• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

E. Menu Varian Rasa dan Harga Pada Cafe Brick

Cafe Brick memiliki memiliki menu harga yang dapat menjangkau dari semua segmen: mulai dari anak-anak, remaja, mahasiswa, maupun orang tua atau orang dewasa. Cafe Brick memiliki macam varian rasa yang sangat enak seperti breakfast, health/salad, main course, pasta, soup, light meals, aneka minuman “hot/ice”.Daftar harga menu di Cafe Brick yaituEnglish BreakfastRp

30.000, morning Austin Rp 32.000, smoothy bowl Rp 38.000, tropical fruit salad Rp 35.000, mexican salad Rp 30.000, chicken salted egg Rp 25.000, chicken sambal matah Rp 30.000, beef yakinku Rp 30.000, fish and chips Rp 35.000, roasted spring chicken Rp 55.000, chicken cordon bleu Rp 52.000, sirloin steak Rp 88.000, rib eye steak Rp 98.000, pan seared dory Rp 48.000, ayam bakar Rp 27.000, chicken fried rice Rp 25.000, curry fried rice Rp 25.000, seafood fried rice Rp 28.000, oxtail fried rice Rp 28.000, wok fried kwetiauw Rp 25.000, smoked pastrami Rp 90.000, beef kwetiauw Rp 28.000, aguo ouo Rp 22.000, chicken cream mushroom Rp 28.000, Bolognese Rp 28.000, carbonara Rp 30.000, oxtail soup Rp 45.000, tom yum goong Rp 29.000, cream of potato Rp 25.000, mushroom chowder Rp 25.000, cafe brick bites Rp 32.000, brick loaded Rp 28.000, nachos Rp 30.000, chessy fries Rp 28.000, spicy bbq chicken wings Rp 38.000, french fries Rp 20.000,onion ring Rp 25.000, expresso (hot)Rp 15.000, expresso macchiato (hot)Rp 18.000, con hielo (ice) Rp 22.000, americano (hot)Rp 22.000 / (ice) Rp 24.000, cappuccino (hot) Rp 25.000 / (ice) 27.000, cafe latte (hot) Rp 25.000 / (ice) Rp 27.000, flavor latte (hot) Rp 28.000 / (ice) Rp 30.000, mochaccino (hot) Rp 29.000 / (ice) Rp 31.000, affogato (ice) Rp 25.000, chemex Rp 20.000, v60 Rp 20.000, Vietnam drip Rp 20.000, flat bottom Rp 20.000, aeropress Rp 20.000, cold brew Rp 23.000, cold milk Rp 23.000, cold caramel Rp 23.000, kopi rakyat “tubruk” Rp 18.000, java neira Rp 23.000, pandan neira Rp 23.000, brown banana Rp 23.000, coffe jelly Rp 23.000, ginger black Rp 23.000, chocolate (hot) Rp 25.000 / (ice) Rp 27.000, red velvet (hot)Rp 25.000 / (ice) Rp 27.000, green tea

(hot) Rp 26.000 / (ice) Rp 28.000, taro (hot) Rp 25.000 / (ice) Rp 27.000, cookie and crumb Rp 25.000, royal regal Rp 25.000, watermelon Rp 22.000, orange Rp 22.000, avocado Rp 25.000, lime Rp 22.000, strawberry Rp 22.000, banana smoothes Rp 28.000.

Gambar IV.3 Barcode Daftar Menu

Sumber: Cafe Brick

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pengumpulan Data

Pada bab ini peneliti memaparkan mengenai karakteristik responden, analisis data, dan pembahasan. Data yang penulis dapatkan dengan menggunakan cara kuesioner yang sudah di sebarkan dan telah diisi oleh responden yang pernah berkunjung ke Cafe Brick minimal satu kali.

Penyebaran kuesioner ini berbentuk google forms pada bulan Agustus 2021.

Kuesioner diisi oleh responden dengan cara memberikan tanda check list (✔) yang telah disusun oleh penulis.Skala pengukuran yang digunakan penelitian ini adalah Skala Linkert.Pada setiap pernyataan dicantumkan 5 pilihan yaitu:

SS (Sangat Setuju) = diberi skor 5

S (Setuju) = diberi skor 4

N (Netral) = diberi skor 3

TS (Tidak Setuju) = diberi skor 2 STS (Sangat Tidak Setuju) = diberi skor 1

Pada pernyataan yang penulis buat, responden hanya boleh memilih satu jawaban dari setiap pernyataan yang ada. Kuesioner yang dibuat melalui google forms disebarkan dengan cara membagikan link google forms melalui group whatsapp. Setelah peneliti mendapatkan 100 responden yang dibutuhkan, data yang didapatkan kemudian ditabulasikan dengan menggunakan Microsoft Excel 2016 dan dianalisis melalui WarpPLS 6.0.

B. Deskripsi Karakteristik Responden

Pada penelitian ini karakteristik dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu sebagai berikut:

1. Frekuensi Berkunjung

Pada penelitian ini berdasarkan karakteristik frekuensi pembelian dikelompokkan menjadi 2 yaitu sebagai berikut:

Tabel V.1

Berdasarkan pada table V.1 dapat dilihat bahwa terdapat 39 responden yang berkunjung ke Cafe Brick sebanyak 2 kali, dan terdapat 61 responden yang berkunjung ke Cafe Brick lebih dari 2 kali.

2. Jenis Kelamin

Pada penelitian ini berdasarkan karakteristik jenis kelamin seperti pada tabel berikut ini:

Tabel V.2

Karakteristik Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase

Laki-laki 49 49%

Perempuan 51 51%

Total 100 100%

Sumber: Data diolah pada, 2021.

Berdasarkan pada tabel V.2 dilihat bahwa 100 responden sebagai sampel, yang terdiri dari 49 responden berjenis kelamin laki-laki, dan 51 responden berjenis kelamin perempuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

responden pada penelitian di Cafe Brick didominasi oleh perempuan yaitu sebesar 51%.

3. Usia

Pada penelitian ini berdasarkan karakteristik Usia responden dibagi menjadi 4 kelompok usia seperti pada tabel berikut:

Tabel V.3

Karakteristik Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

17-21 Tahun 39 39%

Berdasarkan pada tabel V.3 dapat dilihat bahwa dari 100 responden dalam penelitian ini terdapat usia 17-21 tahun berjumlah 39 responden, 22-26 tahun berjumlah 59 responden, 27-31 tahun berjumlah 1 responden, dan usia >31 tahun berjumlah 1 responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden pada penelitian Cafe Brick didominasi oleh usia 22-26 tahun sebanyak 59 responden.

4. Uang Saku atau Pendapatan Perbulan

Pada penelitian ini berdasarkan karakteristik uang saku atau pendapatan perbulan, dibagi menjadi 4 bagian seperti pada table berikut :

Tabel V.4

Karakteristik Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Jumlah Persentase

Rp 1.000.000 - Rp 2.000.000 70 70%

> Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000 11 11%

> Rp 3.000.000 - Rp 4.000.000 5 5%

> Rp 4.000.000 14 14%

Total 100 100%

Sumber: Data diolah pada, 2021

Berdasarkan pada table V.4 dapat dilihat bahwa dari 100 responden dalam penelitian ini terdapat pendapatan responden sebesar Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 berjumlah 70 responden, >Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 berjumlah 11 responden>Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 berjumlah 5responden, dan >Rp 4.000.000 berjumlah 14 responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden dengan karakteristik Uang saku atau pendapatan perbulan pada penelitian Cafe Brick sebesar Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 dengan jumlah 70 responden.

C. Deskripsi Data

Pada penelitian ini dalam kuesioner setiap variabel menggunakan skala Linkert dengan nilai rentang 1-5. Analisis deskriptif digunakan untuk mencari rata-rata skor jawaban pada pernyataan kuesioner dalam setiap dimensi. Metode ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel. Hasil rata-rata tersebut dimasukkan pada kelompok interval. Terdapat 5 kelas interval sehingga cara pengelompokkannya sebagai berikut:

𝐶 =𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝐾 Keterangan :

C : Interval

Range : Selisih atas dan bawah K : Banyaknya kelas

Maka interval kelas pada penelitian ini adalah : 𝐶 =5 − 1

5 = 0,8

Tabel V.5

Skala Data Variabel Penelitian

Skala Data Kelas Interval Kategori

1 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Bagus

1 Saya bisa mendengar alunan musik dengan nyaman. 4,3

2 Saya menikmati visual Cafe ini. 4,37

3 Aroma di Cafe ini menyenangkan indera penciuman saya. 4,3 4 Rasa makanan dan minuman memiliki citra rasa sesuai

selera.

4,2

Rata-rata 4,29

Sumber: Data diolah pada, 2021

Berdasarkan tabelV.6 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor pernyataan pada variabel sense sebesar 4,29. Dengan demikian responden memiliki persepsi sangat bagus pada Sense (panca indera) saat berkunjung ke Cafe Brick.

2. Feel

Tabel V.7 Variabel Feel

No Pernyataan Skor

1 Saya merasa nyaman dengan suasana Cafe ini. 4,49 2 Saya merasakan suasana santai saat berada di Cafe ini. 4,38

3 Mood saya menjadi positif di Cafe ini. 4,34

4 Saya merasa bersemangat saat berada di cafe ini. 4,16

Rata-rata 4,34

Sumber: Data diolah pada, 2021

Berdasarkan tabel V.7 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor pernyataan pada variabel feel sebesar 4,34. Dengan demikian responden memiliki persepsi sangat bagus pada Feel (perasaan) saat berkunjung ke Cafe Brick.

3. Think

Tabel V.8 Variabel Think

No Pernyataan Skor

1 Cafe ini membangkitkan intelektualitas saya. 4,05 2 Cafe ini mengaktifkan semangat berpikir saya. 4,15 3 Ornamen dan hiasan yang ada di Cafe Brick memiliki

makna yang dapat dieksplorasi lebih lanjut.

4,30 4 Saya merasa menjadi lebih kreatif saat berada di cafe ini. 4,09

Rata-rata 4,14

Sumber: Data diolah pada, 2021

Berdasarkan tabel V.8 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor pernyataan pada variabel think sebesar 4,14. Dengan demikian responden memiliki persepsi bagus pada Think (berpikir secara kreatif) saat berkunjung ke Cafe Brick.

4. Act

Tabel V.9 Variabel Act

No Pernyataan Skor

1 Saya tertarik mencoba beragam macam makanan dan minuman yang ada di Cafe Brick.

4,40 2 Cafe ini mendorong saya untuk mengunjungi

tempat-tempat unik di dunia.

4,24 3 Cafe ini mendorong saya untuk menikmati aktivitas ngafe. 4,27

4 Cafe ini mendorong gaya hidup tertentu. 4,11

Rata-rata 4,25

Sumber: Data diolah pada, 2021

Berdasarkan tabelV.9 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor pernyataan pada variabel act sebesar 4,25. Dengan demikian responden

memiliki persepsi sangat bagus pada Act (perilaku) saat berkunjung ke Cafe

1 Interaksi dengan teman atau keluarga terfasilitasi di cafe ini.

4,26 2 Komunikasi dengan teman atau keluarga terbangun di cafe

ini.

4,22

3 Cafe ini untuk saya sangat unik. 4,33

4 Saya bisa membangun relasi baru di cafe ini. 4,20

Rata-rata 4,25

Sumber: Data diolah pada, 2021

Berdasarkan tabel V.10 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor pernyataan pada variabel relate sebesar 4,25. Dengan demikian responden memiliki persepsi sangat bagus pada Relate (hubungan) saat berkunjung ke Cafe Brick.

6. Kepuasan Konsumen

Tabel V.11

Variabel Kepuasan Konsumen

No Pernyataan Skor

1 Pelayanan yang diberikan karyawan sesuai dengan keinginan saya.

4,39 2 Saya puas dengan kinerja karyawan di cafe ini. 4,32 3 Saya sama sekali tidak kecewa telah mengunjungi cafe ini. 4,37

4 Harapan saya atas cafe ini terpenuhi. 4,27

Rata-rata 4,33

Sumber: Data diolah pada, 2021

Berdasarkan tabel V.11 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor pernyataan pada variabel kepuasan konsumen sebesar 4,33. Dengan demikian responden memiliki persepsi sangat bagus karena pelayanan yang diberikan karyawan di Cafe Brick sesuai dengan keinginan konsumen,

konsumen puas dengan kinerja karyawan di Cafe Brick, konsumen sama

1 Saya akan mengunjungi kembali Cafe Brick di masa yang akan datang untuk menikmati menu terbaru.

4,29 2 Saya akan merekomendasikan Cafe Brick kepada

keluarga, teman, dan kerabat.

4,32 3 Saya akan mengajak orang terdekat keluarga, teman dan

kerabat untuk datang ke Cafe Brick..

4,26 4 Saya akan menjadikan Cafe Brick sebagai tempat

nongkrong favorit saya

4,10

Rata-rata 4,24

Sumber: Data diolah pada, 2021

Berdasarkan tabel V.12 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor pernyataan pada variabel minat beli ulang sebesar 4,24. Dengan demikian responden memiliki persepsi sangat bagusberminat untuk mengunjungi kembali Cafe Brick dimasa yang akan datang untuk menikmati menu terbaru.

Konsumen akan merekomendasikan Cafe Brick kepada keluarga, teman, dan kerabat. Konsumen juga akan mengajak orang terdekat untuk datang ke Cafe Brick. Serta konsumen akan menjadikan Cafe Brick sebagai tempat nongkrong favoritnya.

D. Pengujian Instrumen

1. Pengujian Model Pengukuran (outer model)

Pada model pengukuran digunakan untuk menguji validitas konstruk dan reliabelitas instrument.

a. Uji Validitas Konstruk

Uji Validitas konstruk digunakan untuk menguji butir-butir pernyataan yang diisi responden dan memastikan responden mengerti isi pernyataan yang dibuat oleh penulis. Terdapat dua validitas konstruk yaitu validitas konvergen dan validitas diskriminan.

1) Uji Validitas Konvergen

Validitas konvergen terjadi jika skor yang didapat dari dua instrumen yang berbeda yang mengukur konstruk yang sama mempunyai korelasi tinggi. Menurut Abdillah &Jogiyanto (2015:195) bahwa rule of thumb biasanya digunakan untuk membuat pemeriksaan awal dari matrik faktor

±, 30 dipertimbangkan telah memenuhi level minimal, untuk loading ±, 40 dianggap lebih baik, dan untuk loading > 0,05 dianggap signifikan secara praktis. Pada penelitian ini penulis menggunakan loading factor >

0,7.

Tabel V.13

Nilai Loading Factor Sebelum Penghapusan

No Pernyataan Nilai Loading Factor Status

1 S1 0.780 Valid

17 R1 0.858 Valid valid yaitu F3 dan A4 karena memiliki nilai loading factor <0,7 maka keduanya harus dihapus. Berikut ini tabEL sesudah penghapusan.

Tabel V.14

Nilai Loading Factor Sesudah Penghapusan

No Pernyataan Nilai Loading Factor Status

1 S1 0.780 Valid

Berdasarkan pada tabel V.14 diatas sesudah penghapusan seluruh pernyataan memiliki nilai loading factor >0,7 sehingga dinyakan valid.

Selain ini terdapat parameter untuk mengukur validitas konvergen adalah dengan Average Varian Extracted (AVE) > 0,5 Chin 1997 (dalam Abdillah &Jogiyanto, 2015:195) inilah yang disebut rule of thumb yang digunakan untuk validitas konvergen.

Tabel V.15

Nilai Average Variances Extracted (AVE)

No Variabel AVE Status

Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0.

Berdasarkan pada tabel V.15 nilai AVEsemua variabel dinyatakan valid karena > 0,5.

2) Uji Validitas Diskriminan

Menurut Abdillah &Jogiyanto (2015:195) validitas diskriminan terjadi jika dua instrumen yang berbeda yang mengukur dua konstruk dan diprediksi tidak berkorelasi menghasilkan skor yang memang tidak berkorelasi. Berikut ini adalah nilai akar AVE dan korelasi variabel laten pada tabel:

Tabel V.16

Nilai Akar AVE dan Korelasi Variabel Laten

S F T A R MBU KK

KK 0.603 0.631 0.578 0.595 0.663 0.716 (0.804) Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0.

Berdasarkan pada tabel V.16 nilai akar AVE dan korelasi variabel laten dinyatakan valid karena nilai akar AVE > korelasi variabel laten.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan akurasi, konsistensi, dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan pengukuran (Abdillah & Jogiyanto, 2015:196). Ada dua metode yang digunakan uji reliabilitas dalam PLS, yaitu composite reliability dan cronbach’s alpha harus lebih besar dari 0,7 meskipun nilai 0,6 masih dapat diterima. Berikut composite reliability dan cronbach’s alpha pada tabel:

Tabel V.17

Nilai Composite Reliability dan Cronbach’s

No Variabel Composite 7 Kepuasan Konsumen 0.879 0.817 Reliabel Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0.

Berdasarkan pada tabel V.17 dapat diketahui bahwa semua variabel dinyatakan reliabel karena composite reliability dan cronbach’s alpha lebih besar dari 0,7. Nilai composite reliability terbesar 0.907 pada variabel Think dan nilai terendah 0.827 pada variabel Sense. Nilai cronbach’s alpha terbesar 0.864 pada variabel Think dan nilai terendah 0.721 pada variabel Sense.

2. Pemaknaan R2 dan Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Model structural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R2 untuk konstruk dependen, nilai koefisien path atau t-values tiap path untuk uji signifikansi antarkonstruk dalam model struktural.

a. Nilai R2

Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah hasil nilai R2 untuk mengukur nilai variasi perubahan:

Tabel V.18 Nilai R2

No Variabel R2

1 Minat Beli Ulang 0.728

2 Kepuasan Konsumen 0.577

Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0.

Berdasarkan pada tabel V.18 diketahui nilai R2variabel minat beli ulang sebesar 0.728 artinya variabel minat beli ulang dapat dijelaskan oleh variabel sense, feel, think, act, relate, kepuasan konsumen sebesar 72,8%, sedangkan sisanya sebesar 27,2% artinya dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini. Nilai R2variabel kepuasan konsumen sebesar 0.577 artinya variabel kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh variabel sense, feel, think, act, relate sebesar 57,7%, sedangkan sisanya sebesar 42,3%

dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

b. Pengujian dengan Efek Mediasi

Pengujian efek mediasi ini dilakukan dengan 2 langkah menurut Baron dan Kenny 1986 (dalam Sholihin dan Ratmono, 2013:56), yaitu sebagai berikut:

1) Melakukan estimasi direct effect variabel bebas dan variabel terikat.

Pada penelitian ini penulis melakukan estimasi direct effect yaitu pengaruh langsung antara variabel sense, feel, think, act, dan relate terhadap minat beli ulang. Hasil estimasi direct effect disajikan dalam bentuk gambar dan tabel sebagai berikut: (langsung tanpa mediasi yaitu kepuasan konsumen)

Gambar V.1

Pengujian Direct Effectdengan WarpPLS 6.0

Tabel V.19

Hasil Estimasi Direct Effect

No Variabel Path Coefficients P Value Status

1 S  MBU 0.223 0.010 Signifikan

2 F  MBU 0.053 0.295 Tidak Signifikan

3 T  MBU 0.170 0.039 Signifikan

4 A  MBU 0.257 0.003 Signifikan

5 R  MBU 0.302 <0.001 Signifikan

Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0.

2) Melakukan estimasi indirect effect secara simultan dengan menambah variabel mediasi di antara variabel independen dan variabel dependen.

Peneliti melakukan estimasi indirect effectyaitu peran kepuasan konsumen dalam memediasi pengaruh variabel sense, feel, think, dan

relate terhadap minat beli ulang. Hasil estimasi indirect effect disajikan dalam bentuk gambar dan tabel sebagai berikut:

Gambar V.2

Pengujian Indirect Effectdengan WarpPLS 6.0

Tabel V.20

Hasil Estimasi Indirect Effect

No Variabel Path Coefficients P Value Status

1 S  MBU 0.166 0.043 Signifikan

2 F  MBU 0.032 0.373 Tidak Signifikan

3 T  MBU 0.151 0.059 Tidak Signifikan

4 A  MBU 0.222 0.010 Signifikan

5 R  MBU 0.236 0.007 Signifikan

6 S KK 0.211 0.014 Signifikan

7 F  KK 0.188 0.025 Signifikan

8 T  KK 0.096 0.162 Tidak Signifikan

9 A  KK 0.141 0.073 Tidak Signifikan

10 R  KK 0.277 0.002 Signifikan

11 KK  MBU 0.219 0.011 Signifikan

Sumber: Data diolah dengan WarpPLS 6.0.

E. Uji Hipotesis Tanpa Mediasi 1. Hipotesis:

a. Pengaruh sense secara langsung pada minat beli ulang.

H01 : sense secara langsung tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang.

Ha1 : sense secara langsung berpengaruh positif pada minat beli ulang.

b. Pengaruh feel secara langsung pada minat beli ulang.

H02 : feel secara langsung tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang.

Ha2 : feel secara langsung berpengaruh positif pada minat beli ulang.

c. Pengaruh think secara langsung pada minat beli ulang.

H03: think secara langsung tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang.

Ha3 : think secara langsung berpengaruh positif pada minat beli ulang.

d. Pengaruh act secara langsung pada minat beli ulang.

H04 : act secara langsung tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang.

Ha4 : act secara langsung berpengaruh positif pada minat beli ulang.

e. Pengaruh relate secara langsung pada minat beli ulang.

H05 : relate secara langsung tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang.

Ha5 : relate secara langsung berpengaruh positif pada minat beli ulang.

2. Keputusan

a. Menentukan HipotesisSense

H0 : Sense secara langsung tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang.

Ha : Sense secara langsung berpengaruh positif pada minat beli ulang.

1) Kriteria Pengujian

H0 ditolak, Ha diterima bila p-values ≤ 0,05 (alpha (α) = 5%).

H0 diterima, Ha ditolak bila p-values> 0,05 (alpha (α) = 5%).

2) Kesimpulan

Berdasarkan tabel V.20 menunjukkan bahwa pada variabel sense memiliki nilai P value sebesar 0,043 lebih kecil dari 0,05 yang berarti

signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa sensesecara langsung berpengaruh positif pada minat beli ulang.

b. Menentukan Hipotesis Feel

H0 : Feel secara langsung tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang.

Ha : Feel secara langsung berpengaruh positif pada minat beli ulang.

1) Kriteria Pengujian

H0 ditolak, Ha diterima bila p-values ≤ 0,05 (alpha (α) = 5%).

H0 diterima, Ha ditolak bila p-values> 0,05 (alpha (α) = 5%).

2) Kesimpulan

Berdasarkan tabel V.20 menunjukkan bahwa pada variabel feel memiliki nilai P value sebesar 0,373 lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa feelsecara langsung tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang.

c. Menentukan Hipotesis Think

H0 : Think secara langsung tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang.

Ha : Think secara langsung berpengaruh positif pada minat beli ulang.

1) Kriteria Pengujian

H0 ditolak, Ha diterima bila p-values ≤ 0,05 (alpha (α) = 5%).

H0 diterima, Ha ditolak bila p-values> 0,05 (alpha (α) = 5%).

2) Kesimpulan

Berdasarkan tabel V.20 menunjukkan bahwa pada variabel think memiliki nilai value sebesar 0,059 lebihbesar dari 0,05 yang berarti tidak

signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa thinksecara langsung tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang.

d. Menentukan Hipotesis Act

H0 : Act secara langsungtidak berpengaruh positif pada minat beli ulang.

Ha : Act secara langsung berpengaruh positif pada minat beli ulang.

1) Kriteria Pengujian

H0 ditolak, Ha diterima bila p-values ≤ 0,05 (alpha (α) = 5%).

H0 diterima, Ha ditolak bila p-values> 0,05 (alpha (α) = 5%).

2) Kesimpulan

Berdasarkan tabel V.20 menunjukkan bahwa pada variabel act memiliki nilai P value sebesar 0,010 lebih kecil dari 0,05 yang berarti signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa act secara langsung berpengaruhpositif pada minat beli ulang.

e. Menentukan Hipotesis Relate

H0 : Relate secara langsung tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang.

Ha : Relate secara langsungberpengaruh positif pada minat beli ulang.

1) Kriteria Pengujian

H0 ditolak, Ha diterima bila p-values ≤ 0,05 (alpha (α) = 5%).

H0 diterima, Ha ditolak bila p-values> 0,05 (alpha (α) = 5%).

2) Kesimpulan

Berdasarkan tabel V.20 menunjukkan bahwa pada variabel relate memiliki nilai P value sebesar 0,007 lebih kecil dari 0,05 yang berarti

signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa relatesecara langsung berpengaruh positif pada minat beli ulang.

F. Uji Efek Mediasi 1. Hipotesis:

a. Pengaruh sense pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

H06 : sense tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

Ha6 : sense berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

b. Pengaruh feel pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

H07 : feel tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

Ha7 : feel berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

c. Pengaruh think pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

H08 : think tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

Ha8 : think berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

d. Pengaruh act pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

H09 : act tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

Ha9 : act berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

e. Pengaruh relate pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

H010 : relate tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

Ha10 : relate berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

2. Dasar Pengambilan Keputusan

Berikut adalah 2 langkah dari prosedur pengujian hipotesis mediasi yang dikemukakan oleh Baron dan Kenny 1986 (dalam Sholihin dan Ratmono, 2013:56), yaitu:

a. Melakukan estimasi direct effect variabel bebas dan variabel terikat.

b. Melakukan estimasi indirect effect secara simultan dengan menambah variabel mediasi di antara variabel bebas dan variabel terikat.

Sholihin dan Ratmono (2013:57) menjabarkan pengambilan keputusantentang mediasi sebagai berikut:

a. Jika koefisien jalur (path coefficient) dari direct effect ke indirect effect tetap signifikan dan tidak berubah maka hipotesis mediasi tidak didukung (H0

diterima, Ha ditolak).

b. Jika koefisien jalur (path coefficient) dari direct effect ke indirect effect nilainya turun tapi tetap signifikan maka H0 ditolak dan Ha diterima dengan mediasi sebagian (partial mediation).

c. Jika koefisien jalur (path coefficient) dari direct effect ke indirect effect nilainya signifikan tapi turun dan jadi tidak signifikan maka bentuk mediasi adalah mediasi penuh (full mediation).

3. Keputusan

a. Pengujian pengaruh sense pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

Nilai path coefficientdaridirect effectsensepada minat beli ulang sebesar 0,223dan signifikan, turun menjadi sebesar 0,166 tetap signifikanpada tabel indirect effect. Maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya senseberpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi sebagian oleh kepuasan konsumen.

b. Pengujian pengaruh feel pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

Nilai path coefficientdaridirect effectfeelpada minat beli ulang sebesar 0,053 tidak signifikan dan turun menjadi sebesar 0,032 tetap tidak signifikan pada tabel indirect effect. Maka artinya feel tidak berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

c. Pengujian pengaruh think pada minat beli ulang dengan dimediasi oleh kepuasan konsumen.

Nilai path coefficientdaridirect effectthinkpada minat beli ulang sebesar 0,170signifikan dan turun menjadi sebesar 0,151 menjadi tidak signifikan pada tabel indirect effect. Maka H0 ditolak dan Ha diterimaartinya think berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi penuh oleh

Nilai path coefficientdaridirect effectthinkpada minat beli ulang sebesar 0,170signifikan dan turun menjadi sebesar 0,151 menjadi tidak signifikan pada tabel indirect effect. Maka H0 ditolak dan Ha diterimaartinya think berpengaruh positif pada minat beli ulang dengan dimediasi penuh oleh

Dokumen terkait