BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.4 Metoda-Metoda Identifikasi Bahaya dan Risiko
Dalam mengidentifikasi bahaya terdapat berbagai macam metoda yang digunakan. Berikut ini merupakan metoda-metoda yang digunakan untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko menurut Soehatman Ramli (2010) adalah:
2.4.1 Checklist Analysis
Checklist merupakan daftar pertanyaan yang dibuat untuk memastikan bahwa secara standar atau persyaratan minmum telah terpenuhi sehingga risiko dari bahaya yang ada dapat dikurangi. Pertanyaan dalam checklist dibuat dengan melihat persyaratan standar, code practices atau expect judgement untuk terciptanya desai atau kondisi yang aman. Kelebihan dari metode ini adalah checklist ini merupakan identifikasi yang mudah dilakukan bahkan oleh pemula, yang penting standard an code practices tersedia. Sementara itu, kelemahan dari metode ini adalah karena ini hanya daftar pertanyaan maka hasil identifikasi bahayanya tidak mendalam (ISO 31000).
2.4.2 Job Hazard Analysis (JHA)
Menururt OSHA 3071, Job Hazard Analysis (JHA) merupakan teknik yang berfokus pada tahapan pekerjaan sebagai cara untuk mengidentifikasi bahaya sebelum kejadian yang tidak diinginkan terjadi. Teknik ini lebih fokus kepada
Universitas Indonesia interaksi antara pekerja, tugas pekerjaan, peralatan dan lingkungan kerja. Setelah diketahui bahaya-bahaya yang terdapat pada tahapan pekerjaan maka dilakukan usaha untuk menghilangkan atau mengurangi risiko bahaya ke tingkat yang dapat diterima. JHA sangat penting dilakukan untuk dapat menentukan dan menetapkan prosedur kerja dengan tepat sehingga kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dapat dicegah ketika pekerja melakukan suatu prosedur kerja yang baik.
JHA dapat diterapkan ke dalam beberapa jenis pekerjaan, namun terdapat beberapa prioritas pekerjaan yang perlu dilakukan JHA yaitu :
Pekerjaan dengan tingkat cidera dan penyakit yang tinggi
Pekerjaan yang berpotensi mengakibatkan cacat permanen, cedera atau sakit. Walaupun tidak ada riwayat kecelakaan yang terjadi sebelumnya
Pekerjaan yang mempuyai peluang kecil tetapi dapat mengakibatkan kecelakaan atau cedera yang parah
Pekerjaan yang baru, atau proses dan prosedur kerja yang berubah
Pekerjaan yang cukup kompleks sehingga membutuhkan intruksi kerja secara tertulis
2.4.3 Job Safety Analysis (JSA)
Metode analisa bahaya/potensi bahaya pada setiap langkah kerja atau prosedur kerja dan menentukan rekomendasi perbaikan atau cara pencegahan bahaya agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman (ISO 31000).
2.4.4 What-If Analysis
Teknik ini dilaksanakan melalui pemeriksaan secara sistematis terhadap suatu unit proses atau operasi dengan mengajukan pertanyaan yang dimulai dengan kata ―What if……..?‖. Lingkup pemeriksaan dapat mencakup bangunan, sistem pembangkit tenaga, bahan baku, produk, tangki, pabrik dan sebagainya. Agar hasil analisanya lengkap, dibutuhkan tim yang paham akan unit proses/operasi yang dianalisa (ISO 31000).
2.4.5 Hazard and Operability (HAZOP) Analysis
HAZOP study merupakan teknik identifikasi bahaya dengan mempelajari atau mengamati bahaya-bahaya yang mungkin terjadi bila suatu kondisi atau criteria operasi tidak sesuai dengan yang seharusnya atau untuk identifikasi penyimpangan dari tujuan rancangan proses. Dalam metoda ini digunakan kata kunci ―no, more, less, as well as, part of, reverse, other than”. Dengan diawali kata kunci tersebut dibuat prakiraan kondisi yang mungkin bisa terjadi dan melihat bahaya yang kan terjadi bila kondisinya seperti itu. Umumnya hazop
Tentukan pekerjaan yang akan dianalisis
Uraikan pekerjaan dalam langkah-langkah kerja
Identifikasi bahaya dalam setiap langkah kerja
Komunikasi dan kaji ulang Buat rekmendasi tindakan
pengendalian
Analisa perubahan
Strategi kontrol terhadap bahaya
Kontak dengan energi tidak terkontrol
Penyekat energi
Universitas Indonesia dilaksanakan pada tahap preliminary engineering ketika gambar desain telah ada atau bila ada perubahan dari suatu plant. Adapun tujuan dari metoda HAZOPS ini adalah antara lain:
1. Mengidentifikasi semua deviasi dari maksud desain yang diharapkan dapat bekerja, penyebabnya dan semua bahaya serta masalah operasi yang berkaitan dengan deviasi tersebut.
2. Menetukan perlu tidaknya suatu tindakan diambil guna mengendalikan bahaya/masalah operasi serta bagaiamana cara mengidentifikasi untuk mengatasi masalah tersebut.
3. Mengidentifikasi kasus dimana tidak dapat segera dibuat keputusan secara cepat dan memutuskan informasi serta tindakan apa yang diperlukan segera (ISO 31000).
Tabel 2.1 Kata Pandu dalam metode Hazops
Kata Pandu HAZOPS Parameter HAZOPS Arti
No Flow Complete negation of the design intent
More/Less Pressure Quantitative increase or decrease
Part of Temperature Qualitative decrease (only part of intent is achieved) As well as Level In addition to design intent, something else occure Reverse Phase Logical opposite of the design intent occurs
Other than Complete substitution
2.4.6 Failure Modes and Effect Analysis (FMEA)
Dalam metoda ini mentabulasikan jenis kegagalan dari peralatan-peralatan termasuk dampaknya terhadap sistem atau instalasi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan jenis kegagalan dari peralatan tunggal dan sistem serta akibat-akibat potensial dari setiap jenis kegagalan pada suatu sistem atau instalasi. Jenis analisa ini secara khusus menghasilkan rekomendasi untuk peningkatan keandalan peralatan sehingga dapat meningkatkan keselamatan proses (ISO 31000).
2.4.7 Fault Tree Analysis (FTA)
Fault tree analysis merupakan metode analisis yang sifatnya deduktif, dimulaidengan perumusan kejadian yang tidak diinginkan misalnya ledakan atau kebakaran sebagai kejadian puncak (top event). Selanjunya, disusun suatu pohon logika ke arah bawah untuk menyatakan semua rangkaian penyebab dari kejadian. Dalam identifikasi ini dimulai dengan membuat kejadian (event)yang tidak diinginkan sebagai puncak (top event). Dari top event ini diuraikan apa saja yang dapat menyebabkan top event itu terjadi, bila diperlukan semua kondisi ada baru dapat terjadi maka digunakan pintu dan (and gate) tapi bila ada salah satu bisa terjadi maka digunakan pintu atau (or gate) (ISO 31000).
2.4.8 Task Analysis
Analisa pekerjaan digunakan untuk mengidentifikasi bahaya yang berkaitan dengan pekerjaan atau suatu tugas. Misalnya bahaya dalam aktivitas seorang operator pabrik, tukang las, pekerjaan dengan bahaya ketinggian, operator alat berat, pekerjaan yang sebelumnya pernah mengalami kecelakaan atau bersifat barat atau jarang dan lainnya (Ramli, 2010).