BAB 7 PEMBAHASAN
7.1 Hasil Identifikasi Bahaya dan Analisis Risiko K3 pada kegiatan bagian
7.1.2 Pemanasan jalur pipa (Heating Up)
Bahaya dan risiko yang ada dalam kegiatan pemanasan jalur pipa (Heating Up) dan siapkan uap di rock muffler ini yang berhasil diidentifikasi dan dianalisis (lihat tabel 6.2 untuk identifikasi dan 6.18 untuk analisis) antara lain:
1. Bahaya water hammer atau vibration mengandung risiko terjadinya pipa bergetar, bergeser, jatuh hingga pecah dan termasuk dalam level risiko very high dengan nilai 600. Penentuan leve risiko tersebut berdasarkan penghitungan sebagai berikut:
Konsekuensi dari risiko ini sebesar 50 (disaster) karena apabila kondisi water hammer tersebut terjadi pada pipa panasbumi maka akan menimbulkan pipa bergetar, bergeser, jatuh hingga kondisi terparah pecah dan akan menyemburkan fluida panas bertekanan besar. Hal ini akan menimbulkan kebisingan sangat besar dari fluida yang keluar dan dari bunyi ledakan pipa pecah, sistem terhenti, bahkan fatality apabila terdapat pekerja di sekitarnya. Probabilitas dengan nilai 6, dengan alasan kemungkinan untuk terjadinya
risiko ini sebesar 50:50 terutama apabila safety devices pada pipa tidak dioperasikan dengan baik atau tidak dalam keadaan terbuka untuk merelease kondesat yang ada di dalam pipa, sementara fluida panas bertekanan dialirkan secara langsung ke pipa dingin dengan flow rate tinggi atau dengan kata lain master valve dibuka secara langsung sehingga terjadi hentakan dalam pipa. Pajanan (eksposure) untuk risiko ini pada pemanasan jalur pipa dan siapkan
uap di rockmuffler adalah infrequent bernilai 2 yaitu kira-kira satu kali dalam sebulan sampai satu kali dalam setahun.
Perusahaan telah melakukan beberapa pengendalian terhadap risiko ini seperti TKI atau prosedur keselamatan dalam proses heating up, pemasangan alat-alat pengaman pada pipa seperti steam trap, blow down dan alat pemantau tekanan serta pembukaan valve dilakukan secara bertahap. Tingkat risiko turun 95.00% yaitu menjadi 30 kategori priority 3 sehingga dibutuhkan pengawasan dan perhatian lebih secara berkesinambungan.
2. Bahaya fluida panas bertekanan tinggi (over pressure pada pipa) dengan risiko pipa bergetar, bergeser, jatuh hingga pecah termasuk dalam kategori very high dengan nilai risiko 600. Penentuan level risiko tersebut berdasarkan perhitungan:
Konsekuensi dari risiko ini sebesar 50 (disaster) karena fluida panas dengan temperatur lebih dari 100oC memiliki tekanan sangat besar yaitu lebih dari tekanan pipa maka dapat menyebabkan pipa jatuh hingga pecah dan menimbulkan fluida keluar lingkungan memajan yang ada di sekitarnya termasuk menimbulkan fatality pada pekerja dan menyebabkan kebisingan tinggi.
Probabilitas dengan nilai 6 (likely), dengan alasan kemungkinan untuk terjadinya risiko ini sebesar 50:50 terutama apabila safety devices pada pipa tidak dioperasikan dengan baik.
Pajanan (eksposure) untuk risiko ini pada pemanasan jalur pipa dan siapkan uap di rockmuffler adalah infrequent bernilai 2 yaitu kira-kira satu kali dalam sebulan sampai satu kali dalam setahun.
Perusahaan telah melakukan beberapa pengendalian terhadap risiko ini seperti TKI atau prosedur keselamatan terhadap tekanan tinggi pada pipa, pemasangan alat-alat pengaman pada pipa seperti steam trap, blow down dan alat pemantau tekanan serta pembukaan valve dilakukan secara bertahap. Tingkat risiko turun 95.00% yaitu menjadi 30 kategori priority 3 sehingga dibutuhkan pengawasan dan perhatian lebih secara berkesinambungan.
3. Bahaya radiasi uap panas dengan risiko pekerja terpajan panas secara terus menerus selama bekerja termasuk dalam kategori substantial dengan nilai risiko 90. Penentuan level risiko tersebut berdasarkan perhitungan:
Konsekuensi dari risiko ini sebesar 15 (serious) karena fluida panas dengan temperatur lebih dari 100oC memiliki pancaran panas kepada pekerja selama bekerja baik dari rangkaian kepala sumur, jalur pipa, maupun uap yang keluar ke lingkungan serta diperparah dengan panas matahari di lokasi yang memajan pekerja. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi pada pekerja dan kulit terasa panas sehingga pekerja dapat kehilangan konsentrasi, lebih mudah cepat lelah hingga kehilangan kesadaran atau pingsan.
Probabilitas dengan nilai 3 yaitu unusual but possible, dengan alasan tidak biasa untuk terjadi tapi memiliki kemungkinan untuk terjadi terutama apabila pekerja jarang minum, memakai pakaian yang menyerap panas dan tidak menyerap keringat.
Pajanan (eksposure) untuk risiko ini pada pemanasan jalur pipa dan siapkan uap di rockmuffler adalah infrequent bernilai 2 yaitu kira-kira satu kali dalam sebulan sampai satu kali dalam setahun pekerjaan ini dilakukan.
Perusahaan telah melakukan beberapa pengendalian terhadap risiko ini seperti pemberian air minum kepada pekerja dan pemakaian baju lengan panjang yang menyerap keringat. Tingkat risiko turun 97.78% yaitu menjadi 2 kategori acceptable yaitu risiko ini dapat diterima namun intensitas pajanan radiasi panas dan pekerjaan yang berisiko ini harus dikurangi seminimal mungkin.
4. Bahaya kebisingan dari uap panas bertekanan yang keluar ke lingkungan dengan risiko pekerja terpajan bising secara terus menerus selama bekerja di atas nilai NAB termasuk dalam kategori substantial dengan nilai risiko 150. Penentuan level risiko tersebut berdasarkan perhitungan:
Konsekuensi dari risiko ini sebesar 25 (very serious) karena terpajan kebisingan di atas nilai ambang batas dan melebihi durasi sesuai standar NIOSH dapat menimbulkan tuli sementara hingga kecacatan permanen pada pendengaran. Selain itu, tingkat stress bertambah, peningkatan tekanan darah, pusing, hingga gangguan komunikasi.
Probabilitas dengan nilai 6 yaitu likely, dengan alasan kemungkinan untuk terjadinya sebesar 50:50 karena pekerja terpajan bising terus menerus selama bekerja dari uap yang keluar ke lingkungan terutama uap yang keluar di
rockmuffler sementara pekerja mengabaikan untuk menggunakan earplug atau earmuff untuk mengurangi intensitas dan pajanan kebisingan.
Pajanan (eksposure) untuk risiko ini pada pemanasan jalur pipa dan siapkan uap di rockmuffler adalah infrequent bernilai 2 yaitu kira-kira satu kali dalam sebulan sampai satu kali dalam setahun pekerjaan ini dilakukan.
Perusahaan telah melakukan beberapa pengendalian terhadap risiko ini seperti pengukuran bising, durasi pekerjaan yang tidak melebihi batas aman dan penyediaan earplug. Tingkat risiko turun sebesar 70.00% yaitu menjadi 90 kategori substantial. Namun, existing risk masih tergolong tidak rendah karena terkadang pekerja lupa atau mengabaikan penggunaan earplug atau earmuff dan pengukuran bising hanya dilakukan di suatu titik dan pada saat itu saja sementara pengukuran tingkat bising sebaiknya selama pekerjaan berlangsung.