalam Renja Tahun

2013-Tahun 2015

No. Tahun

Pagu indikatif

Indikator kinerja

1.

2013

6.590.150.000

Pemeliharaan lantai, atap, pintu,

talang, plafon, gorong-gorong pada

pasar gede, pasar singosaren, pasar

legi, pasar notoharjo, nusukan,

ngemplak, ledoksari, pasar besi,

triwindu, tanggulsari, pasar

bangunharjo, pasar kabangan,

sangkrah, penumping, sidodadi,

joglo, panggungrejo, jongke. Pasar

akibat bencana, pemeliharaan pasar

klewer

2.

2014

4.365.000.000

Pemeliharaan pasar singosaren,

depok, Nongko, Nusukan, Kadipolo,

Joglo, Notoharjo, dan kerusakan

pasar yang tidak terduga

3.

2015

6.891.096.000

Pemeliharaan pasar pucangsawit,

kembang, ngemplak, harjodaksino,

jongke, singosaren, depok, gede, dan

pasar-pasar akibat bencana

Sumber : DPP Kota Surakarta

Anggaran rehabilitasi pasar dialokasikan setiap tahunnya, karena

rehabilitasi pasar adalah program yang berkelanjutan. Jumlah anggaran untuk

rehabilitasi ini tidak selalu sama setiap tahunnya. Tergantung kira-kira berapa

banyak pasar yang perlu direhabilitasi pada tahun tersebut.

(38)

commit to user

Program rehabilitasi pasar belum dilakukan kesemua pasar secara merata

juga salah satunya dikarenakan anggaran yang terbatas sehingga tidak semua

pasar yang mengalami kerusakan dapat langsung direhabilitasi seketika itu juga.

Hal ini diungkapkan Ibu Erni Susiatun, SH, M.Si. Kasubag Perencanaan, Evaluasi

& Pelaporan berikut :

“A

da keterbatasan terkait dana, jadi rehabilitasi itu mungkin 1 tahun hanya

bisa merehabilitasi 6-8 pasar yang mengalami kerusakan.

” (Wawancara 18

April 2016)

Hal ini juga senada dengan yang diungkapkan oleh Drs. Suprapto, MM.

Selaku Sekertaris DPP yaitu :

“T

idak mungkin tercukupi anggaran, jadi tidak semua pasar yang

mengalami kerusakan bisa di rehab sekaligus dalam 1 tahun yang sama.”

(wawancara 25 April 2016)

Jadi dapat disimpulkan bahwa anggaran untuk program rehabilitasi ini

masih minim/terbatas sehinga dalam menjalankan programnya Dinas pengelolaan

Pasar harus memilih pasar mana yang harus diprioritaskan untuk direhabilitasi

terlebih dahulu dibanding pasar yang lain. Dalam merehabilitasi pasar Dinas

pengelolaan Pasar memprioritaskan pasar yang mengalami kerusakan terparah

terlebih dahulu, namun yang sering terjadi program rehabilitasi lebih mnyasar ke

pasar-pasar unggulan dibanding pasar-pasar yang lain yang letaknya di pinggiran

kota.

C. Penetapan Prosedur

Penetapan anggaran disini adalah penetapan anggaran untuk 2 program

yaitu program revitalisasi dan program rehailitasi. Untuk lebih jelasnya sebagai

berikut :

(39)

commit to user

C.1 Prosedur revitalisasi

Prosedur revitalisasi sangat panjang, prosedur proses revitalisasi umumnya

dilakukan dengan cara Lelang. Hal ini diungkapkan oleh ibu Erni Susiatun SH,

MSi. Selaku Kasubag Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan yaitu :

“prosedurnya untuk revitalisasi itu seperti perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan. Kalo prosedur pelaksanaan revitalisasinya itu dengan lelang .

Lelang itu tingkat nasional, dilakukan secara terbuka dan melalui IT di

ULP, setelah itu baru tahap pembangunan” (Wawancara 30 Mei 2016)

Hal senada terkait adanya proses lelang dalam melaksanakan program

revitalisasi juga diungkapkan oleh Drs. Suprapto, MM. Selaku Sekertaris DPP

yang mengungkapkan bahwa :

“Oh pelaksanaan dalam revitalisasi pembangunan. Anda ta

hu tidak batas

dilelang atau tidak 200 juta keatas itu selalu dilelang. Jadi revitalisasi itu

sudah pasti lelang. Lelangnya di ULP (Unit layanan pengadaan). Jadi kita

hanya melengkapi dokumen dan sana yang bertanggung jawab kita yang

menerima hasilnya dan dikembalikan kesini.” (wawancara 25 April 2016)

Kedua pendapat diatas diperkuat oleh Bapak Eko Yuwono selaku staf

sekretariat DPP yang mengatakan bahwa prosedur revitalisasi yaitu :

Pengadaan revitalisasi itu dilakukan dengan lelang pengadaannya lewat

elektronik atau LPSE (Lembaga Pengadaan sistem elektronik) hal ini

diatur dalam Perpres No.54 tahun 2010 diperbarui Perpres No.14 tahun

2012. Untuk prosesnya DPP sudah punya usulan dari kepala pasar

setahun/ 2 tahun sebelumnya untuk pasar yang akan direvitalisasi, itu

dikumpulkan di Dinas apakah hanya akan dilakukan pemeliharaan atau

pembangunan/revitalisasi. Itu lewat beberapa proses baik ajuan atau

rincian yang kita buat 2 tahun sebelumnya kita ajukan lewat pemkot dalam

arti tim anggaran langsung dibawa ke dewan untuk disetujui bahwa pasar

ini perlu direvitalisasi. Pengadaannya dituangkan dalam spek teknis lalu

dibendel jadi satu dokumen. Dokumen itu kemudian diberikan ke ULP

(Unit layanan pengadaan) Baru dibentuk pokja untuk mengadakan lelang

secara elektronik. setelah itu perusahaan peserta lelang tersebut

memberikan penawaran pasti. Setelah itu nanti dipilih mana perusahaan

yang akan dijadikan penyedia pengadaan revitalisasi.

(wawancara 6 Juni

(40)

commit to user

Berikut penggambaran prosedur proses revitalisasi pasar tradisional

Gambar 4.2

Prosedur Revitalisasi Pasar oleh Dinas Pengelolaan Pasar

Sumber : DPP Kota Surakarta

Dalam menjalankan Program revitalisasi pasar tradisional di Kota

Surakarta Dinas Pengelolaan Pasar menjalin kerjasama dengan pihak ketiga atau

pihak swasta untuk proses pengadaannya. Proses kerjasama yang terjalin dengan

pihak swasta/ penyedia jasa dilakukan menggunakan sistem lelang secara

transparan dan skala nasional dilakukan melalui LPSE (Lembaga Pengadaan

sistem elektronik) yang dilakukan oleh ULP. Prosedur revitalisasi ini sudah sesuai

ketentuan yang ada di Perpres No. 54 tahun 2010.

C.2. Prosedur Rehabilitasi pasar

Dalam menjalankan program rehabilitasi, Dinas pengelolaan pasar

menggunakan prosedur yang hampir sama dengan revitalisasi yaitu dengan cara

Kepala pasar memberi

usulan kepada DPP

untuk pasar yang perlu

di revitalisasi

DPP memproses ajuan

tersebut, jika

diperlukan revitalisasi

maka akan dibuat

penganggarannya

Anggaran

dibawa ke

dewan

untuk

disetujui

DPP membuat

dokumen syarat

kualifikasi dan teknik

administrasi, dll

terkait revitalisasi

Dokumen

diberikan

ULP untuk

dilakukan

proses lelang

Hasil pemenang lelang

diberikan ke DPP

untuk selanjutnya

dilakukan proses

revitalisasi pasar

(41)

commit to user

lelang karena nilainya diatas 200 juta rupiah. Hal ini disampaikan oleh Drs.

Suprapto, M.M selaku sekertaris DPP sebagai berikut :

....Perawatan pun ada yang dibawah tapi rata-rata diatas 200 juta.

Merawat gedung itu kan mahal jadi harus dilelang. Lelangnya di UPL

(Unit Pelayanan lelang). Jadi kita hanya melengkapi dokumen dan sana

yang bertanggung jawab kita yang menerima hasilnya dan dikembalikan

kesini.” (wawancara 25 April 2016)

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Eko Yuwono selaku staf

sekretariat DPP yang mengatakan :

“Untuk Rehabilitasi pasar, prosedur yang digunaka

n juga sama dengan

revitalisasi yaitu dengan sistem lelang berbasis elektronik (LPSE), karena

kan dana rehabilitasi juga cukup besar dan pasti selalu diatas 200 juta

lebih, biasanya malah selalu diatas 1 milyar angkanya. Prosedur prosesnya

dengan pngecekan berkala ketiap pasar apakah ada yang perlu direhab

tidak jika iya maka akan dilakukan proses lelang untuk menentukan pihak

mana yang akan merehab.” (wawancara 6 juni 2016)

Prosedur

pemeliharaan

pasar/rehabilitasi pasar yang dilakukan hampir

sama dengan revitalisasi yaitu pengecekan tiap pasar oleh dinas jika ada

kerusakan maka akan dikaji terlebih dahulu apakah mendesak atau tidak untuk

diperbaiki. Setelah itu jika diputuskan untuk dilakukan perbaikan maka DPP akan

membuat dokumen detail perbaikan dan anggaran dan diberikan ke ULP untuk

diadakan lelang secara elektronik. Prosedur pelelangan elektronik dilakukan

intinya untuk mempercepat dan mempermudah proses pengadaan barang jasa.

Saat ini prosedur tersebut sudah berjalan dengan baik dan transparan karena

hasilnya dipublish melalui IT dan dapat diakses semua pihak. Berikut gambar alur

untuk prosedur rehabilitasi pasar.

(42)

commit to user

Gambar 4.3

Prosedur Rehabilitasi Pasar oleh Dinas Pengelolaan Pasar

Sumber : DPP Kota Surakarta

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas, sarana dan prasarana kebersihan

pasar

Strategi

Meningkatkan

kualitas

dan kuantitas, sarana dan prasarana

kebersihan pasar dilakukan guna menjaga kebersihan pasar agar pasar tradisional

jauh dari kesan negatif pasar tradisional yang dulu yaitu kumuh, becek, dan tidak

hygienis.

A. Penetapan Program

Strategi ini diwujudkan dalam satu bentuk program yaitu: Program

pengembangan kinerja pengelolaan persampahan. Program ini dilaksanakan

Kepala pasar

memberi

masukan untuk

rehabilitasi pasar

yang sudah

mengalami

kerusakan

DPP memproses

ajuan tersebut, jika

rehabilitasi memang

perlu dilakukan maka

akan dibuat

penganggarannya

DPP membuat

dokumen syarat

kualifikasi dan

teknik

administrasi, dll

terkait

Rehabilitasi

Dokumen

diberikan ULP

untuk dilakukan

proses lelang

melalui LPSE

Hasil pemenang lelang diberikan

ke DPP untuk selanjutnya

dilakukan proses rehabilitasi

pasar oleh kontraktor pemenang

lelang

(43)

commit to user

melalui 3 bentuk kegiatan yaitu : pengadaan sarana prasarana kebersihan,

pengadaan petugas kebersihan pasar serta pembersihan pasar. Hal ini dilakukan

agar pasar tetap terjaga kebersihannya, sehingga masyarakat nyaman dan senang

berbelanja ke pasar tradisional.

Sampah dipasar tradisional harus dikelola dengan tepat agar kebersihannya

tetap terjaga, oleh karena itu dinas pengelolaan pasar kota surakarta menempatkan

beberapa petugas kebersihan untuk menjaga kebersihan bagian dalam maupun

sekitaran lingkungan pasar. Petugas kebersihan ini berasal dari PNS, Outsourcing

maupun THL (Tenaga Harian Lepas). Banyaknya jumlah pegawai kebersihan

pasar tergantung pada luasan pasar, banyaknya pedagang dan jumlah volume

sampah yang dihasilkan pasar tersebut. Hal tersebut diutarakan oleh Pak

Kusmanto, SH, MM selaku Kepala Seksi Peralatan Kebersihan yang menyatakan :

“Lha itu dinas pasar ada pegawai disana yang tugas pokoknya untuk

membersihkan kotoran atau sampah yang ada di pasar. Walaupun itu PNS,

outsourching atau THL itu tugasnya. Dan banyaknya pegawai tergantung

luasan pasar, banyaknya pedagang dan jumlah volume sampah. Kalo

volume sampah besar, kita naruh pegawainya juga otomatis banyak secara

profesional saya naruhnya.” (wawancara 28 April 2016)

Pendapat diatas menyatakan secara tidak langsung bahwa jumlah petugas

kebersihan seluruh pasar sudah memadai, namun hal ini tidak senada dengan

pernyataan Bapak Yohanes selaku pedagang dipasar panggungrejo yang

menyatakan :

”kebersihan

disini ya sebenernya belum maksimal, soalnya kotorannya

masih banyak. Disini kan yang nyapu/ petugas bersih-bersihnya cuma satu

orang. Coba pasar ini luasnya berapa? Luas gini masak yang nyapu Cuma

(44)

commit to user

Pendapat bapak Yohanes diatas berbeda dengan apa yang dirasakan oleh

pedagang di pasar lain yaitu ibu Surakih salah satu pedagang di pasar kliwon yang

menyatakan :

“Kebersihan ya lumayan. Petugase ada joko, icuk, suradi ya sekitar 5

pasarnya dibersihkan 3 kali. Yo esuk, sore, awan” (wawancara 26 April

2016)

Jadi berdasarkan beberapa pendapat diatas ditambah dengan observasi

penulis bahwa memang ada beberapa pasar yang masih kotor karena jumlah

petugas kebersihannya sedikit/ tidak memadai. Selain kuantitas atau jumlah

petugas kebersihan yang masih kurang, pasar yang terlihat kotor juga dikarenakan

petugas kebersihan yang ada tidak patuh prosedur dan cenderung malas dalam

membersihkan pasar, sehingga tidak membersihkan pasar sesuai ketentuan yang

ada. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Pak Kusmanto, SH, MM selaku

Kepala Seksi Peralatan Kebersihan yang menyatakan :

Tapi ya itu tadi namanya pegawai tidak ada pengawas, mereka

kadang-kadang tidak melakukan pembersihan pasar dengan maksimal. Jadi kalo

siang ya langsung siang. Jadi kalo anda kepasar, pasarnya kotor, ya jadi

memang kasusnya seperti itu. Interval waktu dari pagi sampe siang itu

harus mobile tapi kadang-kadang tidak ada pengawasan jadi malas. Selain

itu Pedagang juga masa bodoh dalam arti didepan jarak berapa meter

sudah ditaruh keranjang sampah atau bin sampah itu dia kalo nyapu dari

halamannya/dasarannya sendiri dibuang ke lorong nggak mau mbuang

ketempat sampah yang sudah disediani. Jadi pasar itu rata-rata bersih kalo

ada orang dinas kesana baru dia mbersihkan.

” (Wawancara 28 April 2016)

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Surakih pedagang pasar kliwon

yang menyatakan :

“Kebersihane ya kita ikut membersihkan

Tapi ya sering disuruh mbak,

misal ini nanti mau ada peninjauan dari Dinas Pasar jadi depannya disuruh

Gambar

Tabel diatas juga menunjukkan terdapat beberapa pasar yang direvitalisasi  dengan 2 atau 3 tahap ditahun yang berbeda
Tabel Matriks Hasil Penelitian  NO.  Strategi   Tahapan   Hasil

Referensi

Dokumen terkait

230 MARSELINUS JEHADU 231 MARSELINUS JONI 232 MARSELINUS JUMAN 233 MARSELINUS PERY 234 MARSELUS GONAL 235 MARSELUS JEBARUS 236 MARTINUS DEUS 237 MARTINUS DIPA 238 MARTINUS JANUR

Dengan menggunakan web-services aplikasi pemesanan menu restoran dapat saling terintegrasi dalam sistem pememesanan, dimana aplikasi android sebagai client untuk memesan

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan tepat waktu1. Penyaluran

Bab ini berisi tentang gambaran umum mengenai aplikasi manajemen pembelajaran Bahasa Inggris yang akan dibuat, analisis sistem yang digambarkan dengan use case diagram ,

Salah satu komponen penting dalam pasta gigi adalah bahan pengikat berupa gelling agent (senyawa pembentuk gel) yang fungsinya untuk mempertahankan bentuk

seperti SDA (Sabouroud `s Dextrose Agar) merupakan medium kaya nutrisi untuk menstimulasi pertumbuhan optimum cendawan dermatofungi yang menyerang integument mahluk hidup

pendapatan orang tua adalah seluruh pendapata yang diterima oleh seseorang baik yang berasal dari keterlibatan langsung dalam proses produksi atau tidak, yang dapat diukur dengan

proses demokrasi yang baru saja berjalan/ yaitu pemilihan kepala daerah