• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI DESA PDTT (ABDUL HALIM ISKANDAR): Terima kasih

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 114-121)

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.): Terima kasih Pak Menteri Perhubungan. Pak Halim silakan.

MENTERI DESA PDTT (ABDUL HALIM ISKANDAR): Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Pak Ketua, dan Para Wakil Ketua dan Para Anggota Komisi V.

Pertama, saya ingin menyampaikan tentang potret desa 5 tahun ke depan. Itu akan kita ukur dengan menggunakan SDGs Desa. Dari situ akan kelihatan sekali bagaimana kondisi desa yang kemudian agregatnya adalah kondisi daerah. Beberapa SDGs Desa yang sangat menarik untuk menjadi fokus kita misalnya desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa

berpendidikan, kualitas pendidikannya memadai, desa berkeadilan, desa tanggap perempuan dan seterusnya.

Nah itu nanti akan muncul karakteristik desa 74.953 itu dengan karakteristik masing-masing. Ini kita lakukan supaya intervensinya jelas, mudah dan kepala desa, perangkat desa dan siapa pun yang ada di desa itu mudah memahami apa sih yang harus dilakukan oleh desa. Misalnya, bicara desa tanpa kemiskinan.

Semua orang pasti mudah memahami. Kalau sudah mudah memahami konsepnya maka dia akan punya gambaran bagaimana desanya itu betul-betul tidak ada kemiskinan. Yang kedua, desa tanpa kelaparan, desa makmur dan sejahtera, desa sehat dan seterusnya, ada 17 SDG’s sudah kita operasionalkan sedemikian rupa.

Nah ini formula ini yang kaitannya dengan treatment-treatment rutin yang kemudian menggunakan dana desa. Kemudian intervensi dari kementerian yang arahnya kesana. Nah tetapi upaya yang paling dominan untuk kepentingan desa adalah ekonomi. Itulah makanya BumDes kemudian desa wisata ini menempati treatment khusus. Nah kontek inilah yang kemudian akan memudahkan positioning kita.

Jadi misalnya tadi yang disampaikan oleh Bapak Ketua dan Bapak-bapak/Ibu Anggota bagaimana posisi Anggota Komisi V di dalam membangun aspirasi agar program-program yang ada di Kementerian Desa nyambung betul dengan apa yang menjadi aspirasi dapil dari masing-masing Anggota Komisi V.

Nah kalau nanti masuk dari sisi ini pasti akan nyambung dan ini berjalan bukan hanya pada proses RDP seperti hari ini, setiap saat Bapak/Ibu bisa melakukan pencermatan kemudian muncul kebutuhan. Kebutuhan disampaikan kepada kami nanti di Kementerian Desa kita akan siapkan di Biroren khusus untuk menampung berbagai masukan dan aspirasi dari Anggota Komisi V sepanjang masa.

Jadi bukan hanya pada saat menjelang RDP, sepanjang masa karena apa? Ini penting, kami sangat memahami betul dan menyadari betul bahwa kami tidak mungkin memetakan, membaca secara utuh meskipun di Kementerian Desa mulai 2020 akhir ini akan ada satu komunitas tenaga fungsional yang day to day mencermati dinamika yang ada di desa.

Ada 35 personil yang kita siapkan, kita latih, tiap hari mereka berkomunikasi dengan desa, ngomong dana desa, ngomong dengan

tokohnya, ngomong, dinamika desa kita cermati betul, supaya apa? Supaya terjadi percepatan.

Nah itu hitung-hitugan kita 4 bulan sekali itu baru muter. Jadi 1 desa itu baru tersentuh oleh kita itu 4 bulan sekali. Memang jauh, tetapi mending daripada 5 tahun tidak pernah disentuh sama sekali. Sudah kita coba, ada yang percaya, ada yang tidak percaya, malah marah-marang, jangan bohong, jangan ngaku-ngaku dari kementerian desa dan seterusnya. Ini respon-respon yang muncul beberapa waktu ini terkait dengan bagaimana kita melakukan pencermatan dan kemudian memahami betul permasalahan.

Nah dari aspirasi yang berkembang nanti akan kita simulasi sedemikian rupa bersama-sama dengan Bapak/Ibu. Kalau bisa diintervensi oleh Kementerian Desa atas dukungan Komisi V, pasti kita akan intervensi, tapi kalau di luar itu kita serahkan kepada Pak Menteri PUPR, biar Pak Menteri PUPR juga sinergi dengan Kementerian Desa biar jelas potretnya oh disini butuh akses antar desa sampai dengan 30 kilo, ini tidak mungkin. APBD Daerah mungkin juga tidak akan pernah tercapai, padahal ini sangat strategis untuk percepatan pertumbuhan ekonomi dengan 30 kilo selesai, ini menyelesaikan 30 desa misalnya.

Ekonominya akan cepat karena akan ada BumDes ada komoditas unggulan yang luar biasa yang ini akan terdongkrak sedemikian rupa bahkan komoditas ekspor ketika akses jalan ini terpenuhi. Kalau ini tidak disentuh oleh Kementerian lain tidak akan bisa selesai.

Tugasnya Pak Menteri PUPR Pak Basuki yang memang sudah banyak kita tambahi lagi biar tambah banyak lagi. Nah kira-kira begitu gambaran kami terkait dengan bagaimana membangun sinergitas antara Kementerian Desa dengan Bapak/Ibu Anggota Komisi V.

Kemudian yang terkait dengan hari ini, ya karena memang kita masih mengikuti pola lama. Detailing sudah kami sampaikan tadi, sudah hampir ada sekitar 50 halaman, mohon dicermati betul lokasinya. Kalau memang lokasinya tidak sesuai dengan apa yang menjadi harapan Bapak/Ibu Anggota Komisi V silakan dipindahkan tetapi tetap memenuhi ketentuan syarat yang berlaku.

Artinya, jangan keluar dari wilayah yang memang menjadi program. Misalnya, ini di daerah transmigrasi kemudian Bapak memindahkan di luar trans ini yang tidak bisa. Silakan di lokasi transmigrasi itu mau dipindah ke titik mana monggo, yang penting ada dalam scope yang memang sesuai, karena apa? Kalau ini dipindahkan ke tempat lain, pasti nanti dalam pemeriksaan juga akan menjadi masalah.

Oleh karena itu, silakan betul dicermati, didetailkan itu ada 50 halaman, nanti akan kita ikuti apa yang menjadi arahan dan saran dari Pimpinan dan Anggota Komisi V.

Kemudian beberapa hal yang terkait dengan saran misalnya BumDes Desa dan Wisata Desa Percontohan kita sudah ada tetapi nanti kita akan kristalkan lagi, Bapak/Ibu akan tinggal membuka web kami, di sana akan ada Desa Percontohan, BumDes Percontohan, Wisata Desa Percontohan karena memang model pembangunan kita untuk desa yang paling mudah adalah model percontohan, tidak usah banyak menjelaskan kepada Kepala Desa ada kesamaan karakteristik, silakan kita ajak datang ke desa yang sudah menjadi percontohan, tinggal menyesuaikan dengan kondisi kearifan lokal, maka terjadilah proses yang kurang lebih sama.

Kalau kemudian kita terlalu banyak teori tentu dengan SDM yang sangat bervariasi banyak hal yang akan menjadi penghambat. Kemudian peningkatan SDM Kepala Desa, kita sudah melakukan sesuai dengan koridor kita. Sebenarnya secara substantif pengembangan SDM Kepala Desa itu ada di Kementerian Desa tetapi kita punya akademi desa yang kita berikan pelatihan, pembinaan secara online dan salah satu sasaran akademi desa adalah Kepala Desa.

Kemudian proyek infrastruktur banyak dikerjakan oleh pihak ketiga. Ini sudah menjadi tekanan fokus perhatian kita. Pada prinsipnya semua penggunaan dana desa wajib sifatnya swakelola. Swakelola itu ada 2, satu swakelola karena butuh kualitas, satu swakelola dalam bentuk padat karya tunai desa. Padat karya tunai desa, sasarannya adalah penganggur, kelompok miskin, dan kelompok marginal lainnya. Nah ini tentu akan menjadi perhatian kita serius karena memang tidak boleh dana desa dipihak-ketigakan, apalagi kemudian ada lagi bangunan di atas tanah yang belum clear and clean.

Kemudian program-program atau hasil pembangunan dari Pemerintah yang dihibahkan ke desa, tentu ini akan menjadi telaah kita. Tunjangan khusus untuk Kepala Desa sudah pernah kita diskusikan, ini ranahnya Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri tetapi kita sudah pernah memberikan semacam skenario saja, desain umum misalnya begini “Hari ini, Kepala Desa agak cenderung menahan diri untuk tidak naik ke desa mandiri”, kenapa? Karena kekhawatirannya kalau nanti dia di desa mandiri, dana desanya berkurang.

Nah bagaimana menstimulasi supaya mereka tetap semangat menuju ke desa mandiri? Salah satunya adalah diberikannya dana operasional

Kepala Desa, persentasenya berasal dari besaran dana desa. Ini sudah pernah kita sampaikan kepada Bu Menteri Keuangan masih dalam telaah. Dengan demikian, maka semua akan berupaya maksimal untuk cepat menuju ke mandiri. Karena apa? Ketika sudah sampai ke mandiri, dia dapat dana operasional. Kalau sementara hari ini tidak ada reward apa pun kepada Kepala Desa, dia naik dari tertinggal menjadi maju, berkembang, mandiri, tidak pernah ada reward bahkan kadang-kadang ada kekhawatiran terjadinya penurunan dana desa.

Kemudian upaya agar pendamping desa dinaikkan, jumlahnya agar rasionya tidak terlalu besar. Sebagaimana pernah kami laporkan untuk tahun ini dan mungkin tahun depan kita konsolidasi dulu pendamping desa supaya kualifikasinya memenuhi syarat dan memiliki kualifikasi yang kita harapkan baru setelah itu kita akan mengisi kekurangan untuk menaikkan agar satu pendamping desa tidak terlalu banyak mendampingi desa sekaligus mengisi kekosongan karena beberapa banyak atau bukan terlalu banyak, ada beberapa ratus pendamping desa yang mengundurkan diri, setelah kita telaah karena faktor domisili dan penugasan.

Nah ke depan pendamping lokal desa harus berangkat dari desa itu sendiri, tidak boleh desa lain kemudian desa A domisilinya menjadi pendamping desa di Desa B ini yang jadi masalah sekarang sehingga ada beberapa ratus pendamping desa yang mengundurkan diri yang kemudian Pak Gito tadi melihat ada perbedaan jumlah, memang iya, jadi bukan karena anggarannya yang cukup karena memang jumlah pendamping desa menurun.

Itulah makanya kita konsulidir dulu selama 2020 dan 2021, baru nanti setelah itu kita akan sampaikan program berikut. Terus terang sampai hari ini belum ada tolak ukur kualifikasi pendamping desa, baru kita susun dengan cara self assessment. Jadi pendamping desa harus melakukan assessment atas dirinya, Kementerian Desa hanya melakukan fasilitasi dan verifikasi atas self assessment itu apakah betul atau tidak.

Kalau betul, nah tentu ini akan menjadi poin tersendiri dan kita ingin menuju kepada kontrak multiyear bukan hanya tahunan supaya mereka juga nyaman. Kalau perlu nanti pada gilirannya bisa mencapai pada posisi P3K. Saya pikir itu Pak Ketua, Pak Wakil Ketua dan Para Anggota Komisi V.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.):

Baik. Terima kasih Pak Menteri. Demikian penjelasan dari 3 Kementerian terhadap usulan, saran dan pendapat kita. Sebelum menuju kesimpulan di Pak Menteri PU dan Pak Menteri Desa PDT dan Transmigrasi di Revisi Undang-Undang Jalan Pak, kita sedang memasukan 1 pasal klausul terkait dengan jalan penghubung antar desa Pak.

Kita usulkan jalan penghubung antar desa yang strategis ini nanti bisa ditangani pakai APBN Pak, kita lagi usulkan. Nah kalau tidak, nah kami pikir apa? Ke depan kan beban Kementerian PU manakala poros-poros utama jalan tol semua sudah selesai, saya pikir ada ruang bagi kita untuk bisa menangani jalan desa yang betul-betul strategis, karena apa? Karena sama-sama kita tahu posisi per hari ini jalan kabupaten kan yang paling tertinggal Pak kondisinya dan ini perlu diintervensi oleh kita, saya pikir baru ini bisa mengejar, karena kalau jalan utamanya bagus, kalau jalan menuju ke desa-desa ini juga rusak apalagi kalau dalam rentang kilometer yang panjang, saya pikir ini juga kita perlu mendapat perhatian kita ke depan. Ini informasi saja dulu.

Baik. Untuk mempersingkat waktu, kita menuju ke kesimpulan. Sekarang sudah jam 17.00 WIB. Baik.

Draf Kesimpulan

Rapat Kerja Komisi V DPR RI Dengan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan dan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi

2 September 2020

1. Komisi V DPR RI memahami penjelasan Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi terhadap alokasi anggaran masing-masing kementerian dalam RAPBN TA 2021 berdasarkan Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. S-692/MK.02/2020 dan B.636/M.PPN/D.8/KU.01.01/08/2020 Tanggal 5 Agustus 2020 Perihal Pagu Anggaran Kementerian/Lembaga dan Penyelesaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun Anggaran 2021 sebagai berikut:

Dalam Ribu Rupiah NO LEMBAGA PAGU KEBUTUHAN NOTA KEUANGAN RAPBN TA 2021 SELISIH A B (A-B) 1. Kementerian PUPR 140.325.000.000 149.811.139.618 (9.486.139.618) * 2. Kementerian Perhubungan 75.754.039.461 45.664.041.141 30.089.998.320 3. Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi 4.108.894.870 3.689.809.142 419.085.728

Catatan: Terdapat penambahan anggaran antara lain untuk kegiatan ketahanan pangan, infrastruktur kawasan industry dll sesuai Surat Bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas.

Selanjutnya Komisi V DPR RI bersama dengan Kementerian Perhubungan dan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi akan memperjuangkan kekurangan anggaran sesuai pagu kebutuhan melalui mekanisme pembahasan RUU tentang APBN di DPR RI. 2. Komisi V DPR RI bersama Kementerian PUPR, Kementerian

Perhubungan dan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi sepakat bahwa program-program strategis nasional yang bermanfaat bagi rakyat pada umumnya serta program padat karya akan disesuaikan dengan saran, pendapat, dan usulan Komisi V DPR RI sebagaimana yang disampaikan dalam rangkaian Rapat Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2021 serta disesuaikan dengan hasil pembahasan alokasi anggaran untuk fungsi dan program masing-masing unit Eselon I dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2021 pada Rapat Dengar Pendapat mendatang.

Teman-teman, Cukup? Cukup ya? Ya.

F-P.GERINDRA (Ir. EDDY SANTANA PUTRA, M.T.):

Yang nomor 1 tadi, itu mungkin bukan penyelesaian, itu penyesuaian dan kemudian tabulasi ini biasanya yang minus itu yang di dalam kurung. Kalau dia pakai Excel disini yang 9 itu lebih, yang 30 dalam kurung itu. Itu tanda sudah minusnya.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.):

Ya ini soal anu saja. Kalau itu penyelesaian ya Pak ya, ini ada suratnya Pak. Jadi kita ambil, ngadopsi dari sini.

F-P.GERINDRA (Ir. EDDY SANTANA PUTRA, M.T.):

Nah kemudian khusus ini, untuk Kementerian Desa perjuangannya harus lebih keras, penambahannya karena habis dana Kementerian Desa itu untuk gaji pendamping. Saya kira itu dibuatkan poin khusus Pak. Terima kasih.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.):

Saya rasa tidak perlu poin khusus Pak kalau disini. Nanti mungkin ya itu teman-teman yang ada di Banggar Pak, bukan kapasitas kita komisi untuk menambah ini tapi teman-teman di Banggar yang bisa itu. Siapa yang ada di Badan Anggaran dari Komisi V, ya monggo silakan Pak.

Jadi tidak di ruang rapat komisi sini. Sifatnya, komisi hanya menerima. Kita kalau ada tambahan kita terima, makanya tadi di kesimpulan poin nomor 1 kita sudah kita siapkan. Baik. Cukup ya? Dari Pemerintah cukup? Baik, saya ketok ya? Ini kesimpulan kita semua.

(RAPAT: SETUJU)

Baik, selesailah rapat kita pada sore hari ini dengan disepakati kesimpulan rapat ini. Saya atas nama Pimpinan dan segenap Anggota Komisi V menyampaikan permohonan maaf manakala dalam rapat ini ada hal-hal yang kurang berkenan. Saya akhiri.

Billahi Taufiq Wal Hidayah,

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Rapat, saya tutup.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 17.00 WIB)

a.n Ketua Rapat SEKRETARIS RAPAT,

TTD

NANIK SULISTYAWATI, S.AP NIP. 197603091997032002

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 114-121)

Dokumen terkait