Dalam rangka memudahkan peneliti dalam mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, maka digunakan suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan tujuan dan permasalaha yang ada. Penulis akan menjelaskan mengenai bagaimana penelitian akan dilaksanakan. Menguraikan tentang cara dan alat serta core targeting yang dijelaskan oleh informan dalam social situation.
A. Pedekatan Penelitian
Pendekatan penelitian lazim diasosiasikan dengan aliran teori yang berguna mengalirkan pola pikir atau gambaran besar dari penelitian yang dipakai sebagai pedoman untuk menentukan desain, teknik dan prosedur pengumpulan dan analisis data yang akan dipakai. Penulisan skripsi ini memakai pendekatan fenomenologi: interaksionis simbolik.
1. Pendekatan fenomenalogi: interaksionis simbolik
Untuk mengenal apa, siapa, bagaimana penelitian yang dicari, penulis perlu memulainya dari sebuah pendekatan agar lebih jelas dan mudah dalam mengintepretasikan data temuan.
Menurut Moelong (2006:14-15):
Fenomenologi diartikan sebagai: 1) pengalaman subjektif atau pengalaman fenomenologikal; 2) suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok seseorang. Sebagai bidang filsafat modern, fenomenologi menyelidiki pengalamaan kesadaran, yang berkaitan dengan pertanyaan seperti: bagaimana pembagian anatara subjek (ego) dengan objek (dunia) muncul dan bagaimana sesuatu hal didunia ini dikalsifikasikan.
Jadi, dalam fenomenalogi penulis subjektif, memahami peristiwa dan kaitan-kaitannya. Menurut penulis, pendekatan ini ibarat mencapai sasaran dengan cara penulis melihat satu-satu dari ring tiga ke ring dua sampai ring satu lalu melihat fokus core targeting.
Fenomena fungsi acquiring seperti analisa jabatan harus dilihat dari jabatan dan tugas serta tanggung jawabanya kepada karyawan serta kecocokan antara hal yang
”disuruh” terhadap apa yang tertulis dalam analisa jabatan terhadap praktek kerjanya.
Dilihat dari perencanaan tenaga kerja harus dilihat dari kualitas dan kuantitasnya, dari rekrutmen dan seleksi dilihat dari status pekerjaanya apakah sebagai pekerja tetap atau tidak dan proses rekrutmen dari cara memberikan pengumuman atau iklan untuk merekrut, terakhir dari segi penempatan apakah suasana kerja mendukung atau tidak. Fenomena dari Organizational Design (OD) harus dilihat dari simbol dan gambar yang menunjukkan penamaan jabatan, hierarki, struktur dan bagan kerja atau pun span of control dari PT. CAT).
Menurut Danim (2002:52;65):
Symbolic interpretative dikembangkan dari perspektif fenomenologi (phenomenological philosohop) dengan fokus pemahaman tentang respon atas kehadiran atau keberadaan manusia dan menjelaskan pegalaman-pengalaman apa yang dialami seseorang termasuk interaksinya. Penelaah masalah dilakukan dengan multi perspektif atau muti sudut pandang. Pendekatan didasari atas pandangan dan asumsi bahwa pengalaman manusia diperoleh dari hasil interpretasi. Objek, orang-orang, situasi, dan peristiwa-peristiwa tidak mempunyai arti dengan sendirinya melainkan melalui interpretasi meraka.
Dalam penelitian ini penulis harus melihat keseharian kerja dan kebijakan yang terjadi dalam acquiring MSDM dan hubungannya (connected) terhadap OD. Masalah antara keduanya juga harus diteliti disini, bisa saja akibat struktur yang tinggi membutuhkan jumlah pekerja lebih banyak dan sebagainya.
Menurut Moelong (2006:19-20):
Untuk memahami perilaku, kita harus memahami definisi dan proses pendefinisiannya. Manusia secara aktif dalam menciptakan dunianya sehingga dengan demikian ia mengerti akan pemisahan antara riwayat hidup dengan
paradigma koseptual melebihi dorongan dari dalam, sifat-sifat pribadi, motivasi yang tidak disadari, kebetulan, status sosial ekonomi, kewajiban-peranan, resep budaya, mekanisme pegawasan masyarakat atau lingkungan fisik lainya. Faktor-faktor tersebut sebagian adalah konstrak yang digunakan para ilmuwan sosial dalam usahanya untuk memahami dan menjelaskan perilaku.
Jadi, dalam interaksionis simbolik penafsiran harus terikat, bukanlah tindakan bebas atau intervensi tekanan. Menurut penulis, pendekatan ini ibarat mencapai sasaran dengan cara penulis tidak melihat satu-satu dari ring tiga ke ring dua sampai ring satu namun langsung melihat fokus core targeting. Tetapi tentu saja dengan pengaruh ring satu sampa tiga yang memberikan perspektif bersama pada core targeting.
Artinya fungsi menyediakan (acquiring) SDM penting bagi desain organisasi. Karena teori interaksionis mendalami pikiran orang yang diwujudkan dalam beberapa tingkah laku dan sikap yang menunjukkan ke suatu pola utuk mejadi perilaku, maka dalam hubungannya dengan kebijakan fungsi acquiring dengan kebijakan OD, pencarian solusi dari temuan kendala yang ada dikaji dari catatan lapangan deskriptif dan reflektif.
B. Desain Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai adalah jenis penelitian terapan dengan tujuan (purpose) deskripsi dan eksplor dengan harapan bermanfaat sebagai evaluation dan action research bermetode kualitatif yang bersifat deskriptif-analytical. Metode Deskriptif ini bermaksud menggambarkan sifat sesuatu. Menurut Mccall dan Simmons dalam Mulyana (2003;167) ”suatu usaha penelitian dengan menggunakan beberpa metode yang tujuannya pengamatan terlibat adalah deskripsi analitik (analytical description).” Karakteritik penelitian kualitatif bersifafat menyeluruh, artinya peneliti harus memiliki ketajaman analisis atau bersifat deskriptif analitik, objektifitas, dan sistemik agar tepat dalam mengintepretasikan kebenaran yang dicari dari riset. Gaya penelitian kualitatif berusaha mengkonstruksikan realitas dan maknanya, maka peneliti kualitatif sangat memperhatika proses, peristiwa dan
otentisitas. Jadi konsep penelitian deskriptif – analytical yang akan memandu penulis dalam menarasikan apa yang mucul nanti dalam pembahasan.
Menurut Sevilla (1993:71-73):
Penelitian deskriptif menentukan dan melaporkan keadaan sekarang...mengukur apa yang ada (exist)...kemudian, metode ini banyak memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan melalui pemberian informasi keadaaan mutakhir; dan dapat membantu kita dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berguna untuk pelaksanaan percobaan. Selanjutnya, metode ini dapat digunakan dalam menggambarkan keadaan-keadaan yang mungkin terdapat dalam situasi tertentu. Alasan lain mengapa metode ini digunakan secara luas adalah bahan data yang dikumpulkan dianggap sangta bermanfaat dalam membantu kita untuk menyesuaikan diri, atau dapat memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Metode deskriptif juga membantu kita mengetahui bagaimana caranya mencapai tujuan yang diinginkan. Lagipula, penelitian deskrirptif telah banyak digunakan dalam berbagai bidang penyelidikan dengan alasan dapat diterapkannya pada berbagai macam masalah.
Deskriptif dalam penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu pertama sebagai kegiatan eksplorasi yang mendalam tentang studi hubungan /connected (bukan korelasional kuantitatif). Jadi jenis investigasi yang dirancang untuk mempengaruhi hipotesis (bukan membuktikan hipotesis) dari hubungan variabel (variabel acquiring dan variabel OD) yang akan dianalisis dengan analisa domain. Kedua sebagai kegiatan description atau menjelaskan karakteristik dua variabel (fungsi acquring dan OD) yang direkomendasikan penulis untuk dilakukannya pencarian solusi terhadap masalah atau problem timbul dalam PT.CAT yang akan dianalisis dengan analisa Miles-Huberman.
Dalam mendeskriptifkan isi skripsi ini, penulis akan menguraikannya dengan triangulasi metodelogikal. Dengan menggunakan pendekatan fenomenalogi: interaksionis simbolik memakai desain kualitatif verifikatif dengan model dinamis: induktif tidak komplit. Berikut Gambar III-1 menjelaskan desain metodologinya.