• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.1. Teori-Teori yang Relevan

2.1.1.1. Metode Inkuiri

a. Pengertian Metode Inkuiri

Suryosubroto dalam Trianto (2009:166) menyatakan bahwa inkuiri

berasal dari bahasa Inggris inquiry yang berarti pertanyaan, atau

pemeriksaan, penyelidikan. Strategi pembelajaran inkuiri sering juga

dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu

heuriskein yang berarti saya menemukan.

Menurut Sanjaya (2006:194) strategi pembelajaran inkuiri adalah

rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara

kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari

suatu masalah yang dipertanyakan. Ada beberapa hal yang menjadi ciri

1) Strategi inkuiri menekankan aktivitas siswa secara maksimal untuk

mencari dan menemukan. Dalam strategi ini, siswa sebagai subjek

belajar sehingga siswa tidak hanya berperan sebagai penerima

pelajaran saja, tetapi siswa dapat menemukan sendiri inti dari materi

pelajaran.

2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan,

sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri siswa.

3) Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah

mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan

kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual siswa.

Trianto (2009:166) menyatakan bahwa ada beberapa kondisi umum

yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa. Kondisi

umum tersebut antara lain :

1) Aspek sosial siswa di kelas dan suasana terbuka yang mengundang

siswa berdiskusi.

2) Inkuiri berfokus pada hipotesis.

3) Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi, fakta).

Untuk menciptakan kondisi seperti itu, guru harus berperan sebagai

berikut:

1) Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah

berpikir.

2) Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan.

4) Administrator, bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelas.

5) Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang

diharapkan.

6) Manajer, mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas.

7) Rewarder, memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa.

b. Prinsip-Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap

guru. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :

1) Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

Strategi pembelajaran inkuiri selain berorientasi kepada hasil belajar

juga berorientasi pada proses belajar. Oleh karena itu, kriteria

keberhasilan dari proses pembelajaran bukan ditentukan oleh sejauh

mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana

siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu.

2) Prinsip Interaksi

Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru

bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau

pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan agar siswa

dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi

mereka.

3) Prinsip Bertanya

Peran guru dalam strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai

penanya, karena kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan

karena itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah

inkuiri sangat diperlukan.

4) Prinsip Belajar untuk Berpikir

Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar

merupakan proses berpikir.

5) Prinsip Keterbukaan

Belajar merupakan suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Oleh

karena itu, anak perlu diberi kebebasan untuk mencoba sesuai dengan

perkembangan kemampuan logika dan nalarnya. Tugas guru adalah

menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan

kebenaran hipotesis yang diajukannya.

c. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Inkuiri

Langkah-langkah dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan metode inkuiri adalah sebagai berikut:

1) Orientasi

Orientasi merupakan suatu langkah untuk membina suasana

pembelajaran yang responsif. Guru perlu mengkondisikan agar siswa

siap melaksanakan proses pembelajaran. Dalam langkah ini guru juga

merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.

Kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya

dalam memecahkan masalah merupakan faktor yang sangat

karena tanpa kemauan dan kemampuan tersebut proses pembelajaran

tidak akan berjalan dengan lancar.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi ini

adalah:

a) Membagi siswa dalam beberapa kelompok.

b) Menyampaikan beberapa masalah aktual yang berhubungan

dengan materi yang akan diajarkan.

c) Membagikan LKS tentang materi yang akan diajarkan.

d) Menjelaskan media dan alat-alat yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

e) Memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam

pembelajaran.

2) Merumuskan Masalah

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah

adalah sebagai berikut:

a) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa.

b) Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki

yang jawabannya pasti yaitu “ya” atau “tidak”.

c) Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah

diketahui terlebih dahulu oleh siswa.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap merumuskan masalah

antara lain:

b) Memberikan dorongan kepada siswa untuk menemukan jawaban

sendiri.

c) Membantu siswa dalam mengkaji teori, konsep, atau prinsip.

3) Merumuskan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang

sedang dikaji, sehingga hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu

cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengembangkan

kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan

mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk

dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan

berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan

yang dikaji.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap merumuskan hipotesis

antara lain:

a) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan berbagai

jawaban yang mungkin.

b) Membimbing siswa untuk dapat menentukan jawaban-jawaban

yang relevan saja.

c) Membimbing siswa untuk memilih jawaban terbaik sebagai

hipotesis.

4) Melakukan Eksperimen

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap melakukan

a) Membimbing siswa untuk melakukan langkah-langkah dalam

melakukan percobaan.

b) Membimbing siswa untuk mengurutkan langkah-langkah

percobaan.

c) Membimbing siswa untuk mendapatkan data-data melalui

percobaan.

d) Memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk

menganalisis data.

5) Menarik Kesimpulan

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap menarik kesimpulan

antara lain:

a) Membimbing siswa untuk dapat menarik kesimpulan.

b) Membimbing siswa untuk dapat merancang solusi dari

permasalahan-permasalahan yang mereka hadapi.

6) Mempresentasikan Hasil

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap mempresentasikan

hasil antara lain:

a) Membimbing siswa untuk menyiapkan laporan kelompok dengan

langkah-langkah yang urut.

b) Memberikan kesempatan kepada kelompok untuk

mempresentasikan hasil di depan kelas.

7) Mengevaluasi

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap mempresentasikan

hasil antara lain:

a) Membimbing siswa untuk mengevaluasi apakah seluruh proses

inkuiri sejak awal sampai akhir sudah benar.

d. Keunggulan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Menurut Sanjaya (2006:206) strategi pembelajaran inkuiri

memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut:

1) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang

menekankan pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap

lebih bermakna.

2) Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa

untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

3) Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai

dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap

belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya

pengalaman.

4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani

kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya,

siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat

e. Metode Inkuiri Terbimbing

Metode inkuiri terbimbing adalah metode inkuiri di mana guru

membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal

dan mengarahkan siswa pada suatu diskusi. Dalam proses belajar mengajar

dengan metode inkuiri terbimbing, siswa dituntut untuk menemukan

konsep melalui petunjuk-petunjuk dari guru. Petunjuk-petunjuk tersebut

pada umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Dengan

metode ini siswa belajar lebih berorientasi pada bimbingan dan petunjuk

dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep materi

pembelajaran.

Pada metode inkuiri terbimbing ini siswa akan dihadapkan pada

tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi

kelompok maupun secara individual agar siswa mampu menyelesaikan

masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri. Pada tahap awal

guru banyak memberikan bimbingan. Kemudian pada tahap berikutnya

bimbingan tersebut dikurangi, sehingga siswa mampu melakukan proses

inkuiri secara mandiri. Siswa memerlukan bantuan dari guru untuk

mengembangkan kemampuannya memahami pengetahuan baru. Walaupun

siswa harus berusaha mengatasi sendiri kesulitan-kesulitan yang dihadapi

Dokumen terkait