Konsep Materi Pelaj aran 4
Kamu akan mempelaj ari Pelaj aran 4 ini selama 12 j am pelaj aran. 1 j am pelaj aran = 40 menit
Kehidupan
Bahasa Membaca Cepat
Mengeval uasi Pemeran Tokoh Drama Mengukur kecepat an membaca Sast ra Menul is Naskah Drama
Menj awab pert anyaan
Menent ukan unsur pement asan drama
Menanggapi unsur drama
Menyusun kerangka cerit a
Kaidah penul isan naskah drama Menyimpul kan isi t eks bacaan
melalui melalui t erdiri at as unt uk unt uk dengan cara
Kemampuan yang akan kamu mi l i ki set el ah mempel aj ar i pel aj aran ini adal ah sebagai berikut :
• mengukur kecepat an membaca; • menj awab pert anyaan;
• Menyimpul kan isi t eks bacaan.
Saat duduk di Kelas VII, kamu sudah sering berlatih
membaca cepat, bukan? Nah, pada pelajaran ini, kamu akan
berlatih kembali membaca cepat 250 kata per menit. Kamu
juga akan menjawab pertanyaan dan menyimpulkan isi teks
bacaan. Rumus untuk mengukur kecepatan membaca adalah
sebagai berikut.
Jumlah kata yang dibaca
Tukarkanlah lembaran-lembaran iksasi kamu dengan milik
temanmu. Lalu, tataplah titik demi titik yang ada pada setiap
lembarannya dengan tidak disertai gerakan kepala. Kegiatan ini
bermanfaat dalam melatih kecepatan gerak mata kamu ketika
membaca.
Setelah kamu berlatih beberapa kali untuk kegiatan
tersebut, berikut ini ada teks bacaan yang harus dibaca dalam
waktu 2 menit. Dalam kegiatan membaca tersebut, kamu harus
mencatat kata ketiga setelah kata yang bergaris bawah.
Lakukan kegiatan ini dengan tidak mengulang kembali kata
sebelumnya. Setelah selesai, hasilnya cocokkan dengan milik
teman-temanmu.
Sebelum kegiatan membaca cepat ini dimulai, buatlah
beberapa lembar iksasi seperti berikut. Titik-titik yang ada
dalam lembar kedua atau ketiga harus lebih jarang daripada
yang ada pada lembar-lembar sebelumnya.
Aku adalah Pikiranku
Semua berawal dari yang kit a pikirkan. Jika berpikir bahwa kit a bisa, kit a past i bisa. Nah, bahayanya, sekal i ber pi ki r bahwa ki t a ak an gagal , m ak a b i sa d i p ast i k an b ahw a kegagal an j uga yang akan ki t a dapat kan. Bet ul kah begit u?
Car a ki t a ber pi ki r at au meni l ai suat u k e ad aan san gat m e m e n gar u h i c ar a k i t a m enghadapi keadaan t er sebut . Coba saj a hayat i , ki t a bi asanya hanya t er paku pada sesuat u yang sedang kit a pikirkan. Lal u, kit a mul ai mel akukan sesuat u hanya berdasar pada apa yang kit a pikirkan saat it u. Eh…, sampai akhirnya kit a baru sadar kal au sebenarnya kit a sudah nyempl ung t erl al u j auh.
Coba deh perhat ikan peril aku perokok.
Terus, coba t anya mengapa mereka merokok (ya t ermasuk t anya diri kit a sendiri kal au kit a memang merokok)? Tanyakan, apa yang para perokok pikirkan t ent ang kesehat an diri dan kesehat an l i ngkungannya? Apa t anggapan mereka t ent ang rokok? Rasanya, hampir semua per okok t ahu bahw a mer okok i t u memang m usuh kesehat an; bahw a r okok i t u j ahat karena menggerogot i paru-paru, j ant ung, dan mekanisme t ubuh l ainnya. Lha, kal au sudah
t ahu, kok masih t idak bisa l epas dari rokok?
Ent ah bagaimana, pada diri perokok ada secuil pikiran bahwa "Ah. . . , it ’s ok-lah merokok.
Kal au sudah wakt unya sakit , t oh sakit j uga.
Lakukanlah latihan berikut secara bergantian dengan temanmu.
1. Carilah wacana (bacaan) lain yang terdiri atas paling sedikit 250
kata.
2. Tukarkanlah wacana tersebut dengan milik temanmu. Kemudian,
bacalah wacana tersebut.
3. Sementara kamu membaca, mintalah ia untuk mengukur
kecepatan membacamu itu. Minta pula ia untuk mengajukan
sedikitnya sepuluh pertanyaan berkenaan dengan bacaan itu.
4. Berapa pertanyaan yang berhasil kamu jawab dengan benar?
Jumlah jawaban yang benar ini akan menandai keberhasilan
membaca kamu. Jika dari sepuluh pertanyaan itu kamu dapat
menjawab dengan benar maksimal delapan pertanyaan, berarti
kamu berhasil. Jika jawaban yang benar kurang dari itu, kamu
harus berlatih lagi membaca cepat.
Berikut masalah-masalah yang dibicarakan dalam wacana
tersebut. Tentukanlah salah satu masalah yang kamu anggap
menarik untuk didiskusikan. Tentukan pula solusi penyelesaian
dari masalah tersebut.
1. Pikiran akan datangnya kegagalan dalam suatu usaha.
2. Sulitnya seseorang menghindari kebiasaan buruk, misalnya
dalam hal merokok.
sakit . " Tuh kan. Dahsyat , kan? Hanya sekelumitpikiran bahwa "t idak ada sal ahnya merokok" dapat mengarahkan peril aku seseorang unt uk mau mengi sap r okok yang j el as-j el as sudah dipahami "kej ahat annya".
Be gi t u l ah c ar a k e r j a p e r i l ak u k i t a. Meski pun sudah punya pandangan negat i f t ent ang mer okok, t et ap saj a mer eka akan t er j ebak pada pi l i han per i l aku m er okok. Aw al nya si h memang secui l pi ki r an, t et api
kal au dibiarkan t erus, pikiran ini dapat t erus "membengkak" sampai akhi r nya mengubah p i k i r an b ahw a m em ang m er ok ok enggak berbahaya bagi kesehat an.
Sakt i ya pikiran kit a? Ya, karena pikiran- pikiran inilah yang kemudian menj adi set ir bagi semua kegiat an dan akt ivit as kit a.
Jadi, bagaimana caranya mengendal ikan pikiran? Yang ut ama, j angan biarkan pikiran k i t a m engem b ar a t i d ak t ent u r i m b anya. Jangan sampai deh ki t a si buk memi ki r kan
yang sebet ul nya t idak perl u unt uk dipikirkan. Bengong, mel amun, dan mengkhayal bisa j adi "pint u" masuk buat pikiran yang t idak-t idak. Lebi h bai k aj ak pi ki r an ki t a unt uk "si buk" mengol ah ber bagai macam i nf or masi yang baik buat didiskusikan. Rugi sekal i kal au daya pi ki r an ki t a i ni di bi ar kan "nganggur " begi t u saj a.
Sumber: Kompas, 7 Desember 2004, dengan beberapa penyesuaian