• Tidak ada hasil yang ditemukan

PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.): Tidak, belum ada

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 40-46)

MENTERI PUPR RI (BASUKI HADIMULJONO):

F- PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.): Tidak, belum ada

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.): Oh belum ada ya? Silakan.

F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.):

Oleh karena itu, kami sarankan kalau bisa ada sejumlah item dari per kementerian telah dipaparkan tadi terutama pada program-program yang sentuhan langsung kepada masyarakat seperti halnya jalan desa atau BSPS dan juga padat karya, kami harap ini bisa menjadi prioritas. Dan memang yang lain juga penting, akan tetapi dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 dan juga pemulihan ekonomi ini kami merasa akan jauh lebih penting kalau prioritaskan program-program bisa sentuhan kepada masyarakat dan bisa memperkuat terutama dalam hal mempertahankan daya beli dari

jangkauan masyarakat karena dampak daripada pandemi Covid ini juga sudah menjebol apa yang menjadi tanggul bagi masyarakat dalam rangka mempertahankan daya tahan hidup. Kami dibatasi waktu, sehingga mungkin sampai sini.

Sekian, terima kasih.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.):

Terima kasih Pak Willem. Nanti catatan diserahkan kepada Eselon I nanti. Pak Irwan silakan, bersiap-siap Pak Irmawan.

F-PD (Dr. H. IRWAN, S.IP., MP.):

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Ketua Komisi V, Pimpinan Komisi V, serta Rekan-rekan Anggota Komisi V DPR RI;

Yang saya hormati Bapak Menteri PUPR, Pak Dirjen beserta jajaran Kementerian PUPR;

Yang saya hormati Bapak Menteri Perhubungan, Bapak Dirjen, Bapak Direktur beserta jajaran yang hadir pada rapat ini; serta

Yang saya hormati Bapak Menteri Desa PDT dan Transmigrasi beserta Pak Dirjen, Pak Direktur.

Pimpinan, izinkan saya menyampaikan beberapa aspirasi khusus terkait masyarakat Kalimantan Timur pada kesempatan rapat ini. Yang sebelumnya, saya berikan pandangan Pak Menteri terkait sumbangsih Kalimantan Timur terhadap perekonomian nasional. Jadi PDRB Kaltim terakhir sampai kemarin 2019 itu ada pada 653 Triliun dari PDB Nasional 15.833 Triliun.

Artinya, ada kontribusi terhadap PDB Nasional 4% dari Provinsi Kalimantan Timur. Itu pengantar saya Pimpinan agar menjadi perhatian dan pertimbangan Bapak Menteri khususnya mitra kerja Komisi V dalam mengucurkan program-program di Kalimantan Timur.

Yang pertama, untuk Kementerian PUPR. Saya mewakili Masyarakat Kalimantan Timur menyampaikan apresiasi dan terima kasih telah bersama membangun Kalimantan Timur sampai saat ini. Jadi terima kasih Pak Menteri di Kaltim juga sudah Balai Jalannya sudah menjadi Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional dan tentu kalau menjadi Balai Besar maka tahun depan anggarannya juga lebih besar. Jangan sampai Balai yang lebih kecil lebih besar anggarannya daripada Balai Besar yang sudah ditetapkan oleh Kementerian.

Kemudian terkait dengan konektivitas infrastruktur di Kalimantan Timur. Kami juga berharap ini menjadi perhatian yang serius bagi Kementerian PUPR agar jangan hanya nanti saya lihat perencanaannya lebih kepada isu IKN-nya tetapi jangan sampai kemudian akses menuju IKN dari beberapa kabupaten/kota di Kaltim ini termasuk perencanaan dan pembangunan infrastruktur di kabupaten-kabupaten perbatasan itu tertinggal. tTermasuk bagaimana kemudian kami mendorong untuk pembangunan Jalan Tol Samarinda-Bontang untuk segera bisa dilaksanakan.

Kemudian rencana jaringan jalan bebas hambatan sesuai dengan RTRW Nasional PP Nomor 13 Tahun 2017. Ada poros dari Batu Licin Kalsel ke Tanah Grogot yang sampai hari ini belum tuntas Pak Menteri. Itu kualitasnya buruk, bahkan sebagian sudah tanah, sementara ini masuk dalam perencanaan jaringan jalan bebas hambatan sejak 2017.

Bukan hanya Batu Licin dan Tanah Grogot itu, ada juga poros kemudian dari Sangata-Maloy yang belum tuntas. Padahal di Maloy itu ada Pelabuhan Kelas III dari Kementerian Perhubungan yang tiap tahunnya menyumbang 35 Milyar dari fungsional multipurpose pelabuhan itu. Nah aksesnya belum sampai ke pelabuhan itu. Jadi kasihan itu kawan-kawan KUPP disana kantornya terputus padahal masih masuk dalam akses jalan bebas hambatan nasional.

Kemudian di Maloy itu ada Kawasan Ekonomi Khusus yang sudah ditetapkan oleh Pak Jokowi. Tang mana Kawasan Ekonomi Khusus ini merupakan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional yang mengakomidir produksi-produksi perkebunan dan tambang seluruh Kalimantan Timur.

Nah ini belum bisa fungsional karena ada 10 titik longsoran di jalan menuju pelabuhan ini. KEK sendiri Maloy-Batu Tatarans Kalimantan ini sudah ada masuk dalam PSN dan sudah ada Perpres Nomor 18 Tahun 2020 masuk dalam RPJMN 2020-2024.

Kemudian untuk Kementerian PUPR. Kami sangat concern terkait pemulihan DAS Kritis Mahakam. Bahwa 45% pengelolaan sumber daya alam di Kaltim dari batu bara itu ada pada DAS Mahakam. Ini kritisnya disitu, sehingga kemudian program-program terkait air bersih, kemudian pengendalian banjir, ketahanan pangan tentu menjadi hal yang bijaksana pula jika kemudian diarahkan kepada DAS Mahakam ini.

Sehingga kita berharap ada pembangunan normalisasi kemudian kolam retensi bendung di sekitar di kabupaten yang ada di Daerah Aliran

Sungai Mahakam ya. Kutai Barat, kemudian Samarinda, Balikpapan, Kutai Timur ini menjadi sangat penting untuk dukungan daripada DAS itu sendiri.

Terakhir untuk PUPR, adanya, kami meminta agar optimalisasi Program Padat Karya terus dilanjutkan terutama Kotaku, Irigasi, Rumah Layak Huni, Rehab Sekolah, Pamsimas dan lain-lain, karena itu betul-betul untuk rakyat dan dirasakan betul-betul oleh rakyat sampai saat ini. Kemudian pembelian produk rakyat tadi seperti yang disampaikan oleh Pak Menteri. Benar sekali saat ini karet di Kaltim kami juga mendapat kuota, terima kasih Pak Menteri dan itu sudah dilaksanakan.

Di samping kemudian membeli karet petani, ternyata saat kemudian ada intervensi dari Pemerintah untuk membeli karet petani ternyata harganya membaik karena ada persaingan dari tengkulak-tengkulak itu karena ada intervensi Pemerintah disitu dan ini sangat baik. Termasuk juga bagaimana kemudian pembangunan rumah susun dan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah ditambah dong di Kaltim. Jangan sampai di Kaltim kita juga senang dengan rumah susun.

Kemudian untuk Kementerian Perhubungan. Sama apresiasi Pak, dan terima kasih dari masyarakat Kalimantan Timur terhadap Kementerian Perhubungan. Cuman kita minta anggarannya ditambah Pak walaupun tiap tahun meningkat dari 2018, 2019, 2020 tetapi kita berharap bisa terus meningkat.

Kemudian terkait dengan pengembangan Bandara ATP Pranoto dan Sepinggan untuk kemudian konektivitas udara di Kaltim. Kami berharap terus dikembangkan dan juga bukan hanya Sepinggan dan ATP Pranoto Pak tetapi bandara-bandara yang ada di kabupaten-kabupaten itu bagian daripada Multi Airport System Konektivitas Udara di Kalimantan Timur.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.): Bisa dipersingkat Pak Irwan.

F-PD (Dr. H. IRWAN, S.IP., MP.):

Ya sedikit lagi Pimpinan. Kemudian untuk konektivitas maritim, pengembangan pelabuhan bukan hanya di Balikpapan, Samarinda ini banyak sekali ada kesenjangan. Nantinya kami berharap di Kutai Timur di Pasar terus dilanjutkan. Kemudian per kereta apian juga kita harap dilanjutkan. Kemarin, sudah ada rencana untuk lintas Kalimantan tetapi sampai hari ini belum ada kelanjutannya.

Kemudian terakhir, untuk Kementerian Desa. Ini Pak Menteri kami terlalu kecil Pak. Saya mencatat mulai dari 2019 itu anggaran Kementerian Desa cuman 10 Milyar di Kaltim. Kemudian 2020 cuman 12,6 Milyar. Alokasi ini terlalu kecil, kenapa? Disana juga 841 Desa 277 masih tertinggal, ada 24 Desa yang sangat tertinggal. Sementara desa-desa inilah yang mengalami beban kerusakan lingkungan akibat dikeruk untuk bangsa ini. Ini juga harus menjadi perhatian Pak Menteri, 12 Milyar itu bagaimana ya dengan karet yang dikirim oleh Pak Basuki saja hampir sama 10 Milyar.

Kemudian permasalahan tenurial Pak Menteri. Banyak sekali desa-desa di Kalimantan Timur itu masuk dalam kawasan hutan baik desa-desa reguler maupun transmigrasi. Ini mereka belum merdeka ini kalau belum menerima sertifikat. Kita jangan teriak merdeka kalau mereka juga nyatanya punya tanah saja tidak, gampang sekali mengalami penggusuran termasuk kejadian yang baru terjadi di Kaltim, dan yang terakhir agar penuntasan hingga fungsional Kota Terpadu Mandiri sudah cukup lama itu Pak tidak fungsional Kota Terpadu Mandiri di Kutai Timur. Mungkin itu Pimpinan.

Terima kasih banyak atas waktu yang diberikan. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.): Wa’alaikumsalam.

Adinda Rifki, hari ini Iwan menang banyak. Kita sudah kalah 2 langkah sama dia nih. Coba kan? Sudah panjang-panjang, serahkan lagi. Silakan. Sudah ku bilang menang banyak dia hari ini, pokoknya kita berhitung Wan ya. Sudah. Selanjutnya Pak Irmawan dari PKB, silakan, Aceh. Bersiap-siap Pak Eddy Santana.

F-PKB (H. IRMAWAN, S.Sos., M.M.): Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Yang kami hormati Pimpinan, Pak Ketua, Ibu Wakil Ketua, dan Bapak/Ibu Anggota Komisi V DPR RI;

Yang kami hormati Bapak Menteri Perhubungan beserta jajarannya, Bapak Menteri PUPR dan jajarannya, Bapak Menteri Desa PDT Transmigrasi beserta jajarannya.

Saya singkat saja ini Pak. Intinya, hari ini saya ingin menyerahkan dokumen usulan program ini. Namun sebelum saya serahkan, sedikit ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan. Pertama kepada Bapak Menteri PUPR. Terima kasih Pak Menteri, berkat perjuangan keras Bapak bahwa beberapa waktu yang lalu Bapak Jokowi telah meresmikan jalan tol di Aceh.

Meskipun jalan tol ini hanya baru beberapa kilometer tetapi paling tidak ini menjadi sejarah penting bagi masyarakat Aceh Pak karena ini adalah jalan tol yang pertama di Aceh. Saya berharap tentunya untuk jalan tol ini mudah-mudahan semua kegiatannya bisa terlaksanakan sesuai dengan agenda sehingga diharapkan jalan tol ruas Banda Aceh Medan ini bisa terealisasi sesuai dengan agenda yang kita harapkan Pak.

Kemudian Pak Menteri PUPR di samping jalan tol ini tentu Aceh juga mempunyai jalan nasional. Jalan nasional ini kondisinya ada yang memang bagus kemudian ada juga kondisinya sangat memprihatinkan seperti tadi yang digambarkan Bapak ada beberapa ruas jalan termasuk Geumpang-Pameu, kemudian Keumala-Jantho yang sudah masuk dalam program untuk 2021. Saya berharap Pak ini ada usulan yang akan saya sampaikan nanti, mudah-mudahan usulan saya ini juga semaksimal mungkin bisa diakomodir untuk bisa dianggarkan di Tahun Anggaran 2021 ini.

Kemudian Pak di Aceh juga termasuk daerah sungai yang panjang dan ada beberapa sungai menjadi urusan Kementerian PUPR di antaranya Sungai Krueng Singkil. Saya pikir Pak Dirjen, Pak Djarot hafal betul ini karena kita sudah berapa kali dengan Beliau kesana Pak. Ada Sungai Krueng Singkil, kemudian ada Sungai Alas, kemudian juga ada Sungai Krueng Tripa, kemudian ada Sungai Keumala.

Jadi saya berharap keempat sungai ini bisa menjadi prioritas untuk dikerjakan karena selama ini sangat merusak Pak, banyak lahan pertanian yang setiap musim banjir terjadi banjir sehingga masyarakat dirugikan sampai puluhan milyar. Jadi saya berharap ini nanti bisa menjadi catatan Bapak, akan saya serahkan kepada Bapak.

Kemudian kepada Bapak Menteri Desa PDT dan Transmigrasi juga perlu kami sampaikan Pak di Aceh itu ada satu lagi Pak Menteri yaitu masuk kategori kabupaten tertinggal, yaitu Kabupaten Aceh Singkil. Kebetulan di Tahun 2019 ada program drainase sekunder yang dari Dirjen PKP2 Trans. Drainase ini sampai hari ini belum bisa dioperasikan Pak Menteri karena belum tuntas pelaksanaannya. Kebetulan di Tahun 2020 kemarin kita anggarkan kembali untuk menuntaskan drainase ini, ternyata kena program refocusing sehingga tidak bisa dilaksanakan. Jadi sampai hari ini Pak Menteri

drainase ini belum dapat difungsikan. Kalau tidak, kita lanjutkan untuk kelanjutannya.

Maka oleh karena itu, saya berharap kepada Pak Menteri lewat Pak Dirjen PKP2Trans mudah-mudahan kelanjutan drainase ini bisa dilaksanakan di Tahun 2021 ini. Saya pikir ini Pak Ketua yang ingin saya sampaikan. Selanjutnya, saya ingin menyampaikan dokumen ini kepada Bapak Menteri. Sekian, terima kasih.

Wallahumma Fiq Illa Aqwamitthaariq,

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT (LASARUS, S.Sos., M.Si.):

Silakan Pak serahkan. Siap-siap Pak Eddy Santana, setelah itu Pak Robert Rouw. Terima kasih Pak Irmawan.

Sebelum ke Pak Eddy Santana, sekarang kita sudah jam 12.25 WIB. Bagi yang ingin Shalat Dzuhur silakan bergantian, kita akan nanti mungkin break di jam 13.00 WIB. Saya minta persetujuan dulu ya? Target sampai jam 13.00 WIB ya, saya ketok dulu jam 13.00 WIB kita break ya.

(RAPAT: SETUJU)

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 40-46)

Dokumen terkait