• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencatatan Pemakaian Biaya-biaya Produksi

Dalam dokumen U-niversitas. HKBPNommensen Medan (Halaman 71-78)

Activity Level

BAB 5 Sistem Akuntansi Biaya Pesanan

5.2 Pencatatan Pemakaian Biaya-biaya Produksi

Sistem akuntansi biaya pesanan akan melakukan pencatatan biaya-biaya pesanan pada perkiraan-perkiraan biaya-biaya di buku besar dan pada kartu pesanan di buku tambahan. Dapat kita lihat aliran dokumen pada gambar 4.4 .

Gambar 5.2

Aliran Dokumen Pada Sistem Akuntansi Biaya Pesanan

Setiap pencatatan pemakaian biaya oleh pesanan dalam buku besar, maka akan diikuti oleh pencatatan pemakaian biaya yang sama pada buku tambahan. Dalam buku besar, pencatatan biaya dilakukan pada perkiraan persediaan barang dalam proses dan dalam buku tambahan pencatatan yang dilakukan pada kartu pesanan. Masukan untuk pencatatan pemakaian biaya

Order Pesanan Perintah Produksi Kartu Reakuisisi Bahan Baku Daftar Distribusi Pemakaian Tenaga Kerja Langsung Tarif Overhead Kartu Pesanan

pencatatan pemakaian biaya tenaga kerja langsung itu dapat kita peroleh dari daftar distribusi pemakaian tenaga kerja langsung.

Sebagaimana kebanyakan formulir-formulir yang dipergunakan dalam akuntansi, bentuk atau desain dari kartu reakusisi bahan baku dan daftar distribusi pemakaian tenaga kerja langsung tidaklah serupa antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Tetapi secara umum, jenis keterangan yang dicatat pada masing-masing formulir itu hampir sama.

Biaya-biaya overhead produksi biasanya akan dibebankan kepada setiap pesanan berdasarkan tarif overhead yang diaplikasikan menurut pemakaian jam atau biaya tenaga kerja langsung atau menurut basis lain yang lebih rasional.

Contoh 1:

Nona Angel mempunyai usaha membuat tas dari kulit. Usaha Nona Angel ini baru saja berdiri. Nona Angel dalam memproduksikan tas tidaklah dalam jumlah massal. Nona Angel dalam melakukan operasionalnya menggunakan pesanan, Nona Angel menerima pesanan pembuatan tas dari bahan kulit. Nona Angel dalam memulai bisnisnya menyewa gedung kecil untuk dijadikan tempat workshop dan memberi beberapa peralatan produksi yang diperlukan. Pada bulan Maret 2015, Nona Angel menerima 2 (dua) pesanan, yaitu 20 ransel kulit untuk pesanan pertama dan 10 tas kulit untuk pesanan kedua. Nona Angel menerima pesanan itu pada awal Maret 2015 dan berjanji akan menyelesaikannya pada akhir Maret 2015. Kedua pesanan itu akan dijual ke toko dengan harga biaya ditambah 50 persen untuk keuntungan. Nona Angel menyediakan dua kartu pesanan untuk kedua pesanan tersebut. Satu kartu pesanan untuk tas, satu pesanan untuk ransel.

Akuntansi Untuk Bahan Baku

a. Usaha Nona Angel baru berdiri sehingga tidak terdapat persediaan. Nona Angel membeli secara kredit bahan baku sebesar Rp 2.500.000

Jurnal:

Persediaan Bahan Baku Langsung 2.500.000

Utang Dagang 2.500.000

Utang Dagang (Rp000) Persediaan Bahan Baku Langsung (Rp 000)

a) 2.500 Saldo Awal 0

a) 2.500

b. Nona Angel membutuhkan Rp 1.000.000 bahan baku langsung untuk ransel dan Rp 500.000 untuk tas.

Jurnal:

Persediaan Barang Dalam Proses 1.500.000

Persediaan Bahan Baku Langsung 1.500.000

Persediaan Bahan Baku (Rp 000) Persediaan Barang Dalam Proses (Rp 000)

Saldo Awal 0 b) 1.500 Saldo Awal 50

a) 2.500 Saldo Akhir 1.000 b) 1.500

Kartu Pesanan 20 Unit Ransel Kartu Pesanan 10 Unit Tas

Bahan Baku Langsung Rp 1.000.000 Bahan Baku Langsung Rp 500.000

Tenaga Kerja Langsung Tenaga Kerja Langsung

Overhead Yang

Dibebankan Overhead Yang Dibebankan

Total Biaya Rp Total Biaya Rp

Akuntansi Untuk Tenaga Kerja Langsung

c. Nona Angel menentukan jumlah jam tenaga kerja langsung yang akan digunakan. Ransel membutuhkan 120 jam dan tas membutuhkan 50 jam, dengan upah Rp 9.000 per jam.

Biaya Tenaga Kerja Langsung Untuk:

Ransel = 120 jam x Rp 9.000 = Rp 1.080.000

Tas = 50 jam x Rp 9.000 = Rp 450.000

Total Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 1.530.000

Jurnal:

Persediaan Barang Dalam Proses 1.530.000

Utang Gaji 1.530.000

Daftar Upah (Rp000) Persediaan Barang Dalam Proses(Rp 000)

c) 1.350 Saldo Awal 50

b) 1.500

c) 1.350

Kartu Pesanan 20 Unit Ransel Kartu Pesanan 10 Unit Tas

Bahan Baku Langsung Rp 1.000.000 Bahan Baku Langsung Rp 500.000

Tenaga Kerja Langsung 1.080.000 Tenaga Kerja Langsung 450.000

Overhead Yang

Dibebankan Overhead Yang Dibebankan

Total Biaya Rp Total Biaya Rp

Biaya Per Unit Biaya Per Unit

Akuntansi Untuk Biaya Overhead

d. Pada saat membuat ransel dan tas, Nona Angel mengeluarkan biaya-biaya tidak langsung sebagai berikut:

Pembayaran Sewa Rp 200.000

Utilitas 50.000

Penyusutan Peralatan 100.000

Tenaga Kerja Tidak Langsung 65.000

Total Biaya Overhead Rp 415.000

Jurnal:

Biaya Overhead Pabrik 415.000

Akun Kredit 415.000

Akun Kredit (Rp 000) Biaya Overhead Pabrik (Rp 000)

d) 415 d) 415

e. Nona Angel memperkirakan biaya overhead yang akan dipakai untuk 1 tahun sebesar Rp 9.600.000 dengan pemakaian 4.800 jam tenaga kerja langsung. Untuk membuat ransel diperlukan 120 jam tenaga kerja langsung dan untuk membuata tas diperlukan 50 jam tenaga kerja langsung.

Tarif Pembebanan Overhead = 9.600.000 = Rp2.000 4800 jam

Pembebanan Biaya Overhead untuk :

Ransel = 120 jam x Rp 2.000 = Rp 240.000

Tas = 50 jam x Rp 2.000 = Rp 100.000

Total Pembebanan Biaya Overhead Rp 340.000

Biaya Overhead Aktual Rp 415.000

Pembebanan Biaya Overhead Rp 340.000

Jurnal:

Persediaan Barang Dalam Proses 340.000

Biaya Overhead Pabrik 340. 000

Biaya Overhead Pabrik (Rp 000)

Persediaan Barang Dalam Proses (Rp 000)

d) 415 e) 340 Saldo Awal 50

b) 1.500

c) 850

e) 340

Kartu Pesanan 20 Unit Ransel Kartu Pesanan 10 Unit Tas

Bahan Baku Langsung Rp 1.000.000 Bahan Baku Langsung Rp 500.000

Tenaga Kerja Langsung 1.080.000 Tenaga Kerja Langsung 450.000

Overhead Yang

Dibebankan 240.000 Overhead Yang Dibebankan 100.000

Total Biaya Rp 2.320.000 Total Biaya Rp 1.050.000

Biaya Per Unit Biaya Per Unit

Akuntansi Untuk Barang Jadi

f) Pada akhir bulan Maret 2015, pesanan yang berhasil diselesaikan adalah ransel, sedangkan tas masih akan dilanjutkan penyelesaiannya pada bulan April 2015.

Untuk sistem akuntansi biaya pesanan, setiap pesanan tersebut telah 100 % rampung dikerjakan, maka pesanan yang rampung tersebut akan dikirimkan ke gudang dan dicatatkan sebagai persediaan barang jadi. Pesanan yang belum rampung dikerjakan maka pesanan itu akan tetap ada dan dicatat sebagai persediaan akhir barang dalam proses. Untuk contoh soal ini, yang akan dicatat sebagai persediaan barang jadi adalah pesanan ransel, dan yang akan dicatat sebagai persediaan akhir barang dalam proses adalah pesanan tas.

Jurnal:

Persediaan Barang Jadi 2.320.000

Persediaan Barang Dalam Proses 2.320.000

Persediaan Barang Dalam Proses (Rp 000) Persediaan Barang Jadi (Rp 000)

Saldo Awal 50 f) 2.320 Saldo Awal 0

b) 1.500 f) 2.320

c) 850

e) 340 Saldo Akhir 1.050

Kartu Pesanan 20 Unit Ransel Kartu Pesanan 10 Unit Tas

Bahan Baku Langsung Rp 1.000.000 Bahan Baku Langsung Rp 500.000

Tenaga Kerja Langsung 1.080.000 Tenaga Kerja Langsung 450.000

Overhead Yang

Dibebankan 240.000 Overhead Yang Dibebankan 100.000

Total Biaya Rp 2.320.000 Total Biaya Rp 1.050.000

Biaya Per Unit Biaya Per Unit

Rampung Pada Bulan Maret 2015

Akuntansi Untuk Harga Pokok Penjualan

Dalam perusahaan yang bergerak di bidang pesanan, apabila ada barang jadi yang sudah siap dan akan dijual, biasanya sesuai dengan permintaan dari pelanggan tersebut. Ini membuat biaya barang jadi akan menjadi harga pokok penjualan. Laporan harga pokok penjualan disiapkan pada tiap akhir periode yang disepakati di perusahaan tersebut.

Dalam dokumen U-niversitas. HKBPNommensen Medan (Halaman 71-78)

Dokumen terkait