• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pemisahan Biaya Semivariabel

Dalam dokumen U-niversitas. HKBPNommensen Medan (Halaman 38-48)

Activity Level

3.6 Metode Pemisahan Biaya Semivariabel

Biaya semivariabel mempunyai unsur komponen biaya tetap dan biaya variabel. Oleh karena itu, biaya semivariabel harus dapat dipisahkan berapakah sebenarnya komponen biaya tetap dan berapakah komponen biaya variabel. Ada 3 (tiga) metode pemisahan biaya semivariabel, yaitu:

a. Metode tinggi rendah (high low method) b. Metode scattergraph

c. Metode least Squares

Metode tinggi rendah (high low method)

Satu metode sederhana yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen tetap dan variabel dari suatu biaya semivariabel adalah metode tinggi rendah (high low method). Dari sekumpulan data untuk suatu periode, dipilih satu tingkatan aktivitas tertinggi beserta jumlah biaya yang berkaitan, dan satu tingkat biaya terendah juga beserta jumlah biaya yang berkaitan. Perubahan biaya dari tingkat aktivitas terendah ke tingkat aktivitas tertinggi dibagi dengan perubahan tingkatan aktivitas dari tingkat aktivitas terendah ke tingkatan aktivitas tertinggi akan menghasilkan perubahan biaya (tarif variabel). Apabila tingkat perubahan biaya telah diketahui maka jumlah biaya variabel pada tingkat aktivitas tertinggi maupun pada tingkat aktivitas terendah dapat dihitung.

Jika jumlah biaya variabel pada tingkat aktivitas yang dipilih dikurangkan dari jumlah biaya pada tingkat aktivitas tersebut, maka sisanya adalah unsur tetap dari biaya variabel yang dianalisa.

Metode tinggi rendah memiliki kelemahan dalam beberapa hal dan oleh karena itu, komponen tetap dan komponen variabel yang diperoleh dengan menggunakan metode ini harus di cek ulang kembali terhadap data mentahnya untuk melihat kebenaran ataupun kewajarannya. Tidak ada solusi kuantitatif yang lebih baik dari data masukan dan metode yang digunakan untuk mengolah data tersebut. Metode tinggi rendah memberikan solusi yang layak tetapi tidak sempurna.

Contoh 2:

PT. Siantar Man mempunyai biaya tenaga kerja tidak langsung yang sedang diteliti dan dipelajari. Data yang akan diteliti itu merupakan data bulan Mei 2015. Data-data tersebut adalah sebagai berikut:

Aktivitas (Jam Tenaga Kerja Langsung Biaya (Rp) Januari 500 18.250.000 Februari 600 18.900.000 Maret 300 16.950.000 April 1.000 21.500.000

Dengan memakai metode tinggi rendah, maka kita dapat menghitung komponen tetap dan variabel, seperti yang dibawah ini:

Aktivitas (Jam Tenaga

Kerja Langsung Biaya (Rp)

Tertinggi (April) 1.000 21.500.000

Terendah (Maret) 300 16.950.000

Selisih 700 4.550.000

Tarif Biaya Variabel = 4.550.000700 = 6.500

Pada Aktivitas 1.000 Jam (Rp)

Jumlah Biaya 21.500.000

Biaya Variabel (1.000 x Rp 6.500) 6.500.000

Biaya Tetap 15.000.000

Rumus Biaya : Y = Rp 15.000.000 + Rp 6.500 X

Metode scattergraph

Metode lain yang dapat digunakan untuk dapat memisahkan komponen tetap dan komponen variabel dari suatu biaya semivariabel adalah metode scattergraph. Metode ini memerlukan penggambaran suatu grafik dimana pada sumbu vertikal (sumbu Y) diperlihatkan sebagai biaya, sedangkan pada sumbu horizontal (sumbu X) diperlihatkan sebagai volume atau tingkat aktivitas. Titik yang berkaitan dengan data mentah (tingkat aktivitas dan biaya yang berkaitan) diterakan pada grafik dan kemudian berdasarkan pengamatan/ pandangan mata ditariklah satu garis yang paling mendekati semua titik-titik tersebut.

Titik – titik yang digambarkan pada sistem sumbu X dan sumbu Y disebut scattergraph dan satu garis yang ditarik paling mendekati semua titik – titik – titik tersebut adalah merupakan garis regresi (regression line). Garis regresi pada hakekatnya merupakan garis rata-rata dimana rata-rata biaya variabel per unit ditunjukkan oleh tingkat kemiringan garis regresi tersebut dan unsur tetap, rata-rata totalnya ditunjukkan oleh titik dimana sumbu vertikal (sumbu Y) dipotong oleh garis regresi itu.

Contoh 3:

CV. Lolipop mempunyai biaya tenaga kerja tidak langsung untuk periode tahun 204 adalah sebagai berikut:

Bulan Jam

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp) Januari 20 64.000 Februari 18 60.000 Maret 28 78.000 April 32 84.000 Mei 40 100.000 Juni 38 96.000 Juli 53 138.000 Agustus 48 120.000 September 50 130.000 Oktober 45 110.000 November 30 80.000 Desember 42 104.000

Maka, berdasarkan data-data biaya tenaga kerja tidak langsung maka dapat digambarkan scarttergraph adalah sebagai berikut:

0 50,000 100,000 150,000

0 2 4 6 8 10 12 14 Total Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp)

Metode scattergraph memungkinkan penganalisaan sejumlah besar titik-titik pengamatan, namun kecermatan dalam menarik garis total biaya atau garis regresi sangat diperlukan, karena perubahan kecil pada kemiringan garis tersebut akan berdampak besar terhadap tingkat perubahan biaya (variable cost) yang dihitung berdasarkan metode ini.

Metode least Squares

Suatu garis regresi yang akurat yang dapat ditemukan dan digambarkan setelah terlebih dahulu dihitung persamaan garis regresi itu dengan memakai metode statistik least squares. Metode ini merupakan cara yang paling akurat untuk mengestimasi komponen tetap dan komponen variabel dari suatu biaya semivariabel.

Metode least squares didasarkan pada penentuan atau perhitungan suatu persamaan garis lurus (straight line equation). Suatu garis lurus dapat dinyatakan dengan bentuk persamaan:

Y = a + bx

∑XY = a∑X + b∑X2 ∑Y = na + b∑X

a : biaya tetap b : biaya variabel

n : jumlah pengamatan atau observasi x : satuan aktivitas/ kegiatan

y : biaya semivariabel yang diamati

Memakai data dari contoh 2 memakai least squares , maka:

Rata-rata Jam = 444 = 37

12

Rata-rata Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung = 1.164.000 = 97.000 12

Bulan Jam Total Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp) Selisih Rata-rata Jam (37 jam) Kolom (3) dikuadratkan Selisih Dari Rata-rata By Tenaga Kerja Tidak Langsung = 97.000 (3) x (5) (1) (2) (1) - 37 =(3) (3)2= (4) (2) - 97.000 = (5) (6) Januari 20 64.000 (17) 289 (33.000) 561.000 Februari 18 60.000 (19) 361 (37.000) 703.000 Maret 28 78.000 (9) 81 (19.000) 171.000 April 32 84.000 (5) 25 (13.000) 65.000 Mei 40 100.000 3 9 3.000 9.000 Juni 38 96.000 1 1 (1.000) (1.000) Juli 53 138.000 16 256 41.000 656.000 Agustus 48 120.000 11 121 23.000 253.000 September 50 130.000 13 169 33.000 429.000 Oktober 45 110.000 8 64 13.000 104.000 November 30 80.000 (7) 49 (17.000) 119.000 Desember 42 104.000 5 25 7.000 35.000 Total 444 1.164.000 0 1.450 0 3.104.000 Biaya Variabel = 3.104.000 = 2.140,69 1.450 Biaya Tetap = 97.000 – (37) (2.140,69) Biaya Tetap = 97.000 – 79.205,53 Biaya Tetap = 17.794,47 Rumus Biaya: Y = Rp 17.794,47 + Rp 2.140,69 X

LATIHAN

1. Berikut ini adaah data mengenai biaya pemeliharaan PT. Nommensen Jaya:

Bulan Biaya Pemeliharaan (Rp 000.000) Penjualan (Rp 000.000) Januari 53 600 Februari 55 700 Maret 47 550 April 51 650 Mei 45 500 Juni 49 610

Dengan memakai metode tinggi rendah, hitunglah komponen variabel dan komponen tetap dari biaya pemeliharaan PT. Nommensen Jaya. Coba gambarkan scattergraph.

2. Biaya sewa sebagai fungsi dari pemakaian jam mesin selama 4 (empat) buan adalah sebagai berikut:

Bulan Jam Mesin Biaya Sewa(Rp)

Januari 20 300.000

Februari 15 250.000

Maret 25 350.000

April 20 300.000

Diminta:

Tentukanlah dengan metode least squares formula biaya untuk menentukan besarnya komponen tetap dan komponen variabel!

3. Toni merupakan seorang akuntan yang diberi tugas untuk menyusun rencana pengembangan perusahaan tempat dia bekerja. Untuk mendukung tugas Toni, maka diambil data-data biaya pemeliharaan tahun 2014.

Bulan PemeliharaanJam Biaya Pemeliharaan (Rp) Januari 480 4.200.000 Februari 320 3.000.000 Maret 400 3.600.000 April 300 2.820.000 Mei 500 4.350.000 Juni 310 2.960.000 Juli 320 3.030.000 Agustus 520 4.470.000 September 490 4.260.000 Oktober 470 4.050.000 November 350 3.300.000 Desember 340 3.160.000 Total 4.800 43.200.000 Rata-rata 400 3.600.000 Diminta:

a. Dengan menggunakan metode tinggi rendah, hitunglah komponen tetap dan komponen variabel!

b. Tentukan rumus biaya!

c. Hitunglah berapa biaya pemeliharaan menurut prediksi seandainya terdapat 600 jam pemeliharaan!

d. Hitunglah biaya pemeliharaan variabel per jam dan biaya pemeliharaan tetap per jam pada volume 600 jam pemeliharaan!

4. PT. Mula Senang mengakumulasi data biaya pemeriksaan dan jumlah pemeriksaan yang dilakukan sebagai berikut:

Biaya Pemeriksaan (Rp) Jumlah Pemeriksaan

6.200.000 100 7.120.000 200 8.820.000 300 9.140.000 400 10.000.000 500 Diminta:

b. Dengan menggunakan metode tinggi rendah, siapkanlah rumus biaya pemeriksaan! Berapakah perkiraan biaya pemeriksaan seandainya yang dipakai jumlah pemeriksaan sebesar 280?

c. Dengan menggunakan metode least squares, siapkanlah rumus biaya pemeriksaan! Berapakah perkiraan biaya pemeriksaan seandainya yang dipakai jumlah pemeriksaan sebesar 280?

5. PT. Deedee perlu membuat perkiraan anggaran yang cepat untuk biaya overhead yang terkait dengan mesin. Untuk itu ia mengumpulkan informasi tentang aktvitas overhead yang terkait dengan tiga mesin pada tahun 2014, yaitu penyusutan, penggunaan listrik dan pemeliharaan. Dalam informasi tersebut termasuk biaya penggunaan jam mesin pada bulan-bulan dengan penggunaan tinggi rendah. Biaya total tiga aktivitas untuk tingkat jam mesin tinggi rendah adalah sebagai berikut:

Aktivitas Biaya Total (Rp)

24.000 jam mesin 48.000 jam mesin

Penyusutan 158.000.000 170.000.000

Penggunaan Listrik 8.160.000 16.320.000

Pemeliharaan 101.000.000 149.000.000

Diminta:

a. Gunakanlah metode tinggi rendah untuk menghitung komponen variabel dan biaya tetap tiap aktivitas!

b. Berapakah prediksi biaya tiap aktivitas untuk 32.000 jam mesin?

c. Buatlah rumus biaya yang dapat digunakan untuk memprediksi tiga aktivitas!

6. CV. Marsha Boneka sedang berusaha menentukan perilaku biaya dari kegiatan overhead untuk pabriknya di Sumatera. Salah satu aktivitas utamanya adalah aktivitas penyetelan. Dua kemungkinan penggerak telah disebutkan yakni jam penyetelan dan jumlah penyetelan. Akuntan pabrik dalam melihat perilaku biaya memakai metode least square. Akuntan pabrik telah berhasil mengakumulasikan data mengenai aktivitas penyetelan, yaitu:

Bulan PenyetelanJam Biaya Penyetelan (Rp) PenyetelanJumlah Februari 2.000 7.600.000 180 Maret 2.100 7.850.000 205 April 3.000 11.200.000 540 Mei 2.700 9.350.000 355 Juni 3.000 9.000.000 320 Diminta:

a. Hitunglah rumus biaya dengan jam penyetelan sebagai penggerak dan satu-satunya variabel bebas! Jika pabrik di Sumatera memperkirakan 2.600 jam penyetelan pada bulan berikutnya, berapakah biaya penyetelan yang akan diprediksikan?

b. Hitunglah rumus biaya dengan jumlah penyetelan sebagai penggerak dan satu-satunya variabel bebas! Jika pabrik di Sumatera memperkirakan jumlah penyetelan sebanyak 280 pada bulan berikutnya, berapakah biaya penyetelan yang akan diprediksikan?

7. PT. Sejahtera memproduksikan beberapa jenis produk. Perusahaan ini sedang berencana memperkenalkan suatu produk baru yang akan dijual dengan harga Rp 8.000 per unit. Taksiran berikut ini telah dibuat untu biaya produksi sebanyak 100.000 units yang akan diproduksikan pada tahun pertama:

Biaya bahan baku Rp 50.000.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung

(Tarif Upah : Rp 16.000 per jam) Rp 40.000.000

Biaya-biaya overhead produksi belum ditaksir untuk produk baru tersebut, tetapi data jumlah produksi dan biaya overhead untuk 24 bulan terakhir telah dianalisa dengan menggunakan metode least squares. Rumusan berikut ini adalah sebagai hasil analisa garis regresi yang akan dipakai sebagai dasar menaksir besarnya overhead untuk produk baru:

Y : biaya overhead pabrik X : jam kerja langsung Nilai perhitungan:

Titik perpotongan dengan sumbu Y = Rp 40.000.000 Koefisien variabel bebas = Rp 2.100 Diminta:

a. Tuliskan persamaan garis regresi untuk taksiran diatas!

b. Hitunglah prediksi biaya overhad pada volume aktivitas sebesar 20.000 jam tenaga kerja langsung!

Dalam dokumen U-niversitas. HKBPNommensen Medan (Halaman 38-48)

Dokumen terkait