• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan kualitas dan kuantitas, sarana dan prasarana kebersihan pasar

C. Penetapan Prosedur

C.2. Prosedur Rehabilitasi pasar

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas, sarana dan prasarana kebersihan pasar

Strategi Meningkatkan kualitas dan kuantitas, sarana dan prasarana

kebersihan pasar dilakukan guna menjaga kebersihan pasar agar pasar tradisional jauh dari kesan negatif pasar tradisional yang dulu yaitu kumuh, becek, dan tidak hygienis.

A. Penetapan Program

Strategi ini diwujudkan dalam satu bentuk program yaitu: Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan. Program ini dilaksanakan

Kepala pasar memberi masukan untuk rehabilitasi pasar yang sudah mengalami kerusakan DPP memproses ajuan tersebut, jika rehabilitasi memang perlu dilakukan maka akan dibuat penganggarannya DPP membuat dokumen syarat kualifikasi dan teknik administrasi, dll terkait Rehabilitasi Dokumen diberikan ULP untuk dilakukan proses lelang melalui LPSE Hasil pemenang lelang diberikan

ke DPP untuk selanjutnya dilakukan proses rehabilitasi pasar oleh kontraktor pemenang lelang

commit to user

melalui 3 bentuk kegiatan yaitu : pengadaan sarana prasarana kebersihan, pengadaan petugas kebersihan pasar serta pembersihan pasar. Hal ini dilakukan agar pasar tetap terjaga kebersihannya, sehingga masyarakat nyaman dan senang berbelanja ke pasar tradisional.

Sampah dipasar tradisional harus dikelola dengan tepat agar kebersihannya tetap terjaga, oleh karena itu dinas pengelolaan pasar kota surakarta menempatkan beberapa petugas kebersihan untuk menjaga kebersihan bagian dalam maupun sekitaran lingkungan pasar. Petugas kebersihan ini berasal dari PNS, Outsourcing maupun THL (Tenaga Harian Lepas). Banyaknya jumlah pegawai kebersihan pasar tergantung pada luasan pasar, banyaknya pedagang dan jumlah volume sampah yang dihasilkan pasar tersebut. Hal tersebut diutarakan oleh Pak Kusmanto, SH, MM selaku Kepala Seksi Peralatan Kebersihan yang menyatakan :

“Lha itu dinas pasar ada pegawai disana yang tugas pokoknya untuk membersihkan kotoran atau sampah yang ada di pasar. Walaupun itu PNS, outsourching atau THL itu tugasnya. Dan banyaknya pegawai tergantung luasan pasar, banyaknya pedagang dan jumlah volume sampah. Kalo volume sampah besar, kita naruh pegawainya juga otomatis banyak secara profesional saya naruhnya.” (wawancara 28 April 2016)

Pendapat diatas menyatakan secara tidak langsung bahwa jumlah petugas kebersihan seluruh pasar sudah memadai, namun hal ini tidak senada dengan pernyataan Bapak Yohanes selaku pedagang dipasar panggungrejo yang menyatakan :

”kebersihan disini ya sebenernya belum maksimal, soalnya kotorannya masih banyak. Disini kan yang nyapu/ petugas bersih-bersihnya cuma satu orang. Coba pasar ini luasnya berapa? Luas gini masak yang nyapu Cuma satu.” (wawancara 22 April 2016)

commit to user

Pendapat bapak Yohanes diatas berbeda dengan apa yang dirasakan oleh pedagang di pasar lain yaitu ibu Surakih salah satu pedagang di pasar kliwon yang menyatakan :

“Kebersihan ya lumayan. Petugase ada joko, icuk, suradi ya sekitar 5 pasarnya dibersihkan 3 kali. Yo esuk, sore, awan” (wawancara 26 April 2016)

Jadi berdasarkan beberapa pendapat diatas ditambah dengan observasi penulis bahwa memang ada beberapa pasar yang masih kotor karena jumlah petugas kebersihannya sedikit/ tidak memadai. Selain kuantitas atau jumlah petugas kebersihan yang masih kurang, pasar yang terlihat kotor juga dikarenakan petugas kebersihan yang ada tidak patuh prosedur dan cenderung malas dalam membersihkan pasar, sehingga tidak membersihkan pasar sesuai ketentuan yang ada. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Pak Kusmanto, SH, MM selaku Kepala Seksi Peralatan Kebersihan yang menyatakan :

“Tapi ya itu tadi namanya pegawai tidak ada pengawas, mereka kadang-kadang tidak melakukan pembersihan pasar dengan maksimal. Jadi kalo siang ya langsung siang. Jadi kalo anda kepasar, pasarnya kotor, ya jadi memang kasusnya seperti itu. Interval waktu dari pagi sampe siang itu harus mobile tapi kadang-kadang tidak ada pengawasan jadi malas. Selain itu Pedagang juga masa bodoh dalam arti didepan jarak berapa meter sudah ditaruh keranjang sampah atau bin sampah itu dia kalo nyapu dari halamannya/dasarannya sendiri dibuang ke lorong nggak mau mbuang ketempat sampah yang sudah disediani. Jadi pasar itu rata-rata bersih kalo ada orang dinas kesana baru dia mbersihkan.” (Wawancara 28 April 2016)

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Surakih pedagang pasar kliwon yang menyatakan :

“Kebersihane ya kita ikut membersihkan Tapi ya sering disuruh mbak, misal ini nanti mau ada peninjauan dari Dinas Pasar jadi depannya disuruh

commit to user

harus dibersihin dulu . Itu sebelumnya pedagang dikasih tau biasane.” (Wawancara 26 April 2016)

Selain petugas kebersihannya, dinas pengelolaan pasar juga menyediakan fasilitas atau sarana prasarana untuk tetap memelihara kebersihan pasar sesuai dengan yang telah di rencanakan dalam rencana kerja Dinas Pengelolaan Pasar, dari tahun 2011- 2015, yaitu :

Tabel 4.7

Rencana Kerja Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Tahun 2011-2015

No. Tahun Program/kegiatan Keluaran kegiatan Hasil kegiatan

1 2011 Penyediaan sarana prasarana pengelolaan persampahan -Penyediaan peralatan kebersihan - penyelenggaraan operasional kebersihan Tersedianya peralatan kebersihan dan bahan-bahan pembersih di pasar-pasar 2. 2012 Penyediaan sarana prasarana pengelolaan persampahan Pengadaan bin sampah, gerobak sampah, tenaga cleaning service pasar-pasar, pengadaan dump truck Terwujudnya tenaga cleaning servise, terwujudnya tenaga kebersihan, tersedianya bin sampah, gerobak sampah dan dump truck 3. 2013 Penyediaan sarana prasarana pengelolaan persampahan Pengadaan bin sampah, gerobak sampah, dump truck, tenaga cleaning servise pasar-pasar, container sampah Tersedianya tenaga cleaning servise pasar-pasar, tersedianya peralatan kebersihan, dump

commit to user

truck dan container sampah

4. 2014 Penyediaan sarana

prasarana pengelolaan persampahan

Pengadaan Bin sampah, gerobak sampah, dump truck, tenaga cleaning service pasar-pasar, container sampah

5. 2015 Penyediaan sarana prasarana pengelolaan persampahan Penyediaan jasa kebersihan pasar, dmp truck, bin sampah Tersedianya jasa kebersihan pasar, dump truck, bin sampah

Sumber : DPP Kota Surakarta

Menurut Renja diatas hal tersebut sudah dilakukan seperti yang diungkapkan Pak Kusmanto, SH, MM selaku Kepala Seksi Peralatan Kebersihan yang mengatakan dinas pengelolaan pasar juga sudah menyediakan sarana prasarana kebersihan yang ada di pasar selain tenaga kebersihan yaitu:

“....Dinas pasar ada 10 truk. Ada yang pake dump truk kayak bak. Ada yang pake kontainer yang warnanya kuning besi besar itu.”

“....Ada tulisan buanglah sampah pada tempatnya.”

“....jarak berapa meter sudah ditaruh keranjang sampah atau bin sampah”

(wawancara 28 April 2016)

Berdasarkan renja dan wawancara dengan pegawai Dinas Pengelolaan Pasar diketahui bahwa Dinas sudah Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan pasar sesuai dengan yang tercantum direnja yaitu : bin sampah yang terbuat dari plastik dengan plat besi dan keranjang sampah yang tersedia disetiap pasar, menyediakan TPS (Tempat pembuangan Sementara) untuk menampung sampah yang ada ditiap pasar sebelum dibawa ke TPA, Menyediakan dump truk dan kontainer untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA, serta menyediakan alat-alat kebersihan yang lain dalam upaya mengelola kebersihan pasar.

commit to user

Untuk mengelola kebersihan pasar, Dinas Pengelolaan pasar juga mempunyai cara lain yaitu mempunyai bank sampah di beberapa pasar seperti yang diungkapkan Pak Kusmanto, SH, MM selaku Kepala Seksi Peralatan Kebersihan :

“....Sudah 60% pasar mempunyai bank sampah. Jadi ada pengelola bank sampah punya buku-buku atas nama siap. Kalo dia setor ke bank sampah dicatet berapa karton berapa kilo kardus berapa kilo aqua berapa biji kali harganya dicatet dibuku itu. Lha itu mau diminta sekalian apa dimasukkan ke buku tabungan. Itu bisa dilakukan pedagang maupun petugas kebersihan dan hasilnya lumayan banyak dan itu ada daya rangsang mereka rodo sregep resik-resik karena memang ada hasilnya yang bisa dipetik selain gaji tapi ada juga pasar yang tdak ada bank sampahnya karena memang pasarnya kecil jadi asal plastik, kayu dijadikan satu dijupuk cepet ilang.” (wawancara 28 April 2016)

Berdasarkan wawancara tersebut diketahui bahwa bank sampah yang ada di pasar juga mempengaruhi kebersihan pasar, karena banyak pedagang maupun petugas yang menjadi lebih perhatian dengan sampah terutama sampah kering karena menghasilkan uang jika sudah terkumpul dan disetorkan ke bank sampah. Sayangnya program ini baru berjalan dipasar-pasar tertentu saja.

B. Penetapan Anggaran

Dalam pembiayaan program dan kegiatan pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Dinas pengelolaan pasar mendapatkan anggaran yang berasal dari APBD daerah.

Hal ini seperti yang diutarakan oleh ibu Erni Susiatun SH, MSi. Selaku Kasubag Perencanaan, Evaluasi & Pelaporan yaitu :

commit to user

“Anggaran untuk program kebersihan juga sama dengan program rehabilitasi yaitu berasal dari APBD Kota Surakarta.” (wawancara 18 April 2016)

Anggaran tersebut dialokasikan untuk pengadaan sarana prasarana kebersihan pasar dan penyediaan tenaga kebersihan di semua pasar tradisional di Kota Surakarta. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh bapak Drs. Suprapto, MM Selaku Sekertaris DPP yang menyatakan :

“Anggaran untuk program kebersihan digunakan ya untuk pembiayaan wujud kegiatannya seperti membayar tenaga kebersihan dan menyediakan sarana kebersihan” (wawancara 25 April 2016)

Hal ini sama dengan yang diungkapkan oleh Bapak Kusmanto, SH, MM selaku Kepala Seksi Peralatan Kebersihan yang menyatakan :

“Anggaran digunakan untuk menyediakan sarana prasarana kebersihan dipasar seperti bin sampah, keranjang sampah, TPS, lalu alat kebersihan, Kontainer, sama dump truk untuk mengangkut sampah ke TPA. Selain itu ada anggara juga untuk membayar tenaga bersih-bersih.” (Wawancara 28 April 2016)

Wawancara tersebut didukung oleh rencana kerja yang menyajikan jumlah anggaran dan dialokasikan untuk pembiayaan yang sesuai dengan yang diungkapkan bapak suprapto dan bapak kusmato dalam wawancara diatas. Penulis hanya menyajikan pagu indikatif anggaran tahun 2013-tahun 2015 karena pagu indikatif anggarn tahun 2011 dan 2012 yang sudah tidak dapat diberikan oleh DPP karena sudah berada di Bappeda. Berikut Pagu indikatif pengembangan kinerja pengelolaan pesampahan tahun 2013-tahun 2015. Seperti tercantum di Rencana kerja dibawah ini.

commit to user Tabel 4.8

Pagu Indikatif Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Renja Tahun 2013- Tahun 2015

No. Tahun Pagu indikatif Indikator Kinerja

1. 2013 2.797.000.000 Pengadaan bin sampah, gerobak

sampah, dump truck, tenaga cleaning servise pasar-pasar, container sampah

2. 2014 2.155.000.000 Pengadaan Bin sampah, gerobak

sampah, dump truck, tenaga cleaning service pasar-pasar, container sampah

3. 2015 3.705.784.000 Penyediaan jasa kebersihan pasar,

dump truck, bin sampah Sumber : DPP Kota Surakarta

Anggaran tersebut sudah terealisasi sesuai dengan target untuk pengadaan sarana prasarana kebersihan pasar, hanya kurang menambah petugas kebersihan untuk beberapa pasar yang masih membutuhkan tambahan petugas kebersihan sesuai dengan rincian program yang menyatakan bahwa jumlah petugas kebersihan masih kurang untuk beberapa pasar.

C. Penetapan Prosedur

Prosedur pengembangan kinerja pengelolaan persampahan ini hampir

sama seperti prosedur program/kegiatan lain yaitu jika anggaran lebih dari 200 juta maka dilakukan lelang, namun jika dibawah 200 juta maka akan dilakukan penunjukkan langsung. Prosedur pengadaan barang/jasa kebersihan dilakukan secara lelang jika nominal anggaran diatas 200 juta berikut alurnya.

commit to user Gambar 4.4

Prosedur Pengadaan Barang/Jasa terkait Kebersihan Pasar oleh Dinas Pengelolaan Pasar

Sumber : DPP Kota Surakarta

Rincian lebih lanjut terkait prosedur pengadaan barang/ jasa kebersihan pasar dapat dilihat dari penjelasan masing-masing prosedur kegiatan berikut ini : - Prosedur pengadaan petugas kebersihan

Prosedur pengadaan petugas kebersihan yaitu seperti yang diungkapkan oleh Bapak Eko Y selaku staf sekretariat DPP yang mengatakan :

Kita memberi info bahwa butuh tenaga kebersihan. Kita memang menyediakan orangnya, kan biasanya udah ada terus kita mencari pengelolaanya yaitu PT yang bergerak di penyediaan tenaga kebersihan. Boleh mereka bawa pekerja sendiri atau kita kan memang udah ada pekerjanya, Karena diperaturan menteri tenaga kerja sanggup memperkerjakan kembali pekerja yang sudah ada. Jadi boleh bawa baru atau mempekerjakan pekerja yang sudah ada. Tapi yang mengelola sebagai manajemennya nanti yang menang dalam proses lelang tadi. Tapi Kepala pasar

memberi laporan perlu adanya pengadaan barang dan jasa untuk kebersihan pasar

DPP memproses laporan tersebut, jika benar maka akan membuat

pengalokasian

anggaran untuk hal itu

DPP membuat dokumen syarat kualifikasi dan teknik administrasi, dll terkait barang/jasa kebersihan pasar Dokumen diberikan ke ULP untuk dilakukan proses lelang melalui LPSE

Hasil pemenang lelang diberikan ke DPP untuk selanjutnya pemenang lelang dapat menjadi penyedia barang/ jasa terkait kebersihan pasar

commit to user

yang memenuhi persyaratan teknis yang usia produktif 18-58 tahun, sehat jasmani rohani, lalu karena yang dibutuhkan pekerja bukan pemikir maka bisa lulusan SD, namun jika yang diminta lulusan smp ya kita memberikan yang lulusan SMP. Lantas yang membedakan pekerjaan pembersih untuk gaji, kita ikut UMK jateng wilayah kota surakarta, ada gaji dan asuransi kesehatan. (wawancara 6 Juni 2016)

Jadi berdasarkan wawancara diatas diketahui bahwa prosedur pengadaan petugas kebersihan dilakukan dengan lelang yang diikuti oleh para penyedia jasa tenaga kebersihan. Dimana perusahaan penyedia jasa tenaga kebersihan yang memenangkan lelang dapat membawa tenaga kebersihan yang berasal dari perusahaan atau mempekerjakan tenaga yang sudah ada sebelumnya.

- Prosedur penyediaan sarana prasarana kebersihan

Prosedur penyediaan sarana prasarana kebersihan dilakukan dengan menunjuk atau memilih perusahaan penyedia jasa kalau anggaran yang disediakan dibawah 200 juta. Kalau lebih dari 200 juta dilakukan lelang sama seperti program yang lain.

- Prosedur kebersihan pasar, yaitu dengan : Penyapuan/ pengepelan dalam pasar

Penyapuan dilakukan pada saat pasar sebelum buka maupun setelah pasar tutup. Hal ini di jelaskan oleh Pak Kusmanto, SH, MM selaku Kepala Seksi Peralatan Kebersihan yang mengatakan :

“... Dan disana itu cara pembersihannya setiap buka harus sudah steril bersih, Lha itu sebelum pasar buka sebelum pedagang dateng semua ada SOP nya harus dibersihkan semua. Setelah semua bersih lanjut kebersihan lagi siang sekitar jam 12.00 - 1.00. Tapi bukan berarti setelah pagi bersih-bersih, siang bersih-bersih terus petugas duduk-duduk tidak. Dia harus mobile keliling kalo ada sampah sedikit diambil. Dan setelah siang jam 12

commit to user

dibersihkan nanti sore mau tutup pasar harus dalam keadaan bersih,baik bersih dari sampah basah ataupun bersih dari sampah kering” (wawancara 28 April 2016)

Pendapat yang lain juga ditambahkan oleh bapak Drs. Suprapto, MM. Selaku Sekertaris DPP yang mengatakan :

“...Kebersihan sama saja dimana pagi hari rata-rata tenaga berapa, setiap orang itu tenaga kebersihan itu bekerja sesuai aturan berapa jam, harus gimana bersihnya, kekuatan seseorang nyapu itu kan sanggup berapa jam harus gimana maksimalnya untuk bersih” (wawancara 25 April 2016)

Dari Wawancara diatas diketahui bahwa Pembersihan pasar memiliki aturan waktu dimana harus dilakukan sebanyak 3 kali yaitu : sebelum pasar buka, lalu pada siang hari pada saat aktivitas pasar berlangsung dan terakhir sebelum pasar tutup. Pembersihan pasar tersebut dibagi kedalam jam operasional kebersihan yaitu :

- Pagi : 10.00 – 12.00 WIB

- Siang : 14.00 – 16.00 WIB

- Sore : 17.00 -18.00 WIB

- Malam : 21.00 – selesai

Selain pembersihan pasar juga ada pembuangan sampah dari dalam pasar ke TPS (Tempat pembuangan Sementara) memang menurut prosedurnya terdapat 3 kali pembuangan yang terbagi menjadi 3 shift yaitu :

- Pagi : 08.00 – 12.00

commit to user

- Sore : Terakhir s/d jam 21.00 (pasar singosaren, Gede, Legi,

Harjodaksino, Kadipolo, Kembang , dan Jebres)

Selain itu adapula pengangkutan sampah dari TPS ke TPA yang dilakukan setiap hari terbagi menjadi 2 tahap yaitu :

- Pagi (Tahap 1) : 08.00 – 12.00

- Siang (Tahap 2) : 13.00 – 17.00

- Pembilasan

3. Meningkatkan fasilitas pasar termasuk pemeliharaan jaringan listrik,