• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus Akuntansi Biaya

Dalam dokumen U-niversitas. HKBPNommensen Medan (Halaman 51-69)

Activity Level

BAB 4 Sistem Akuntansi Biaya

4.4 Siklus Akuntansi Biaya

Siklus akuntansi biaya akan diawali dengan pencatatan transaksi akuntansi. Pertama-tama biaya dicatat pada perkiraan-perkiraan yang menunjukkan dengan jelas sifat biaya yang bersangkutan. Oleh karena itu, sistem akuntansi biaya akan kita jumpai perkiraan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku tidak langsung, biaya penyusutan pabrik, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik dan lain-lain yang berhubungan dengan pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung itu dikategorikan sebagai biaya produksi langsung, dan biaya yang lain dikategorikan sebagai biaya produksi tidak langsung.

Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dapat ditransfer secara langsung dari masing-masing perkiraan persediaan bahan baku dan perkiraan upah ke perkiraan persediaan barang dalam proses. Sedang semua unsur-unsur biaya produksi tidak langsung pertama-tama ditransfer dahulu ke overhead pabrik baru kemudian dari perkiraan ini ditransfer ke perkiraan

persediaan barang dalam proses. Pemindahan atau transfer terakhir sering juga disebut penyerapan biaya-biaya overhead pabrik atau biaya produksi tidak langsung oleh produk yang dikerjakan dalam proses produksi. Penyerapan ini dilakukan dengan menggunakan suatu tarif biaya overhead yang telah ditentukan dan diaplikasikan kepada produk menurut ukuran kegiatan tertentu (misalnya jam tenaga kerja langsung). Pendebetan perkiraan persediaan barang dalam proses tentu akan diikuti perkreditan biaya overhead pabrik untuk jumlah biaya overhead yang ditransfer/ dibebankan.

Biaya produksi tidak langsung ditransfer ke perkiraan persediaan barang dalam proses berdasarkan tarif pembebanan biaya produksi tidak langsung, dalam hal ini adalah biaya overhead pabrik. Biaya tenaga kerja langsung ditransfer ke perkiraan persediaan barang dalam proses berdasarkan informasi yang terdapat pada laporan pemakaian jam kerja langsung. Transfer biaya bahan baku ke perkiraan persediaan barang dalam proses dilakukan berdasarkan daftar reakuisisi bahan baku yang dipakai.

Begitu barang rampung dikerjakan dan keluar dari proses produksi segera dihitung secara mekanis atau fisik dan jumlahnya merupakan jumlah barang atau produk yang telah dirampungkan hari itu. Setiap hari informasi mengenai jumlah barang yang dirampungkan hari itu dilaporkan ke bagian akuntansi dan menjadi dasar bagi pemindahanbukuan (transfer) dari perkiraan persediaan barang dalam proses ke perkiraan persediaan barang jadi. Pencatatan akuntansi akan mengikuti gerak fisik dari bahan baku dan biaya-biaya lainnya dalam proses produksi.

Apabila barang dikirimkan kepada langganan maka bagian akuntansi melakukan transfer dari perkiraan persediaan barang jadi ke perkiraan harga pokok penjualan. Dasar transfer adalah laporan pengiriman barang yang disusun oleh bagian pengiriman barang yang telah laku dijual kepada langganan atau pembeli.

Gambar 4.3

Arus Biaya Manufaktur

Contoh 1:

CV. Loe To Ye yang merupakan perusahaan manufaktur mempunyai informasi data-data untuk tahun 2014 sebagai berikut:

Persediaan Awal Saldo (Rp)

Bahan Baku Langsung 30.000.000 Barang Dalam Proses 50.000.000

Barang Jadi 120.000.000

a. Pembelian bahan secara kredit:

Bahan baku langsung Rp 210.000.000

Bahan baku tidak langsung 15.000.000

Total Rp 225.000.000

Jurnal:

Persediaan Bahan Baku Langsung 210.000.000

Biaya Overhead Pabrik 15.000.000

Utang Dagang (Rpjuta) Persediaan Bahan Baku Langsung (Rp juta)

Saldo Awal 180 Saldo Awal 30

a) 225 a) 210

Biaya Overhead Pabrik (Rp Juta)

a) 15

b. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi sebanyak Rp

195.000.000,-Jurnal:

Persediaan Barang Dalam Proses 195.000.000

Persediaan Bahan Baku Langsung 195.000.000

Persediaan Bahan Baku (Rp Juta) Persediaan Barang Dalam Proses (Rp Juta)

Saldo Awal 30 b) 195 Saldo Awal 50

a) 210 Saldo Akhir 45 b) 195

c. Upah untuk tenaga kerja di pabrik:

Tenaga Kerja Langsung (16.000 Jam) Rp 320.000.000

Tenaga Kerja Tidak Langsung 70.000.000

Total Rp 390.000.000

Jurnal:

Persediaan Barang Dalam Proses 390.000.000

Biaya Overhead Pabrik 320.000.000

Daftar Upah (Rpjuta) Persediaan Barang Dalam Proses(Rp juta)

c) 390 Saldo Awal 50

b) 195

c) 320

Biaya Overhead Pabrik (Rp Juta)

a) 15

c) 70

d. Penyusutan untuk tahun 2014:

Pabrik Rp 40.000.000

Bahagian Penjualan 12.000.000

Bahagian Umum 8.000.000

Total Rp 60.000.000

Pada tahun 2013 dapat dibukukan akumulasi penyusutan sebesar Rp 450.000.000.

Jurnal:

Biaya Overhead Pabrik 40.000.000

Biaya Penjualan 12.000.000

Biaya Umum 8.000.000

Akumulasi Penyusutan 60.000.000

Akumulasi Penyusutan (Rp Juta) Biaya Overhead Pabrik (Rp Juta)

Saldo Awal 450 a) 15

d) 60 c) 70

d) 40

Biaya Penjualan (Rp Juta) Biaya Umum (Rp Juta)

e. Biaya-biaya overhead pabrik lainnya sebesar Rp 120.000.000 belum dibayar.

Jurnal:

Biaya Overhead Pabrik 120.000.000

Ragam Kredit 120.000.000

Ragam Kredit (Rp Juta) Biaya Overhead Pabrik (Rp Juta)

e) 120 a) 15

c) 70

d) 40

e) 120

f. Perusahaan mengganggarkan taksiran biaya overhead pabrik sebesar Rp 225.000.000. Dasar pembebanan biaya overhead adalah berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Perusahaan menaksir jumlah jam tenaga kerja langsung untuk tahun 2014 adalah 170.000 jam.

Tarif Pembebanan Overhead = Rp225.000.000 = Rp1.500 170.000 jam

Pembebanan Biaya Overhead = 160.000 jam x Rp 1.500 = Rp 240.000.000

Jurnal:

Persediaan Barang Dalam Proses 240.000.000

Biaya Overhead Pabrik 240.000.000

Biaya Overhead Pabrik

(Rp Juta) Persediaan Barang Dalam Proses (Rp Juta)

a) 15 f) 240 Saldo Awal 50

c) 70 b) 195

d) 40 c) 320

g. Biaya produksi yang berhasil rampung dikerjakan selama tahun 2014 sebesar Rp 770.000.000

Setiap barang yang telah rampung dikerjakan dan ditransfer ke persediaan barang jadi maka itulah yang disebut sebagai harga pokok produksi.

Jurnal:

Persediaan Barang Jadi 770.000.000

Persediaan Barang Dalam Proses 770.000.000

Persediaan Barang Dalam Proses (Rp Juta) Persediaan Barang Jadi (Rp juta)

Saldo Awal 50 g) 770 Saldo Awal 120

b) 195 g) 770

c) 320

f) 240 Saldo Akhir 35

h. Penjualan dilakukan dengan kredit sebesar Rp 1.900.000.000 dengan harga pokok penjualan Rp 767.000.000

Jurnal:

Harga Pokok Penjualan 767.000.000

Persediaan Barang Jadi 767.000.000

Piutang Dagang 1.900.000.000

Penjualan 1.900.000.000

Persediaan Barang Jadi (Rp juta) Harga Pokok Penjualan

Saldo Awal 120 h) 767 h) 767

i. Biaya-biaya penjualan dan umum lainnya dibayar tunai sebesar Rp 840.000.000 dimana Rp 500.000.000 untuk biaya penjualan dan Rp 340.000.000 untuk biaya umum.

CV Loe To Ye

Laporan Harga Pokok Produksi Untuk Tahun Yang Berakhir 2014

Biaya Bahan Baku Rp 195.000.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung 320.000.000

Biaya Overhead Pabrik 240.000.000

Total Biaya Produksi Rp 755.000.000

Ditambah: Persediaan Awal Barang Dalam Proses 50.000.000 Total Barang Dalam Proses Pada Tahun 2014 Rp 805.000.000 Dikurang: Persediaan Akhir Barang Dalam Proses (35.000.000)

Harga Pokok Produksi Rp 770.000.000

Biaya Overhead Pabrik Aktual:

Bahan Baku Tidak Langsung Rp 15.000.000

Tenaga Kerja Tidak Langsung 70.000.000

Biaya Penyusutan Pabrik 40.000.000

Biaya Overhead Pabrik Lainnya 120.000.000

Total Biaya Aktual Rp 245.000.000

Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan 240.000.000

CV Loe To Ye

Laporan Harga Pokok Penjualan Untuk Tahun Yang Berakhir 2014

Penjualan Rp 1.900.000.000 Dikurang: Harga Pokok Penjualan

Persediaan Awal Barang Jadi Rp 120.000.000 Harga Pokok Produksi 770.000.000 Barang Yang Tersedia Untuk Dijual Rp 890.000.000 Persediaan Akhir Barang Jadi (123.000.000) Harga Pokok Penjualan Normal Rp 767.000.000 Ditambah: Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan

Kurang 5.000.000

Harga Pokok Penjualan Aktual (772.000.000) Laba Bruto Rp 1.128.000 Dikurang: Biaya Usaha

Biaya Umum ( Rp 340.000.000 + Rp 8.000.000) Rp 348.000.000

Biaya Penjualan (Rp 500.000.000 + Rp 12.000.000) 512.000.000 (860.000.000)

Laba Bersih Rp 268.000.000

Contoh 2:

CV. Kera Sakti merupakan perusahaan yang bergerak di aksesoris. Perusahaan menetapkan bahwa menggunakan satu rekening untuk bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung. Berikut ini data-data biaya yang ada di perusahaan untuk tahun 2014 (dalam Rp):

Penjualan 65.000.000

Pembelian Bahan Baku 18.000.000

Ongkos Angkut Pembelian 200.000

Retur Dan Potongan Pembelian 1.000.000

Bahan Penolong 500.000

Tenaga Kerja Langsung 8.300.000

Tenaga Kerja Tidak Langsung 2.000.000

Listrik Pabrik 450.000

Penyusutan Mesin Pabrik 650.000

Asuransi Pabrik 500.000

Biaya Overhead Pabrik Lainnya 1.600.000

Pendapatan Piutang 1.300.000

Beban Bunga 1.000.000

Biaya Pemasaran 9.000.000

Biaya Administrasi Dan Umum 5.000.000

Keterangan Persediaan (dalam Rp)Awal Akhir

Bahan Baku 750.000 350.000

Barang Dalam Proses 1.000.000 520.000

Barang Jadi 230.000 580.000

CV. Kera Sakti

Laporan Harga Pokok Produksi Untuk Tahun Yang Berakhir 2014

Persediaan Awal Bahan Baku Rp 750.000

Pembelian Bahan Rp 18.000.000

Biaya Angkut Pembelian 200.000

Retur Dan Potongan Pembelian (1.000.000)

Pembelian Bersih 17.200.000

Bahan Yang Tersedian Untuk Dipakai Rp 17.950.000

Dikurangi:

Bahan Penolong Rp 500.000

Persediaan Akhir Bahan Baku 350.000 (850.000)

Pemakaian Bahan Baku Rp 17.100.000

Tenaga Kerja Langsung 8.300.000

Biaya Overhead:

Bahan Penolong Rp 500.000

Tenaga Kerja Tidak Langsung 2.000.000

Listrik Pabrik 450.000

Penyusutan Mesin Pabrik 650.000

PBB Pabrik 530.000

Asuransi Pabrik 500.000

Biaya Overhead Lainnya 1.600.000 6.230.000

Total Biaya Produksi Rp 31.630.000

Persediaan Awal Barang Dalam Proses 1.000.000

Total Barang Dalam Proses Tahun Tersebut Rp 32.630.000

Persediaan Akhir Barang Dalam Proses (520.000)

CV. Kera Sakti

Laporan Laba Harga Pokok Penjualan Untuk Tahun Yang Berakhir 2014

Persediaan Awal Barang Jadi Rp (32.110.000)

Harga Pokok Produksi 230.000

Barang Yang Tersedia Dijual Rp (31.880.000) Persediaan Akhir Barang Jadi (580.000) Harga Pokok Penjualan Rp (32.460.000)

CV. Kera Sakti Laporan Laba Rugi

Untuk Tahun Yang Berakhir 2014

Penjualan Rp 65.000.000

Harga Pokok Penjualan (32.460.000)

Laba Kotor Rp 32.540.000 Beban Operasional: Beban Pemasaran Rp 9.000.000 Beban Administrasi 5.000.000 (14.000.000) Laba Operasional Rp 18.540.000 Pendapatan Lain-lain: Pendapatan Piutang 1.300.000 Rp 19.840.000 Beban Lain-lain: Beban Bunga (1.000.000)

Laba Bersih Sebelum Pajak Rp 18.840.000

Pajak 30 %

LATIHAN

1. Berdasarkan informasi berikut ini (dalam Rp):

Persediaan awal bahan baku 45.000.000

Persediaan akhir bahan baku 60.000.000

Persediaan awal barang dalam proses 135.000.000

Persediaan akhir barang dalam proses 127.500.000

Persediaan awal barang jadi 105.000.000

Persediaan akhir barang jadi 120.000.000

Pembelian bahan baku selama periode 142.500.000

Total biaya produksi aktual 225.000.000

Diminta:

a. Hitunglah pemakaian bahan baku! b. Hitunglah harga pokok produksi! c. Hitunglah harga pokok penjualan! d. Hitunglah biaya konversi!

2. Berikut ini saldo yang disajikan oleh PT. Andai-andai selama bulan berjalan:

Keterangan Awal (Rp) Akhir (Rp)

Persediaan Bahan Baku Langsung 423.000,- 153.600 Persediaan Produk Dalam Proses 1.652.000,- 4.509.400

Persediaan Produk Selesai 8.257.200 1.644.500

Bahan Baku Yang Digunakan 0 7.519.400

Harga Pokok Penjualan 0 23.615.250

Diminta:

a. Hitunglah biaya produksi!

b. Hitunglah harga pokok produksi!

3. Data berikut sebagian dari data operasi PT. Sepadan untuk tahun 2012:

Keterangan Awal Akhir

Barang Jadi Rp 565.000 Rp 875.000

Barang Dalam Proses Rp 1.235.000 Rp 995.000

Bahan Baku Rp 1.250.000 Rp 1.280.000

Informasi lain:

b. Total biaya pabrikasi Rp 6.320.000

c. Biaya overhead pabrik dibebankan 50 % dari biaya tenaga kerja langsung

d. Harga pokok penjualan: Rp

6.250.000,-Diminta:

a. Hitunglah biaya bahan yang dibeli!

b. Hitunglah overhead pabrik yang dibebankan!

4. PT. Cahaya Cemerlang mempunyai data-data akuntansi untuk bulan Februari 2015 adalah sebagai berikut (dalam Rp):

Persediaan awal barang jadi 40.000.000

Persediaan akhir barang jadi 28.000.000

Persediaan awal barang dalam proses 14.000.000

Persediaan akhir barang dalam proses 18.000.000

Biaya tenaga kerja langsung 24.000.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung 16.000.000

Biaya pemeliharaan pabrik 4000.000

Asuransi peralatan pabrik 1.000.000

Asuransi peralatan kantor 600.000

Sewa atas fasilitas pabrik 10.000.000

Penyusutan peralatan kantor 1.000.000

Biaya bahan baku langsung 20.000.000

Biaya bahan penolong 2.000.000

Penyusutan peralatan pabrik 3.000.000

Diminta:

a. Susunlah laporan harga pokok produksi! b. Susunlah laporan harga pokok penjualan!

5. Berikut ini merupakan perkiraan biaya PT. Sambu Baru :

Biaya bahan baku 12.000.000

Biaya tenaga kerja langsung 33.000.000

Data tersebut diatas merupakan data bulan September 2014. Data tambahan lainnya adalah persediaan awal barang dalam proses sebesar Rp 3.000.000, persediaan akhir barang dalam proses sebesar Rp 5.000.000, persediaan awal barang jadi sebesar Rp 6.000.000, dan persediaan akhir barang jadi sebesar Rp 8.000.000.

Diminta:

a. Hitunglah biaya produksi !

b. Hitunglah harga pokok produksi! c. Hitunglah harga pokok penjualan!

6. Tuan Siahaan mempunyai suatu usaha manufaktur yang memiliki data-data untuk bulan Maret 2015 sebagai berikut (dalam Rp):

Biaya bahan baku langsung 9.900.000

Biaya bahan baku tidak langsung 1.800.000

Biaya tenaga kerja langsung 9.000.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung 2.500.000

Gaji bagian produksi 3.600.000

Gaji bagian administrasi 7.500.000

Gaji bagian penjualan 4.800.000

Biaya sewa bangunan (bagian produksi memakai 50%) 2.100.000 Biaya sewa mesin pabrik Rp 800.000 per bulan ditambah Rp 750 per unit produksi.

Royalti untuk pemakaian paten sebesar Rp 500 per unit produksi.

Biaya produksi lainnya 4.000.000

Biaya penjualan dan administrasi lainnya 2.700.000 Persediaan awal barang dalam proses sebesar Rp 7.500.000, persediaan akhir barang dalam proses sebesar Rp 4.500.000. Pada bulan Maret 2015 diproduksikan sebesar 1.000 unit produk yang sudah rampung dan ditransfer ke persediaan barang jadi.

Diminta:

a. Susunlah laporan harga pokok produksi pada bulan Maret 2015! b. Hitunglah biaya per unit!

c. Susunlah laporan laba rugi, seandainya harga jual Rp 75.000/ unit!

7. Dian ditawarkan bekerja sebagai akuntan di CV. Nommensen Jaya. Tugas Dian adalah menyusun laporan laba rugi perusahaan tersebut. CV. Nommensen jaya memang sudah menyusun laporan laba rugi perusahaannya seperti dibawah ini:

CV. Nommensen Jaya Laporan Laba/ Rugi Untuk Bulan Januari 2015

Penjualan Rp 315.000.000 Dikurang: Biaya Usaha:

Biaya Asuransi Rp 4.000.000 Biaya Serbaguna 10.000.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung 60.000.000 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 12.000.000 Penyusutan Atas Perlatan Pabrik 16.000.000 Pembelian Bahan Baku Langsung 120.000.000 Biaya Sewa 40.000.000

Gaji Bagian Penjualan Dan Administrasi 32.000.000 (294.000.000) Laba Bersih Rp 21.000.000

Informasi tambahan lainnya adalah sebagai berikut:

a. CV. Nommensen Jaya merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksikan suatu produk untuk dipasarkan.

b. 80 % dari sewa yang dibayarkan dialokasikan ke pabrik, sisanya akan dialokasikan ke bagian penjualan dan administrasi.

c. Tidak ada persediaan awal bahan baku, dan sebanyak Rp 15.000.000 dari bahan baku yang dibeli masih tersimpan di gudang pada akhir bulan Januari 2015.

d. 70 % dari biaya asuransi terpakai dan 90 % dari biaya serbaguna dialokasikan ke pabrik, selebihnya dialokasikan ke bagian penjualan dan administrasi.

e. Persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi adalah sebagai berikut:

1 Januari 2015 31 Januari 2015

Barang Dalam Proses Rp 42.000.000 Rp 48.000.000

Barang Jadi Rp 54.000.000 Rp 40.000.000

Diminta: Seandainya anda membantu Dian sebagai akuntan, maka: a. Susunlah laporan harga pokok penjualan!

b. Susunlah laporan laba rugi!

8. CV Salah Asuh memiliki data biaya dari kegiatan proses produksi pada bulan April 2015 sebagai berikut:

a. Saldo perkiraan:

Persediaan 1 April 2015 30 April 2015

Bahan Baku 3.100.000 2.450.000

Barang Dalam Proses 2.300.000 3.400.000

Barang Jadi 1.250.000 ?

b. Pembelian bahan baku selama bulan April 2015 sebesar 10.000 unit dengan harga faktur Rp 10.000,- per unit. Biaya angkut bahan baku sebesar Rp 2.000.000,- sedangkan retur pembelian bahan baku sebesar Rp 500.000,-.

c. Jam Kerja langsung (JKL) digunakan sebanyak 4.000 JKL dengan tarif upah langsung Rp 1.600 per jam.

d. Transaksi selama bulan April 2015 sebagai berikut:

ß Bahan Tidak langsung yang digunakan sebesar Rp 1.750.000,-ß Biaya listrik sebesar Rp 6.300.000 (70% digunakan bagian pabik). ß Biaya pemeliharan pabrik sebesar Rp

1.440.000,-ß Biaya penyusutan ( 40.% dibagian mesin dan gedung pabrik.) sebesar Rp 13.500.000

ß Biaya PBB (30% dipakai bagian pabrik.) sebesar Rp 5.000.000 ß Biaya perlengkapan (30% untuk pabrik) sebesar Rp 5.500.000 ß Gaji akuntan sebesar Rp 6.400.000 ( 30% dipakai bagian pabrik). ß BOP atau overhead lain-lain sebesar Rp 1.470.000

e. Penjualan kotor selama bulan April 2015 sebesar Rp 250.000.000

dengan retur penjualan 1 % dari penjualan kotor, dan laba kotor sebesar Rp 215.200.000

f. Beban penjualan dan distribusi sebesar 20 % dengan retur penjualan bersih. Sedangkan beban administrasi sebesar 20% dari penjualan kotor.

g. Pemakaian bahan baku langsung dan bahan tidak langsung , menggunakan satu rekening yaitu rekening bahan.

Diminta:

a. Hitung jumlah biaya utama dan biaya konversi

b. Hitung harga pokok penjualan dan persediaan akhir barang jadi. c. Susunlah laporan harga pokok produksi selama bulan April 2015 d. Susun Laporan Laba Rugi selama bulan April 2015

9. Berikut ini adalah data yang disajikan oleh CV. XYZ selama tahun 2010:

Penjualan Rp 78.250.000

Retur dan potongan penjualan 3.250.000

Pembelian bahan 23.000.000

Retur potongan pembelian 2.300.000

Potongan pembelian 200.000

Biaya angkut pembelian 500.000

Pemakaian bahan baku tidak langsung 200.000

Tenaga kerja langsung 7.500.000

Tenaga kerja tidak langsung 1.000.000

Biaya listrik dan telepon (50% untuk pabrik) 15.000.000 Biaya pemeliharaan mesin dan gudang pabrik 600.000

Penyusutan (30% untuk Kantor) 12.000.000

PBB (30% untuk pabrik) 5.000.000

Perlengkapan pabrik 400.000

Komisi penjualan 2.000.000

Gaji bagian penjualan 7.300.000 Akuntan mencatat persediaan perusahaan sebagai berikut:

Keterangan Awal Akhir

Barang Jadi Rp 2.400.000 Rp 3.100.000

Barang Dalam Proses Rp 2.100.000 Rp 1.700.000

Bahan Baku Rp 2.100.000 Rp 3.100.000

Perusahaan tersebut menggunakan perkiraan bahan baku untuk pemakaian bahan langsung dan bahan tidak langsung.

Diminta:

a. Susunlah laporan harga pokok penjualan CV. XYZ untuk tahun 2010! b. Susunlah laporan laba rugi CV. XYZ untuk tahun 2010!

BAB 5 Sistem Akuntansi Biaya

Dalam dokumen U-niversitas. HKBPNommensen Medan (Halaman 51-69)

Dokumen terkait