• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RESMI RAKER KOMISI V DPR RI

DENGAN KEMENTERIAN PUPR, KEMENTERIAN PERHUBUNGAN, DAN KEMENTERIAN DESA PDTT

Tahun Sidang : 2020-2021 Masa Persidangan : I

Rapat ke- : -

Jenis Rapat : Rapat Kerja Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Rabu, 2 September 2020 Waktu : Pukul 10.20 s.d. 17.00 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi V DPR RI (KK V) Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta

Ketua Rapat : Lasarus, S.Sos., M.Si. Ketua Komisi V DPR RI / F- PDIP

Sekretaris Rapat : Nanik Sulistyawati, S.A.P.

Acara : Pembicaraan RKA K/L TA 2021 dalam Nota Keuangan RAPBN TA 2021

Hadir Mitra : 1. Menteri PUPR

2. Menteri Perhubungan 3. Menteri Desa dan PDTT

Hadir : 46 orang Anggota hadir dari 53 orang Anggota DPR RI dengan rincian sebagai berikut:

Anggota DPR RI: PIMPINAN :

1. Lasarus, S.Sos, M.Si 2. Ir. Ridwan Bae.

3. H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E., M.Si. 4. H. Syarif Abullah Al Kadrie, S.H., M.H. 5. Hj. Nurhayati.

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

10 orang Anggota dari 11 Anggota: 1. H. Herson Mayulu.,S.IP

(2)

3. Ir. Sudjadi 4. Sukur Nababan 5. Mochamad Herviano

6. Bob Andika Mamana Sitepu, S.H. 7. Sarce Bandaso Tandiasik, SH 8. H.M. Rifqinizamy Karyasuda 9. Jimmy Demianus Ijie

10. Bambang Suryadi.,SH.,MH

2. FRAKSI PARTAI GOLKAR: 5 orang Anggota dari 7 Anggota: 1. Drs. Hamka B Kady, MS

2. Dr. H. Gatot Sudjito.,M.Si 3. H. Hasan Basri Agus

4. Ir. H. Anang Susanto, M.Si. 5. H.Tubagus Haerul Jaman.,SE 3 FRAKSI PARTAI GERINDRA: 4 orang Anggota dari 6 Anggota: 1. Hj. Novita Wijayanti.,SE.,MM 2. Sudewo, S.T., M.T.

3. Drs. H. Mulyadi, M.A. 4. Ir. Eddy Santana Putra,MT

4 FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT: 4 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. Drs.H. Soehartono, M.M 2. Drs. H. Tamanuri, M.M 3. Sri Wahyuni

4. Roberth Rouw

5 FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA : 5 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, S.Th.I 2. H. Irmawan.,S.Sos.,MM

3. Ruslan M.Daud 4. H. Syafiuddin.,S.Sos

5. Sofyan Ali, S.Ag., S.H., M.Pd.

6 FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 5 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. Willem Wandik, S.Sos

2. Dr. H. Irwan.,S.IP., M.P 3. drh. Jhoni Allen Marbun 4. Lasmi Indaryani.,SE 5. Ir. H. Ishak Mekki, M.M.

(3)

7 FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA: 4 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. Ahmad Syaikhu

2. Ir. H. Sigit Sosiantomo

3. H. Syahrul Aidi Maazat.,Lc.,MA 4. H. Suryadi Jaya Purnama.,ST

5 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 3 orang Anggota dari 4 Anggota:

1. H.A. Bakri H.M.,SE 2. H. Boyman Harun, S.H. 3. Athari Ghauthi Ardi

6 FRAKSI PARTAI PERSATUAN

PEMBANGUNAN:

1 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. H. Muh Aras, S.Pd,. M.M.

A. LEMBAGA NEGARA/ PEMERINTAH:

1. Kementerian PU PR RI (Dr. Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono, M.Sc.)

2. Kementerian Perhubungan RI (Budi Karya Sumadi)

3. Kementerian Desa dan PDTT RI (Abdul Halim Iskandar)

(4)

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS, S.Sos., M.Si./F.PDIP):

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua.

Yang saya hormati dan seluruh Anggota Komisi V DPR RI.

Yang saya hormati Saudara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beserta seluruh jajarannya;

Saudara Menteri Perhubungan beserta seluruh jajarannya;

Saudara Menteri dan Wakil Menteri Desa PDT dan Transmigrasi beserta seluruh jajarannya.

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan rahmat-Nya, maka kita bisa melaksanakan rapat pada pagi hari ini sesuai dengan jadwal dan materi yang akan kita bahas sebagaimana undangan yang sudah kami sampaikan. Menurut Laporan dari Sekretariat telah hadir 25 Anggota dari 9 unsur fraksi yang berbeda dari 53 Anggota Komisi V DPR RI.

Oleh karena itu, sesuai dengan Ketentuan Pasal 281 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib izinkan kami membuka rapat hari ini dan sesuai dengan Ketentuan Pasal 276 ayat (1), Rapat Kerja Komisi V DPR RI pada hari ini dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Desa PDT dan Transmigrasi dan Perhubungan, saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 10.10 WIB)

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Saudara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan dan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi beserta seluruh jajarannya yang telah memenuhi undangan kami pada pagi hari ini sesuai dengan undangan rapat kita akan membahas Rencana Kerja Tahun Anggaran 2021 sebagaimana undangan yang telah kami sampaikan.

Pimpinan dan Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati, Saudara Menteri yang kami hormati.

Berdasarkan Surat Badan Anggaran Nomor PW/09816/DPR RI/VIII/2020 tanggal 20 Juli 2020, Perihal Penyampaian Rancangan Jadwal Pembahasan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun 2019 dan Rancangan Jadwal Pembahasan RUU tentang APBN Tahun

(5)

2021. Untuk Pembahasan Tahap I Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Mitra Kerja setiap komisi dialokasikan waktu pada tanggal 2 sampai dengan 15 September 2021.

Saya ulangi kita punya waktu dari tanggal 2 sampai dengan tanggal 15 September 2021 yang hasil pembahasannya akan disampaikan secara tertulis kepada Badan Anggaran DPR RI untuk disinkronisasi. Selanjutnya, Pembahasan Tahap II untuk penyesuaian RKA K/L dialokasikan waktu pada tanggal 18 sampai dengan 25 September 2021.

Terkait dengan Pembahasan RKAKL Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2020-2021 pada hari ini perlu kiranya kita bangun kesepahaman bersama bahwa Rapat Kerja pada hari ini merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dengan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun 2021 yang telah kita laksanakan pada Bulan Juni 2020 yang lalu.

Oleh karena itu, dalam kesempatan Rapat Kerja pada hari ini tentunya kita bisa lebih fokuskan dalam hal bagaimana program-program strategis nasional yang bermanfaat bagi rakyat pada umumnya serta program-program yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagaimana pendapat, usulan dan saran yang disampaikan oleh Komisi V DPR RI dalam rapat-rapat terdahulu yang mungkin bisa diakomodir atau direalisasikan sesuai dengan Pagu Anggaran Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2021.

Sebelum kita membahas lebih lanjut pokok acara pada hari ini, perlu kiranya kami informasikan dahulu Hasil Pembicaraan Pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2021 yang disepakati dalam Rapat Kerja dengan Menteri PUPR, Menteri Perhubungan dan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi pada tanggal 23 sampai dengan 25 Juni 2020 dan Pagu Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2021 yaitu:

1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat - Pagu Kebutuhan Rp.140.325.000.000.000,-

- Pagu Penyesuaian atau Pagu Indikatif Rp.115.557.337.764.000,-

Pagu Dalam Nota Keuangan RAPBN 2021 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini justru mendapatkan alokasi anggaran lebih dari Pagu Kebutuhannya atau Pagu Usulan, yaitu Rp.149.811.139.618.000,-.

(6)

- Pagu Kebutuhan 75 Triliun 754 Milyar 39 Juta 64 Ratus 61 Ribu Rupiah.

- Penyesuaian Pagu Indikatif Rp.41.346.715.707.000,-.

Pagu Anggaran dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun 2021 menjadi Rp.45.664.041.141.000,-.

3. Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi

- Pagu Kebutuhan atau Usulan Rp.4.108.894.870.000,-. - Pagu Indikatif Rp.3.409.009.142.000,-.

Pagu Anggaran Dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun 2021 menjadi Rp.3.689.809.142.000,-.

Saudara-saudara yang kami hormati, Saudara Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Perhubungan, dan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi.

Pimpinan dan Anggota Komisi V yang saya hormati.

Demikian sudah kita sampaikan tadi Pagu Kebutuhan dan Pagu Akhir yang disetujui oleh Kementerian Keuangan dan sudah dibahas awal juga di Badan Anggaran.

Selanjutnya, kami berikan kesempatan kepada saudara Menteri PUPR, Menteri Perhubungan, dan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi untuk menyampaikan penjelasan Pokok-Pokok Kebijakan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2021.

Untuk mempersingkat waktu, penjelasan dan pembahasan yang lebih detail akan kita lakukan nanti pada saat Rapat Dengar Pendapat atau RDP dengan masing-masing Eselon I. Jadi rapat hari ini Pak Menteri hanya menyampaikan nanti pokok-pokok pikirannya, nanti kami Komisi V akan memperdalamnya masing-masing dengan Pejabat Eselon I Kementerian masing-masing.

Saya persilakan terlebih dahulu ya. Karena Pak Basuki tadi nunjuknya ke sebelah, saya kasih kesempatan dulu kepada Pak Menteri Perhubungan. Nanti berurutan Menteri PUPR dan Menteri Desa. Silakan Pak Budi Karya, Menteri Perhubungan.

(7)

MENTERI PERHUBUNGAN RI (BUDI KARYA SUMADI): Terima kasih Pak Ketua Komisi V yang saya hormati.

Yang saya hormati Ketua dan Anggota Komisi V yang saya hormati;

Bapak Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Pak Menteri Desa Pengembangan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;

Hadirin yang berbahagia.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Shaloom,

Om Swastiastu, Namo Budhaya dan Salam Kebajikan.

Kita sampaikan puji syukur bahwa hari ini kita bisa bertemu dalam keadaan sehat dan apalagi kita diamanahi untuk melakukan Rapat Kerja dalam rangka pembahasan RKA TA 2021 dalam Nota Keuangan RAPBN Tahun 2021.

Selanjutnya, izinkan kami menyampaikan pokok-pokok pembahasan dalam Nota Keuangan RAPBN dengan rincian sebagai berikut:

1. Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021;

2. Komposisi Pagu Anggaran 2021 Kementerian Perhubungan sesuai dengan Pagu Anggaran 2021;

3. Komposisi Anggaran 2021 berdasarkan jenis belanja dan sumber pendanaan; dan

4. Prioritas Nasional terkait dengan arah kebijaksanaan Anggaran 2021;

5. Kegiatan Strategis di 2021.

Bapak Ketua dan Anggota Komisi V yang saya hormati dan saya banggakan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 5/2020 tentang Rancangan Rencana Kerja Pemerintah 2021 adalah mempercepat pemulihan ekonomi dan reformasi sosial. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Kementerian Perhubungan diamanatkan untuk melaksanakan:

1. Prioritas Nasional:

1) Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan dan kualitas dan keadilan;

2) Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan;

3) Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing; dan

(8)

4) Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.

Selain itu, dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional Pemerintah menekankan kepada seluruh kementerian dan lembaga agar kebijakan pembangunan infrastruktur difokuskan pada:

1. Memprioritaskan kegiatan infrastruktur yang mendukung pemulihan sektor industri, pariwisata dan investasi, serta mendukung penguatan kesehatan masyarakat.

2. Optimalisasi kegiatan yang menggunakan metode padat karya. 3. Prioritas proyek infrastruktur yang dibiayai melalui Belanja KL,

diantaranya menyelesaikan multi years kontrak, percepatan penyiapan proyek-proyek 2021 khususnya yang mendorong kawasan ekonomi dan pariwisata.

Bapak Ketua dan Anggota Komisi V yang saya hormati; dan Hadirin sekalian.

Ini kami sampaikan juga bahwa berdasarkan Pagu Anggaran 2021, Pagu Anggaran Kementerian Perhubungan sebanyak 45,6 Triliun. Apabila dibandingkan dengan Pagu Kebutuhan sebanyak 75 Triliun, terdapat kekurangan 30 Triliun. Oleh karenanya dalam penyusunan komposisi pagu anggaran 2021 telah dilakukan penajaman prioritas dengan memperhatikan sebagai berikut:

1. Kegiatan major project dalam RPJMN 2020-2024;

2. Kegiatan prioritas nasional dalam rangka RKP Tahun Anggaran 2021;

3. Kegiatan multi years kontrak baik bersumber SBSN, PHLN, maupun Rupiah Murni;

4. Kegiatan Direktif Presiden dan dukungan terhadap sektor prioritas berupa pengembangan SDM, dukungan daerah tertinggal, pembatasan dan kepulauan terluar, destinasi pariwisata prioritas, dan dukungan pada kawasan industri;

5. Kegiatan Strategis yang tertunda akibat pemotongan Tahun 2020; 6. Pembayaran kegiatan tunggakan; dan

7. Belum bayar pegawai dan belanja yang mengikat.

Pada kesempatan ini juga dapat kami laporkan bahwa berdasarkan kebijakan re-design sistem perencanaan dan penganggaran yang baru terdapat perubahan program Kementerian Perhubungan yang 9 program berdasarkan unit Eselon I menjadi 4 program dengan rincian per program sebagai berikut:

(9)

1. Program Dukungan Manajemen Rp.9,5 Triliun; 2. Program Infrastruktur Konektivitas Rp.33,9 Triliun; 3. Program Riset dan Inovasi Rp.112 Milyar; dan 4. Program Didikan dan Pelatihan Vokasi Rp.2 Triliun.

Sejalan dengan hal tersebut, kami telah menyusun alokasi per Eselon berdasarkan Surat Bersama Pagu Anggaran APBN Tahun 2021 dengan rincian sebagai berikut:

1. Sekjen Rp.716 Milyar; 2. Irjen Rp.121 Milyar;

3. Perhubungan Darat Rp.7,6 Triliun; 4. Perhubungan Laut Rp.11,4 Triliun; 5. Perhubungan Udar Rp.10,5 Triliun; 6. Kereta Api Rp.11,1 Triliun; dan

7. Litbang sebanyak Rp.197 Milyar. BPSDM sebanyak Rp.3,5 Triliun dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek sebanyak Rp.350 Milyar.

Bapak Ketua, Bapak/Ibu Anggota Komisi V yang saya hormati,

Berdasarkan perkelompokan jenis belanja struktur anggaran Kementerian Perhubungan sebagai berikut:

1. Belanja operasional sebanyak Rp.7,1 Triliun atau 15%. 2. Belanja non operasional Rp.38,4 Triliun atau 84%.

Sedangkan komposisi anggaran menurut sumber dananya yaitu: 1. Rupiah Murni Rp.33,8 Triliun;

2. Pinjaman Luar Negeri Rp… Milyar; 3. SBSN Rp.5,6 Triliun;

4. PNBP sebanyak Rp.3,7 Triliun;

5. Belanja Layanan Umum sebanyak Rp.1,5 Triliun.

Lebih lanjut dapat kami sampaikan bahwa Rancangan Rencana Kerja Pemerintah 2021, Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan dukungan anggaran prioritas nasional sebagai berikut:.

1. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas, berkeadilan dengan anggaran sebanyak 369 Milyar.

2. Mengembangkan wilayah yang mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan dengan dukungan anggaran sebesar 253 Milyar; dan

3. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing dengan anggaran 1,3 Triliun.

(10)

4. Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar dengan dukungan anggaran sebesar Rp.17,8 Triliun.

Bapak Ketua, Bapak/Ibu Anggota Komisi V yang saya hormati,

Pandemi Covid-19 telah memberikan tekanan yang negatif sesuai dengan ekonomi global dan Indonesia, sehingga ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh sangat lambat dan pemulihan ekonomi diharapkan berlangsung 2021.

Untuk menunggu hal itu, Kementerian Perhubungan turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional dengan terus meningkatkan kinerja pelayanan dasar kepada masyarakat dan membangun infrastruktur konektivitas sehingga dapat mendorong pergerakan roda perekonomian masyarakat. Dukungan dalam bentuk kegiatan strategis RKA 2021, diantaranya sebagai berikut:

1. Pengembangan sarana prasarana darat dengan program kegiatan pengadaan pemasangan jalan di seluruh wilayah Indonesia di 365 ruas tersebar di seluruh provinsi dengan anggaran Rp.790 Milyar. 2. Revitalisasi Terminal A sebanyak 16 Terminal dengan anggaran

Rp.358 Milyar. Itu ada di Pulau Sumatera di beberapa kota, di Pulau Jawa ada di beberapa kota, di Bali, di Terminal Mengwi, di Kalimantan ada di beberapa kota, dan di Sulawesi juga ada di beberapa kota.

3. Penyelenggaraan layanan by the service, ini menjadi suatu ide bagaimana Angkutan Massal kita stimulir dengan by the service dimana kita menyubsidi bis-bis yang ada di Medan, Surakarta, Denpasar, Jogja, Palembang, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, Bandung, Surakarta dan Purwokerto.

Harapannya, ini menjadi suatu life style baru dimana di satu sisi kita memberikan kehidupan baru bagi UKM yang Pemilik Bis dan di sisi lain, kita memberikan suatu angkutan massal bagi masyarakat. Nah ini memang kita mengusulkan agar by the service ini penunjukannya bisa multi years, 5 tahun. Jadi seorang UKM bisa membeli bis dengan dasar kontrak dari kami, mereka bisa pinjam di Bank sehingga kontraknya, pekerjaannya berkesinambungan. 4. Penyelesaian rombongan kapal penyeberangan, ini ada beberapa

kapal yang harus kita bayar karena sudah selesai tetapi kita belum melakukan pembayaran pelunasan.

(11)

5. Pembangunan 16 bandara strategis dengan anggaran Rp1,6 Triliun. Itu ada di Sumatera, di Jawa, ada di NTT, ada di Kalimantan, ada di Sulawesi, dan banyak sekali di Papua.

6. Pembangunan Pelabuhan Laut Baru. Lanjutan dari fasilitas untuk mendukung industri pariwisata juga dilakukan upaya-upaya sebanyak 3,7 Trilyun yaitu Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Sanur, Pantau Loan Sulawesi, Wani Dongala, Terminal Kargo Labuan Bajo, dan di Bintuni Papua.

7. Pembangunan infrastruktur kereta api dalam mendukung infrastruktur ekonomi salah satu yang paling besar adalah kereta api Makassar Pare-Pare. Kita harapkan Tahun depan sudah mulai beroperasi, sedangkan di perkotaan sedang memikirkan angkutan massal untuk Jakarta-Surabaya-Bandung-Medan-Makassar-Semarang dan beberapa kota.

8. Dukungan terhadap pengembangan SDM Sektor Transportasi, kita alokasikan vokasi Kementerian Perhubungan yang ada di seluruh tanah air. Jadi ini adalah alokasi yang juga mungkin bisa kita kerja samakan dengan Bapak-bapak dimana tempat-tempat Dapil masing-masing ini sangat banyak sekali dan sangat diminati oleh masyarakat.

9. Pelayanan keperintisan juga kita lakukan baik itu tol laut, kapal ternak dan juga rintisan untuk rute-rute khususnya untuk Indonesia Bagian Timur.

Bapak Ketua dan Bapak/Ibu Anggota Komisi V,

Demikianlah beberapa ikhtisar yang kita usulkan dalam Pagu Anggaran 2021 ini dan kita harapkan selanjutnya detail-detail ini bisa ada dilakukan pendalaman di Eselon I. Memang kita melakukan suatu pendalaman agar project-project ini lebih memberikan suatu outcome yang baik kepada masyarakat dan harapannya meningkatkan pemulihan ekonomi nasional di Tahun 2021. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Shalom,

Om swastiastu, Namo Budhaya, dan Salam Kebajikan.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.):

Terima kasih Pak Menteri Perhubungan. Silakan Pak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

(12)

MENTERI PUPR RI (Dr. Ir. MOCHAMAD BASUKI HADIMULJONO, M.Sc.): Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Bapak Ketua Komisi V DPR RI yang terhormat dan saya hormat.

Ibu/Bapak Anggota Komisi V DPR RI yang terhormat dan sangat saya hormati.

Izinkan kami menyampaikan pokok-pokok program terutama major project-nya, sedangkan yang nanti di lampiran ada detail yang akan dibahas di RDP.

Pertama, tadi ada Pak Ketua menyampaikan dari kebutuhan dari 140 kami dialokasikan 149 bukan kelebihan tetapi ada tugas-tugas baru, antara lain adalah untuk food estate dan untuk pendukung kawasan industri yang akan dikembangkan.

Ibu/Bapak yang kami hormati,

Kerangka Program Kementerian PUPR untuk Tahun 2021, kami susun berdasarkan 5 visi Presiden dan adanya dampak Covid-19. Jadi 5 visi dulu disampaikan sebelum ada Covid-19, sedangkan sekarang ini dengan adanya Covid-19itu kita masukan di dalam kerangka dasar pemrograman termasuk tema dari Rencana Kerja Pemerintah. Jadi berdasarkan 5 Visi Presiden dan dampak dimasukkan dalam fokus program, kita mempunyai 6 kelompok program prioritas.

Pertama adalah peningkatan ketahanan pangan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian dalam hal ini kegiatannya adalah nanti ada rehabilitasi irigasi untuk intensifikasi. Kemudian meningkatkan perluasan lahan pertanian karena adanya konversi lahan, tetapi disini nanti akan ada pembangunan baru irigasi untuk ekstensifikasi.

Major project-nya disini adalah pengembangan food estate di Kalimantan Tengah berupa pagi dan singkong yang kemarin kami sudah koordinasikan karena ini akan kita mulai pada Bulan Oktober ini. Jadi ini untuk di ex-PLG untuk padi seluas 165 ribu dan untuk singkong di luar ex-PLG yang di Gunung Mas, Murung Raya, dan kabupaten lainnya seluas 60 ribu hektar. Serta untuk hortikultura di Humbang Hasundutan. Tahun ini sudah 4 ribu hektar. Kemudian pengembangan tambak, mendukung prioritas hasil ikan dan udang, serta pembangunan bendungan dan embung yang on going sekarang ini.

(13)

Yang kedua adalah pengembangan konektivitas, yaitu untuk melanjutkan pembangunan dan perservasi jalan yang kemarin kita bahas. Nanti tentu di dalam RDP akan lebih detail lagi pembahasannya baik perservasi jalan maupun jembatan untuk efisiensi logistik dan daya saing nasional.

Kegiatannya berupa pembangunan sistem jaringan jalan dan jembatan yang terkoneksi dengan kawasan strategis produktif baik yang bersumber dari APBN maupun investasi tol terutama menghubungkan tol-tol yang sudah kebangun dengan kawasan-kawasan produktif baik itu untuk kawasan industri maupun kawasan pertanian dan wisata.

Yang ketiga adalah peningkatan kesehatan lingkungan dan masyarakat, yaitu mengembangkan perumahan yang layak huni, berkualitas dan terjangkau, serta mengembangkan pemukiman yang sehat dan produktif. Kegiatannya merupakan pengembangan prasarana dan sarana air bersih, sanitasi, persampahan termasuk MCK untuk Ponpes. Kemudian pengembangan perumahan khususnya bagi masyarakat rakyat berpenghasilan rendah termasuk skema pembiayaan FLPP.

Yang keempat adalah memberikan peningkatan investasi, memberikan dukungan infrastruktur terhadap peningkatan investasi pada kawasan strategis nasional, yaitu untuk pengembangan kawasan industri dan pengembangan 5 KSPN super prioritas untuk wisata. Ini yang kami sampaikan tadi salah satu tugas baru untuk di Batang seluas 4.500 hektar dan di Subang sekitar 1.600 hektar. Ini konsep baru karena lahannya adalah lahan negara.

Kemudian semua infrastruktur dasar disiapkan oleh Pemerintah baik jalannya, air bersihnya, perumahan karyawannya nanti sehingga investor yang datang adalah fee untuk 10 tahun atau 20 tahun hanya membayar service charge-nya saja. Ini supaya kita bisa bersaing dengan negara-negara lain karena pengalaman dari 30 pindahan dari Tiongkok yang Tahun lalu tidak ada satu pun yang mampir ke Indonesia, sehingga diambil kebijakan seperti ini. Ini sebagai contoh nanti.

Kemudian penguatan jaring pengamanan nasional yaitu mengurangi angka pengangguran, mempertahankan daya beli sebagai dampak Covid-19 yaitu pelaksanaan program padat karya tunai, pembelian produk rakyat dan pemberdayaan pembinaan pengusaha lokal yang kemarin juga kami sampaikan, nanti ada di dalam program padat karya tunai akan kita besarkan yang sekarang 12 Triliun, Tahun 2021 seizin Bapak/Ibu sekalian karena sedang dibahas kami alokasikan Rp18 Triliun.

(14)

Kemudian pembelian produk rakyat. Ini termasuk karet, akan kami lanjutkan untuk pembelian dan yang lain-lain sebagainya untuk membeli produk rakyat. Dan pemberdayaan pembinaan pengusaha lokal seperti juga kami sampaikan ini nanti adalah policy atau kebijakan pemaketan pekerjaan. Jadi kami aturnya dari pemaketan pekerjaan.

Kemudian yang terakhir adalah peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim, yaitu untuk mengurangi risiko bencana, mempercepat proses pemulihan pasca bencana dan tanggap darurat dan rehabilitasi dan rekonstruksi, berupa pembangunan prasarana/sarana pengendali banjir, kekeringan, rob, pengaman pantai, pembangunan rumah tahan gempa baik ada yang di Banten, di Kabupaten Bogor, di Pesisir Sunda, di Palu kita teruskan dan di Ambon.

Lanjut. Nanti dari kegiatan ini kita turunkan sebagai major project-nya di masing-masing Direktorat Jenderal SDA, Bina Marga, Cipta Karya, Perumahan dan Dukungan Manajemen di SIBB. Jadi Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Badan-Badan, Dirjen Bina Konstruksi dan Dirjen Pembiayaan Infrastruktur.

Lanjut. Termasuk dalam hal ini adalah lanjutan untuk realokasi, refocusing prioritas. Jadi tidak semua refocusing kemarin kita prioritaskan. Kami hanya prioritaskan refocusing yang terkena dampak tapi itu merupakan aspirasi DPR. Kalau yang bukan dari aspirasi akan kami evaluasi masih prioritas atau tidak. Tapi kalau itu menjadi aspirasi Bapak-Bapak Tahun 2020 dan masih dianggap prioritas bagi Bapak-bapak akan tetap menjadi prioritas bagi kami.

Lanjut. Nah ini saya kira 5 visi Presiden, coba kembali lagi. 5 visi Presiden -tadi juga di Pak Menteri Perhubungan- mempercepat dan melanjutkan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan, reformasi birokrasi dan APBN yang fokus dan tepat sasaran.

Saya kira ini kami sudah melaksanakan semua. Reformasi Birokrasi, kami sudah memangkas Eselon III, dan Eselon IV sebanyak 766 untuk bisa men-slimming sedangkan birokrasi kita, pembangunan sumber daya manusia kami tetap melanjutkan pelatihan-pelatihan, mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur, membuka investasi tadi dari Batang dan Subang sebagai contoh untuk bisa mengundang investasi yang sebaik-baiknya.

Lanjut. Ini sebagai dampak Covid-19, sehingga yang kami highlight disini adalah tingkat pengangguran yang naik dari 5,3% menjadi 7,5% 2020. Ini saya kira semua sudah kita tahu. Untuk itulah kami menganggap padat

(15)

karya masih bisa harus kita lanjutkan dan bahkan diperbesar dan pembelian produk rakyat juga menjadi program kita.

Lanjut. Dan prioritas nasional RKP, ini sesuai dengan Pak Menteri Perhubungan tadi. Ada 7 agenda pembangunan prioritas nasional yang tersangkut atau berhubungan dengan PU ada 6. Jadi Prioritas I, II, III, V, VI, dan VII ini juga menjadi prioritas di Kementerian PUPR.

Tadi sesuai dengan gambar I tadi Bapak/Ibu sekalian, kita masuk pada major project-nya. Ini yang mengantarkan kepada detail program yang nanti akan dibahas di RDP. Jadi major project-nya untuk Prioritas Nasional I memperkuat ketahanan ekonomi dan pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan. Ada 5 major project.

1. Pertama adalah mengembangkan 10 destinasi pariwisata prioritas, yang 5 sudah kita mulai 2020 ini. Di 2021, akan kita lanjutkan dengan 5 lanjutannya, sedangkan yang 5 sekalian kita selesaikan di 2021 yaitu di Danau Toba, Borobudur, Lombok, Mandalika, Labuan Bajo, Manado, Likupang, Wakatobi, Raja Ampat, Bromo Tengger Semeru, Bangka Belitung dan Morotai. Mohon maaf, lebih cepat kita heading-nya saja. Saya kira yang lain-lain juga sudah diketahui. Kalau Danau Toba saya kira sudah semua, Borobudur, Lombok Mandalika, Labuan Bajo, Manado, Likupang.

2. Kemudian pengembangan food estate.

Nah ini yang baru yang tadi kami sampaikan untuk padi dikembangkan di ex-PLG Kalimantan Tengah seluas 165 ribu berupa rehabilitasi saluran irigasi, pintu air, jembatan serta pembangunan jalan akses. Ini yang nanti juga ada hubungan dengan pembinaan pengusaha lokal kalau untuk yang jalan-jalan itu akan packaging-nya kita atur supaya itu hanya untuk pengusaha lokal, tidak ada yang besar untuk bisa masuk kesana. Kecuali yang saluran irigasi karena itu merupakan satu kesatuan, itu ada yang besar disana dan kalau yang Pengusaha Besar harus bekerja sama dengan Pengusaha Daerah dengan sistem KSO. Jembatan juga karena jembatan kecil ini tidak boleh dikerjakan oleh besar, kita atur supaya itu menjadi porsi pengusaha daerah walaupun jumlah nominal uangnya cukup besar, sehingga juga bagi-bagi packaging-nya. Ini semua di lahan aluvial, bukan di lahan gambut. Jadi 165 ribu hektar ini adalah lahan aluvial, dulu ex-PLG.

Kemudian perluasan food estate di luar ex PLG seluas 60 ribu hektar. Ini yang untuk ditanami singkong. Ini sebagai bahan cadangan. Kami menyiapkan jalan dan perumahan bagi karyawan yang nanti akan mengembangkan, karena ini Menteri Pertahanan akan bekerja sama dengan Zeni TNI.

(16)

Kemudian di Humbang Hasundutan untuk penyediaan air baku, pembangunan sumur dan drainase serta pembangunan jalan akses. Tahun ini sudah akan dikembangkan 4 ribu hektar untuk hortikultura bersama dengan Kementerian Pertanian.

3. Yang ketiga adalah revitalisasi tambak di kawasan sentra udang dan bandeng. Antara lain masih banyak lagi kabupatennya tapi Tambak di Donggala dan Lombok Tengah, ada di Aceh, Aceh juga ada, di Lampung juga ada. Ini hanya antara lain di Donggala dan Lombok Tengah yang menjadi keberhasilan disana.

4. Kemudian dua kawasan industry di Pulau Jawa di Subang dan di Batang. Ini untuk penyediaan air baku, pembangunan sarana drainase, bendungan, pengamanan pantai, interchange jalan akses dan jalan kawasan. Ini sekitar kira-kira ada 12 triliun ini yang disiapkan untuk Subang dan Batang termasuk kawasan ekonomi khusus lainnya.

5. Kemudian untuk penguatannya jaminan usaha dan korporasi petani dan nelayan termasuk rehabilitasi 21 pasar rakyat yaitu pembangunan Pasar Aksara di Kota Medan, melanjutkan rehabilitasi 18 pasar rakyat yaitu Pasar Legi Surakarta, Pasar Legi Ponorogo, Pasar Sukawati di Bali dan lain-lainnya. Kemudian rehabilitasi pasar rakyat yang tertunda karena refocusing yaitu Pasar Mardika, Pasar Tumburuni di Fak-Fak. Selanjutnya untuk prioritas nasional kedua, yaitu mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. Kegiatannya ada 5 juga yaitu:

1. Pembangunan Batam Bintan berupa pembangunan fly-over Simpang Kabel, perbaikan jalan menambah lajur Sihitam Besi Tanjung Berikat dan peningkatan TPA Semenal Pembangunan IPLT Kabupaten Bintan. 2. Kemudian pemulihan pasca bencana di Kota Palu, Lombok, Kawasan Pesisir Selatan yang tadi saya sampaikan di Banten maupun di Kabupaten Bogor yang karena longsor kemarin.

3. Kemudian Pusat Kegiatan Strategis Nasional yaitu di Kawasan-kawasan Perbatasan, pembangunan jalan perbatasan Temajuk-Aruk, Tering Ujoh Bilang, Long Pahangai dan Long Pari dan Pengembangan PLBN Terpadu di Jagoi Babang, Sepancang, dan Yetgong di Boven Digoel. Kemudian Youth Creative Hub di Kota Jayapura di Abepura. Ini tanahnya sudah disiapkan. Ini adalah program bersama Badan Intelijen Nasional.

4. Kemudian keempat adalah pengembangan wilayah Metropolitan, Palembang, Banjarmasin, Makassar, dan antara lain pembangunan intik dan jaringan pipa transmisi air baku, sistem gandus Kota Palembang Tahap III, kemudian banjir Sungai Lambidaro, kemudian Banjarmasin dan Makassar.

(17)

5. Dan pengembangan kota baru di Tanjung Selor dan Sofifi antara lain untuk Tanjung Selor dan Sofifi.

Kemudian prioritas nasional ketiga adalah meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing.

1. Pertama adalah percepatan penurunan kematian ibu dan stunting yaitu melalui PAM berbasis masyarakat dan penyehatan lingkungan. Jadi untuk air minum ini kami berikan sekitar 7 triliun disana, nanti untuk program air bersih dan sanitasi sekitar 5,9 triliun.

2. Kemudian peningkatan prasarana olahraga untuk meneruskan venue PON dan juga renovasi venue piala dunia FIFA Umur 20. Dua venue dari 6 venue utama yaitu Stadion Manahan Solo dan Kapten Wayan Dipta di Bali, dan 15 lapangan latihan lainnya di Bali, Solo, Bangkalan, ini khusus Bangkalan, kemudian Bandung, Jakabaring-Palembang. 3. Yang ketiga adalah peningkatan mutu prasarana pendidikan dan

pelatihan vokasi untuk industri 4.0 yaitu rehabilitasi pembangunan prasarana pendidikan dasar dan menengah 1.148 sekolah, madrasah dan sekolah keagamaan 192 sekolah, pembangunan lanjutan Perguruan Tinggi Negeri 49 Gedung di UGM, ITB, UNU (Universitas NU) di Jogja, Universitas KH. Wahab Chasbullah di Jombang dan Politeknik Negeri Malang. Kemudian pembangunan lanjutan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, PTQIN di 7 gedung adalah di UIII (Universitas Islam Internasional Indonesia), Rumah Sakit Pendidikan UIN Alauddin di UNU juga, dan Universitas Wahab Abdullah dan lain-lain.

Untuk prioritas kelima, jadi keempat tidak berhubungan dengan PU. Jadi kita prioritas kelima yaitu memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar.

1. Yang pertama adalah meneruskan jalan tol Trans Sumatera dari Aceh sampai Lampung merupakan KBBU. Kemudian jalan trans pada 18 pulau tertinggal, terluar, dan terdepan yaitu untuk dukungan kawasan industri Aceh Lodong, Jalan Trans Tengah, Jalan Jantho Keumala, dan Jalan Geumpang Pameu, Trans Pulau Seram, Trans Pulau Buru, Pulau Wetar, Pulau Kei Besar. Ini memang kami utamakan untuk pulau-pulau kecil, saya ingin jalan lingkarnya dapat kita selesaikan secara bertahap sampai dengan selesai nanti 2024.

2. Kemudian Jalan Trans Papua-Merauke-Sorong, pembangunan jalan menuju Asmat, SB3, Mayana, Windusi Timika Wagete, Jalan Membramo Elim I, Ubrub dan termasuk juga ke Merauke Mapi sampai sekarang belum. Dalam rangka pembangunan ini, kami menggunakan

(18)

tailing report yang memang sangat baik dipakai untuk pembangunan jalan.

3. Kemudian pengamanan pesisir pada 5 kawasan perkotaan pantura. Jadi di Jakarta, Bekasi, Pekalongan, Semarang dan Indramayu.

4. Dan Rumah Susun Perkotaan di Sumatera Utara, Jawa Timur, NTT, Papua dan lain-lain. Rumah Susun ASN Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Rumah Susun Pekerja Industri tadi yang terutama yang di Batang, di Kendal dan di Subang.

5. Kemudian meneruskan pembangunan di 54 waduk multiguna, yang 40 on going dan 11 baru, embung dan danau. Bendungan on going antara lain WS Kampung, Dipanas, Likeris, Sumantap, Tugu, Temed, Pamungkulu dan Budong-Budong yang baru yang dalam lelang sekarang. Kemudian pemanfaatan bendungan, jadi bendungan-bendungan yang sudah selesai kita manfaatkan untuk irigasi terutama di Irentang, Sawah Laweh, Baliasi, Bintang Bano, Amandit dan Tapin. Jadi di Indramayu, Pesisir Selatan Sumbar di Luwu Utara Baliasih, Bintang Banu di NTT, Amandit dan Tapin di Kalimantan Selatan. 6. Kemudian revitalisasi 5 danau ini sebagai prioritas. Rawa Pening,

Rawa Jambor di Jawa Tengah, Limboto, Sipin di Jambi, Todano dan Tempe, ini akan kita alokasikan cukup besar supaya segera dapat kita selesaikan.

7. Kemudian pemulihan 4 daerah aliran kritis, Kali Bekasi, Pompa Sentiong, Pembangunan Kolam berbasis andir, normalisasi Sungai Cikapundung, Oxbow Lake di Sungai Citarum, peningkatan kapasitas sungai Citarum Hulu dan sebagainya.

8. Kemudian untuk prioritas nasional yang kelima lanjutannya, yaitu akses air minum perpipaan, dan akses sanitasi yang kami sampaikan tadi masing-masing kita alokasikan sebesar 7 dan 5,9 Triliun; dan

9. Pengembangan penyelenggaraan bangunan gedung peribadatan, Gedung Masjidnya Sandang Lomo Aceh, dan Penataan Kawasan Pura Besakih. Kemudian penyediaan 100 ribu unit, saya juga ingin untuk yang gedung-gedung sekolah maupun peribadatan nanti lebih bervariasi, tidak hanya Ponpes tetapi juga yang keagamaan lainnya, ini akan lebih menghangatkan pembangunan kita di bidang keagamaan. Kemudian hasil penyediaan 100 ribu hunian layak melalui Program Kotaku dan Pisew.

Kemudian prioritas yang keenam, membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim. Pertama adalah pengendalian banjir, kemudian pengamanan pantai, terus untuk melanjutkan Program Citarum Harum karena ini diprogram 7 tahun Citarum Harum ini baru bisa kita menikmati hasil Sungai Citarum yang lebih sehat dan pembangunan instalasi pengolahan limbah medis, limbah B3, sampah domestik dan sampah plastik.

(19)

Ibu/Bapak sekalian,

Selanjutnya, ini tadi yang disampaikan oleh Bapak Ketua. Jadi usulan indikatif kita 140, Pagu Indikatifnya 115 dan pagu anggaran 150 triliun. Seperti yang kami sampaikan ini adalah kami dapatkan tugas baru. Namun bisa kami sampaikan disini ini terdiri dari loan 5,87 Triliun, SBSN 14,76 Triliun dan Rupiah Murni 129,18 Triliun. Kami belum berani menyampaikan ini, karena pasti harus dibahas dengan DPR untuk program-program prioritas yang masih bisa sesuai dengan hasil RDP-nya nanti.

Namun demikian dari 150 Triliun kira-kira untuk meneruskan multi years kontrak, jadi berarti itu sudah committed itu 39 triliun. Rescoping kalau kami petani termasuk yang terutama yang aspirasi Bapak-bapak itu ada 22 Triliun. Kemudian untuk food estate ada 5,8 Trilyun, kawasan industri tadi yang kami sampaikan itu 12 Triliun, Padat Karya kira-kira 18 Triliun, Air Minum 7 Triliun, Sanitasi 5,9 Triliun, Banjir 10 Triliun, Irigasi 7 Triliun dan Rumah 8 Triliun. Kalau ini dijumlah semua, mungkin masih lebih dari 149, itu akan dibahas di dalam RDP sehingga kami belum berani memasukkan di dalam dokumen ini.

Bapak/Ibu sekalian,

Lanjut. Ini adalah lampiran, sebetulnya ini yang harus nanti dibahas di RDP. Namun demikian, kami sampaikan 1 slide. Ini per unor-nya, drafnya seperti ini.

1. Sekretariat Jenderal 748;

2. Inspektorat Jenderal 101 Milyar; 3. Dirjen Bina Marga 53 triliun atau 54; 4. Dirjen Cipta Karya 26,5 Triliun; 5. Dirjen Sumber Daya Air 58,5; 6. Perumahan 8,8 Triliun;

7. Bina Konstruksi 757 Milyar;

8. Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah 206;

9. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia 563; dan 10. Pemeliharaan Infrastruktur 273.

Sekali lagi, ini masih draf tentunya, harus dibahas. Kami akan memberikan contoh 1 apa itu isi lampirannya.

Lanjut. Nah ini sudah lebih detail lagi, saya kira ini belum masuk. Nanti pasti akan didetailkan lagi di dalam RDP.Jadi semua ditjen sudah kami sampaikan. Untuk Ditjen Sumber Daya Air, lanjut. Ini untuk Bina Marga, lanjut. Untuk Cipta Karya, lanjut. Untuk Perumahan, dan untuk dukungan teknis lainnya, lanjut. Jadi saya kira, lanjut coba. Nah ini tadi juga yang.

(20)

Saya kira itu Ibu/Bapak sekalian yang bisa saya sampaikan, karena ini adalah pengantar untuk di pembahasan di RDP nanti. Kami terbuka untuk bisa berdiskusi dengan Bapak-bapak untuk memperbaiki, mempertajam program sehingga benar-benar untuk bisa mendukung pemulihan ekonomi nasional, dan tepat sasaran, bermanfaat bagi masyarakat. Kurang lebihnya, saya mohon maaf.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.): Wa’alaikumsalam Warrahmatullahi Wabarakaatuh.

Silakan Pak Menteri Desa PDT dan Transmigrasi.

MENTERI DESA PDT DAN TRANSMIGRASI (ABDUL HALIM ISKANDAR): Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat Pagi; dan

Salam Sejahtera untuk kita semua. Shaaloom;

Om Swastiastu; Salam Kebajikan.

Yang saya hormati Ketua Komisi.

Para Anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati pula.

Pertama, kami sampaikan terima kasih atas waktu yang diberikan untuk menyampaikan RKA K/L Tahun 2021. Outline yang akan kita sampaikan pada kesempatan pagi hari ini, yang pertama Kebijakan APBN Tahun 2021, kemudian Pagu Anggaran 2021, Output Prioritas Tahun 2021, kemudian Lokus Prioritas Tahun 2021, serta yang terakhir karena memang kita ada restrukturisasi kelembagaan kita sampaikan sekaligus Perpres Nomor 85 Tahun 2020 tentang Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Lanjut. Kebijakan APBN Tahun 2021 sebagaimana kita kutip dari Bappenas yaitu Kebijakan Fiskal, Transisi Menuju Normal Pasca Pandemi Covid-19. Tema Kebijakan Fiskalnya adalah “percepatan pemulihan sosial ekonomi dan penguatan reformasi untuk keluar untuk dari middle and come trap” Sedangkan recovery dan reformasi belanja ada 5 item: reformasi

(21)

kesehatan, reformasi program perlindungan sosial, reformasi pendidikan, reformasi TKDD dan reformasi belanja. Sedangkan reformasi pendapatan meliputi reformasi pendapatan, reformasi PNBP dan dukungan industri.

Pak Ketua dan Anggota Komisi V yang saya hormati,

Selanjutnya kita akan paparkan Pagu Anggaran Tahun 2021 sebagaimana disampaikan oleh Pak Ketua tadi. Kita awali dari Pagu Kebutuhan ada Rp.4.108.000.000.000,-, kemudian Pagu Indikatif-nya menjadi Rp.3,409 Triliun, mendapat tambahan Rp.280,8 Milyar, sehingga Pagu Anggaran yang kita dapatkan untuk 2021 Rp.3.689.000.000.000,-. Persis yang tadi disampaikan oleh Pak Ketua Komisi dengan rincian:

1. Inspektorat Jenderal Rp.56.221.873.000,-,

2. Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Rp.2.280.000.000.000,-,

3. irektorat Jenderal Pembangunan Kawasan Pedesaan 166, ini pagu kebutuhan.

Sedangkan Pagu Anggaran Inspektorat Jenderal Rp50Milyar, Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Desa Rp.2.161.952.880.000,-, Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Pedesaan Rp.93.335.600.000,-, Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Rp.87.916.994.000,-, kemudian Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal Rp.125.509.293.000,-, Dirjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman dan Transmigrasi Rp.339.627.160.000,-, Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi Rp.326.733.644.000,-, kemudian Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi Rp.291.233.571.000,-, Sekretariat Jenderal Rp.213.500.000.000,-.

Kemudian total rupiah murni ada Rp.3.449.142.000,-, Pinjaman Hibah Luar Negeri Rp.213.360.000.000,-, Total Rp.3.689.142.000,-.

Kemudian dari total anggaran itu Pak Ketua, kalau kemudian kita lihat berdasarkan SBM (Surat Bersama Pagu Anggaran) itu dibagi 2 kelompok besar.

1. Program Generik untuk Program Dukungan Manajemen;

2. Program Teknis, Program Daerah Tertinggal, Kawasan Perbatasan, Perdesaan dan Transmigrasi.

Sedangkan ketika kita rinci lagi dalam Pagu Anggaran Tahun 2021, kalau sudah merujuk pada 2 program besar tadi (Program Generik dan Program Teknis) seperti itu, total Program Generiknya Rp.769.076.824.000,- (ini program generiknya), sedangkan program teknisnya Rp.2.920.732.318.000,-.

(22)

Pak Ketua yang saya hormati.

Kalau kita lihat dari rincian dan komposisi Pagu Anggaran menurut jenis belanja, ini belanja barang ini yang paling besar 89% dan tiap tahun belanja barang di Kementerian Desa memang berkisar 89%-90% karena di dalam belanja barang itu meliputi belanja rutin dan operasional perkantoran termasuk gaji Pendamping dan Tenaga Non PNS atau PPNP. Sedangkan belanja pegawainya 8%, belanja modalnya 3%.

Pak Ketua yang saya hormati beserta Para Anggota Komisi V,

Selanjutnya kita lihat yang dari bantuan hibah, pinjaman luar negeri, itu ada Rp.213.360.000.000,-. Itu penguatan pemerintahan dan pembangunan desa, P3PD Rp.140Milyar, kemudian komponennya peningkatan manajemen dan tata kelola pendampingan desa dengan mengembangkan platform digital 75 milyar, sub komponen 2b peningkatan kapasitas masyarakat dan sistem akuntabilitas sosial 30 Milyar, sub komponen 2J pengembangan inovasi dan pembelajaran masyarakat berbasis digital 30 Milyar, dan sub komponen 2D, dukungan teknis dan pengelolaan program 5 Milyar. Sedangkan yang dari Ifat untuk kegiatan tekad, ini di Papua, Papua Barat dan Sulawesi itu ada Rp.73.360.000.000,-.

Pak Ketua dan Para Anggota Komisi V yang saya hormati.

Selanjutnya kita paparkan output prioritas Tahun 2021 dengan dana yang sudah kita paparkan tadi.

1. Pertama, untuk pendampingan desa Rp.1,74 Triliun.

2. kemudian transformasi ekonomi kampung terpadu (TEKAD) yang tadi saya sebut untuk Papua, Papua Barat dan Sulawesi Rp.74,86 Milyar. 3. Kemudian konvergensi pencegahan stunting di desa Rp. 5 Milyar, 4. Peningkatan Kapasitas Pendamping Desa Digital Rp.75 Milyar untuk

100 kabupaten.

5. Pengembangan BumDes untuk produk unggulan desa Rp.34 milyar untuk 500 BumDes.

6. Usaha ekonomi desa terintegrasi BumDes Rp.13,5 Milyar untuk 50 kelompok.

7. Desa Wisata Rp.55 Milyar untuk 50 Desa.

8. Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat desa Rp.30Milyar untuk 200 Desa.

9. Pengendalian desa Rp.10Milyar untuk 33 Provinsi.

Ini ada di Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

(23)

Selanjutnya, di Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Pedesaan. 1. Peningkatan jalan dan pasar kawasan pedesaan Rp.7,1 Milyar di 5

kawasan pedesaan;

2. Pengembangan produk unggulan sumber daya alam kawasan pedesaan Rp.10,7 Milyar di 5 kawasan pedesaan;

3. Pengembangan BumDes bersama Rp.13,3 Milyar di 62 BumDes bersama;

4. Pendampingan dan Penguatan Kawasan Perdesaan Rp.7,49 Milyar di 62 Kawasan Perdesaan.

Selanjutnya di Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu.

1. Gudang Pangan Lokal dan Lantai Jemur Rp.2 Milyar 2 Unit;

2. Pengembangan Potensi Sumber Daya di Kawasan Perbatasan Rp.5,1 Milyar di 5 kabupaten;

3. Sarana Air Bersih di Daerah Perbatasan 3,8 200 KK;

4. Penyediaan Sarana dan Prasarana dan Pasca Panen dan di rawan pangan daerah tertinggal 2 koma milyar di 6 kabupaten;

5. Peningkatan jalan strategis desa di daerah perbatasan 2,5 kilometer Rp.6,5Milyar;

6. Peningkatan kapasitas masyarakat dan aparatur Pemda dalam penanggulangan bencana di daerah tertinggal 620 orang Rp.6Milyar;

7. Pembangunan sarana di Pulau Kecil dan Terluas Daerah Tertinggal Rp.1,3Milyar 50 KK;

8. Pengembangan potensi sumber daya di Pulau Kecil dan Daerah Tertinggal Rp.6,4 Milyar di 12 kabupaten.

Selanjutnya untuk Ditjen Pembangunan Daerah Tertinggal.

1. Untuk peningkatan kapasitas SDM di Daerah Tertinggal Rp.12,7 Milyar akan meng-cover 6.077 orang;

2. Pengembangan obyek wisata daerah tertinggal mendukung KSPN (Strategis Pembangunan Nasional) Rp.36,7Milyar di 19 kabupaten; 3. Bantuan peralatan pasca panen di daerah tertinggal Rp.7,23 Milyar,

16 paket di 16 kabupaten;

4. Pengembangan energi baru terbarukan di daerah tertinggal Rp.350Juta 1 unit;

5. Penyusunan Rencana Aksi Nasional PPDT 2021 dan Rancangan RAN PPDT 2023 Rp.,5 Milyar ada 2 dokumen.

Selanjutnya di Dirjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi.

1. Ada pembinaan potensi kawasan transmigrasi, target 52 kawasan, anggaran Rp.5,2 milyar;

(24)

2. Pembangunan jembatan, target 309 meter, anggaran Rp.20,1 Milyar;

3. Penyusunan perencanaan bangunan dan pengembangan termasuk perencanaan transmigrasi dalam mendukung ketahanan pangan, target 24 dokumen, anggaran Rp.14,3 Milyar;

4. Pembukaan lahan, target 10.777,2 hektar, anggaran Rp10,8 Milyar; 5. Fasum, target 31 unit, Rp.10,2 Milyar;

6. Pembangunan jalan pemukiman, targetnya 99,91 kilometer, anggaran Rp.41,3Milyar;

7. Luas tanah yang difasilitasi sertifikat HBL, target 27 provinsi atau setara dengan 10.700 hektar, anggaran Rp.8,5 Milyar;

8. Bangunan air, target 2 unit, anggaran Rp.1,1 milyar, penataan persebaran penduduk 1.269 KK, anggaran Rp.10,1 Milyar;

9. Rumah Transmigran, target 1.010 unit, anggaran Rp.79,9 Milyar; dan

10. Drainase, target 30.555 meter kubik, anggaran Rp.18,1 Milyar. Selanjutnya, kita akan lihat Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi.

1. Peningkatan sarana dan prasarana kawasan transmigrasi meliputi: drainase, jalan, jembatan, pembangunan tanggul, fasum, embung ada Rp.131,5 Milyar di 47 kawasan.

2. Pengembangan ekonomi di kawasan transmigrasi, intensifikasi tanaman pangan, pengembangan desa rempah ekonomi kreatif, pendampingan kawasan, kelembagaan ekonomi dan permodalan Rp.52,6 Milyar di 32 Kawasan.

3. Fasilitas layanan sosial budaya di kawasan transmigrasi Rp.40,26 Milyar di 99 Kawasan.

4. Pemenuhan jaminan hidup transmigran Rp.10 Milyar meng-cover 1.644KK di 19 kawasan.

5. Bidang tanah yang difasilitasi penerbitan Sertifikat Hak Milik atas Tanah Transmigran 11.274 bidang dengan anggaran Rp.10,8Milyar.

6. Promosi dan kemitraan Rp.3,6 Milyar untuk 12 kawasan. Pak Ketua dan Anggota Komisi V yang kami hormati,

Selanjutnya untuk Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan dan Informasi.

1. Penelitian yang diimplementasikan Rp.2,18 Milyar 9 penelitian; 2. Pelatihan masyarakat Rp.146,2 Milyar meng-cover 7.605 orang; 3. Pendidikan dan Pelatihan ASN Rp.26 Milyar, meng-cover 750 ASN. Pak Ketua, Para Anggota Komisi V yang kami hormati,

(25)

Selanjutnya Lokus Prioritas. Berdasarkan Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 sebagai acuan lokus kerja Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi Tahun 2020-2024. Kalau kita lihat geospasial-nya di tahun 2018 kondisi daerah kita seperti itu, desa tertinggalnya yang merah, desa berkembang kuning, desa mandiri hijau. Target 2024 gambarannya seperti itu. Sedangkan sebaran lokasi 62 kawasan perdesaan sebagai target RPJMN 2020-2024 ada di koridor pertumbuhan 41 kawasan, koridor pemerataan 20 kawasan, non koridor 1 kawasan, dan sekaligus itu ada rinciannya lokasi 62 kawasan perdesaan. Kita kirim semua nanti rincian-rinciannya.

Kemudian sebaran lokasi 52 kawasan transmigrasi sebagai target RPJMN 2020-2024.

1. Kawasan transmigrasi koridor pertumbuhan ada 29;

2. Kawasan transmigrasi koridor pemerataan ada 23 dengan lampiran yang juga kita kirimkan.

Kemudian sebaran lokasi 62 kabupaten daerah tertinggal sebagai target RPJMN 2020-2024. Itu ada 62 kabupaten non daerah tertinggal, kemudian yang merah itu daerah tertinggal. Jadi bagian Timur itu Indonesia Timur memang perlu sentuhan yang agak maksimal. Rincian lokasi 62 kabupaten daerah tertinggal juga kita sampaikan.

Pak Ketua, Para Anggota Komisi V yang kami hormati,

Selanjutnya, kami ingin sedikit melaporkan tentang Perpres 85 Tahun 2020 terkait dengan perubahan struktur organisasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Berdasarkan Perpres Nomor 85 Tahun 2020, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan desa dan perdesaan, pengembangan ekonomi dan investasi desa daerah tertinggal dan transmigrasi, pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi serta penyerasian percepatan pembangunan daerah tertinggal. Jadi ada 4 Direktorat Jenderal yang masuk dalam Perpres Nomor 85 Tahun 2020.

Koordinasi pelaksanaan tugas dan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, kemudian pengelolaan Barang Milik atau Kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas di Lingkungan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan Keputusan

(26)

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di daerah, pelaksanaan pengembangan kebijakan dan daya saing, penyusunan keterpaduan rencana pembangunan dan pengelolaan data dan informasi di bidang pembangunan dan perdesaan daerah tertinggal dan transmigrasi -ini satu badan-.

Kemudian pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat desa, daerah tertinggal dan transmigrasi ini 1 badan yang lain. Kemudian pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Dearah Tertinggal dan Transmigrasi.

Kalau kemudian divisualisasi di dalam diagram atau struktur organisasi. Jadi dari Eselon I yang awal jumlahnya 9 untuk perubahan tata organisasi yang baru dengan Perpres Nomor 85, Eselon I-nya ada 8. Jadi 1 efisiensi oke1.

Sedangkan esensi perubahan organisasi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berdasarkan Perpres Nomor 85 itu urusan desa, daerah tertinggal pada dasarnya merupakan upaya pembangunan desa dan kawasan perdesaan termasuk kawasan transmigrasi dan daerah tertinggal yang kemudian menjadi dari 9 unit kerja Eselon I menjadi 8 unit kerja Eselon I.

Konsekuensi dari perubahan organisasi tersebut perlu dilakukan penyesuaian terhadap perencanaan dan penganggaran di Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi dengan tetap mengacu kepada hasil trilateral meeting dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan serta masukan dari mitra kerja Komisi V, pengelolaan keuangan, dokumen, dan barang milik negara. Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menargetkan penetapan Pagu Alokasi sudah menggunakan struktur organisasi yang baru, sudah bisa operasional pada pelaksanaan Tahun Anggaran 2021.

Pak Ketua, dan Para Wakil Ketua yang saya hormati,

Selanjutnya kita juga sampaikan lampiran terkait dengan Lokus kurang lebih 50 halaman yang perlu sangat, perlu dicermati oleh para Pimpinan dan Anggota Komisi V. Kemudian yang itu menjadi bahan juga untuk RDP pada masa yang akan datang sebagaimana pernah kami sampaikan, monggo silakan itu dicermati dan kemudian disepakati sesuai dengan syarat dan ketentuan berlaku kami akan mengikuti arahan dan masukan dari para Pimpinan dan Anggota Komisi V. Saya pikir itu yang bisa kami sampaikan Pak Ketua dan Para Anggota Komisi V. Terima kasih.

(27)

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.): Wa’alaikumsalam Warrahmatullahi Wabarakaatuh.

Terima kasih Pak Menteri Desa PDT dan Transmigrasi. Bapak/Ibu sekalian.

Demikian paparan dari Menteri Perhubungan, Menteri PUPR, dan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi. Saya perlu me-release kembali kepada Teman-teman sekalian Komisi V, hari ini adalah pokok-pokok pikiran kementerian, nanti pendalamannya kita dengan Eselon I. Yang hari ini, saya persilakan mungkin untuk tidak berlama-lama juga kita karena teman-teman yang ngomong ini semua ini, full Pak, sebanyak hampir 50 orang.

Jadi mungkin Pimpinan nanti kasih kesempatanlah, ini perlu kita atur waktunya supaya jam rapat kita tidak molor, karena nanti kita masih dalami dengan Eselon I. Ya usahakan kalau bisa sesuai Tata Tertib, kesempatan bicara 3 menit, kalau bisa usulannya sudah bisa disampaikan semua. Jangan muter-muter terus pulangnya ke situ juga begitu kan? Mending langsung tembak saja begitu.

Jadi tidak perlu improvisasi ini. Pak Menteri ini sudah mengerti semuanya ini. Improvisasinya panjang, isinya segitu juga begitu loh. Jadi saya rasa saya persilakan yang pertama Pak Boyman Harun, bersiap-siap Pak Herson Maluyu.

F- PAN (H. BOYMAN HARUN, S.H.): Terima kasih Ketua.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Ketua Komisi V yang sama-sama kita hormati dan kita banggakan;

Seluruh Anggota Komisi V yang sama-sama kita hormati dan kita banggakan; Bapak Menteri PUPR, Bapak Menteri Perhubungan, Bapak Menteri Desa yang saya hormati.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuhi.

Mendengar dari paparan ketiga Menteri Rencana Kerja Pemerintah, berkaitan dengan ini saya apresiasi Pak, bagus dan mantap menurut saya.

(28)

Semoga rencana-rencana tersebut benar-benar sesuai dengan keinginan kita semua untuk membantu Pemerintah dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat, azas keadilan dalam pembangunan fisik maupun pembangunan ekonomi.

Tapi dalam hal ini karena hari ini adalah Rencana Kerja Menteri-Menteri yang akan dilaksanakan pada 2021 nanti, saya akan berbicara mewakili Dapil saya Kalimantan Barat I karena ini adalah mitra kerja dan kami duduk disini dalam rangka melaksanakan amanah dan dalam rangka melaksanakan kewajiban kami sebagai wakil rakyat yang walaupun menurut saya apa yang disampaikan oleh Bapak-bapak di ketiga menteri tersebut sangat bagus dan mantap dan kami sangat bahagia dan senang sekali melihatnya.

Tetapi kami belum bisa senang Pak dan belum bisa bangga apabila terhadap pembangunan-pembangunan yang direncanakan tersebut tidak ada di dapil kami. Karena kami jujur hingga duduk disini itu penuh dengan janji dan penuh dengan tanggung jawab menyakinkan kepada masyarakat bahwa kami mampu dan sanggup untuk melaksanakan amanah tersebut, untuk membangun di daerah dapil kami sesuai dengan fungsi kami sebagai Anggota DPR RI sebagai wakil rakyat yang mewakili daerah dapil kami.

Untuk itu, sesuai dengan arahan Ketua Komisi V tidak perlu berpanjang lebar tetapi fokus kepada tujuannya saja. Harapan kami, usulan proposal kami yang disusun bersama Pemerintah Daerah Kabupaten, Pemerintah Daerah Provinsi bersama Ka. Balai yang ada di Kalimantan Barat secara riil memang sudah kita lakukan peninjauan dan memang layak dan pantas untuk dilakukan pembangunannya.

Setiap reses Pak, kami selalu melibatkan seluruh masyarakat. Kemudian kami selalu memberikan keyakinan kepada masyarakat. Insya Allah apa yang masyarakat inginkan, kami akan perjuangkan di kementerian-kementerian berkaitan dengan kemitraan kami.

Untuk itu, saya mohon kepada Bapak-bapak Menteri yang hadir pada hari ini terutama Menteri PUPR, saya akan menyampaikan proposal masyarakat yang disampaikan lewat saya untuk disampaikan kepada Bapak Menteri. Semoga proposal ini tidak menjadi proposal yang hanya disampaikan saja tetapi tidak diakomodir, tidak ditindaklanjuti, yang membuat kami nanti susah, susah tersenyum, susah tampil di masyarakat karena kami tidak bisa melaksanakan kewajiban sebagai wakil rakyat.

Ini saya pokok-pokoknya saja Pak sampaikan, ini sebagai wakil rakyat karena saya tidak mengulas usulan-usulan yang disampaikan oleh

(29)

Bapak-bapak tiga menteri. Tetapi yakinlah apa yang saya sampaikan kepada Bapak Menteri ini memang betul-betul sangat diprioritaskan untuk masyarakat untuk mencapai azas keadilan ekonomi, pembangunan fisik yang ada di Kalimantan Barat khusus Kalimantan Barat I berkaitan dengan pengendalian banjir di pemukiman masyarakat, penahan banjir atau penahan erosi yang ada di pantai-pantai yang ada di Kalimantan Barat termasuk perubahan status jalan yang ada di Kalimantan Barat yang sudah beberapa kali kita usulkan Pak. Tetapi belum ada titik terangnya.

Menurut saya, selama perubahan status jalan ini tidak berubah menjadi tanggung jawab nasional, susah untuk membangun daerah kami karena APBD-nya tidak cukup Pak, tidak mampu untuk membangun jalan tersebut.

Untuk itu, pada hari ini saya bermohon kepada Allah SWT semoga usulan kami ini diterima oleh Pak Menteri dan menjadi kenyataan sehingga kami menjadi wakil rakyat yang benar-benar melaksanakan kewajiban membangun daerah kami demi bangsa dan negara ini. Terima kasih. Untuk itu, saya mohon dengan hormat kepada Bapak Menteri khususnya Bapak Menteri PUPR untuk menerima usulan masyarakat yang dititipkan lewat saya. Semoga ini bermanfaat buat kita semua.

Kemudian untuk Menteri Perhubungan, daerah kami berbatasan laut langsung Pak. Ada Pelabuhan berskala nasional, kemudian banyak proyek yang juga berskala nasional yang investasinya hampir 50 triliun, artinya pelabuhan-pelabuhan di sana sudah layak untuk dilaksanakan, cuman barangkali fasilitasnya yang belum terpenuhi termasuk fasilitas peti kemasnya, kemudian termasuk transportasi kapal-kapal feri antara Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Ketapang ke Jawa sekarang itu sudah tidak ada.

Kemudian berkaitan dengan Penerbangan Pak, saya lihat tadi banyak rencana pembangunan Bandara Udara. Menurut saya, Bandara Udara yang ada di Kabupaten Ketapang sudah baik tetapi pesawatnya tidak ada. Kalau dulu Pak antara Kabupaten Ketapang dengan Jakarta itu bisa 1 jam cukup Pak, Ketapang dan Jakarta.

Artinya, sampai 2 kali penerbangan dulu. Tetapi sekarang pesawatnya sudah tidak ada Pak. Bandaranya bagus, pesawatnya tidak ada. Itu menurut saya pemanfaatan yang sudah ada perlu diperhitungkan Pak, sehingga dengan membangun yang mahal-mahal itu saya pikir sayang juga kalau yang sudah ada tidak dimanfaatkan.

Untuk Menteri Desa, saya apresiasi sekali, terima kasih. Cuman dalam rangka peningkatan sumber daya manusia Pak, menurut saya ada program

(30)

yang harus dipikirkan bagaimana seluruh kepala desa yang ada di seluruh Indonesia ini diadakan pendidikan, pelatihan secara nasional sehingga daerah-daerah kami yang ada agak jauh dari Pulau Jawa, atau dari Jakarta kualitasnya agak sama. Jangan sampai nanti niat baik, pekerjaan baik tapi salah dalam pemanfaatan karena kurangnya SDM, kurangnya pengetahuan dan pemahaman pelaporan keuangan, orang yang tidak berkeinginan salah ternyata masuk penjara karena tidak tahu cara penggunaan uang yang dibantu oleh Pemerintah.

Saya pikir saran saya Pak Menteri, sebaiknya kalau Dewan itu biasanya ada pelatihan studi banding dan sebagainya, ke depan digalakkan studi banding seluruh kepala desa ke daerah-daerah yang lebih maju dari daerahnya. Saya pikir itu Ketua. Terima kasih.

Wabillahi Taufiq Wal Hidayah,

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Izin Ketua menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Menteri PUPR.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos.,M.Si.): Silakan.

Pak Boy, disini Pak Boy, sebelah kiri Pak Boy. Ini calon Gubernur Pak. Apalah maksud nunjuk ke belakang ini? Takut nampaknya dia. Baik. Terima kasih Pak Boyman. Tampaknya Pak Boy ini sudah mewakili aspirasi peserta rapat Komisi V. Sebenarnya kalau disampaikan usulan-usulan, 1 jam lagi rapat kita selesai ini. Baik, terima kasih Pak Boy. Pak Herson, bersiap-siap Pak Syahrul.

F- PDI (H. HERSON MALUYU, S.IP.): Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi;

Salam sejahtera bagi kita semua.

Pimpinan Komisi V seluruh Anggota Komisi V yang saya hormati. Ketiga Menteri yang saya hormati.

Seluruh Pejabat Eselon I yang ada di 3 Kementerian yang saya hormati. Hadirin yang Insya Allah dirahmati oleh Allah.

Saya langsung. Yang pertama, terima kasih kepada tiga menteri yang sudah memaparkan RKAKL. Yang kedua, saya ingatkan terutama kepada

(31)

para Dirjen tolong deh aspirasi yang kami sampaikan seperti yang dikatakan tadi, begitu banyak proposal yang sudah kami sudah masukan ke semua kementerian. Nanti proposal dinilai apa? Itu yang pertama. Yang kedua, kami dibilang apa oleh masyarakat jika itu tidak ada.

Oleh karena itu, usul saja sebentar pembahasan dengan para Dirjen kita lebih fokus supaya betul-betul kami 53 orang yang di Komisi V ini menanggung malu ketika kami pulang ke daerah. Mau ditaruh mana muka kami ketika “mana Pak janji-janjinya dulu”? Seperti itu. Kami bisa menjawab itu dengan tentu ada yang kami bawa ke sana tetapi kalau tidak ada, hanya ngomong doang katanya.

Contoh misalnya, beberapa kali saya teriak soal kesejahteraan pendamping desa. Saya tidak lihat tadi apa ada perubahan kesejahteraan mereka. Saya mohon perhatian. Hanya itu saja, nanti sementara akan dipertajam di setiap pembahasan lebih fokus dengan para Pejabat Eselon I. Demikian.

Wallahumma Fiq Illa Aqwamitthaariq,

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.):

Terima kasih Pak Herson. Ini sama ini pendapatnya dengan Pak Boy, jangan sampai malu pulang ke Dapil begitu ya. Nah jadi yang sudah ada usulan siapkan. Jadi muter-muter ini tidak perlu lama-lama serahkan segera, kan itu mintanya Pak Menteri.

Saya sampaikan juga dengan kita disini, saya memang jujur saja ya rapat seperti ini kita juga mesti ekstra hati-hati. Saya perlu memperingatkan jaga jarak dan seterusnya, tertib menggunakan masker dan seterusnya karena kita di sini semakin hari semakin banyak informasi yang kita dapatkan yang positif di lingkungan kita di sini.

Jadi kita melaksanakan tugas, tentu kita juga harus menjaga keselamatan diri kita dan orang di lingkungan kita semua. Oleh karenanya, maka saya bilang tadi kalau bisa lebih cepat lebih baik itu lebih baik.

Jadi silakan sekarang Pak Syahrul, bersiap-siap Mas Bambang Suryadi, bersiap-siap juga Pak Muhammad Aras.

F- PKS (H. SYAHRUL AIDI MAAZAR, Lc., MA.): Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

(32)

Terima kasih.

Yang terhormat Pimpinan dan Anggota DPR RI Komisi V, Bapak Menteri PU, Menteri Perhubungan dan Menteri Desa serta jajaranya;

Hadirin/Hadirat yang berbahagia.

Mungkin suaranya sama seperti yang disampaikan oleh teman-teman sebelumnya, cuman hanya menambahkan. Pak Menteri, tadi yang dipaparkan nampaknya kurang akrab dengan Riau. Kadang-kadang ada Kepulauan Riau, ada Riau, sehingga saya cemburu juga tidak ada Daerah Riau yang tersebut di beberapa tempat penting tadi menjadi program. Mudah-mudahan itu hanya sebagai perwakilan daerah saja, mudah-mudahan ada.

Kemudian, perlu juga kami sampaikan bahwasanya kemarin sempat Gubernur Riau itu presentasi di Komisi V ini untuk menyampaikan kebutuhan infrastruktur dan menyampaikan bahwasanya di depan kami Anggota Komisi V tentang sumbangan sumbangsih Riau terhadap devisa negara, kemudian baik itu migas melalui CPO, kemudian industri yang ada di Riau.

Kemudian Pak Menteri PU, saya sampaikan terima kasih ada Balai BP2JN yang sudah baru di Riau. Mudah-mudahan angka untuk balai ini juga nanti ada peningkatan Pak. Jadi tidak bagi 2 dengan Sumatera Utara. Kemudian Balai Wilayah Sungai, mohon Pak catatan kami bahwasanya tahun-tahun sebelumnya ini nomor 2 terendah se-Indonesia sementara yang dikelolanya, yang diurusnya adalah 4 wilayah sungai.

Kemudian mohon juga nanti ini mungkin tidak menjadi perencanaan. Ada jalan non status yang ada di Riau yang dimanfaatkan oleh industri tetapi mau dikerjakan oleh kabupaten atau kota itu tidak memungkinkan, karena yang memanfaatkan industri. Mohon penanganannya.

Kemudian begitu juga yang karena Riau berada di posisi berdekatan dengan negara lain yaitu Malaysia ini ada program yang sudah disampaikan oleh Pak Gubernur yaitu Roro Dumai Malaka. Kemudian yang lain-lain, nanti akan kami sampaikan melalui catatan kami nantinya.

Yang terakhir Pak Menteri Desa. Ini yang sering kita sampaikan dalam RDP kami. Kalau dalam catatan yang Bapak sampaikan, program desa wisata ada 50 desa tetapi yang terbaca oleh kami masih desa yang berdekatan atau penunjang wisata yang sudah besar.

Yang kami inginkan diskusi kami Anggota Komisi V lainnya adalah program karena ini adalah pembangunan desa yang dilakukan oleh Kementerian Desa harusnya fokus kepada juga adalah desa yang punya

(33)

potensi wisata yang perlu dukungan dari Kementerian Desa. Kami berharap kalau tadi dikatakan saya tidak tahu secara apanya, apakah ada peluang untuk menambah ini? Mohon Pak kalau ada anggota komisi ini setiap daerah ada 3-5 desa dia bawa desa wisata setiap tahun, ini kan wisata kita bisa bangkit jadinya. Ini mohon. Demikian. Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.):

Terima kasih Pak Syahrul. Ada yang mau diserahkan? Oh belum, nanti sama Eselon I ya. Baik, silakan Pak Bambang Suryadi. Siap-siap Pak Muhammad Aras.

F- PDIP (BAMBANG SURYADI, S.H., M.H.): Terima kasih Ketua.

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi;

Salam sejahtera.

Yang saya hormati Ketua, Wakil Ketua, Bapak/Ibu Anggota Komisi V, Pak Menteri Perhubungan, Pak Menteri PU, Pak Menteri Desa, Pak Wakil Menteri beserta seluruh jajarannya Eselon dari 3 Kementerian yang hadir.

Saya mulai dari Pak Menteri Desa dulu. Sebenarnya Menteri Desa ini pegang peran yang sangat luar biasa, apalagi konsepnya Pak Presiden Jokowi adalah Desa Mengepung Kota. Artinya, harus ada perputaran yang sangat luar biasa di desa itu.

Sayangnya, anggarannya hanya 3 triliun. Nah ini bagaimana caranya kita bersama-sama Komisi V dan Kementerian untuk mencarikan dana tambahan itu. Secara umum Pak Menteri, saya berharap saya ini bagian dari Tim Pengkaji Undang-Undang Desa.

Konsep adalah dana desa itu padat karya, ini dari beberapa hari yang lalu saya sampaikan, ini masih terjadi, tolong ini pengawasannya betul. Kita sama-sama bekerja bersama-sama. Hari ini adalah mayoritas Kepala Desa itu menjadi Pemborong Pak. Itu yang harus dievaluasi, regulasinya harus disempurnakan kembali.

Terus yang kedua, ini saya ambil suatu ambil sampel saja. Pembinaan BumDes yang 34 Milyar, 500 desa. Kriteria 500 Desa yang ditentukan ini

Referensi

Dokumen terkait

3.1 Mengenal bilangan asli sampai 10 dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain 4.1 Membilang bilangan asli sampai 10 dengan

Ayah, Ibu, dan adik dan seluruh keluarga besarku tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang dengan tiada henti mendo‟akan, memberikan dukungan dan semangat

Dari hasil analisis yang dilakukan diketahui risiko yang bersifat dominan dari hasil perhitungan nilai risiko antara lain keruntuhan/terjatuhnya girder dengan nilai

Setelah pembuatan dan pengujian produk, kemudian masing-masing kelompok melakukan pemasaran produk melalui media promosi yang telah ditentukan oleh masing-masing

Dari 28 industri batik, jenis produksi yang paling dominan di Kampung Batik Laweyan adalah batik tulis dengan prosentase 40%, sedangkan posisi kedua terdapat batik

Bila sudah terjadi sensitisasi terhadap protein susu sapi atau sudah terjadi manifestasi penyakit alergi, maka harus diberikan susu sapi yang dihidrolisis sempurna atau pengganti

Data pressure drop yang diperoleh, dapat digunakan untuk menghitung shear stress pada dinding pipa ( t. rz

Kedua, faktor-faktor yang menyebabkan adanya minat masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Tengah untuk membeli minyak goreng curah didapat 21 orang atau 70% mengatakan bahwa