1. Pendahuluan
3.4. Menyiapkan Permohonan Pembiayaan
Proposal pembiayaan yang sudah disiapkan dengan baik merupakan kunci untuk mendapatkan sumber pembiayaan yang diharapkan. Permintaan proyek harus jelas dan lengkap. Kata “jelas” disini mengacu kepada seberapa mudah dipahami permintaan pembiayaan tersebut.
Lembaga keuangan di Indonesia masih belum terlalu berpengalaman dalam membiayai proyek-proyek bioenergi dan oleh karenanya, kapasitas mereka untuk menganalisis aspek-aspsek teknis serta hukum untuk proyek-proyek seperti ini masih terbatas. Oleh karena itu, pengembang proyek harus menyiapkan proyek mereka agar rancangan proyek dapat dipahami oleh mereka yang tidak memiliki latar belakang teknis. Terlebih lagi, karena kepentingan utama lembaga keuangan tergantung kepada kelayakan kredit pemilik proyek, - saat pemilik proyek mampu melunasi kredit dan membayar bunga -, presentasi proyek harus menyoroti aspsek-aspek ekonomi. Oleh karena itu, presentasi tersebut harus menyampaikan secara jelas mengenai cara proyek akan menghasilkan pendapatan dan bagaimana perusahaan dapat memastikan keberlanjutan pembayaran kepada lembaga keuangan jika kinerja proyek di bawah standar.
Yang kedua, permohonan pembiayaan yang lengkap memfasilitasi analisis proyek untuk investor potensial dan dapat mempercepat proses pembuatan keputusan. Dokumen dan informasi yang diperlukan untuk presentasi proyek yang lengkap dijabarkan di bawah. Data disiapkan menggunakan sumber-sumber dari Ditjen EBTKEN, PLN, PT. SMI dan bank lokal. Data tersebut didasarkan pada asumsi bahwa para pemangku kepentingan ini umumnya meminta dokumen dan informasi yang sama. Akan tetapi, tabel di bawah hanya bisa memberikan panduan dan berbagai pihak dapat meminta informasi lebih lanjut.
CHECKLIST No. Dokumen Informasi yang tercantum PLN / Bank
Dokumen mengenai perusahaan Dokumen Umum
1 Struktur perusahaan Organigram, profil tim manajemen X
2
Deskripsi mengenai sektor di mana perusahaan
berkiprah X
3 Laporan Tahunan Deskripsi mengenai kegiatan
perusahaan X
4 Laporan Keuangan X
CHECKLIST No. Dokumen Informasi yang tercantum PLN / Bank
Dokumen Administrasi
5 Akta Pendirian X
6 Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) X
7 Tanda Daftar Perusahaan
(TDP) X
8
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
(SPPKP)
X
9 Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) X
CHECKLIST No. Dokumen Informasi yang tercantum PLN / Bank
Informasi mengenai Proyek Perizinan
10 Izin Prinsip X
11 Izin Lokasi X
12 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) X
13
Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (jika pembangkit listrik dibangun
di kawasan hutan)
X
CHECKLIST No. Dokumen Informasi yang tercantum PLN / Bank
Informasi mengenai Proyek Studi Kelayakan
15 Gambaran umum proyek
deskripsi lokasi, akses ke lokasi, geografi, pihak berwenang terkait, kondisi sosial-ekonomi, gambaran geografis, gambaran umum geologi wilayah, klimatologi, gambaran umum daerah sumber bahan baku
X
17 Kajian Interkoneksi
Kondisi elektrifikasi, pasokan tenaga listrik, keseimbangan tenaga listrik, beban dan proyeksi permintaan, rencana penambahan kapasitas listrik, kondisi jaringan listrik termasuk SLD, rencana titik interkoneksi jaringan listrik ke jaringan listrik PLN, biaya energi teraras (levelized cost of energy), komposisi pelanggan, dll.
X
CHECKLIST No. Dokumen Informasi yang tercantum PLN / Bank
Informasi mengenai Proyek Studi Kelayakan
18 Studi Pasokan Bahan Baku
Pasokan, sumber, pemasok biomassa, penggunaan biomassa secara bersaing, dampak musiman, penyimpanan dan logistik, transportasi
X
19 Uji laboratorium biomassa Perkiraan, analisis akhir, nilai kalor dan
analisis komposisi abu X
20 Teknologi konversi panas Teknologi yang sesuai X
CHECKLIST No. Dokumen Informasi yang tercantum PLN / Bank
Informasi mengenai Proyek Studi Kelayakan
21
Studi Teknologi
Teknologi yang akan diterapkan, Studi mengenai pilihan-pilihan
teknologi X
22 Deskripsi sistem teknologi X
23 Studi operasi dan pemeliharaan X
24 Pengolahan emisi/limbah cair X
25 Kebutuhan sumber daya air X
CHECKLIST No. Dokumen Informasi yang tercantum PLN / Bank
Informasi mengenai Proyek Studi Kelayakan
26 Studi Lingkungan
Laporan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup/Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL)
X
27 Garansi Pelaksanaan X
CHECKLIST No. Dokumen Informasi yang tercantum PLN / Bank
Informasi mengenai Proyek Rancangan Proyek
28
Desain Dasar
Pekerjaan sipil (civil work) X
29 Pekerjaan elektromekanik X
30
Desain teknis dasar, yang dilengkapi dengan gambar, denah pembangkit listrik dan spesifikasi teknis
CHECKLIST No. Dokumen Informasi yang tercantum PLN / Bank
33
Analisis risiko dan pendekatan mitigasi
Pelaksanaan
Risiko-risiko teknis X
34 Risiko-risiko politis X
35 Risiko-risiko keuangan X
CHECKLIST No. Dokumen Informasi yang tercantum PLN / Bank
Informasi mengenai Proyek Rancangan Proyek
36
Economic Project Design (Rencana Bisnis)
Biaya investasi (CAPEX) X
37 Biaya operasional (OPEX) X
38 Rencana pembiayaan X
39 Laporan Laba dan Rugi X
40 Cash Flow (termasuk. CF tersedia
untuk cicilan utang) X
41 Analisis sensitivitas X
42
Statistik-statistik Kunci (IRR ( Tingkat Imbalan Internal), NPV ( Nilai Bersih Saat Ini), DSCR (Debt Service Coverage Ratio))
X
CHECKLIST No. Dokumen Informasi yang tercantum PLN / Bank
Informasi mengenai Proyek Rancangan Proyek
43
IV. Studi Kasus: Data Proyek Utama dan Rencana Bisnis
4.1. Pembangkit Listrik Biogas
Bagian ini akan membahas mengenai prinsip-prinsip pembiayaan proyek melalui contoh pembangkit listrik biogas yang menggunakan Limbah Cair Kelapa Sawit (POME) sebagai input. Sebagian data diambil dari pembangkit listrik biogas Belitung (ANJ Group/PT. Austindo Aufwind New Energy) untuk menjelaskan mengenai prinsip-prinsip pembiayaan proyek bioenergi dengan menggunakan contoh proyek nyata.
Pertama, parameter-parameter utama untuk biaya CAPEX dan OPEX harus dipertimbangkan. Checklist berikut menjabarkan beberapa komponen biaya utama.
Komponen-komponen Biaya Utama
CAPEX OPEX
Proses Biogas Proses Biogas
Cooling pond POME Kondensasi POME
Anaerobic digester, termasuk cakupan Pasokan listrik/parasitic loads Pasca pengolahan/stabilisation pond,
termasuk cakupan Suku cadang dan pengganti
Sistem pengeringan sludge pond Pengendalian kondisi biologis Pekerjaan sipil untuk fondasi, beton,
pemipaan cairan dan biogas
Komponen-komponen Biaya Utama
CAPEX OPEX
Mesin Pembakaran (Ignition Engine) dan Komponen
Mesin Pembakaran (Ignition Engine) dan Komponen
Sistem pembersihan biogas (scrubber, pengering)
Kontrak operasi dan pemeliharaan untuk mesin dan generator biogas
Mesin pembakar (ignition engine) dan
generator biogas Pasokan listrik/parasitic loads
Blower dan chiller Suku cadang dan pengganti
Komponen-komponen Biaya Utama
CAPEX OPEX
Akses ke Jaringan Listrik Akses ke Jaringan Listrik
Step-up transformer Umumnya minor
Switch yard atau cabinet Kabel atau kawat
Komponen-komponen Biaya Utama
CAPEX OPEX
Pelengkap Pelengkap
Biogas flare Suku cadang dan pengganti
Sistem keamanan
Sistem SCADA dan control room Staf operasional dan pemeliharaan Biaya bank
Komponen-komponen Biaya Utama
CAPEX OPEX
Keuangan Keuangan
Paket asuransi (pelaksanaan) Paket asuransi (operasional)
Pengelolaan umum Pengelolaan
Penilaian pihak ketiga Biaya jasa keuangan
Kendali mutu Biaya jaminan
Biaya bank
Tabel 7:
Komponen-komponen biaya utama untuk pembangkit listrik biogas
Gambar 10.
Pembangkit Listrik Biogas POME di Belitung © GIZ
Parameter-parameter utama seperti biaya CAPEX, OPEX serta informasi mengenai cicilan utang untuk contoh pembangkit listrik biogas yang diberikan adalah sebagai berikut. Beberapa nilai parameter yang rahasia diasumsikan untuk keperluan penghitungan dalam contoh ini.
Statistik Teknik dan Ekonomi Utama (Asumsi)
Kapasitas terpasang 1,2 MWel
Full load hours 6.570 h/a
Faktor kapasitas 75%
Parasitic loads, pelengkap. 4%
Statistik Teknik dan Ekonomi Utama (Asumsi)
Energi yang diproduksi 7.569 MWh per tahun
Investasi turn-key CAPEX 40.500 juta (IDR)
[nilai tukar 13.500 IDR = 1 USD] Oktober
2017 3,0 juta (USD)
OPEX termasuk staf 5% dari CAPEX
Statistik Teknik dan Ekonomi Utama (Asumsi)
Materi input: POME tidak ada biaya
Feed-in-tariff (Belitung, voltase
menengah, Oktober 2017) 1376 IDR/kWh
Modal 30% 12.150 juta (IDR)
Utang 70% 28.350 juta (IDR)
Tabel 8:
Statistik Teknik dan Ekonomi Utama untuk pembangkit listrik biogas (asumsi) Statistik Teknik dan Ekonomi Utama (Asumsi)
Masa penebusan 10 tahun
Metode pelunasan Pinjaman anuitas / pembayaran total stabil
(pelunasan stabil + bunga yang menurun)
Suku bunga 11% per tahun
Kenaikan harga 4% per tahun
Contoh yang ada menunjukkan rasio utang terhadap modal sebesar 70% dan 30%, yang menandakan bahwa pembiayaan kreditur (utang) lebih banyak digunakan daripada pembiayaan investor (modal). Proyek dengan rasio utang terhadap modal yang lebih tinggi dianggap lebih berisiko bagi para pemberi pinjaman dibandingkan rasio yang lebih rendah. Oleh karena itu, pemberi pinjaman umumnya lebih memilih rasio utang terhadap modal yang rendah, karena kepentingan mereka lebih dilindungi jika kinerja proyek di bawah standar. Gambar 11 menjelaskan hubungan ini dengan menggunakan Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi (EBITDA) dan Laba sebelum Bunga dan Pajak (EBIT); selisih antara EBIT dan EBITDA sama dengan depresiasi ditambah dengan amortisasi.
Gambar 11:
EBITDA dan EBIT; selisih antara EBIT dan EBITDA sama dengan depresiasi ditambah dengan amortisasi.
Gambar 12:
Akumulasi cash flow sejak tahun pertama dan mempertimbangkan investasi modal awal.
Contoh yang diberikan menunjukkan cash flow positif pada tahun keenam sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar 12.
Gambar 13:
Untuk memperkirakan kemampuan proyek dalam membayar kembali utang saat ini dan di masa depan, net operating income, yakni pendapatan atau cash flow yang tersisa setelah semua biaya operasional telah dibayarkan, akan dibandingkan terhadap kewajiban utang total, lihat Gambar 13.
Gambar 14:
DSCR aktual (warna hijau) dan DSR yang diminta atau DSCR minimum selama tenor utang.
Rasio keuangan yang dihasilkan adalah debt service coverage ratio (DSCR). Rasio ini membandingkan cash flow proyek yang tersedia dengan total kewajiban utang saat ini, yang terdiri atas bunga dan pokok. Oleh karena itu, DSCR menentukan apakah proyek menghasilkan pendapatan yang memadai untuk menutupi cicilan utang. Semakin tinggi rasio ini, semakin mudah untuk mendapatkan pinjaman, lihat Gambar 14.
DSCR dapat dinyatakan sebagai rasio minimum yang dapat diterima oleh pemberi pinjaman. Bagi pemberi pinjaman, proyek perlu memenuhi persyaratan DSCR tahunan pemberi pinjaman (perhitungan dapat dilihat pada lampiran A.1). Walaupun ada masa tenggang pada tahap konstruksi, atau bahkan pada awal tahap operasional proyek, pokok dan bunga utang (dan biaya tahunan lainnya) harus dapat dibayarkan setiap tahunnya. Jika para pengembang proyek tidak memenuhi persyaratan-persyaratan ini, mereka akan mengalami kesulitan besar dalam mendapatkan pembiayaan proyek tanpa adanya jaminan yang menyeimbangkan risiko.
DSCR yang diperlukan untuk proyek energi terbarukan berkisar antara 1,2 - 1,4. Untuk DSCR sebesar 1,2, diperlukan free cash flow IDR 120 untuk menanggung setiap IDR 100 dalam bentuk kewajiban dan pembayaran tahunan. Selain itu, debt service reserve account (DSRA) atau rekening escrow juga harus disediakan untuk mendapatkan pinjaman. Investor umumnya melupakan aspek ini saat mengajukan pembiayaan. Instrumen keuangan ini umumnya mencakup 50% dari cicilan utang di tahun mendatang. Rekening escrow / DRSA dipegang oleh bank pembiayaan untuk mendapatkan pembayaran cicilan utang selanjutnya. Tenor rekening escrow yang diminta tergantung pada periode penebusan dan cicilan utang terkait, lihat Gambar 15. Pada akhir periode pembiayaan, rekening escrow / DSRA yang tersisa akan dibayarkan kembali kepada investor.
Gambar 15:
Rekening escrow selama tenor utang.
Dengan mempertimbangkan berbagai indikator-indikator keuangan yang sehat seperti digambarkan pada contoh di atas, proyek biogas ini umumnya akan memenuhi syarat untuk mendapatkan pembiayaan utang.
Komponen-komponen Biaya Utama
CAPEX OPEX
Pengolahan Biomassa TBK Pengolahan Biomassa TBK
Weight bridge Biaya bahan baku untuk free gate TBK
Penyimpanan buffer Pasokan listrik/parasitic loads Shredding dan conditioning station Suku cadang dan pengganti
Conveyor system
Pekerjaan sipil untuk fondasi, beton dan