• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rol Pengambil (Taker-in / Licker-in) (Taker-in / Licker-in)

Dalam dokumen smk10 TeknologiPembuatanBenangKain Abdul (Halaman 138-144)

5.13 Proses di Mesin Carding

5.13.1 Bagian Penyuapan

5.13.1.3 Rol Pengambil (Taker-in / Licker-in) (Taker-in / Licker-in)

Rol pengambil ini adalah suatu silinder yang mempunyai diameter kurang lebih 9 inch dengan panjang selebar mesin cardingnya (40 – 45 inch). Permukaan silinder ini ditutup dengan gigi yang tajam seperti halnya gigi gergaji yang berbentuk segi tiga dan dikenal dengan nama Garnet Wire. Bentuk dan banyaknya gigi gergaji ini disesuaikan dengan jenis dan sifat-sifat dari serat yang diolahnya.

Bentuk dari gigi gergaji yang tajam pada rol pengambil dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 5.49 Bentuk dari Gigi-gigi pada

Taker-in

Pada umumnya untuk serat kapas banyaknya gigi per feet adalah antara 4000 – 5000 gigi atau kurang lebih 5 gigi/cm². Poros rol pengambil mempunyai landasan (bearing) yang dapat

digeser mendekati atau menjauhi silinder, sehingga jarak antara rol pengambil dan silinder dapat diatur.

Bagian yang tajam dari gigi gergaji yang dipakai untuk membuka serat, kurang lebih membuat sudut sebesar 80° dengan alasnya. Sedang arah kawat parut pada permukaan silinder mempunyai sudut sebesar 75° sehingga dengan demikian dapat menyapu bagian punggung dari gigi gergaji tersebut pada jarak yang dekat dan memungkinkan untuk mengelupas dan membawa serat yang ada di rol pengambil. Seperti terlihat pada gambar 5.39 arah putarannya sedemikian, sehingga gigi-gigi gergaji yang tajam mengarah kebawah pada waktu memukul dan membuka serat yang disiapkan oleh rol penyuap yang relatif sangat lambat (kurang dari 1 rpm), maka serat yang disuapkan tersebut mengalami pukulan-pukulan beberapa kali, sehingga sekaligus dapat dibuka. Namun karena jarak antara titik jepit rol penyuap dan gigi gergaji tersebut sering lebih panjang dari panjang seratnya sendiri, maka pencabutan serat dalam bentuk gumpalan-gumpalan kecil kadang-kadang tidak dapat dihindari. Untuk menghindari hal ini maka bentuk hidung dari pelat penyuap perlu disesuaikan dengan panjang dari seratnya.

Bagian atas dari rol pengambil ditutup dengan pelat yang

104

melengkung untuk menahan kemungkinan terlepasnya

serat-serat yang ada dipermukaan rol pengambil.

Gambar 5.50 Rol Pengambil dan Silinder

5.13.1.4 Pisau Pembersih

(Mote Knife) dan Saringan Bawah (Under Grid)

Untuk membersihkan serat (kapas) dari patahan batang daun yang kering, debu dan kotoran-kotoran lain yang masih terbawa dalam kapas, dipasanglah dua buah pisau pembersih dibawah taker-in. Jumlah kotoran-kotoran yang masih terbawa dalam lap diperkirakan antara seperempat dan setengahnya yang ada di kapas mentahnya dan berada ditengah-tengah gumpalan-gumpalan yang kecil dari serat kapas yang ada dalam lap,

sehingga untuk membersihkan secara cermat diperlukan tingkat pembukaan dan pembersihan yang lebih teliti lagi daripada yang dikerjakan di mesin pembuka (blowing).

Pisau pembersih ini biasanya dua buah, dengan mata yang tajam menghadap ke permukaan taker-in.

Panjang pisau-pisau ini sama dengan panjang taker-in yaitu ; 40 – 45” dan lebar 2

8

3

"

, dengan jarak antara keduanya sedemikian sehingga kotoran yang dibersihkan dapat jatuh melewati celah diantaranya.

105

Bagian yang tajam ini dapat disetel mendekati atau menjauhi permukaan taker-in, demikian pula sudut ataupun miringnya pisau-pisau tadi terhadap permukaan taker-in. Pisau-pisau ini letaknya hampir vertikal atau membuat sudut sebesar 30º dengan garis vertikal.

Pada waktu kapas disuapkan oelh rol penyuap dengan kecepatan 1 ft/menit dan mendapatkan pukulan / cabitan dari gigi-gigi yang tajam dari taker-in, dengan kecepatan permukaannya kurang lebih 1000 ft/menit, maka pembukaan yang sempurna diharapkan telah terjadi, sehingga kotoran-kotoran yang ada dalam kapas telah terbuka. Dengan adanya pisau pembersih yang letaknya dekat dengan permukaan taker-in, maka kotoran-kotoran tersebut akan tertahan dan terlepas dari serat kapasnya. Untuk membantu agar serat-serat kapas yang panjang jangan turut terpisahkan oleh pisau-pisau pembersih dan jatuh kebawah taker-in, maka dibelakang pisau pembersih dan dibawah permukaan taker-in dipasang semacam saringan untuk menjaga jangan sampai terlalu banyak serat yang jatuh

kebawah. Saringan bawah ini biasanya terdiri dari beberapa batang yang dipasang dibawah taker-in dengan celah-celah diantaranya, serta lembaran mental yang berlubang-lubang yang diletakkan dibelakangnya dan menutupi permukaan bawah dari taker-in. Dengan adanya saringan ini, maka serat-serat panjang yang terbawa oleh taker-in tetap tertahan, namun kotoran-kotoran serta serat-serat yang pendek dapat jatuh kebawah. Jarak antara saringan dengan permukaan taker-in ini dapat pula diatur sesuai dengan tingkat kebersihan dari kapasnya dan biasanya dekat pisau pembersih agak longgar dan makin rapat kebelakang.

Dibawah taker-in terdapat sekatan, sehingga limbah yang berasal dari pisau pembersih yang biasanya terdiri dari kotoran-kotoran, pecahan-pecahan batang dan daun kapas jatuh kebawah dibelakang sekatan, sedang limbah yang berasal dari saringan yang lebih banyak mengandung serat-serat kapas akan jatuh kebawah didepan sekatan.

106

Gambar 5.51

Rol Pengambil, Pisau Pembersih dan Saringan

5.13.1.5 Tekanan Pada Rol

Penyuap

Agar serat yang disuapkan ke rol pengambil tidak mudah dicabut pada waktu kena pukulan / pembukaan dari rol pengambil, maka serat yang disuapkan tersebut harus

dipegang / dijepit antara rol penyuap dan pelat penyuap. Jepitan ini diperoleh dengan memberikan tekanan atau beban rol penyuap. Sistem pembebasan yang sederhana pada rol penyuap ini dapat mempergunakan bandul seperti terlihat pada gambar 5.52.

Gambar 5.52

107

Seperti terlihat pada gambar 5.52, karena adanya beban dari bandul W dan ujung lengan sebelah kanan tertahan oleh penahan, penekan akan memberikan tekanan pada rol penyuap di A. Besar tekanan ini dapat diatur dengan mengubah-ubah letak bandul dan dapat dihitung sebagai berikut :

Kalau misalkan besarnya tekanan akibat bandul W tersebut pada rol penyuap sebesar P, jarak gaya tekan P terhadap penahan dititik B sama dengan b sedangkan jarak bandul terhadap titik B sama dengan a, berat rol penyuap sama dengan N dan sudut antara N dan P = , maka kalau kita ambil momen terhadap titik B, akan didapat : W.a – p b = atau P =

b

a

W. Jadi kalau W = 20 lbs a = 10,75 inch b = 1,25 inch maka P =

25

,

1

75

,

10

x 20 = 172 lbs

Karena beban tersebut dikenakan pada kedua ujung dari rol penyuap maka besar

pembebanan atau tekanan pada rol penyuap tersebut sebesar 2 x P.

Kalau berat rol penyuap sendiri = N maka jumlah tekanan yang dikenakan kepada serat yang dijepitnya menjadi 2 P + N cos

.

Dalam praktiknya besar antara 35º dan 45º dan L panjang rol penyuap antara 40 – 45 inch, sehingga jepitan yang dikenakan kepada setiap lebar 1 inch dari lapisan serat adalah :

Jepitan / inch = L N P cos 2 5.13.1.6 Mekanisme Pemisahan Kotoran dari Serat pada Taker-in

Sebagaimana yang telah dikemukakan terdahulu, taker-in mempunyai putaran yang cukup tinggi dan karena adanya saringan dan tutup diantaranya maka terjadilah semacam aliran udara pada permukaannya. Karena jarak saringan bawah yang makin merapat kebelakang, maka dapat dimengerti kalau tekanan udara didepan lebih besar daripada dibelakang (daerah rol penyuap)

108

Gambar 5.53 Bagian dari Rol Pengambil Terjadinya pemisahan kotoran

dari serat pada taker-in dapat diterangkan sebagai berikut : Kalau pada jarak yang sama (D) dari pusat taker-in, terdapat kotoran dan kapas, maka gaya centrifugal yang bekerja padanya, masing-masing ialah :

K = M 2

R

V

Kt =

g

bt

2 R Kp =

g

bk

2 R Dimana :

Kt = gaya centrifugal pada kotoran

Kp = gaya centrifugal pada kapas bt = berat kotoran bk = berat kapas m = massa V = kecepatan permukaan = kecepatan sudut

R = jarak dari titik pusat taker-in

G = gaya tarikan bumi

Karena berat jenis kotoran pada umumnya lebih besar dari berat jenis kapas, maka bt > bk sehingga Kt > Kp.

Agar kotoran dapat jatuh kebawah dan serat tetap terbawa oleh taker-in, maka diatur sedemikian agar

Kt > T > Kp dimana T = Ti – To Dengan demikian, kalau kedua gaya yang bekerja pada kotoran dan kapas kita jumlahkan, maka resultantenya masing-masing seperti pada gambar 5.54.

109

Gambar 5.54

Gaya-gaya yang Bekerja pada Kotoran dan Kapas Keterangan :

o = kotoran a = kapas

R = Ti – To = aliran udara M = pisau pembersih Rp = resultante pada kapas Rt = resultante gaya pada

kotoran Dimana Rt > Rp

Karena Kt > R > Kp, maka Rt > Rp dan arah Rt lebih cenderung kebawah, sehingga kotoran terlempar kearah bawah. Karena terlemparnya kotoran kebawah ini serta posisi dari pisau pembersih, maka kotoran akan tertahan dan jatuh kebawah dan karena Rp nampak searah dengan R, maka akan terus terbawa oleh putaran taker-in.

Dalam dokumen smk10 TeknologiPembuatanBenangKain Abdul (Halaman 138-144)