• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Studi kasus adalah suatu eksplorasi dari sebuah sistem terbatas atau suatu kasus secara mendetail, pengumpulan data secara mendalam dari informasi-informasi (Creswell, 1998;61).

Lebih lanjut Creswell mengemukakan beberapa karakteristik dari suatu studi kasus yaitu :

1. Mengidentifikasi “kasus” untuk suatu studi.

2. Kasus tersebut merupakan sebuah “sistem yang terikat” oleh waktu dan

tempat.

3. Studi kasus menggunakan berbagai sumber informasi dalam

pengumpulan datanya untuk memberikan gambaran secara terinci dan mendalam tentang respons dari suatu peristiwa.

4. Menggunakan pendekatan studi kasus, peneliti akan “menghabiskan

waktu” dalam menggambarkan konteks atau setting untuk suatu kasus. Secara umum, penelitian studi kasus adalah penelitian yang menempatkan sesuatu atau obyek yang diteliti sebagai ‘kasus’. Tetapi, pandangan tentang batasan obyek yang dapat disebut sebagai ‘kasus’ itu sendiri masih terus diperdebatkan hingga sekarang. Perdebatan ini menyebabkan perbedaan pengertian di antara para ahli tersebut. Penelitian studi kasus adalah penelitian yang dilakukan terhadap suatu ‘obyek’, yang disebut sebagai ‘kasus’, yang dilakukan secara seutuhnya, menyeluruh dan mendalam dengan menggunakan berbagai macam sumber data. Lebih khusus lagi, Stake menyatakan bahwa penelitian studi kasus bukanlah sebuah pilihan metodologis, tetapi sebuah pilihan untuk mencari kasus

yang perlu diteiiti. . Dengan kata lain, keberadaan suatu kasus merupakan penyebab diperlukannya penelitian studi kasus.

“Case study research is a qualitative research approach in which the investigator explore a bounded system (a case) or multiple bonuded systems (cases) over time through detailed, indepth data collection involving multiple source information (e.g., observations, interviews, audiovisual material, and documents and reports), and reports a case description and case-based themes.”(Creswell, 2007, 73). “Penelitian studi

kasus adalah pendekatan penelitian kualitatif dimana peneliti

mengeksplorasi sistem dibatasi (kasus) dari waktu ke waktu secara rinci, pengumpulan data mendalam yang melibatkan beberapa informasi sumber (misalnya, observasi, wawancara, materi audiovisual, dan dokumen dan laporan), dan laporan deskripsi kasus dan kasus berbasis tema.” (Creswell, 2007, 73).

“Case study is not a methodological choice but a choice of what to be studied.”(Stake, 2005, 443). “Studi kasus bukan pilihan metodologis tapi pilihan apa yang harus dipelajari.” (Stake, 2005, 443).

Menurut kelompok pengertian ini, pada penelitian kualitatif, terdapat obyek penelitian yang harus dipandang secara khusus, agar hasil penelitiannya mampu menggali substansi terperinci dan menyeluruh dibalik fakta. Obyek penelitian yang demikian, yang disebut sebagai

‘kasus’, harus dipandang sebagai satu kesatuan sistem dibatasi (bounded

system) yang terikat pada tempat dan kurun waktu tertentu. Sebagai sistem tertutup, kasus terbentuk dari banyak bagian, komponen, atau unit yang saling berkaitan dan membentuk suatu fungsi tertentu.

Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metoda yang tepat untuk dapat mengungkapkan mengapa dan bagaimana bagian, komponen, atau unit tersebut saling berkaitan untuk membentuk fungsi. Metoda tersebut harus mampu menggali fakta dari berbagai sumber data, menganalisis dan menginterpretasikannya untuk mengangkat substansi mendasar yang

terdapat dibalik kasus yang diteliti. Metode penelitian tersebut adalah metode penelitian studi kasus. Oleh karena itu, tidak semua obyek dapat diteliti dengan menggunakan penelitian studi kasus, suatu obyek dapat diangkat sebagai kasus apabila obyek tersebut dapat dipandang sebagai suatu sistem yang dibatasi yang terikat dengan waktu dan tempat kejadian obyek.

B. Setting dan Waktu Penelitian 1. Setting Penelitian

Setting penelitian yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah pada waktu pelaku usaha kecil sedang berjualan di trotoar Jl. Timoho-Sapen.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian untuk mengumpulkan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2015. Proses pengumpulan data dilakukan di trotoar Jl. Timoho-Sapen, Yogyakarta.

C. Subyek Penelitian

Pemilihan subjek penelitian ini dilakukan dengan tekhnik Purposive Sampling. Tekhnik ini digunakan untuk mendapatkan subjek penelitian yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian. Pertimbangan lain dalam pemilihan subjek adalah subjek memiliki waktu apabila peneliti membutuhkan informasi untuk pengumpulan data dan dapat menjawab berbagai pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan.

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam mengumpulkan data, maka sumber data adalah kata-kata atau tindakan orang yang diwawancarai, sumber data tertuli dan foto.

Subyek sasaran penelitian ini adalah pelaku usaha kecil informal yang berada di trotoar Jl. Timoho-Sapen, Yogyakarta. Maksud dari pemilihan subyek ini adalah untuk menggali informasi mengenai pengembangan usaha, pengelolaan usaha, dan juga mencari informasi tentang faktor pendukung dan penghambat usaha kecil.

D. Sumber dan Metode Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Data penelitian ini yang dijadikan sumber data adalah para pelaku usaha kecil informal yang berada di trotoar Jl. Timoho-Sapen, Yogyakarta.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini ada beberapa cara agar data yang diperoleh merupakan data yang valid atau sahih, yang merupakan gambaran yang sebenarnya dari kondisi pelaku usaha kecil informal dalam mengembangkan dan mengelola usahanya. Metode yang digunakan meliputi: pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.

a. Pengamatan (observasi)

Pengamatan dilakukan sejak awal penelitian dengan mengamati keadaan fisik lingkungan maupun di luar lingkungan itu sendiri. Metode ini digunakan untuk memperoleh data atu informasi yang lebih lengkap, lebih mendalam dan terperinci, maka dalam melakukan pengamatan dilaksanakan melalui observasi partisipan pada saat berlangsungnya kegiatan usaha tersebut. Data dan informasi yang diperoleh selanjutnya dituangkan dalam tulisan.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai dinamika usaha kecil informal. Yang dimaksud dengan dinamika adalah tentang pengembangan, pengelolaan serta hambatan dari usaha kecil informal yang berada di Jl. Timoho-Sapen, Yogyakarta.

b. Wawancara

Wawancara menurut Moleong (2005: 186) adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh

dua pihak, yaitu pewawancara (Interviewer) yang mengajukan

pertanyaan dan yang di wawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Dalam wawancara, peneliti menggali sebanyak mungkin data yang terkait dengan masalah subyek. Pada penelitian ini dilakukan wawancara dengan pelaku-pelaku usaha kecil Informal

di trotoar Jl. Timoho-Sapen, Yogyakarta. Tujuan dilakukan wawancara adalah untuk menggali informasi secara langsung dan mendalam dari beberapa informan atau pelaku usaha.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Suharsimi Arikunto (2003:134) menjelaskan bahwa instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kaitannya dalam mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dengan menggunakan pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi terstruktur. Pedoman-pedoman tesebut dibuat sendiri oleh peneliti dan dibantu oleh dosen pembimbing.

Manusia sebagai intsrumen utama, menurut Moleong (2010: 169-174) memiliki ciri-ciri diantaranya adalah 1) Responsif, 2) Dapat menyesuaikan diri, 3) Menekankan Keutuhan, 4) Mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan, 5) memproses data secepatnya, 6) Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi dan mengikhtisarkan, 7) Memanfaatkan kesempatan untuk mencari respon yang tidak lazim dan indiosinkratik.

Tabel 2. Instrumen Penelitian

No. Aspek Sumber Data Teknik

1. Proses pengembangan usaha

kecil informal di Jln Timoho-Sapen

a. Bagaimanakah pelaku

usaha kecil dalam memulai usahanya?

b. Apa sajakah yang

diperlukan pelaku usaha

untuk memulai usahanya?

c. Bagaimanakah pelaku

usaha kecil memasarkan produk usahanya?

Pelaku usaha kecil informal

Wawancara, dokumentasi

2. Proses pengelolaan usaha kecil

di Jln Timoho-Sapen

a. Bagaimanakah pelaku

usaha mengelola keuangannya?

b. Bagaimanakah pelaku

usaha dalam mengelola pekerjanya (apabila ada)?

Pelaku usaha kecil informal

Wawancara, dokumentasi

3. Faktor pendukung usaha kecil di

Jln Timoho-Sapen

a. Apa saja yang menjadi

faktor pendukung dalam mengelola usahanya?

Pelaku usaha kecil informal

Wawancara, dokumentasi

4. Faktor penghambat usaha kecil

informal di Jln Timoho-Sapen

a. Apa saja yang menjadi

faktor penghambat dalam mengelola usahanya?

5. Upaya apa yang dilakukan oleh

pelaku usaha kecil informal dalam mengatasi hambatanya?

a. Bagaimanakah pelaku

usaha kecil informal mengatasi hambatan usahanya?

Pelaku usaha kecil informal

Wawancara, dokumentasi

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan pada saat semua data telah selesai dikumpulkan, data yang terkumpul melalui pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dari berbagai sumber, dari wawancara dengan responden, dokumentasi, dan observasi kemudian akan diinterpretasikan secara deskriptif kualitatif. Dalam melakukan analisis data akan melalui tahapan-tahapan.

Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan model Miles &x Huberman (1994: 12), meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Gambar 3: Analisis Data Model Interaktif (Miles & Huberman, 1992: 20)

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh di lapangan ditulis dalam bentuk laporan atau uraian yang terinci, kemudian disederhanakan dan difokuskan pada hal yang penting dan dilakukan kategorisasi yang sesuai dengan fokus penelitian. Di lapangan data yang didapat sangat banya, sehingga perlu Data Collection Data Reduction Conclusions Drawing/verifying Data Display

diteliti dan dirincikan sesuai dengan focus penelitian yaitu faktor-faktor penyebab ketidak disiplinan kerja guru.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun sehingga memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Informasi ini termasuk didalamnya matrik, skema, tabel, dan jaringan kerja yang berkaitan dengan kegiatan.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan menyangkut intrepretasi peneliti, yaitu penggambaran makna dari data dari data yang ditampilkan. Peneliti berupaya mencari makna dari data yang telah dihasilkan dalam penelitian, serta menganalisis data dan kemudian membuat kesimpulan. Sebelum menarik kesimpulan, peneliti harus mencari pola, hubungan persamaan dan sebagainya antar detail untuk dipelajari kemudian disimpulkan. Dalam proses penyimpulan data merupakan suatu proses yang membutuhkan suatu pertimbangan yang benar-benar dipertanggungjawabkan.

G. Keabsahan Data

Dalam uji keabsahan data, peneliti menggunakan uji kreadibilitas dengan triangulasi. Triangulation is the process of corroborating evidence from different individuals, types of data, or methods of data collection (creswell, 2008: 266). Sedangkan Willian (Sugiyono, 2012: 125), mendefinisikan “triangulation is qualitative cross-validation. It assesses

the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedure”. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

Setelah data terkumpul tahapan selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi data. Tujuan dari trianggulasi data ini adalah untuk mengetahui sejauh mana temuan-temuan lapangan benar-benar representative. Teknik triangulasi dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Triangulasi sumber dilakukan dengan mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2012: 127). Data dalam penelitian kualitatif dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana yang spesifik dari sumber data yang ada. Dasar pertimbangannya adalah bahwa untuk memperoleh satu informasi yang satu responden perlu diadakan cross cek antara informasi yang satu dengan informasi yang lain sehingga akan diperoleh informasi yang benar-benar valid. Informasi yang diperoleh diusahakan dari nara sumber yang betul-betul mengetahui permasalahan dalam penelitian.

BAB IV

Dokumen terkait