FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
DAFTAR LAMPIRAN
5. Bauran Pemasaran
2.10. Metode Analytical Hierarchy Process
Analytical Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas Saaty pada tahun1970an. AHP merupakan sistem pembuat keputusan dengan menggunakan model matematik. AHP membantu dalam menentukan prioritas dari beberapa kriteria dengan melakukan analisa perbandingan berpasangan dari masing-masing kriteria.
Metode AHP adalah kerangka kerja yang komprehensif, logis dan terstruktur. Metode ini memungkinkan dilakukannya pemahaman akan keputusan yang kompleks dengan melakukan dekomposisi dari suatu masalah. Cara kerja AHP sangatlah sederhana, metode ini dimulai dengan menyatukan semua keputusan yang relevan dan kemudian dilakukan proses pembobotan untuk memudahkan pengambilan keputusan melihat tingkat kepentingan dari masing-masing kriteria obyektif. Prosedur ini mengenalkan dan menyatukan pengetahuan juga keahlian para partisipan dalam pengambilan keputusan, dengan memanfaatkan penilaian subyektif. Tiga prinsip dasar dalam metode AHP ini, adalah pengdekomposisian masalah dari pengambilan keputusan, penilaian komparatif dari setiap unsur dan pensintesisan dari masing-masing prioritas.
Menurut Saaty (1991) AHP dapat digunakan untuk pengambilan keputusan seperti menetapkan prioritas, menghasilkan seperangkat alternatif, memilih alternatif, memilih alternatif kebijakan yang terbaik, menetapkan berbagai persyaratan, mengalokasikan sumber daya, meramalkan hasil dan menaksir resiko, mengukur prestasi, merancang sistem, merencanakan dan memecahkan konflik.
Saaty (1991) mengemukakan beberapa keuntungan penggunaan metode AHP :
1. Memberi suatu model yang luwes terhadap segala permasalahan. 2. Mensintesis satu hasil representatif dari berbagai penilaian berbeda.
3. Mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan alternatif terbaik.
4. Menuntun ke arah suatu taksiran menyeluruh terhadap kebaikan setiap alternatif.
5. Melacak konsistensi logis dari berbagai pertimbangan antar faktor dalam suatu sistem.
6. Dapat menangani saling ketergantungan antar faktor dalam suatu sistem. 7. Memadukan rancangan deduktif dan rancangan sistem berdasarkan sistem
kompleks.
Kelemahan dari penggunaan metode AHP ini yaitu adanya penilaian yang subjektif, tidak baku karena berdasarkan pemikiran seseorang. Namun hal ini dapat diatasi dengan benar-benar memilih orang yang tepat yaitu orang yang ahli atau pakar di bidang yang akan diteliti.
2.11. Penelitian Terdahulu
Eldianson (2008), meneliti tentang strategi promosi di BPRS AL Salaam dengan mengacu pada bauran pemasaran yaitu periklanan (Alternatif A) melalui kegiatan pemasangan iklan di Koran, pemasangan spanduk, pemasangan billboard, dan penyebaran brosur. Penjualan personal (Alternatif B) melalui kegiatan penawaran langsung ke pusat keramaian dan Al Salaam peduli. Bauran promosi penjualan (Alternatif C) melalui media pemberian potongan bagi nasabah yang melakukan pelunasan lebih awal. Bauran publisitas dan hubungan masyarakat (Alternatif D) dilakukan melalui publisitas di media massa, mensponsori suatu kegiatan, customer gathering, dan grand launcing. Pemasaran Langsung (Alternatif E) diterapkan melalui kegiatan distribusi surat penawaran dan pengoptimalan situs pribadi BPRS AL Salaam. Hasil analisis dengan metode AHP didapatkan bahwa alternatif yang dijadikan prioritas utama dengan bobot (0,229) adalah alternatif B yaitu lebih produktif dalam melakukan penjualan personal.
Ferro Febrianto (2009), melakukan penelitian yang berjudul Analisis Strategi Promosi dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarcy Process
(Studi Kasus : LPM Chic’s Music Cabang Condet). Bentuk kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan adalah periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), dan publisitas (public relation). Faktor-faktor yang teridentifikasi sebagai faktor penyusun strategi promosi LPM Chic’s Music Cabang Condet terdiri dari anggaran promosi, STP, luas cakupan geografis, kalender promosi LPM Chic’s Pusat, dan sumber daya manusia. Hasil analisis data AHP menunjukkan, bahwa faktor dengan prioritas tertinggi adalah kalender promosi LPM Chic’s Pusat dengan bobot (0,261). Alternatif-alternatif strategi promosi yang direkomendasikan oleh LPM Chic’s Pusat berdasarkan prioritas adalah meningkatkan kegiatan sponsorship dengan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga atau perusahaan lain untuk melakukan kegiatan promosi (0,267), mengembangkan kegiatan promosi baru yang lebih menarik dengan mendorong kreativitas komunitas siswa (0,218), mengembangkan kegiatan penjualan perorangan dengan member get member (0,209), melaksanakan kegiatan yang telah dilaksanakan perusahaan sebelumnya (0,135), lebih aktif berpromosi dengan menggunakan media periklanan yang memiliki cakupan geografis sesuai dengan wilayah LPM Chic’s Cabang Condet (0,109) dan yang terakhir adalah ikut serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan acara bertemakan kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan humas (0,062).
Rachmanda (2009), melakukan penelitian yang berjudul Analisis Strategi Bauran Promosi AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi Bogor. Bentuk bauran promosi di AJB Bumiputera cabang Siliwangi Bogor terdiri dari periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, pemasaran langsung, publisitas, dan interaktif media. Faktor-faktor yang terindentifikasi sebagai faktor penyusun strategi promosi AJB Bumiputera 1912 terdiri dari anggaran promosi, SDM, komunikasi, persaingan pasar, etika bisnis, produk dan harga, serta STP. Hasil analisis data AHP menunjukkan bahwa faktor dengan prioritas tertinggi adalah faktor SDM dengan bobot (0,291). Alternatif strategi promosi AJB Bumiputera 1912 berdasarkan prioritas adalah Agency lebih aktif dalam menjual program
asuransi melalui penjualan personal dengan bobot (0,261), Supervisor dan Agency bekerja sama menjalankan pemasaran langsung ke lembaga pemerintahan, pendidikan, dan perusahaan dengan bobot (0,212), AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi Bogor harus merencanakan program periklanan media cetak, elektronik, media luar ruang di wilayah Bogor dengan bobot (0,185), Promosi penjualan harus dikembangkan oleh Agency sehingga masyarakat berminat terhadap program asuransi jiwa AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi Bogor dengan bobot (0,180), Sarana publisitas Bumiputera News sebaiknya dipublikasikan di media cetak dan elektronik agar masyarakat Bogor khususnya mengetahui manfaat mengikuti program asuransi jiwa di AJB Bumiputera 1912 dengan bobot (0,119), dan prioritas terakhir AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi Bogor membuat web site khusus wilayah Bogor termasuk cabang Siliwangi sehingga pemegang polis mengetahui kinerja perusahaan termasuk klaim tiap pemegang polis di wilayah Bogor dengan bobot (0,114).
3.1. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini dilakukan di Dapur Geulis yang merupakan salah satu restoran di Kota Bogor. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi bauran pemasaran jasa yaitu produk, tempat, proses, orang, produktivitas dan kualitas, promosi dan edukasi, bukti fisik, dan harga. Identifikasi bauran pemasaran jasa merupakan langkah awal dalam mengidentifikasi kegiatan promosi yang dilakukan restoran. Kegiatan promosi pemasaran berperan bagi restoran tidak hanya sekedar memberikan informasi penting mengenai produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga sangat bermanfaat untuk mempengaruhi dan membujuk pelanggan untuk membeli produk dan jasa yang ditawarkan restoran.
Tahap selanjutnya mengidentifikasi bauran promosi Dapur Geulis dibandingkan dengan teori-teori bauran promosi yang ada, yaitu periklanan, promosi penjualan, penjualan personal, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung. Hal tersebut dilakukan, agar bauran promosi yang telah ada dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dari Dapur Geulis. Setelah bauran promosi diketahui, langkah selanjutnya melakukan indentifikasi atribut-atribut penyusun bauran promosi melalui metode AHP seperti faktor, aktor, tujuan dan alternatif solusi. Sebagai langkah akhir, dilakukan pemilihan alternatif solusi dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
Metode AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan berdasarkan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan persepsi pakar yang dalam hal ini adalah Presiden Direktur, Direktur, Manajer restoran dan Akademisi. Melalui metode ini, diharapkan alternatif solusi yang diperoleh dapat menjadi rekomendasi terbaik bagi perkembangan Dapur Geulis. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dapur Geulis
Identifikasi Bauran Promosi Restoran saat ini : 1. Periklanan
2. Penjualan Pribadi 3. Hubungan Masyarakat 4. Pemasaran langsung 5. Promosi Penjualan
Pengidentifikasian atribut-atribut dengan metode AHP
Faktor-faktor yang berpengaruh
Aktor yang terlibat Alternatif-alternatif yang disarankan Tujuan-tujuan yang
ingin dicapai
Penyusunan Struktur Alternatif Solusi Bauran Promosi (Metode AHP)
Rekomendasi
Identifikasi Bauran Pemasaran (Jasa) – 8 P : 1. Produk
2. Tempat 3. Proses 4. Orang
5. Produktivitas dan Kualitas 6. Promosi dan Edukasi 7. Bukti Fisik
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai dengan Juli 2011 di Dapur Geulis yang berlokasi di Jl. Lodaya No. 6, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dengan mempertimbangkan bahwa Dapur Geulis merupakan salah satu restoran di Kota Bogor yang sedang mencoba untuk berkembang di tengah persaingan restoran-restoran lainnya yang ada di Kota Bogor.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber secara langsung, meliputi wawancara ataupun hasil pengisian kuesioner. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner dari pihak manajemen Dapur Geulis (presiden direktur, direktur dan manajer restoran) serta satu orang akademisi.
Data sekunder merupakan data yang didapat dari pihak lain baik berupa tabel, diagram, grafik, maupun gambar yang bersifat informatif. Data sekunder diperoleh dari data internal perusahaan dan studi literatur berupa jurnal penelitian, skripsi, informasi internet dan buku yang terkait dengan penelitian. 3.4. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara dan penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data primer, sedangkan untuk mendapatkan data sekunder berasal dari studi pustaka dan literatur yang terkait. Teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut :
1. Observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap situasi restoran khususnya mengenai bauran promosi Dapur Geulis.
2. Studi Pustaka dengan cara mengumpulkan data dan informasi baik yang berasal dari data internal restoran maupun pihak eksternal seperti pustaka,
literatur, laporan-laporan, serta penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
3. Wawancara dengan pihak terkait yang memahami kegiatan promosi, dalam hal ini presiden direktur, direktur, manajer restoran dan akademisi. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk diskusi dan melalui percakapan dua arah atas inisiatif penulis dengan terlebih dahulu menyusun daftar pertanyaan untuk mempermudah informasi dari perusahaan. Wawancara ini juga bertujuan untuk memberikan masukan kepada peneliti dalam menyusun hierarchy. 4. Pengisian kuesioner yaitu membagikan daftar pertanyaan terhadap
permasalahan bauran promosi Dapur Geulis kepada pihak manajemen dan praktisi terkait.
Jenis kebutuhan data selama penelitian berdasarkan tujuan yang ditetapkan. Metode pengumpulan data dilakukan sesuai dengan masing-masing tujuan. Hasil metode tersebut, dilakukan analisis secara statistik deskriptif dan AHP. Jenis kebutuhan data disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Jenis Kebutuhan Data
No Tujuan Penelitian Jenis Data Metode
Pengumpulan Data Analisis Data 1 Mengidentifikasi bentuk bauran promosi - Primer - Sekunder - Wawancara - Observasi -Studi Literatur -Statistik -Deskriptif
2 Menyusun struktur hirarki bauran promosi - Primer - Sekunder - Wawancara - Observasi -Studi Literatur - Statistik - Deskriptif -AHP 3 Merumuskan prioritas bauran
promosi
-Kuesioner -AHP
3.5. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, yaitu metode penetapan sampel dengan berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Pemberian kuesioner diberikan kepada empat responden terdiri dari presiden direktur, direktur, manajer restoran dan akademisi. Pemberian kuesioner dipilih
secara sengaja dengan pertimbangan responden mengetahui pelaksanaan bauran promosi Dapur Geulis.
3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Kemampuan suatu alat analisis untuk memahami kompleksitas sistem dapat meningkatkan kualitas prediksi dan keputusan yang diambil. Salah satu alat (metode) yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk bisa memahami kondisi suatu sistem dan membantu di dalam melakukan prediksi dan pengambilan keputusan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP).
Penerapan metode AHP yang diutamakan adalah kualitas data dari responden, dan tidak tergantung pada kuantitasnya. Oleh karena itu, penilaian AHP memerlukan pakar sebagai responden dalam pengambilan keputusan alternatif. Arti dari para pakar disini merupakan orang-orang kompeten atau benar-benar menguasai, mempengaruhi pengambilan kebijakan atau benar- benar mengetahui informasi yang dibutuhkan.
Metode AHP digunakan berdasarkan masukan yang bertujuan untuk menentukan perencanaan promosi yang dilaksanakan untuk mendapatkan strategi yang tepat dan optimal bagi kemajuan perusahaan. Metode AHP, menetapkan prioritas kebijakan dengan menangkap secara rasional persepsi orang, kemudian mengkonversi faktor-faktor yang intangible (yang tidak terukur) ke dalam ukuran yang biasa, sehingga dapat dibandingkan.
Prinsip yang harus dipahami dalam menyelesaikan persoalan dengan menggunakan AHP adalah :
1. Decomposition. Setelah persoalan didefinisikan, maka perlu dilakukan dekomposisi yaitu memecahkan persoalan yang utuh menjadi unsur-unsur, jika ingin mendapatkan hasil yang lebih akurat, pemecahan dapat dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan beberapa tingkatan persoalan tadi.
2. Comparative Judgement. Prinsip ini membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena
Tahapan atau langkah-langkah dalam analisis data menurut Saaty (1991) adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Sistem
Identifikasi sistem dilakukan dengan cara mempelajari beberapa rujukan untuk memperkaya ide atau berdiskusi dengan para pakar atau orang yang menguasai permasalahan untuk mendapatkan konsep yang relevan dengan permasalahan dan mendefinisikan masalah serta mendapatkan solusi yang diinginkan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan dengan menggunakan AHP dalam kerangka penentuan perencanaan. Pemecahan masalah dan solusi yang diinginkan adalah mendapatkan skenario optimal dari pengembangan strategi promosi, maka untuk menyusun suatu analisis tersebut, perlu diketahui terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Penyusunan Hierarchy
Dalam penyusunan hierarchy atau struktur keputusan dilakukan dengan mengelompokkan elemen-elemen sistem atau alternatif keputusan kedalam suatu abstraksi sistem hierarchy keputusan.
3. Komparasi Berpasangan
Penentuan tingkat kepentingan pada setiap tingkat hierarchy atas pendapat dilakukan dengan teknik komparasi berpasangan (pairwise comparison). Teknik komparasi berpasangan yang digunakan dalam AHP dilakukan dengan cara membandingkan antara elemen satu dengan elemen lainnya dalam satu tingkat hierarchy secara berpasangan sehingga diperoleh nilai kepentingan dari masing-masing elemen. Penilaian dilakukan dengan memberikan bobot numerik pada setiap elemen yang dibandingkan dengan hasil wawancara langsung dengan responden. Responden bisa seorang ahli atau bukan, tetapi terlibat dan mengetahui permasalahan tersebut. Untuk mengkuantitatifkan data yang bersifat kualitatif tersebut digunakan skala banding secara berpasangan yang dikembangkan oleh Saaty (1991) seperti terlihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Skala Banding Secara Berpasangan
Kepentingan Definisi Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya
Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibanding elemen lainnya
5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang lainnya
Pengalaman dan penilaian dengan kuat menyokong satu elemen dibanding elemen lainnya
7 Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen yang lainnya
Satu elemen yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam kenyataan
9 Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen yang lainnya
Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi
menguatkan 2, 4, 6, 8 Nilai-nilai diantara dan
pertimbangan yang berdekatan
Nilai ini diberikan bila ada dua komponen diantara dua pilihan Kebalikan Jika untuk aktifitas i mendapat
satu angka bila dibandingkan dengan aktifitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya bila dibanding dengan i Sumber : Saaty, 1991
4. Matrik Pendapat Individu
Formulasi matrik individu adalah :
C1 C2 …. Cn
C1 1
a
12 ….a
1nA=(aij) = C2 1 ….
a
2n…. …. …. …. ….
Cn
a
1na
2n …. 1Dalam hal ini C1, C2, ….., Cn adalah set elemen pada setiap tingkat keputusan dalam hierarchy, kuantifikasi pendapat dari hasil komparasi berpasangan membentuk matrik n x n. Nilai aij merupakan nilai matrik
sangat terbatas mengingat akan terjadinya penyimpangan dari jawaban yang sebenarnya.
f. Matriks Pendapat Gabungan
Matriks pendapat gabungan merupakan matrik baru yang elemen- elemennya (gij) berasal dari rata-rata geometrik elemen matrik pendapatan individu yang nilai ratio konsistensinya (CR) memenuhi syarat. Tujuan dari penyusunan matrik pendapat gabungan ini adalah untuk membentuk suatu matrik yang mewakili matrik-matrik pendapat individu yang ada. Matrik ini selanjutnya digunakan untuk mengukur tingkat konsistensi serta vektor prioritas dari elemen-elemen hirarki yang mewakili semua responden. Matrik pendapat gabungan ini menggunakan formulasi berikut :
………...………….…..……….(6)
Dimana :
m = Jumlah responden aij = Matrik individu g. Pengolahan Vertikal
Pengolahan vertikal digunakan untuk menyusun prioritas pengaruh setiap elemen pada tingkat hierarchy keputusan terhadap sasaran utama. Jika Cvij didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh elemen ke-I pada tingkat ke-j terhadap sasaran utama, maka :
- - - ……….(7) Untuk : i = 1,2,3,….,p j = 1,2,3,….,r t = 1,2,3,….,s Keterangan :
CHij (t, i-1) = Nilai prioritas pengaruh elemen ke-j pada tingkat ke-1 terhadap elemen ke-t pada tingkat diatasnya (i-1), yang diperoleh dari pengolahan Horizontal.
VW t(i-1) = Nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat ke (i=1) terhadap sasaran utama, yang diperoleh dari hasil pengolahan Vertikal
P = Jumlah tingkat hirarki keputusan
R = Jumlah elemen yang ada pada tingkat ke-i S = Jumlah elemen yang ada pada tingkat ke i = 1
4.1. Gambaran Umum Restoran 4.1.1. Sejarah Singkat Restoran
Restoran Dapur Geulis berdiri pada tanggal 1 Maret 2011 dan didirikan oleh Purwoto (Presiden Direktur) dengan tujuan pengembangan usaha dibidang kuliner. Sebelumnya Purwoto mendirikan sebuah restoran jepang di Kota Bogor dengan nama Ikkito. Melalui restoran Dapur Geulis, Purwoto menawarkan konsep baru dalam bisnis kuliner dengan berbagai menu makanan yang berbeda dan diharapkan akan menghasilkan laba semaksimal mungkin.
Konsep tempat yang ditawarkan di restoran Dapur Geulis adalah “Small is Beautiful” dengan memiliki interior desain yang relatif menarik bergaya sunda modern, sehingga memberikan nilai tambah tersendiri. Menu makanan yang ditawarkan restoran dapur geulis memiliki cita rasa makanan khas Sunda, Chinese Food, Seafood, dan European Food. Restoran Dapur Geulis memposisikan dirinya sebagai rumah makan yang memiliki “rasa mewah, harga murah”.
4.1.2. Visi & Misi Restoran
Visi restoran Dapur Geulis ialah menjadi restoran yang bertemakan khas Sunda, dilengkapi dengan menu-menu Chinese Food, Seafood, dan European Food terlengkap di Kota Bogor. Sedangkan untuk misi restoran yaitu :
1. Menciptakan sirkulasi pelanggan yang berkesinambungan setiap harinya
2. Menerapkan strategi “Rasa mewah, Harga murah” untuk menjaring pelanggan
3. Memaksimalkan ekuitas karyawan, menciptakan menu sesuai selera pelanggan yang bercita rasa tinggi dengan harga terjangkau
4.1.3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi restoran Dapur Geulis terdiri dari Presiden Direktur sebagai pemilik restoran, Direktur sebagai pihak pemimpin manajemen restoran yang memegang kendali atas jalannya restoran, Manajer sebagai pengelola restoran dan mengatur jalannya restoran, staf urusan dapur, bagian kasir dan pelayan restoran. Struktur organisasi restoran Dapur Geulis dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3. Struktur Organisasi Restoran Dapur Geulis
Berikut ini dijelaskan secara lebih spesifik tugas dan tanggung jawab karyawan di Restoran Dapur Geulis sesuai struktur organisasi pada Gambar 3.
1. Presiden Direktur
Merupakan pemilik restoran yang secara berkala melakukan pengawasan keuangan dan operasional restoran. Presiden Direktur dalam menjalankan operasional harian dibantu oleh Direktur dan Manajer.
2. Direktur
Pimpinan manajemen restoran yang bertanggungjawab dalam memegang kendali atas jalannya restoran, dimana segala keputusan
Presiden Direktur
Direktur
Staf urusan dapur
Manajer
Pramusaji Kasir
mengenai restoran mulai dari perencanaan, perekrutan SDM, kegiatan promosi dan keuangan. Selain itu, Direktur bertugas untuk mengevaluasi kinerja restoran dan melaporkannya kepada Presiden Direktur secara berkala (mingguan, bulanan, dan tahunan).
3. Manajer
Merupakan pengelola restoran yang bertanggungjawab dalam mendukung dan mengawasi kegiatan operasional restoran mulai dari pengaturan menu makanan, pengaturan karyawan, seleksi karyawan, kegiatan promosi, dan pengawasan transaksi keuangan. Selain itu, Manajer bertugas untuk melaporkan kinerja restoran kepada Direktur setiap hari.
4. Staf urusan dapur
Bagian ini bertanggung jawab untuk pengolahan masakan. Mulai dari bahan baku yang belum jadi sampai menjadi masakan yang siap saji, dan yang bertanggung jawab untuk kebersihan semua peralatan makan dan juga perlengkapan masak.
5. Kasir
Bertanggung jawab atas semua pembayaran tamu, pemberian laporan hasil pendapatan baik dalam bentuk harian, bulanan dan tahunan. Sekaligus pusat informasi bagi para tamu maupun pengunjung yang datang.
6. Pramusaji
Bertanggung jawab memberikan pelayanan yang memuaskan kepada setiap tamu yang datang dan makan di restoran. Membentuk komunikasi yang baik, ramah, dan sigap dalam menghadapi setiap pesanan dan juga keluhan dari para tamu.
4.2. Bauran Pemasaran Restoran 4.2.1. Produk
Produk yang ditawarkan restoran Dapur Geulis memiliki cita rasa makanan khas Sunda, Chinese Food, Seafood dan European Food. Menu
yang ditawarkan restoran Dapur Geulis sangat bervariasi yang tebagi dalam enam kategori menu dan satu menu pendukung yaitu : perairan lautan (minuman), kebanjiran perairan (aneka jus), pertanian sawah (aneka jenis nasi), perkebunan (aneka sayuran), peternakan (aneka pengolahan ayam dan daging), perikanan (aneka Seafood dan Chinese Food), dan menu tambahan yang bercita rasa European Food. Nama dari keenam kategori menu yang ditawarkan restoran Dapur Geulis terinspirasi dari nama program studi di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang letaknya berdekatan dengan restoran Dapur Geulis. Hal ini sengaja diciptakan pihak restoran untuk memunculkan keunikan yang berbeda dengan restoran lainnya.
Restoran Dapur Geulis memiliki menu unggulan pada setiap cita rasa makanan yang ditawarkan. cita rasa makanan ini dapat dirasakan pada hidangan pembuka (appetizer), hidangan utama (main course), hidangan penutup (dessert) serta minuman (beverages).
1. Hidangan pembuka (appetizer)
Menu unggulan restoran Dapur Geulis untuk hidangan pembuka adalah banana love durian, dan peuyempuan geulis durian /strawberry/blueberry.
2. Hidangan utama (main course)
Menu unggulan restoran Dapur Geulis untuk hidangan utama adalah Ikan Gembul Cabe Gendut, Gurame bakar madu, dan Cumi bunting bakar madu.
3. Hidangan penutup (dessert)
Menu unggulan restoran Dapur Geulis untuk hidangan penutup adalah Blueberry strudel, dan Fruity waffle.
4. Minuman (beverages)
Menu minuman unggulan restoran Dapur Geulis adalah Es campur dapur geulis, Juice berondong, Juice janda muda dan Jus janda geulis.
4.2.2. Harga
Harga sebagai salah satu elemen penting dari bauran pemasaran