• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tulus Menyambut Datangnya Pengetahuan

Kelaparan menyerang perut saya, maklum siang tadi belum sempat makan siang. Warung gudeg pinggir jalan simpang lima. Jari-jari saya menari di wadah kecil berisi air. Tangannya meraih lap untuk membersihkan jari tangannya. Kenyang, setelah menyantap gudeg, sambel krecek, dan ayam goreng. Dia berdiri dan beranjak mendekati lelaki tua yang dilihatnya sibuk dengan roda dan gerobak, di belakang dasaran gudegnya.

”Service roda sendiri, pak?” Saya menyapa bapak tua, yang kemudian saya ketahui, nama beliau pak Wiryanto.

”Iya, nak. Siapa lagi kalau bukan bapak”, jawab pak Wiryanto sambil memutar roda pada gerobak yang terbalik.

“Memang, anak pada kemana, pak?”

”Dia kuliah di Depok, mas. Mengejar impiannya. Lagi skripsi. Tahun depan mudah-mudahan selesai”.

Memang bukan cuma pak Wiryanto yang memiliki gerobak semacam itu. Gerobak yang bisa dikayuh untuk membawa barang dan alat-alat untuk berdagang di Simpang Lima ini. Sebuah alat transportasi yang sederhana, tetapi merupakan solusi bagi operasional dagang yang menopang kehidupan mereka.

Saya menjadi teringat kisah 'SAKICHI TOYODA', ketika ia berumur 20 tahun. Seorang pemuda yang lahir di Kosai, Shizuoka. Anak dari seorang tukang kayu yang miskin, Toyoda.

Jiwa yang bergerak atas dasar cinta dan rasa kasih sayang, ketika melihat ibunya yang sudah lanjut usia harus selalu membuang hasil tenunannya dari hasil kerja keras seharian karena putusnya dua atau lima benang saat menenun. Kemampuannya sebagai tukang kayu, rasa kasih sayangnya kepada ibunya yang sudah lanjut usia itu, mampu

mengubah mesin tenun tradisional menjadi mesin tenun yang baru, mesin tenun yang dapat menghasilkan produk yang bermutu, jumlah yang lebih banyak dan biaya yang lebih murah hingga separuh biaya produksi cara kerja yang kuno. Cara kerja yang dipercaya oleh generasi terdahulunya sebagai sesuatu cara yang tidak perlu diubah. Bahkan ketika Sakichi membuat model, melakukan percobaan, tindakan perbaikan dan perubahan mendapatkan banyak cibiran dan perendahan. Para orang tua ketika itu menyatakan bahwa tindakan Sakichi adalah tindakan yang membuang-buang waktu.

Selesai dengan hasil karyanya di 1890, Sakichi tidak berhenti. Niatnya menggabungkan hasil karyanya dengan temuan James Watt 'mesin uap'. Hasilnya, sungguh luar biasa. Produktivitas empat kali lipat, konsisten bermutu tinggi, dan biaya produksi yang paling rendah dibandingkan dengan hasil produksi tenun manapun. Luwes dan sempurna. Ini adalah awal dari alat tenun otomatis Toyoda dan cikal bakal dari Toyota Motor Company. Temuan yang menjadikan perusahaan yang berdiri tahun 1926 itu dikenal dunia, Toyoda Automatic Loom Works, Ltd. Sebuah temuan yang menjadi kebanggaan bangsa Jepang dan dunia industri tekstil. Bahkan karyanya itu menjadi karya terbaik dibandingkan teknologi dari Inggris, Jerman maupun Perancis. Sungguh luar biasa, hasil kerja yang didasarkan atas rasa cinta dan kasih sayang itu.

Inovasi yang lahir dari kasih sayang dan perasaan cinta, bukan karena teknologi. Sesungguhnya inovasi itu adalah tentang kepuasan, tentang nilai. Bukan tentang teknologi. Ini dasar yang penting. Mengupayakan kesempurnaan, yang dilakukannya adalah berdasar suara

hatinya... suara kasih sayang... dengan menghasilkan manfaat dan menjadi manfaat bagi kehidupan manusia... bukan hanya untuk kepuasan dirinya sendiri atau ibunya... dampaknya bagi seluruh kehidupan orang banyak.

Bila saya tukar satu dolar saya dengan satu dolar Anda, maka artinya Anda dan saya sama-sama memiliki uang satu dolar. Benar? Bagaimana bila saya memiliki satu ide baik dan Anda memiliki satu ide baik juga. Kemudian kita saling bertukar, bukankah setiap kita akan jadi memiliki dua ide baik?

Sering kali kita sangat enggan mengakui bahwa sahabat yang di hadapan kita memiliki ide yang baik.

Cobalah Anda katakan dengan ketegasan Anda, bahwa Anda mengetahui sesuatu dengan mengatakan, ”Saya tahu!”. Kemudian saya juga dengan tegas mengatakan, ”Saya juga tahu!” dan saya ekspresikan dengan mata melotot.

Kira-kira kapan akan berakhirnya saling 'sok' tahu semacam itu? Perkelahian dan luka-luka mungkin menjadi ujung dari pertemuan kita. Berantem karena masing-masing merasa lebih tahu dan paling benar.

Namun, bagaimana ketika saya menceritakan sesuatu kemudian Anda menyahut dan mengatakan, ”Saya tahu!”; Sambil mengangguk-anggukkan kepala, saya teruskan dengan santun mengatakan, ”Mmm.. Luar biasa, jadi Anda mengetahui tentang hal itu. Boleh diperjelas lagi? Saya ingin tahu lebih banyak seperti Anda.”

Maka apa yang akan terjadi setelah kalimat saya tadi itu? Saya akan pastikan Anda akan semakin membara untuk menjelaskan apa yang Anda ketahui, dan menganggap saya adalah murid yang baik yang perlu diberi tahu lebih banyak mengenai yang Anda ketahui itu.

Kemudian bila saya mengulanginya lagi, ”Wow... keren, kawanku... lanjutkan”.

Apa kira-kira akhir dari pertemuan kita?

Keberhasilan adalah hasil dari dukungan dan bantuan orang lain, bahkan terkadang kita perlu mengharapkan campur tangan Tuhan bagi keajaiban hasil kerja kita. Selama kita ada dalam jalan kebaikan, niscaya Tuhan akan senantiasa beserta kita.

Kalimat Pendorong Semangat

Mencapai Keberhasilan :

118. Sesungguhnya, inovasi itu bukanlah penemuan. Inovasi adalah istilah ekonomi, bukan istilah teknologi.

(Peter Drucker; Ahli dalam bidang bisnis dan Penulis buku laris)

119. Cara terbaik untuk mendapatkan ide bagus adalah dengan mendapatkan banyak ide.

(Linus Pauling; Ahli bidang Kimia dan Penulis buku)

120. Temuan saya bukanlah hal baru. Saya sekedar menyatukan berbagai temuan orang lain yang merupakan hasil kerja selama berabad-abad.

(Henry Ford; Pendiri perusahaan automotif mobil Ford)

121. Perbedaan mendasar antara sikap tegas dan menjadi agresif adalah bagaimana kata-kata kita dan perilaku mempengaruhi hak dan kesejahteraan orang lain.

(Sharon Anthony Bower; Penulis buku laris 'A

Practical Guide for Positive Change')

122. Sebagian besar dari apa yang kita lihat tergantung pada apa yang kita cari.

(Phil Calloway; Pelawak dan Penulis buku laris)

27

Memiliki