• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mesin Hopper Feeder

Dalam dokumen smk10 TeknologiPembuatanBenangKain Abdul (Halaman 99-105)

5.12 Proses di Mesin Blowing

5.12.2 Mesin Hopper Feeder

Gambar 5.20

Skema Mesin Hopper Feeder Keterangan : 1. Gumpalan kapas 2. Pelat penahan 3. Apron/lattice 5.12.2.1 Proses di Mesin Hopper Feeder

Gumpalan serat yang berasal dari mesin Loftex Charger jatuh pada lattice (3) dan diteruskan ke depan. Mesin ini sama dengan Loftex Charger yang

merupakan peralatan penyuapan ke mesin berikutnya.

5.12.2.2 Mesin Hopper Feeder Cleaner

Gambar 5.21

Skema Mesin Hopper Feeder Cleaner

Keterangan : 1. Sisir kapas

2. Apron berpaku (spike lattice) 3. Rol pengambil

5.12.2.3 Proses di Mesin Hopper Feeder Cleaner

Mesin ini masih sama dengan mesin Loftex Charger, yaitu

merupakan peralatan penyuapan ke mesin berikutnya.

Kapas dibawa ke atas oleh apron berpaku (2) dan diratakan

65

oleh sisir perata (1). Jarak antara sisir perata (1) dengan apron berpaku (2) diatur sedemikian rupa sehingga hanya gumpalan kapas yang masih besar, akan jatuh ke bawah oleh pukulan sisir perata (1).

Gumpalan-gumpalan kapas yang jatuh tersebut akan mengalami proses seperti di atas berulang kali sampai gumpalan menjadi kecil, sehingga dapat lewat melalui jarak antara sisir perata (1) dengan apron berpaku (2).

Kemudian kapas dipukul oleh rol pengambil (3) dan jatuh pada mesin Pre Opener Cleaner. Rol pengambil (3) berbentuk silinder dan dapat digunakan untuk mengolah serat kapas atau serat buatan.

5.12.2.4 Gerakan antara Permukaan Berpaku

Gerakan-gerakan ini dijumpai

pada mesin-mesin pencabik bal kapas (Hopper Bale Breaker), pembuka bal kapas (Hopper Bale Opener) dan mesin penyuap (Hopper Feeder). Prinsip bekerjanya mesin-mesin tersebut pada hakekatnya sama, hanya berbeda dalam hal ukuran paku-paku pada lattice dan Rol perata.

Apabila jarak Rol perata terhadap lattice makin dekat, maka gumpalan-gumpalan kapas yang lewat diantaranya makin kecil.

Dengan demikian tingkat pembukaan kapas dapat diatur oleh pengaturan jarak tersebut. Makin dekat penyetelan jaraknya, makin terbuka kapasnya, tetapi produksi per satuan waktu makin rendah. Hal ini disebabkan karena sebagian besar kapas akan dipukul dan kembali jatuh. Akibat dikembalikannya sebagian dari gumpalan kapas tersebut, maka terjadi proses pencampuran yang lebih baik.

Untuk mendapatkan tingkat pembukaan yang baik tanpa mengurangi jumlah produksi, dapat ditempuh dengan cara mempercepat putaran lattice. Mengenai kecepatan lattice ini tidak ada pedoman tertentu, yang pokok adalah jarak antara lattice dan Rol peratanya.

Gambar 5.22

Alur Gerakan antara Permukaan Berpaku

66

Pada dasarnya harus dijaga supaya settingnya diusahakan sedekat mungkin, hanya saja perlu diperhatikan bahwa makin dekat settingnya kemungkinan timbul bahaya kebakaran makin besar. Apabila kecepatan perata dan pemukul tidak sebanding

peningkatannya, maka gumpalan-gumpalan kapas besar yang relatif belum terbuka dapat lewat diantaranya meskipun settingnya sudah dekat. Hal ini dapat dijalankan sebagai berikut :

Pada gambar 5.22 diatas misalkan kecepatan permukaan lattice berpaku dari suatu pembuka kapas 6.000 cm/menit dan kecepatan putaran rol perata 250 rpm, sedangkan jumlah paku pada rol perata ada 4, maka setiap menit akan ada paku sebanyak 4 x 250 = 1.000 buah lewat titik R. Kecepatan permukaan lattice antara titik P dan Q ialah 6.000 cm/menit, tetapi antara titik Q dan S kecepatan ujung-ujung pakunya ± 9.000 cm/menit karena adanya perubahan arah paku yang menyebabkan jarak antar ujung-ujung paku bertambah besar. Kalau semula jarak antar ujung paku antara titik P dan Q sama dengan 1,25 cm, maka antara titik Q dan S menurut perhitungan, jarak tersebut

menjadi

5

,

12

20

x 11,25 cm = 18 cm. Apabila kecepatan ujung-ujung paku antara titik Q dan S dibagi dengan jumlah paku rol perata yang lewat di titik R (jumlah pukulan paku per menit) akan didapat hasil :

000

.

1

000

.

9

= 9 cm/paku Rol perata Ini berarti bahwa untuk setiap kali paku rol perata melewati titik R, maka ujung-ujung paku pada lattice antara titik Q dan S bergerak sejauh 9 cm. Jadi setiap paku pada lattice akan mengalami

9

18

= 2 kali pukulan oleh paku Rol perata.

Tempat kedudukan pukulan tersebut tidak tepat pada titik R, dimana setting antar ujung-ujung paku pada posisi paling dekat, sehingga terjadi dua kali pemukulan. Apabila kecepatan lattice ditingkatkan dua kali tanpa mempercepat kecepatan rol perata, gumpalan-gumpalan yang besar kapas akan diteruskan melewatinya, sebab perata hanya mempunyai kesempatan memukul sekali saja.

Usaha-usaha untuk memperbaiki pembukaan tanpa

mempengaruhi jumlah produksi tidak dapat dicapai hanya dengan mempercepat lattice.

67

Mesin Pre Opener Cleaner

Gambar 5.23

Skema Mesin Pre Opener Cleaner Keterangan :

1. Penggerak (driver) 2. Penahan (baffles)

3. Silinder pemukul berpaku 4. Pelat pembersih

5. Batang saringan (gridbars) 6. Peghisap (breather) 7. Saluran pneumatic

(pneumatic line)

8. Pelat penahan hisapan (air gap dis)

5.12.2.5 Proses di Pre Opener Cleaner

Kapas yang berasal dari mesin Blending Feeder jatuh pada permukaan silinder pemukul yang berpaku (3) pada bagian yang pertama dari susunan tiga silinder. Kemudian kapas diteruskan pada mesin Pre Opener Cleaner pada ketiga silinder pemukul berpaku (3).

Ketiga silinder tersebut meneruskan kapas melalui pelat pembersih (4) dan batang saringan (5). Jarak batang saringan dapat diatur sedemikian rupa sesuai dengan kapas yang diolah.

Udara dikeluarkan dari celah sehingga dengan demikian sebagian besar debu, serat-serat yang beterbangan, dihisap, sedangkan pecahan-pecahan biji dan kotoran serta limbah dapat ditampung di bawah gridbars. Kemudian kapas dikeluarkan melalui silinder saluran pneumatis (7) dan diteruskan ke mesin berikutnya.

Mesin ini dapat juga digunakan untuk mengolah serat buatan yang biasanya dalam keadaan yang sangat padat, tanpa

68

mengakibatkan kerusakan pada seratnya.

5.12.2.6 Pemisahan Kotoran di Mesin Pre Opener Cleaner

Gumpalan serat yang jatuh ke rol pemukul (1) akan langsung mendapat pukulan sehingga terjadi proses pembukaan serat menjadi lebih terurai karena berat jenis kotoran (biji, batang, daun, pasir/logam) lebih berat dari pada berat jenis serat, maka cenderung akan jatuh ke bawah membentur dinding-dinding batang saringan (2) untuk masuk melalui

celah-celah batang jaringan (3) dan bertumpuk di under cassing.

Gambar 5.24 Skema Rol Pemukul dan

Batang Saringan Keterangan :

1. Rol Pemukul (Pined beater) 2. Batang Sarigan (Gridbars) 3. Celah Batang Saringan

5.12.2.7 Gerakan Pemukul

Gambar 5.25

69

Keterangan : 1. Pelat pemisah 2. Rol pemukul 3. Batang saringan

Gumpalan serat yang jatuh ke permukaan rol pemukul (2) A langsung dipukul dan terlempar ke rol pemukul (2) B karena ada pelat pemisah maka gumpalan serat kembali jatuh pada permukaan antara rol pemukul (2) A dan rol pemukul (2) B. Dengan gambar diatas maka ada 2 kali proses pembukaan di daerah x dan y.

Agar gumpalan serat dapat lebih terbuka ada yang menggunakan 5 buah rol pemukul, karena akan terjadi 4 kali proses pembukaan.

5.12.3 Mesin Condensor at

Cleaner

Gambar 5.26 Skema Mesin Condensor at

Cleaner

Keterangan :

1. Silinder penampung (condensor)

2. Rol pemukul / pengambil

5.12.3.1 Proses di Mesin Condensor at Cleaner

Gumpalan serat yang jatuh ke permukaan condensor (1) akan terhisap oleh fan sehingga kotoran dan serat pendek akan terhisap oleh fan akan masuk melalui celah-celah condensor untuk ditampung pada air filter condensor at cleaner.

Serat-serat panjang yang menempel pada permukaan condensor akan tergaruk oleh rol pemukul/pengambil (karena permukaan rol pemukul/ pengambil terbuat dari kulit) untuk diteruskan ke mesin opener cleaner.

5.12.3.2 Pemisahan Kotoran di Mesin Condensor at Cleaner

Gambar 5.27

Skema Pemisah Kotoran Mesin Condensor at Cleaner

70

Keterangan :

1. Batang saringan (Condensor)

2. Saluran fan penghisap 3. Fan penghisap

Proses di mesin Condensor at Cleaner. Gumpalan serat akan menempel pada permukaan Condensor karena hisapan fan. Kotoran-kotoran berupa biji, batang daun, pasir atau logam cenderung berada di bagian

bawah gumpalan serat dan serat-serat pendek karena hisapan fan juga cenderung berada pada lapisan gumpalan serat di atas permukaan condensor.

Karena gerakan rol pengambil akan membantu kotoran-kotoran dan serat pendek terhisap oleh fan melalui celah-celah condensor dan saluran fan untuk ditampung pada air filter for Condensor at Cleaner.

Dalam dokumen smk10 TeknologiPembuatanBenangKain Abdul (Halaman 99-105)