• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pembelajaran

Dalam dokumen TESIS SOFI HANIFATI AFIFAH S991402018 (Halaman 36-39)

LANDASAN TEORI

D. Metode Pembelajaran

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode menurut Tardif dalam Syah (2010: 201) adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa. Metode didefinisikan Djamarah dan Zain (2010: 46) sebagai suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lebih lanjut Ramayulis (2010: 185) mendefinisikan metode sebagai seperangkat cara dan teknik yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabi mata pelajaran. Sejalan dengan Ramayulis, metode pembelajaran didefinisikan oleh Ginting (2008: 42) sebagai cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa, dengan kata lain metode pembelajaran adalah teknik penyajian materi pembelajaran yang dikuasai oleh seorang guru kepada siswa di dalam kelas agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami, dimanfaatkan oleh siswa dengan baik dan terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya mencapai tujuan.

Djamarah dan Zain (2010: 72) menyatakan bahwa kedudukan metode dalam proses pembelajaran yang pertama adalah metode sebagai alat motivasi ekstrinsik agar peserta didik dengan cepat menerima informasi baru, ide, gagasan, pendapat dan hasil temuan dari guru. Kedua sebagai strategi pengajaran yang bisa digunakan pengajar saat berinteraksi dengan peserta didik dan yang ketiga adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penentuan metode pembelajaran

20

menurut Djamarah dan Zain (2010: 78) adalah kompetensi yang dimiliki guru, perbedaan individual siswa mulai dari biologis, psikologis, sosial, budaya dan spiritual akan mewarnai suasana proses pembelajaran. Selanjutnya tujuan dari setiap proses pembelajaran, situasi pembelajaran dan fasilitas sebagai kelengkapan pendukung dalam proses pembelajaran juga mempengaruhi penentuan metode pembelajaran.

2. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran

Metode menurut Syah (2010: 134) dapat menciptakan terjadinya interaksi belajar mengajar yang baik, efektif dan efisien, karena dengan pemilihan metode mengajar yang baik dan tepat guna serta tepat sasaran akan semakin menciptakan interaksi edukatif yang semakin baik pula. Maka dari itu seharusnya guru mengetahui beberapa macam metode pembelajaran yang dirapktekkan pada saat proses pembelajaran di kelas atau pada saat praktek agar tujuan pendidikan tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan. Berikut ini macam-macam metode pembelajaran menurut beberapa pakar pendidikan: a. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Syah, 2010: 203). Lebih lanjut menurut Djamarah (2010: 97) metode ini banyak menuntut keaktifan guru daripada siswa, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam proses pembelajaran.

b. Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab merupakan cara menyajikan materi pelajaran dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan (Djamarah dan Zain, 2010: 95). Metode tanya jawab menurut Daradjat (2008: 307) adalah salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan-kekurangan pada metode ceramah. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat berasal dari siswa ke guru atau sebaliknya, demikian pula dengan jawabannya dapat berasal dari siswa atau dari guru. commit to user

21 c. Metode Drill (Latihan)

Metode latihan menurut Djamarah dan Zain (2010: 108) merupakan metode penyampaian materi melalui upaya penanaman terhadap kebiasaan-kebiasaan tertentu. Melalui penanaman terhadap kebiasaan-kebiasaan-kebiasaan-kebiasaan tertentu ini diharapkan siswa dapat menyerap materi secara lebih optimal. d. Metode Demontrasi

Metode demonstrasi menurut Ramayulis (2010: 195) merupakan suatu cara mengajar dimana guru mempertunjukkan tentang proses sesuatu, atau pelaksanaan sesuatu sedangkan siswa memperhatikan. Berbeda dengan Ramayulis, metode demonstrasi menurut Syah (2010: 208) adalah metode mengajar dengan cara memperagakan suatu kejadian, aturan, barang dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

e. Metode diskusi (Discussion method)

Syah (2010: 205) mendefinisikan bahwa metode diskusi sebagai metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).

f. Metode Eksperimen

Metode eksperimen menurut Djamarah dan Zain (2010: 84) merupakan suatu cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Siswa diberi kesempaatan untuk melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu, sedangkan guru memperhatikan yang dilakukan oleh siswa sambil memberikan arahan dan bimbingan. Metode eksperimen biasanya dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu seperti ilmu alam, kimia, fisika dan sejenisnya, baik dilakukan di dalam/luar kelas maupun dalam suatu laboratorium tertentu (Daradjat, 2008:

22 g. Metode Karya Wisata

Metode karya wisata adalah suatu cara menyajikan materi pelajaran dengan membawa siswa ke suatu obyek yang akan dipelajari dan obyek tersebut di luar kelas. Hal ini bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya (Djamarah dan Zain, 2010: 93).

h. Metode Proyek

Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna (Djamarah dan Zain, 2010: 83).

i. Metode Pemecahan Masalah

Metode pemecahan masalah (problem solving) bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, karena dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan (Djamarah dan Zain, 2010: 91). Manfaat metode pemecahan masalah ini siswa dapat menemukan pengetahuan baru dalam prosesnya, dimana ada tuntutan terhadap siswa untuk aktif dan kreatif menyelesaikan permasalahan tertentu (materi pelajaran) dengan kemampuan dan gaya “unik” yang dimilikinya.

E.Need for Achievement

Dalam dokumen TESIS SOFI HANIFATI AFIFAH S991402018 (Halaman 36-39)

Dokumen terkait