• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Hubungan fungsi Acquiring analis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisa Hubungan fungsi Acquiring analis"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

ANALISIS HUBUNGAN FUNGSI ACQUIRING MANAJEMEN SUMBER

DAYA MANUSIA (MSDM) TERHADAP ORGANIZATIONAL

DESIGN (OD) (STUDI KUALITATIF PADA KASUS

PT. CAHAYA ANDHIKA TAMARA (PT. CAT))

Diajukan oleh :

SANRI MANATAP

NIM. 1031150016

(2)
(3)

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN

Seluruh isi / materi skripsi ini menjadi tanggung jawab penulis sepenuhnya

Jakarta, Agustus 2015 Penulis,

(4)

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI

PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Sanri Manatap

NIM : 1031150016

Program S-1, Jurusan : Manajemen

Peminatan : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul skripsi : ANALISIS HUBUNGAN FUNGSI ACQUIRING MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) TERHADAP ORGANIZATIONAL DESIGN (OD) STUDI KUALITATIF PADA KASUS PT. CAHAYA ANDHIKA TAMARA (PT. CAT)

Disetujui untuk diajukan kepada sidang ujian pendadaran. Jakarta, Agustus 2015

Pembimbing materi Pembimbing teknis

(5)

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA

FAKULTAS EKONOMI

PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Sanri Manatap

NIM : 1031150016

Program S-1, Jurusan : Manajemen

Peminatan : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul Skripsi : ANALISIS HUBUNGAN FUNGSI ACQUIRING MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (MSDM) TERHADAP ORGANIZATIONAL DESIGN (OD) STUDI KUALITATIF PADA KASUS PT. CAHAYA ANDHIKA TAMARA (PT. C.A.T.)

Diterima dan disahkan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

Jakarta, Agustus 2015 Panitia Penguji

Prof.Dr.S. Pantja Djati, M.Si.,MA. (Ketua) ……….

Nenny Anggraini, SE.,M.Psi. (Sekretaris) ……….

Dr. S.Josephine L.Tobing, SE., MS. (Anggota) ……….

Mengetahui,

Dekan, Ketua Program Studi,

(6)

RINGKASAN

SANRI MANATAP, Analisis Hubungan Fungsi Acquiring Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Terhadap Organizational Design (OD ) Studi Kualitatif Pada Kasus PT. CAHAYA ANDHIKA TAMARA (PT. CAT).

Permasalahan yang dikaji mengenai pengadaan (acquiring) tenaga kerja dan mendesain organisasi. Jadi pertanyaan yang dikaji adalah bagaimanakah proses dan praktek fungsi acquiring dan OD didalam PT. CAT dan apakah ada hubungan (connection bukan korelasional kuantitatif) antara fungsi acquiring dan OD dalam PT. CAT.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) To description yaitu menerangkan kondisi dasar ; menyusun teori untuk mejelaskan hubungan (connection) dan (2) Studi eksplor (menjelajah, mendalami), yakni memperoleh penjelasan masalah yang ada dari hubungan kedua variabel.

Penelitian dilakukan dengan pendekatan interaksionis simbolik serta metode penelitian deskriptif analytical melalui trianggulasi dua teknik analisa data yaitu analisa domain untuk melihat keseluruhan fungsi acquiring MSDM dengan OD dan analisa Miles-Huberman untuk melakukan social act penulis dengan social situation dan informan untuk menggali hubungan antara kedua variabel.

Temuan observasi dan wawancara tentang fungsi acquiring : (a) Dalam analisa jabatan dalam PT. CAT dilakukan oleh fungsi SDM sesuai dengan prosedur dan kualifikasi yang telah ditetapkan. (b) Dalam perencanaan tenaga kerja dalam PT. CAT cenderung bersifat reaktif terhadap kebutuhan SDM, hanya terbatas kebutuhan saat ini atau atau kebutuhan mitra. (c) Dalam proses rekrutmen yang dilakukan oleh fungsi SDM pada PT. CAT telah sesuai dengan prosedur dan kualifikasi yang telah ditetapkan. Rekrutmen dilakukan oleh manajer SDM bekerja sama dengan manajer divisi yang terkait. (d) Dalam proses seleksi yang dilakukan oleh fungsi SDM pada PT. CAT telah sesuai dengan prosedur dan kualifikasi yang telah ditetapkan. Seleksi dilakukan oleh manajer SDM bekerja sama dengan manajer divisi yang terkait. (e) Dalam proses penempatan karyawan, jumlah karyawan pada tiap divisi memiliki standar yang telah ditetapkan oleh manajemen pusat PT. CAT. Biasanya tiap divisi geografis terdiri dari 10 – 25 karyawan white colar dan rata-rata 300 kru supir (karyawan blue colar) disetiap cabang.

(7)

dilihat adalah kepandaian, pegalaman, kesehatan, umur, kejujuran, keahlian dan kecakapan.. (c) Dalam posisi jabatan di PT. CAT terdiri dari: berdasarkan pertimbangan kontrol untuk meminimalkan risiko terjadinya fraud dan konflik kepentingan. PT. CAT menerapkan segregation of duties. (d) Didalam penamaan jabatan PT. CAT belum ada terdaftar penamaan jabatan didalam struktur organisasi yang jelas, hanya ada kejelasan dalam penamaan dijabatan direktur utama dengan foto dan nama serta gelar yang lengkap. (e) Dalam struktur organisasi, dapat dikatakan bahwa PT. CAT memakai struktur campuran. Tepatnya campuran fungsional dengan divisional. Berdasarkan fungsional terlihat struktur PT. CAT berdasarkan lima fungsional yaitu marketing, human resource, operational, finance, dan accounting. Berdasarkan geografis terlihat struktur PT. CAT berdasarkan Bisnis Market (BM) antara lain BM Medan yang berhubungan langsung dengan BM Palembang karena berada di satu pulau. BM Bandung berhubungan lagsug dengan BM Semarang. BM Jakarta dengan BM Purwokerto karena merupakan. BM Surabaya yang berhubungan langsung dengan BM Makasar karena lebih dekat dibanding BM lainnya.

Temuan observasi dan wawancara dari lima fungsi acquiring dengan lima konsruk OD, hubungan (connection) hanya terdapat pada tiga (3) konstruk variabel fungsi acquiring (analisa jabatan, penempatan, seleksi) ketika muncul (ditulis dalam paragraf catatan harian) terdapat juga dua (2) konstruk dari variabel OD (tingkat hierarki dan besaran unit) yang juga muncul bersamaan.

Jakarta, Oktober 2015

Pembimbing Materi Penulis

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Abba (YHWH Elohim Adonai) didalam nama Tuhan Yesus atas berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Banyak kesulitan yang dialami penulis dalam menyusun skripsi ini. Akan tetapi semua itu telah dapat diatasi dengan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Suzanna Josephine Tobing, SE., MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia.

2. Bapak Dr. Ir. Posma Sariguna J. K. Hutasoit, SE., MSi., MSE, selaku Ketua Program Studi Manajemen.

3. Ibu Fenny, B. N. L. Tobing, SE., MMA, selaku dosen pembimbing akademik 4. Bapak Prof. Dr. S. Pantja Djati, M.Si.,MA selaku dosen pembimbing materi

dalam menyusun skripsi, yang telah mengasuh, memberikan waktu, pikiran yang bermanfaat bagi penulis.

(9)

6. Seluruh dosen dan staff Fakultas Ekonomi di Universitas Kristen Indonesia yang telah mendidik dan memberikan berbagai ilmu dan pengetahuan serta informasi sebagai bekal penulis di masa yang akan datang.

7. Ibu Christina Maria Sitompul, selaku Manager Supervisor dan Pak Adith, selaku HR&GA PT. Cahaya Andhika Tamara serta para stafnya, yang telah memberikan izin dan membantu selama penelitian berlangsung.

8. Terima kasih untuk Bapak Jhon Sahala Sitompul dan Mamak Riaty Aritonang yang telah memberikan dukungan dan kasih sayang serta selalu membawa penulis didalam doanya. Semoga Bapak, Mamak diberikan kesehatan, umur panjang, dan rezeki selalu. The best parents I ever had dan terima kasih kepada my beloved sisters kakak Risa Septuvany S.Sos dan Adik Yemima yang selalu mendukung

dalam penulisan skripsi ini.

9. Terima kasih untuk teman-teman angkatan 2010 Fakultas Ekonomi UKI yang membantu dalam penulisan skripsi ini walaupun sekedar brainstorming

10. Terima kasih kepada pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu oleh penulis karena sudah membantu penulis dalam skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya skripsi ini masih banyak kekurangan penulisnya. Segala kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Jakarta, Agustus 2015

(10)

My Dad said: “ BUKAN WAKTU YANG ATUR KAMU TETAPI KAMU YANG ATUR WAKTU”

My Mom said: “ORANG BERPIKIRAN SEDERHANA LEBIH MENIKMATI

HIDUP”, “JANGAN MEMBUAT ORANG MERUSAK SUKACITA KITA”

Sweeter the victory the hotter the battle The bigger the cover the fatter the bottle The place has to rattle a my tebernacle this

(11)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

RINGKASAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

LEMBAR DEDIKASI ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

D. Hipotesis ... 11

E. Tujuan Penelitian ... 12

F. Manfaat/ Kegunaan Penelitian ... 12

(12)

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Telaah Kepustakaan ... 15

1. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia : Acquiring ... 15

a. Analisa jabatan ... 21

b. Perencanaan tenaga kerja ... 22

c. Rekrutmen ... 23

d. Seleksi ... 23

e. Penempatan ... 24

2. Desain Organisasi ... 25

a. Pengertian organisasi ... 25

b. Pengertian desain organisasi ... 25

c. Menentukan tingkat hierarki organisasi ... 26

d. Menentukan besar unit atau span of control ... 34

e. Mengelompokkan posisi dalam organisasi ... 37

f. Penamaan jabatan dan menggambar struktur organisasi ... 42

g. Struktur organisasi ... 45

B. Identifikasi Variabel Penelitian... 57

C. Kerangka/ Model Penelitian ... 58

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 59

Pendekatan Fenomenalogi: Interaksionis Simbolik ... 59

B. Desain Metode Penelitian ... 62

(13)

2. Model dinamis: induktif tidak komplit ... 65

3. Desain penelitian ... 66

C. Desain Data ... 68

1. Teknik pengambilan social situation ... 68

2. Teknik pengambilan informan ... 69

D. Instrumen dan teknik/ metode pengumpulan data ... 70

1. Instrumen Penelitian ... 70

2. Teknik pengumpulan data ... 70

3. Pembagian jenis data ... 71

4. Prosedur pengumpulan data ... 72

E. Teknik Analisis Data ... 73

1. Analisa domain ... 74

2. Analisa Miles-Huberman ... 75

F. Validitas, Realibilitas, Obyektifitas ... 76

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum PT. Cahaya Andhika Tamara (PT. CAT) ... 79

B. Deskripsi Data Khusus ... 83

1. Komposisi karyawan ... 83

2. Hari, jam kerja dan status kerja karyawan ... 83

C. Deskripsi Fungsi Acquiring ... 86

(14)

2. Perencanaan tenaga kerja ... 90

3. Rekrutmen ... 92

4. Seleksi karyawan ... 105

5. Penempatan ... 109

D. Deskripsi Organizational Design ... 113

1. Tingkat hierarki organisasi ... 113

2. Besaran unit atau span of control ... 114

3. Posisi dalam organisasi ... 117

4. Penamaan jabatan ... 119

5. Struktur organisasi ... 120

E. Analisis Domain ... 125

F. Analisis Miles-Huberman ... 128

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 150

B. Saran ... 155 DAFTAR PUSTAKA

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel I-1 Sejarah Perkembangan Aktivitas SDM ... 4

Tabel II-2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 17

Tabel II-3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Sempitnya Rentangan Kontrol ... 35

Tabel II-4 Hubungan Antara Struktur Norrmatif Dan Perilaku Dengan Struktur Formal Dan Informal ... 46

Tabel III-5 Analisis Domain ... 75

Tabel IV-6 Karakteristik Struktur Organisasi PT. C.A.T. ... 124

Tabel IV-7 Analisis Domain PT. C.A.T. ... 126

Tabel IV-8 Kategori Fugsi Acquiring ... 140

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar I -1 Penggunaan Job Description Pada 40 Perusahaan di Jakarta ... 9

Gambar II-2 Fungsi Acquiring Manajemen Sumber Daya Manusia ... 20

Gambar II-3 Organizational Design ... 26

Gambar II-4 Tingkat Hierarki ... 27

Gambar II-5 Korelasi Internal ... 36

Gambar II-6 Bagian Dalam Organisasi ... 40

Gambar II-7 Pengelompokkan Posisi Dalam Jenis Pemetaan Bisnis ... 42

Gambar II-8 Membedakan Jabatan Hierarki ... 43

Gambar II-9 Matrix Reporting Line ... 44

Gambar II-10 Struktur Sederhana ... 49

Gambar II-11 Struktur Fungsional ... 50

Gambar II-12 Struktur Divisi- Geografis ... 51

Gambar II-13 Struktur Divisi- Market ... 52

Gambar II-14 Struktur Divisi Produk ... 52

Gambar II-15 Tim R&D Sebagai Pendukung Dalam Divisi Produk ... 53

Gambar II-16 Stuktur Multidivisional ... 55

(17)

Gambar II-18 Kerangka Pemikiran ... 58

Gambar III-19Desain Metodologi Penelitian ... 64

Gambar III-20Alur Informasi Format Penelitian Kualitatif-Verifikatif ... 67

Gambar III-21Model Strategi Analisis Data-Verifikatif ... 67

Gambar IV-22Foto PT. CAT ... 81

Gambar IV-23Logo PT. CAT ... 82

Gambar IV-24 Tingkat Hierarki PT. CAT ... 114

Gambar IV-25 Korelasi Internal PT. CAT ... 116

Gambar IV-26 PT. Cahaya Andhika Tamara Team ... 122

Gambar IV-27 Data Display menggunakan Diagram Tulang Ikan ... 142

Gambar IV-28 Hubungan secara Kualitatif ... 144

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran-1 Catatan Harian (Diary Keeping) / Catatan Lapangan

Lampiran-2 Survei Pengalaman dengan Wawancara Semistruktur

Lampiran-3 Formulir Job Spesificaion

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

Penulis akan menjelaskan mengenai dasar pemikiran secara garis besar, baik teoritis maupun fakta yang menimbulkan minat untuk melakukan penelitian. Selain itu dijelaskan pula mengenai pentingnya dilakukan penelitian berdasarkan fenomena maupun literatur gap yang belum banyak menghubungkan konsep acquiring dengan Organaizational Design (OD).

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah merupakan pencarian rentetatan peristiwa masa lalu, yang telah terjadi, dan yang bakal muncul, seringkali menggunakan prinsip membandingkan das solen (apa yang ada) dengan das sein (apa yang seharusnya). Konteks atau situasi yang mendasari munculnya permasalahan menurut penulis harus diukur dari peristiwa awal berdirinya suatu organisasi.

Permasalahan yang dikaji mengenai what/ apa yang dilakukan dalam start’up atau pada awal berdirinya perusahaan. Kegiatan pengadaan maupun perencanaan tenaga kerja merupakan salah satu kegiatan awal karena suatu organisasi itu memiliki

salah satu unsur penting yaitu personel atau anggota organisasi. “Pada departemen pemerintahan atau BUMN, karyawan yang salah direkrut ini akan membebani

(20)

Bisa dibayangkan bila dari awalnya saja sudah salah dalam keahlian menemukan bakat/ talent dari personel, maka akan berakibat yang berkesinambungan dan lama. Untuk when/ kapan waktunya, apakah durasi kehancurannya lama atau cepat, yang pasti dampaknya bukan hanya didalam departemen Sumber Daya Manusia (SDM) namun lokasi administrasi lainnya hingga kehancuran atau kerugian bagi organisasi tersebut.

Suatu studi dari World Economic Forum dengan judul “The Global Competitivenes Report 2013-2014” menyatakan bahwa terdapat 16 faktor penghambat bisnis diantaranya dengan peringkat pertama korupsi dengan nilai 19,3%, kedua birokrasi tidak efisien berpengaruh 15%, dan untuk peringkat kesebelas ada faktor SDM dengan skor 4,2%. Ini menandakan bahwa birokrasi yang tidak efisien menunjuk pada desain organisasi dan departemen SDM dengan pendidikan rendah yang menunjuk pada pengadaan talent personel.

Kedua faktor tersebut cukup berpengaruh pada faktor kegagalan bisnis. Jadi faktor who/ siapa personelnya dan faktor whom/ yang bertanggung jawab mendesain organisasi sangat berpengaruh disini. Maka perlu diperhatikan how/ bagaimana pengamatan dari seorang profesional SDM perlu dimulai dari pertanyaan bagaimana kemampuan personel untuk mencapai sasaran bisnis perusahaan. Sasaran kemampuan personel ditempuh dengan cara pemanfaatan bakat karyawan secara efisien dan efektif.

(21)

manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan sederhana membuat

sistem…untuk keberhasilan organisai.” (Aprinto, 2013:2).

Pada masa sekarang profesional SDM tidak lagi hanya berkutat mengurusi depatemennya sendiri namun juga departemen lainnya hingga menyangkut kegiatan bisnis perusahaan. Hubungan kerja profesional SDM tidak hanya dengan pihak dalam perusahaan namun juga meliputi berbagai profesi seperti psikolog, mediator, hubungan industrial, fasilitator pelatihan, pengembangan organisasi dan konsultan bisnis. Sehingga professional SDM perlu senantiasa memutakhirkan pengetahuannya. Namun bentuk yang paling sederhana dari pengetahuan SDM dapat dipelajari dengan kembali pada awal perkembangan pengetahuan SDM.

(22)

TABEL I-1

SEJARAH PERKEMBANGAN AKTIVITAS SDM

No Periode Fokus Aktivitas SDM Intisari Aktivitas 1. Sebelum masa

revolusi industry (sebelum 1800)

Rekrutmen dan seleksi Memperoleh karyawan (acquiring)

Hubungan Idustrial Memelihara dan

(23)

Tiap era menonjolkan pengembangan pengetahuan tentang intisari aktivitas yang menonjol di masing-masing periode. Pada skripsi ini intisari manajemen yang menjadi variabel pertama yang akan dijelaskan adalah fungsi acquring. Masalah dalam fungsi acquiring yang terjadi dalam PT. CAT akan menjadi acuan penulis. Sedangkan variabel kedua yang menjadi fokus penulis untuk dievaluasi programnya dan dicari temukan masalah beserta solusinya adalah desain organisasi. Aspek dari OD yang terdiri dari tingkat hierarki organisasi, besaran unit atau span of control, posisi dalam organisasi, penamaan nama jabatan, struktur organisasi.

Menurut Djati (2013:90):

Setiap organisasi menghadapi keterbatasan kemampuan memperoleh sumber-sumber yang diperlukannya, baik dalam arti dana, sarana, prasarana, waktu dan tenaga kerja. Menghadapi yang demikian manajemen puncak perlu melakukan analisis objektif agar dapat menentukan kemampuan organisasi atau perusahaan berdasarkan yang dimiliki. Peran profil perusahaan mejadi sangat penting dalam melihat apa yang mungkin atau tidak mugkin dikerjakan oleh perusahaan/ organisasi. Berikut Profil singkat PT.Cahaya Andhika Tamara.

(24)

BAB II

URAIAN TEORETIS

Penulis akan menelaah teori dan hasil penelitian terdahulu, yang dianggap sebagai sumber penunjuang dan relevan dengan penelitian yang disajikan dalam skripsi. Sesuai prinsip ekletik (keterbukaan antar disiplin ilmu), teori yang digunakan antara lain: teori fungsi acquiring dan teori Organizational Design (OD).

A. Telaah Kepustakaaan

1. Fungsi manajemen sumber daya manusia; acquiring

Manajemen berasal dari bahasa latin, manus (tangan) dan agree (melakukan) dan mendapat penggabungan menjadi manager yang artinya menangani. Aktivitas yang dilakukan manajer disebut manajemen. Manajer (manager) adalah orang yang membuat keputusan, mengalokasikan sumber daya, dan mengatur aktivitas untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien melalui orang lain melaui fungsi manajemen (seperti planning organizing actuating controlig atau ada juga yang menyebutnya perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian). Efisiensi (daya guna) mendapatkan sebesar-besarnya output dari sekecil-kecilnya input atau idiomnya juga disebut melakukan dengan cara yang tepat “do the thing’s right”. Efektivitas (cipta guna) tingkat keberhasilan pekerjaan menghasilkan hal yang tepat atau benar idiomnya melakukan hal yang tepat (do the right thing’s).

(25)

dimana keputusan-keputusan dibuat. Untuk menjadi efektif dan efisien suatu organisai dalam Start up-nya, bagian HRD perlu mengerti fungsi manajemen. Terutama fungsi pengorganisasian yang diturunkan dalam fungsi MSDM terutama dalam konteks fungsi acquiring (menyediakan) yang dihuhubungkan dengan desain keorganisasian.

(26)
(27)

Malayu S.P.

Hasibuan

Dale Yorder M.Manullang Wirawan Brian & Fonny

(28)

Malayu S.P. Hasibuan

Dale Yorder M. Manullang Wirawan Brian & Fonny f) Penetapan sasaran

3.Pengarahan 3. Labour

(29)

Sumber: Aprinto, 2013:Vii-19; Hasibuan, 2005:24 & Wirawan, 2015:26 5.Pengadaaan 5. Employee,

Benefit and

6.Pengembangan 6. Research including the meritment of record

6.Manajemen SDM

Internasional

7.Kompensasi 7. Sistem Informasi MSDM

8.Pengintegrasian 8. Memimpin SDM

9.Pemeliharaan 9. Penelitian SDM

10.Kedisiplinan 11.Pemberhentian

(30)
(31)

Mempengaruhi hipotesis “hubungan (connecting bukan korelasional kuantitatif) antara fungsi acquiring MSDM terhadap Organizational Design” dan bisa jadi ada masalah dalam fungsi acquiring serta ada masalah Organizational Design (OD) yang mempengaruhi hubungan (connecting) diantara keduanya.

Metode Penelitian Kulitatif:Deskriptif

1.Analisa Domain

(32)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam rangka memudahkan peneliti dalam mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, maka digunakan suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan tujuan dan permasalaha yang ada. Penulis akan menjelaskan mengenai bagaimana penelitian akan dilaksanakan. Menguraikan tentang cara dan alat serta core targeting yang dijelaskan oleh informan dalam social situation.

A. Pedekatan Penelitian

Pendekatan penelitian lazim diasosiasikan dengan aliran teori yang berguna mengalirkan pola pikir atau gambaran besar dari penelitian yang dipakai sebagai pedoman untuk menentukan desain, teknik dan prosedur pengumpulan dan analisis data yang akan dipakai. Penulisan skripsi ini memakai pendekatan fenomenologi: interaksionis simbolik.

1. Pendekatan fenomenalogi: interaksionis simbolik

Untuk mengenal apa, siapa, bagaimana penelitian yang dicari, penulis perlu memulainya dari sebuah pendekatan agar lebih jelas dan mudah dalam mengintepretasikan data temuan.

Menurut Moelong (2006:14-15):

(33)

Jadi, dalam fenomenalogi penulis subjektif, memahami peristiwa dan kaitan-kaitannya. Menurut penulis, pendekatan ini ibarat mencapai sasaran dengan cara penulis melihat satu-satu dari ring tiga ke ring dua sampai ring satu lalu melihat fokus core targeting.

Fenomena fungsi acquiring seperti analisa jabatan harus dilihat dari jabatan dan tugas serta tanggung jawabanya kepada karyawan serta kecocokan antara hal yang

”disuruh” terhadap apa yang tertulis dalam analisa jabatan terhadap praktek kerjanya.

Dilihat dari perencanaan tenaga kerja harus dilihat dari kualitas dan kuantitasnya, dari rekrutmen dan seleksi dilihat dari status pekerjaanya apakah sebagai pekerja tetap atau tidak dan proses rekrutmen dari cara memberikan pengumuman atau iklan untuk merekrut, terakhir dari segi penempatan apakah suasana kerja mendukung atau tidak. Fenomena dari Organizational Design (OD) harus dilihat dari simbol dan gambar yang menunjukkan penamaan jabatan, hierarki, struktur dan bagan kerja atau pun span of control dari PT. CAT).

Menurut Danim (2002:52;65):

Symbolic interpretative dikembangkan dari perspektif fenomenologi (phenomenological philosohop) dengan fokus pemahaman tentang respon atas kehadiran atau keberadaan manusia dan menjelaskan pegalaman-pengalaman apa yang dialami seseorang termasuk interaksinya. Penelaah masalah dilakukan dengan multi perspektif atau muti sudut pandang. Pendekatan didasari atas pandangan dan asumsi bahwa pengalaman manusia diperoleh dari hasil interpretasi. Objek, orang-orang, situasi, dan peristiwa-peristiwa tidak mempunyai arti dengan sendirinya melainkan melalui interpretasi meraka.

Dalam penelitian ini penulis harus melihat keseharian kerja dan kebijakan yang terjadi dalam acquiring MSDM dan hubungannya (connected) terhadap OD. Masalah antara keduanya juga harus diteliti disini, bisa saja akibat struktur yang tinggi membutuhkan jumlah pekerja lebih banyak dan sebagainya.

Menurut Moelong (2006:19-20):

Untuk memahami perilaku, kita harus memahami definisi dan proses pendefinisiannya. Manusia secara aktif dalam menciptakan dunianya sehingga dengan demikian ia mengerti akan pemisahan antara riwayat hidup dengan

(34)

paradigma koseptual melebihi dorongan dari dalam, sifat-sifat pribadi, motivasi yang tidak disadari, kebetulan, status sosial ekonomi, kewajiban-peranan, resep budaya, mekanisme pegawasan masyarakat atau lingkungan fisik lainya. Faktor-faktor tersebut sebagian adalah konstrak yang digunakan para ilmuwan sosial dalam usahanya untuk memahami dan menjelaskan perilaku.

Jadi, dalam interaksionis simbolik penafsiran harus terikat, bukanlah tindakan bebas atau intervensi tekanan. Menurut penulis, pendekatan ini ibarat mencapai sasaran dengan cara penulis tidak melihat satu-satu dari ring tiga ke ring dua sampai ring satu namun langsung melihat fokus core targeting. Tetapi tentu saja dengan pengaruh ring satu sampa tiga yang memberikan perspektif bersama pada core targeting.

Artinya fungsi menyediakan (acquiring) SDM penting bagi desain organisasi. Karena teori interaksionis mendalami pikiran orang yang diwujudkan dalam beberapa tingkah laku dan sikap yang menunjukkan ke suatu pola utuk mejadi perilaku, maka dalam hubungannya dengan kebijakan fungsi acquiring dengan kebijakan OD, pencarian solusi dari temuan kendala yang ada dikaji dari catatan lapangan deskriptif dan reflektif.

B. Desain Metode Penelitian

(35)

otentisitas. Jadi konsep penelitian deskriptif – analytical yang akan memandu penulis dalam menarasikan apa yang mucul nanti dalam pembahasan.

Menurut Sevilla (1993:71-73):

Penelitian deskriptif menentukan dan melaporkan keadaan sekarang...mengukur apa yang ada (exist)...kemudian, metode ini banyak memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan melalui pemberian informasi keadaaan mutakhir; dan dapat membantu kita dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berguna untuk pelaksanaan percobaan. Selanjutnya, metode ini dapat digunakan dalam menggambarkan keadaan-keadaan yang mungkin terdapat dalam situasi tertentu. Alasan lain mengapa metode ini digunakan secara luas adalah bahan data yang dikumpulkan dianggap sangta bermanfaat dalam membantu kita untuk menyesuaikan diri, atau dapat memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. Metode deskriptif juga membantu kita mengetahui bagaimana caranya mencapai tujuan yang diinginkan. Lagipula, penelitian deskrirptif telah banyak digunakan dalam berbagai bidang penyelidikan dengan alasan dapat diterapkannya pada berbagai macam masalah.

Deskriptif dalam penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu pertama sebagai kegiatan eksplorasi yang mendalam tentang studi hubungan /connected (bukan korelasional kuantitatif). Jadi jenis investigasi yang dirancang untuk mempengaruhi hipotesis (bukan membuktikan hipotesis) dari hubungan variabel (variabel acquiring dan variabel OD) yang akan dianalisis dengan analisa domain. Kedua sebagai kegiatan description atau menjelaskan karakteristik dua variabel (fungsi acquring dan OD) yang direkomendasikan penulis untuk dilakukannya pencarian solusi terhadap masalah atau problem timbul dalam PT.CAT yang akan dianalisis dengan analisa Miles-Huberman.

(36)
(37)

GAMBAR III-19

DESAIN METODOLOGI PENELITIAN

Sumber:diolah penulis

Desain & Starategi Kualitatif – Verifikatif

(38)
(39)

1. Triangulasi

Penulis menggunakan lebih dari satu analisis untuk menelaah fungsi acquiring dan OD. Menurut Denzin dalam Danim (2002:58) “Trianggulasi adalah aplikasi studi

yang menggunakan multimetode untuk menelah fenomena yang sama.” (Danim, 2002:58).”

2. Induktif tidak komplit

Dukungan hasil observasi dan teori melalui analisa kualitatif adalah untuk mempengaruhi hipotesis yang akan ditelusuri bukan menguji hipotesis melalui analisis kuantitatif. Sehingga penulis tidak memakai operasionalisasi variabel.

Menurut Bungin (2010:28):

Sesungguhnya dalam model induktif, tidak dikenal istilah teoritisasi, karena seluruh rangkaian kegiatan penelitian adalah teoritisasi dan seluruh kegiatan teoritisasi itu adalah penelitian itu sendiri. Jadi tidak ada pembedaan akivitas dalam riset kualitatif dengan format semacam ini karena seluruh rangkaian kegiatan itu secara inklud dan secara utuh adalah sebuah sintesis terhadap kegiatan pegumpulan data, teoritisasi, membangun hipotesis, mengumpulkan data mengujinya, dan seterusnya seperti itu selam proses penelitian dilakukan. Dengan demikian tidak ada struktur tertentu yang dapat digunakan untuk membangun sebuah kerangka format penelitian ini, karena konstruksi penelitian tergantung pada bagaiamana bangunan masalah yang akan diteliti.

Untuk menjelaskan konsep berpikir ilmiah secara induktif, penulis harus menjelaskannya dari tahapan membangun kerangka teoritis. Untuk membangun kerangka teoritis digunakan dua tahap yaitu, pertama peneliti menggunakan secara langsung teori formal yang telah disusun peneliti sebelumnya atau yang terdapat pada tinjauan kepustakaan, kedua pembentukan model teoretis ini yang didasarkan pada proposisi-proposisi dalam teori diubah menjadi konsep dan dituangkan kedalam variabel-variabel untuk menyusun kesimpulan serta menggambarkan secara logis dengan mengikuti dari satu atau lebih pernyataan melalui proses inferensi (inference process).

(40)

menggunakan sintesa yang merupakan bagian dari induktif. Sintesa adalah fakta, data atau temuan kasus dilapangan menuju konklusi umum. Sintesa variabel fungsi acquiring dan OD ditemukan melalui ”bermain bersama” alias peneliti juga memberkan social act. Jadi, peneliti telah melakukan intervensi (manipulasi dan kontrol) sedang atau lebih dari minimal

”Induktif tidak komplit yaitu hanya dari unsur cakupan sebagian yang dianalisis yang diobservasi, diwawancarai, maka induktif tidak komplit ini dalam bekerja menggunakan sampel.” (Bungin, 2010: 17).

3. Desain penelitian

Desain penelitian berguna untuk membantu penulis dalam menerangkan skema

menyeluruh yang akan dilakukan. ”Desain penelitian adalah rencana peneliti akan

dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan penelitiannya.” (Silalahi, 2009:180). Format desain penelitian kualitatif yang dipakai adalah format kualitatif verifikatif. a. Desain Kualitatif verifikatif

Desain kualitatif interpretatif adalah desain kualitatif yang mempunyai Alur informasi dalam penelitian kualitatif verifikatif ditujukkan sebagai berikut:

GAMBAR III-20

ALUR INFORMASI FORMAT PENELITIAN KUALITATIF

VERIFIKATIF

Sumber: Bungin, 2010: 71 Data

Data Data Data

Peneliti

(41)

Aliran ini menyatakan suatu hal yang tidak mungkin mencapai atau melihat kebenaran apabila pengamat berdiri dibelakang layar tanpa ikut terlibat dengan objek secara langsung. Model Staretgi Data Kualitatif-Verifikatif seperti berikut:

GAMBAR III-21

MODEL STRATEGI ANALISIS DATA-VERIFIKATIF

Sumber: Bungin, 2010:148 C. Desain Data

1. Teknik pengambilan social situation

Berbeda dengan penelitian kuantitatif yang menggunakan istilah populasi.

”Dalam penelitian kulitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley

dinamakan ”social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga karakteristik (atribut yang melekat) yaitu: tempat (place), pelaku/ elemen atau unit analisis (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi sinergis.” (Sugiyono,2008:215). Berikut penulis jelaskan tentang social situation dalam skripsi ini.

Pertama, tempat yang dianalisis kantor pusat PT. CAT di Jl. Utan Kayu Raya No. 46 Matraman Kota 1320, DKI Jakarta. PT. CAT juga menjadi obyek penelitian yang pada dasarnya perusahaan ini bergerak dibidang distributor oil.

Kedua, Unit (satuan) analisis pelaku (actor) atau unit narasumber adalah individu sebagai karyawan PT. CAT.

(42)

Ketiga, unit analisis yang berupa situasi sosial (social setting) dalam bekerja meliputi: situasi para informan saat bekerja, pengaruhnya tehadap kebijakan acquiring, pengaruhya terhadap kebijakan OD serta masalah atau probelem yang timbul diantara kebijakan tersebut (kebijakan fungsi acquiring MSDM dengan Kebjkaan OD). Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian

yang ingin diketahui ”apa yang terjadi” didalmnya. Pada situasi sosial atau obyek

penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivits (activity) orang-orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu.

2. Teknik pengambilan informan

Kriteria ekslusi-inkulusi data juga dipakai dalam proses pembuatan skripsi ini. Proses ini biasa disebut sampling, yakni membuang yang tidak atau kurang relevan dan memasukkan yang relavan menjawab permasalahan penelitian. ”Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teroitis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.” (Sugiyono, 2008:216)

Teknik Sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sample yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jadi, penentuan sampel salama penelitian kualitatif dialakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design). Peneliti juga melakukan sampling lanjutan Menurut Efferin (2012: 342):

(43)

sehingga setip kategori dapat berkembang secara penuh. Namun fleksibilitas pengambilan tetap diperlukan, yang dimaksud adalah jangan sampai keinginan untuk mengkuti prosedur tertentu secara kaku justru mengakibatkan proses analisa dan kreativitas peneliti terganggu.

D. Instrumen dan Teknik/ Metode Pengumpulan Data 1 .Instrumen penelitian

Instrumen penelitian kualitatif adalah penulis itu sendiri yang mengintepretasikan data. Kedudukan peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analis dan penafsir data.

2. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data sesuai dengan tujuan dalam skripsi ini yaitu bertujuan untuk mengeksplor dan mendeskripsikan. Mengeksplor dengan pencarian data diperpustakaan atau lembaga yang terkait dengan topik riset dan wawancara dengan karyawan. Mendeskripsikan dengan mengamati dan mencatat perilaku karyawan atau objek yang diamati (untuk observasi).

Menurut Istijianto (2005:127-128):

Dalam riset, kegiatan pengumpulan data sering kali disebut kerja lapangan (field work). Untuk mengumpulkan data dilapangan, periset perlu mengacu kembali kepada desain riset yang telah ditetapkan sebelumnya atau proposal riset ... Untuk riset ekspolaratori, kegiatan pengumpulan data bisa meliputi pencarian data diperpustakaan atau lembaga-lembaga yang terkait dengan topik riset, pelaksanaan diskusi grup terfokus, atau wawancara dengan karyawan. Pekerjaan pengumpuan data untuk riest deskriptif bisa berupa menyebar kuesioner, menanyai responden, mencatat jawaban responden terhadap kuesioner yang dibagiikan (untuk survei), atau mengamati dan mencatat perilaku karyawan atau objek yang diamati (untuk observasi). Untuk riset kausal, kerja lapangan menyangkut tindakan mengubah variabel idependen, mengamati, dan mencatat perubahan yang terjadi pada variabel dependen.

(44)

Menurut Hamidi (2004:78):

Analisis data dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif pada prinsipnya berproses secara induksi-interpretasi-kontekstualisasi. Data akan dikumpulkan dan dianalisis setiap meninggalkan lapangan. Secara umum sebenarnya proses analisis telah dimulai sejak peneliti menentukan fokus, permasalahan dan lokasi penelitian, kemudian menjadi intensif ketika turun ke lapangan.

Proses tersebut akan berjalan dan terus digali guna membandingkan dan mencari hubungan antar konsep sampai mempengaruhi hipotesis-hipotesis, proses ini akan bergerak linear lagi, tetapi berputar secara interaktif antar satu konsep dengan konsep lainnya. Proses ini juga bergerak sejak awal pegumpulan data, bekerja secara simultan, semakin komplek atau rumit, tetapi sekaligus mengarah pada proses munculya hipotesis dan sampai pada titik terdapat lagi informasi baru sehingga berkembang dan diharapkan untuk tercipta rekomendasi untuk solusi.

3. Pembagian jenis data

Data yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Yang berupa internal atau eksternal. Data primer (dicari oleh penulis sendiri) berupa diskusi, observasi. Menurut Neuman (2013:60):

Metode kualitatif memperlakukan data sebagai sesuatu yang bemakna secara intrinsik. Dengan demikian, data yang ada dalam penelitia kualitatif bersifat ”lunak”, tidak sempurna, imaterial, kadang kala kabur dan seorang peneliti kualitatif tidak akan pernah mampu mengungkapakan semuanya secara sempurna. Namun demikian, data yang ada dalam penelitian kualitatif bersifat empiris, terdiri dari dokumetasi ragam peristiwa, rekaman setiap ucapan, kata dan gesture dari objek kajian, tingkah laku yang spesifik, dokumen tertulis, serta bebagai imaji visual yang ada dalam sebuah fenomena sosial.

4. Prosedur pengumpulan data a. Observasi

(45)

keeping) yang berisi perasaan personal (personal feelings), rekonstruksi dialog, pemikiran berkala (occasional reflecion) dari penulis. Catatan lapangan terdiri dari dua bagian; (1) catatan deskriptif berupa deskripsi/ gambaran rinci tentang lokasi, situasi, kejadian/ peristiwa atau apa pun yang diamati peneliti dan hasil pembicaraan/ wawancara yang ditulis apa adanya, sesuai dengan kenyataan. (2) catatan reflektif adalah ruang bagi ekspresi kebebabsan si peneliti. Didalam catatan reflektif peneliti memiliki kebebasan untuk memberikan tanggapannya baik yang logis maupun etis. Tahap observasi yang akan dilakukan meliputi: (1).Observasi pendahuluan yang bersifat deskriptif: lingkupnya mulai dari umum, belum berfokus. (2) Observasi terfokus, mengarah ke segi yang lebih mendalam, menyangkut orang, perilaku, waktu, ruang perasaan, struktur (3) Observasi terseleksi, memfokuskan diri pada tahapan penentuan dan penghalusan karakteristik dan hubungan antar elemen fungsi acquring manajemen sumber daya manusa terhadap OD pada PT. CAT, prosesnya kurang lebih seminggu.

(1) Observasi partisipatif: peneliti harus berperan sebagai karyawan dan mengamati perilaku karyawan dalam bekerja dan hubungannya terhadap karyawan lain. Partisipasi moderat: terdapat keseimbangan peneliti mejadi orang dalam dan orang luar. Ikut beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya. b. Dokumen, kepustakaan, dari buku dan bahan tulisan lainnya. Hal ini digunakan untuk mendapatkan informasi yang tidak diperoleh pada saat wawancara.

(46)

E. Teknik Analisa data

Dalam penulisan skripsi ini, tidak dipakai analisa grounded glasser-strauss (teknik perbandingan tetap atau komparatif) karena penulis belum merasa menjadi peneliti senior yang sudah banyak pengalamannya dan karena peneliti hanya melakukan sebentar penelitiannya (±2minggu) menunjuk pada cross-sectional atau tidak lama (not longitudinal). Dalam penulsan skripsi ini ada dua jenis teknik analisa data yang digunakan : (1) analisa domain, (2) analisa Miles-Huberman.

Menurut Bungin (2010:78):

Pada dasarnya metode-metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sekaligus juga adalah metode analisis data, dengan kata lain prosedur metodis sekaligus juga adalah startegi analisis data itu sendiri, sehingga proses pengumpulan data juga sekaligus adalah proses analisis data. Dengan demikian, proses pengumpulan data juga adalah proses analisis data, karena itu setelah data dikumpukan maka sesungguhnya sekaligus peneliti sudah menganalisis datanya.

1. Analisa domain

Analisis Domain digunakan untuk menganalisis gambaran objek penelitian secara umum atau dtingkat permukaan, namun relatif utuh tentang objek penelitian Spradley menyarankan Hubungan semantik yang bersifat sebagai berikut:

(1) Jenis (strict inclution) (2) Ruang (Spatial)

(3) Sebab Akibat (cause effect) (4) Rational (rationale)

(5) Loksi kegiatan (location for Action) (6) Cara ke Tujuan (Means-end)

(47)

No HUBUNGAN

SEMANTIK BENTUK HUBUNGAN CONTOH

1. Jenis X adalah jenis dari Y …

5. Lokasi Kegiatan X merupakan tempat berlangsunya Y … 6. Cara Ke Tujuan X merupkan cara untuk mencapai atau

melakukan Y

7. Fungsi X digunakan untuk Y …

8. Unsur/ Tahap X merupakan urutan atau tahap dalam Y

9. Atribut X merupakan atribut atau karakteristik dari Y

Sumber: Bungin, 2010: 202

2. Analisa Miles-Huberman a. Data reduction

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dimulai mereduksi catatan lapangan. Dengan fokus pada bidang HRD dan pengawasan, dengan melihat perilaku orang yang jadi pengawas, orang yang diawasi, metode kerja, tempat kerja, interaksi antara pengawas dengan yang diawasi, serta hasil pengawasan.

(48)

Setelah data direduksi, maka selanjutnya adalah mendisplaikan data yang dilakukan dalam hubungan antar kategori dan sejenisnya. Setelah menemukan hubungannya, disajikan diagram tulang ikan tentang masalah yang terjadi.

c. Conclusion drawing/ verification

Analisis data lanjut terdiri dari: (1). Drawing = penggambaran secara ringkas (2).Conclusion = kesimpulan yang merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian. Akan disimpulkan apakah ada hubungan antara fungsi acquiring dengan OD.

F.Validitas, Realibilitas, dan Obyektifitas 1. Penilaian kebenarann/ kesasihan (validitas)

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data ”yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.

a. Transferability (keteralihan)

Nilai tranfer ini berkenaan dengan pertanyaan. Jadi menghasilkan jawaban dari pertanyaan dan dijadikan solusi untuk rekomendasi sehingga ada kemungkinanan hasil penelitian dilakukan.

b. Depennability (kebergantungan)

Diharapkan proses dan hasil penelitian ini dapat realibel digunakan oleh peneliti lain dan digunakan sebijaksana mungkin dengan menjaga originalitas c. Konfirmability (ketegasan)

Bila hasil peneliti ini berhasil dan disahkan serta diakui oleh stakeholders . 2. Keabsahan/ keandalan (realibilitas)

Dalam penelitian kualitatif instrumenya adalah manusia yaitu si peneliti sendiri. a. Uji kredibilitas

(49)

Mengharuskan bertemu serta berkomunikasi atau ”ngobrol” dengan lebih banyak orang bukan saja untuk meningkatkan keakraban, dan juga untuk meningkatkan kualitas kepercayaan. Jika yang diteliti semakin akrab dan percaya pada peneliti, maka apapun yang hendak digali lebih dalam akan dipetik makna dan didapatkan goal dari rencana awalnya atau temuan terbaru saat observasi.

(2) Meningkatkan ketekunan/ keajegan

Mencaritemukan kedalaman (verstehen). Peneliti diharuskan lebih fokus, dengan utamanya melihat dari dua sudut pandang emik dan etik. Cara pandang penulis melihat sebagai orang luar dan cara pandang penulis melihat sebagai orang dalam. Urutan dan peristiwa akan semakin direkam pasti dan sistematis.

b. Trustworthiness

Yaitu menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkapkan realitas menurut apa yang dialami, dirasakan, atau dibayangkan. Ada dua hal: (1) Authenticity

Yaitu memperluas konstruksi personal yang dia ungkapkan. Periset menjadi pendengar yang baik ketika subjek bercerita.

(2) Trianggulasi

(a) Trianggulasi sumber: observasi pada lebih dari satu orang, kondisi, dan karyawan PT. CAT yang berhubungan dengan konstruksi

dan rencana dari pola pikir penulis untuk dalam hal OD dan acquiring MSDM terutama difokuskan dari core targeting dengan melakukan wawancarai tiga narasumber utama atau informan kunci (Pak Adith

(50)

Huberman dan OD dan membahas temuan/ sintesa dengan teori dan (c) trianggulasi waktu: pra observasi (Februari-Juli 2015), observasi

(18-26 Juli), dan pasca observasi pada Bulan Juli-Oktober 2015. c. Menggunakan bahan referensi

(51)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penulis akan mendeskripsikan kedua variabel secara umum lalu mengeksplor objek penelitian dengan analisis domain serta analisis Miles-Huberman tentang sintesa atau temuan yang menghubungkan (connecting) kedua variabel di PT. CAT.

A. Deskripsi Umum PT. CAT 1. Kegiatan

PT.CAT merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang oil distribution dengan perkiraan pegawai sekitar 3000 anggota personel potensial diseluruh Indonesia. Ruang lingkup kegiatan usaha PT. CAT tetap pada core business oil distributor namun demikian tidak menutup kemungkinan pengembangan ke beberapa

kegiatan bisnis yang tidak tetap sepanjang bertujuan untuk memperkuat dan menunjang pertumbuhan sektor oil distribution bisnisnya seperti bisnis advertising, kereta api, Marine Fuel Oil (MFO). Hal ini disebabkan karena direktur utama PT. CAT mempunyai beberapa perusahaan yang saling berhubungan.

(52)
(53)

2. Lokasi perusahaan

Jl. Utan Kayu Raya No.46 Jakarta Timur. Phone: (021) 85915555, fax: (021) 85917180, E-mail: hensit@yahoo.com, Homepage: www.cahayaandhika.com.

GAMBAR IV-22

FOTO PT. CAHAYA ANDHIKA TAMARA

(54)

GAMBAR IV-23

LOGO PT. CAHAYA ANDHIKA TAMARA

Sumber: Data PT. CAT

3. Arti lambang PT. CAT

a. Lingkaran : Menganggap semua pekerja adalah keluarga Warna merah dan kuning : Selalu bercahaya dengan harapan menjadi

perusahaan yang terus menerus berkembang

b. Visi : Memanusiakan Manusia

(55)

B. Deskripsi Data Khusus 1. Komposisi karyawan

Pesatnya persaingan bisnis dan pertumbuhan masyarakat (konsumen) serta perkembangan kemajuan teknologi diera ini, untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan roda bisnis perusahaan maka harus menyediakan karyawan yang mempunyai loyalitas dan mampu saling bekerjasama dan terampil serta produktif. Pada PT. CAT karyawan mempunyai tingkat pendidikan yang berbeda yaitu, SMU reguler, kejar paket C, sarjana, sedang melajutkan S2 dan Doktor.

2. Hari, jam kerja dan status kerja karyawan a. Hari kerja

Hari kerja yang dimaksud dalam perusahaan adalah hari yang memuat jam kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan PT CAT menetapkan hari kerja lima (5) hari dalam seminggu termasuk libur resmi yang ditetapkan juga oleh perusahaan berdasarkan kebutuhan atau kepentingan dari divisi dengan tidak melanggar ketentuan pemerintah.

b. Jam kerja

(56)

hingga pukul 17.30 dengan jam istirahat selama satu jam tiap hari dari pukul 12.00 sampai dengan pukul 13.00. Untuk hari yang ”extraordinary” seperti Ramadhan bisa masuk pukul 8.30 seperti biasa namun pulang pukul 17.00.

c. Status kerja karyawan

Pada PT. CAT status karyawan terbagi atas tiga yaitu: (1) Outsourcing

Perusahaan mengambil karyawan dari perusahaan outsourcing biasanya untuk karyawan yang bekerja sebagai cleaning service. Bila perusahaan merasa membutuhkan tenaga kerja perusahaan akan meminta kepada perusahaan outsourcing untuk menyediakan tenaga kerja tersebut. Dalam hal ini, perusahaan tidak perlu repot dalam menyeleksi, membuat perjanjian dengan tiap tenaga kerja karena semua ketentuan itu pihak outsourcing yang mengatur. Perusahaan hanya berurusan dengan pihak outsourcing dengan perjanjian antara mereka sendiri. Apabila ada masalah dengan tenaga kerja yang mereka berikan perusahaan akan meminta pertanggungjawaban kepada pihak outsourcing, dan sebaliknya apabila tenaga kerja tersebut merasa tidak cocok dengan pekerjaan atau jabatan apa yang diberi perusahaan maka mereka hanya berurusan dengan pihak outsourcing tidak berurusan dengan perusahaan.

(2) Kontrak

(57)

tenaga dari karyawan tersebut masih dibutuhkan maka akan diperpanjang lagi kontraknya selama karyawan tersebut masih berminat. Karyawan jenis ini juga disebut karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Perjanjian ini dilaksankan berdasarkan waktu tertentu dilakukan paling lama dua (2) tahun dengan satu kali perpanjangan paling lama satu tahun.

(3) Karyawan tetap

(58)

C. Deskripsi Fungsi Acquiring 1. Analisa jabatan

a. Kondisi

Proses analisa jabatan yang dilakukan oleh fungsi SDM pada PT. CAT telah sesuai dengan prosedur dan kualifikasi yang telah ditetapkan.

b. Klasifikasi data (1) Kriteria

(a) Undang-undang No.7 tahun 1992 pasal 37 ayat 2 tentang Job description harus tertulis dan jelas. (b) Peraturan perusahaan

(2) Temuan

Langkah pertama yang dilakukan manajer HRD adalah analisis jabatan. Langkah tersebut bertujuan untuk memperoleh informasi tentang karakteristik pekerjaan yang ada di setiap unit kerja yang selanjutnya dirumuskan atau diformulasikan menjadi jabatan. Rumusan ini akan dijadikan dasar untuk melakukan berbagai kegiatan manajemen karyawan diantaranya untuk menyusun formasi jabatan, evaluasi jabatan, dsb. Berikut beberapa tugas pokok yang terdapat dalam analisa jabatan di PT. CAT:

(a) Manager

(59)

merencanakan SDM dan penempatannya sehingga dapat melahirkan kinerja yang optimal, (4) menyediakan fakta, data dan gambaran yang dapat membantu kelancaran kerja karyawan dalam pelaksanaan strategi, kebijakan, prosedur dan setandar, (5) komitmen terhadap manajemen kualitas dan perbaikan terus menerus, (6) melaksanakan efesiensi, efektifitas dan kualitas operasional yang meliputi biaya, kualitas karyawan, keuntungan dan hubungan dengan perusahaan, (7) membangun jaringan dengan pihak internal dan eksternal, (8) menyusun standar dan jaringan komunikasi untuk menjamin manjemen berupaya melaksanakan perencanaan.

(b) Divisi Human Resources (HR), bertugas:

Human Resources Manager (HRM) bertanggung jawab terhadap hal atau

aktivitas yang terkait dengan kebutuhan SDM di perusahaan. Melayani kebutuhan karyawan, merekrut karyawan, menggaji karyawan, serta mengawasi hal yang terkait dengan aktivitas karyawan.

(c) General affair

Bertanggung jawab dalam membangun dan memelihara komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat, pemerintah, dan pihak yang berkepentingan. menyusun sasaran jangka panjang dan jangka pendek di bidang personalia dan perijinan, mendelegasikan dan memberikan pengarahan pelaksanaan kegiatan. (d) Operation

(60)

rencana jangka panjang dan jangka pendek, menyusun rencana operasi secara periodik sebagai pedoman operasional perusahaan dan melaporkan kegiatan operasi produksi dan kegiatan, menyesuaikan pelaksanaan rencana produksi sesuai dengan perkembangan situasi dan prioritas perusahaan.

(e) Marketing

Menjalankan fungsi manajemen pemasaran sehari-hari, meningkatkan citra dengan kegiatan Humas atau Public Relation (PR) kepada publik eksternal & internal, menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang di bagian pemasaran, mengawasi kegiatan produk pemasaran, menjalin hubungan baik dengan rekanan (mitra).

(f) Finance and accounting

Menyusun sasaran jangka pendek, menengah dan jangka panjang perseroan di bidang keuangan, mengawasi fungsi manajemen keuangan rutin untuk membiayai semua kegiatan perusahaan, mengawasi arus pembelanjaan dan keuangan perusahaan, memecahkan permasalahan akuntansi dan keuangan yang timbul untuk efisiensi dan efektivitas perusahaan, menjamin hubungan baik dengan lembaga keuangan, membuat laporan periodik kegiatan keuangan kepada pemegang saham.

(g) Information and technology

(61)

terutama yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen, pengolahan data serta pelaporan transaksi perusahaan, maintenance computer dan alat elektronik lainnya.

c. Analisis teori

(62)

2. Perencanaan tenaga kerja a. Kondisi

Perencanaan SDM di PT. CAT cenderung bersifat reaktif. Analisis kebutuhan SDM hanya terbatas saat ini (jangka pendek) atau kebutuhan operasional mitra yang juga selalu berubah.

b. Klasifikasi data (1) Kriteria

Tidak ada kriteria internal khusus yang mengatur tentang perencanaan SDM hanya tergantung permintaan mitra yang selalu berubah.

(2) Temuan

Dalam rangka perencanaan tenaga kerja yang tepat serta agar terpenuhinya jumlah, kualitas karyawan pada setiap satuan organisasi maka formasi ditetapkan berdasarkan jenis, sifat dan beban kerja yang harus dilaksanakan oleh unit bisnis PT. CAT didaerah. Oleh karena itu, maka formasi karyawan ditetapkan berdasarkan formasi dari masing-masing satuan organisasi baik dari pusat maupun di daerah, sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan hasil wawancara, kebutuhan tenaga kerja di PT. CAT disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan mitra. Namun secara rata-rata Jumlah tenaga kerja yang dihitung untuk kebutuhan setahunnya adalah 60 karyawan setahun.

c. Analisis teori

(63)

segala dasar dan faktor yang telah ditentukan untuk dapat menentukan akan jumlah dan susunan jabatan dari karyawan yang diperlukan oleh suatu satuan organisasi untuk mampu melaksanakan tugasnya secara berdayaguna, berhasilguna.

Penyebab perusahaan tidak memiliki standar/ kriteria internal khusus yang mengatur tentang perencanaan SDM karena perusahaan bersifat reaktif, apabila perusahaan membutuhkan tambahan karyawan maka akan dilakukan spekulasi perencanaan SDM (bukan perencanaan yang strategik) untuk mencari karyawan (kru sopir) tambahan. Ketika pada masa tertentu seperti hari libur panjang terutama saat libur hari besar seperti Lebaran, penduduk Indonesia memiliki tradisi mudik (pulang kampung), maka kondisi permintaan BBM akan ramai, distribusi bahan bakar meningkat maka perusahaan melakukan perencanaan untuk mendapatkan SDM agar dapat membantu pelaksanaan aktivitas perusahaan dengan mempertimbangkan target operasional penyaluran, dan selanjutnya menyesuaikan keadaan yang real. Akibat tidak ada kriteria khusus yang mengatur tentang perencanaan SDM yang baku dapat mengakibatkan kesiapan perusahaan dalam SDM di perusahaan secara kuantitas maupun kualitas belum dapat terpenuhi tepat dan pada saat yang diperlukan. Maka perlu dilakukan kriteria khusus, minimal kriteria yang mendekati dengan forecasting.

3. Rekrutmen a. Kondisi

(64)

manajer SDM bekerja sama dengan manajer divisi yang terkait. Kegiatan rekrutmen didalam PT. CAT menjadi kegiatan yang satu kesatuan (mirip) dengan seleksi.

b. Klasifikasi data (1) Kriteria

(a) Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Bab III pasal 5-6. (b) Peraturan perusahaan

(2) Temuan

Setiap calon tenaga kerja yang hendak bekerja di PT. CAT harus melewati proses rekrutmen. Persyaratan yang diharuskan dalam melamar kerja pada PT. CAT adalah: CV atau surat lamaran kerja, daftar riwayat hidup, ijazah & sertifikat, fotocopy KTP, SIM & STNK, dan pasphoto

Pada proses rekrutmen juga mempertimbangkan apabila ada calon tenaga kerja yang mendapat rekomendasi dari karyawan PT. CAT. Rekomendasi ini digunakan oleh perusahaan untuk mempermudah proses rekrutmen dengan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan tambahan setelah memperhatikan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan, karena rekomendasi ini berasal dari karyawan PT. CAT minimal yang telah mengenal kepribadian atau sikap dan perilaku calon tenaga kerja tersebut.

(65)

maka dalam mengadakan program perekrutan karyawan selain menetapkan terlebih dahulu kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan dalam perusahaan, PT. CAT mengadakan kebijakan dalam mengadakan program perekrutan yang dilakukan dalam beberapa hal yaitu:

(a) Tahap pertama

PT. Pertamina Patra Niaga yaitu selaku mitra meminta tambahan kru pengangkut BBM akan meminta tambahan untuk karyawan dalam divisinya dengan memberikan kualifikasi yang dibutuhkan terutama dalam keahlian teknis seperti safety driving.

(66)

1. keahlian

Keahlian merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi dasar dalam proses seleksi. Dalam jabatan-jabatan yang tidak memerlukan keahlian atau kemampuuan tertentu kualifikasi jabatan ini dapatdiabaikan adapun keahlian ini dapat dibedakan menjadi tiga macam keahlian utama yang diperlukan, yaitu:

a. Technical skill b. Human skill c. Conceptual skill

Technical skill, keahlian yang harus dimiliki oleh bagian staf atau

supir misalnya cara bagaimana mengemudi safety driving agar suatu pengiriman BBM tidak terjadi kecelakaan dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan, mitra, dirinya sendiri, ataupun diri orang lain. Sedangkan human skill merupakan keahlian dari seorang supervisor. Conceptual skill

merupakan keahlian dari seorang manajer. 2. pengalaman

(67)

3. Umur

Perusahaan tidak begitu saja menerima calon karywan yang berusia muda, maupun mereka yang telah berusia lanjut, mereka yang sudah berumur lanjut mempunyai tenaga fisik yang relatif kecil dan terbatas meskipun mereka pada umumnya telah berpengalaman.

Karena hal tersebut diatas, maka perusahaan dalam melaksanakan program seleksi lebih menekankan mencari karyawan pada usia pertengahan seperti dalam skala umur 30an. Kecenderungan usia 20-30an yang lebih sedikit berpotensi memiliki riwayat penyakit seperti jantung dan diabetes yang sangat mengganggu dalam proses mendistribusikan BBM terlebih bila melakuka perjalanan atau jarak medan yang jauh.

4. pendidikan

(68)

5. keadaan fisik

Keadaaan fisik calon karyawan harus mendapat perhatian terutama untuk jabatan tertentu. Jabatan yang memerlukan tenaga kerja kuat tidak boleh mengabaikan keadaan fisik pelamar yang akan mengisi jabatan tersebut, bahkan keadaan tersebut merupakan salah satu kualifikasi pokok dari calon karyawan.

Dalam pemilihan calon karyawan, masih banyak faktor lain yang dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan program seleksi. Dan tidak semua faktor diatas tersebut merupakan kualifikasi yang harus dimiliki oleh calon karyawan, kualifikasi ini tergantung atas job spesification dari suatu jabatan.

(b) Tahap kedua

Personalia akan mencari calon karyawan yang akan direkrut, pada perusahaan sumber calon karyawan ada dua yaitu:

1. Sumber internal

(69)

2. Sumber eksternal

Sumber eksternal dalam PT. CAT sedikitnya dibagi menjadi lima jenis yaitu:

a. Outsourcing

PT. CAT mengambil karyawan dari perusahaan outsourcing biasanya untuk karyawan yang bekerja sebagai cleaning service, receptionist maupun pembantu umum. Bila perusahaan merasa membutuhkan tenaga kerja perusahaan akan meminta kepada perusahaan outsourcing untuk menyediakan tenaga kerja yang tepat tersebut.

(70)

b. Rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja

Menawarkan lowongan pekerjaan kepada karyawan yang ada untuk diberitahukan kepada saudara atau teman mereka yang sedang mencari pekerjaan dan memiliki syarat yang ditentukan. Pada tahap ini hampir sebagian besar didalam PT. CAT lebih banyak melakukan perekrutan eksternal jenis ini.

c. Sarana multimedia

Perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk menekan biaya rekrutmen. Internet, situs jobsDB, jobsearch, jobstreet, mailing list dan media sosial (facebook, twitter) digunakan oleh perusahaan. Pengisian lamaran melalui website dilengkapi dengan sortir otomatis untuk mencari kata rinci terkait dengan persyaratan d. Walks-in

PT. CAT menerima aplikasi lamaran dari orang yang datang ke perusahaan dan langsung mengajukan lamaran kerja. Cara ini sering dilakukan oleh pelajar SMK atau mahasiswa untuk magang.

e. Rekomendasi dari mitra

(71)

peningkatan kebutuhan BBM semakin meningkat. Permintaan kepada PT. CAT dari mitra PT. Pertamina Patra Niaga tidak terbendung lagi, maka dibutuhkan segera perekrutan eksternal ini untuk memenuhi kuota BBM di SPBU atau di dalam penyediaan BBM oleh distributor oil PT. CAT. Biasanya dalam merekomendasikan orang untuk bekerja

di PT. CAT, mitra PT. Prtamina Patra Niaga akan memeberikan e-mail kepada calon karyawan, bila lolos seleksi dari awal hingga seleksi akhir yang diseleksi oleh HRD PT. CAT, pelamar dapat langsung menjadi karyawan PT. CAT.

(c) Tahap ketiga

Pada tahap ketiga ini merupakan tahap menyeleksi calon karyawan yang akan dijadikan personil yang menjalankan kegiatan bisnis yaitu:

1. Pemanggilan calon karyawan

Setelah data pelamar sudah masuk kebagian personalia maka bagian personalia akan memilih lamaran mana yang sesuai dengan kualifikasi yang diberikan untuk pelamar yang bersumber dari eksternal.

(72)

Didalam pemanggilan calon karyawan ini dilihat dari surat lamaran atau CV calon pegawai. Bila lolos setelah data lengkap, bagian personalia atau manajemen SDM akan melihat daftar riwayat hidup calon pegawai. Setelah itu dipersyartakan calon pegawai hars memiliki ijazah dan sertifikat, fotocopy KTP. Hal yang paling menjadi persyartan awal yang sangat penting untuk menjadi pegawai PT. CAT adalah mempunyai SIM dan STNK. Karena sebagian besar karyawan PT. CAT adalah kru supir oil distribution. Setelah persyaratan semua lengkap lalu dilakukan pasphoto

sebagai kejelasan identitas sekarang yang dimiliki. Lama tunggu waktu pemanggilan calon dipanggil, diseleksi hingga dipanggil lagi sekitar dua minggu.

2.Penyeleksian awal

Setelah data pelamar yang sesuai dengan persyaratan yang diminta perusahaan maka akan dilakukan seleksi awal yaitu dengan melakukan wawancara oleh bagian personalia dan kepala bagian masing divisi. Wawancara ini dimaksudkan untuk pengenalan awal atas calon karyawan yang dimiliki dengan pertanyaan sederhana mengenai individu, keluarga, pendidikan, pengalaman kerja, sosialiasai atas lingkungan, keterampilan atau kemampuan khusus lainnya.

(73)

jawaban pada saat wawancara untuk mengetahui relevansi apa yang ditulis dan apa yang dijawab secara lisan.

Dalam wawancara yang diperhatikan oleh orang dari personalia dan bagi divisi adalah bagaiamana cara pelamar menjawab pertanyaan, struktur bahasa yang digunakan, sistematika dalam memberikan jawaban, ekpresi wajah serta bahasa tubuh yang muncul didalam menjawab pertanyaan tersebut.

Setelah itu apabila calon karyawan mempuyai pengalaman kerja sebelumnya biasa bagian personalia akan melakukan cross check dengan menghubungi tempat kerja yang lama calon karyawan untuk membuktikan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Dalam wawancara penulis dengan staff HRD, dalam mewawancarai calon pegawai PT. CAT menggunakan Teknik STAR (Situation, Task, Action, Result). Pewawancara bertugas menggumpulkan informasi STAR

pada semua kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan jabatan. Informasi STAR dicatat dalam dalam catatan pewawancara yang telah dipersiapkan. Pewawancara menanyakan tindakan pelamar pada suatu situasi atau tugas yang pernah dihadapi pelamar dimasa lalu, tindakan pelamar serta hasil dampak tindakan pelamar tersbut. Pelamar kemudian menyampaikan keterangan tentang perilaku pada penglaman masa lalunya terebut.

(74)

dilakukan penilaian kesesuian tindakan pelamar dengan tindakan sesuai kompetensi yang dinilai. Kesesuaian dan ketidaksesuaian perilaku tersebut dengan perilaku yang mewakili kompetensi inilah yang akan dicatat sebagai informasi wawancara.

3.Work sample test

Work sample test mengukur kemampuan untuk melakukan sesuatu dibandingkan mengetahui sesuatu. Tes untuk pekerjaan pengemudi atau supir kru BBM maka tes yang dilakukan adalah mengemudikan kendaraan yang akan digunakan. Untuk pekerjaan sekertaris atau posisi lain di head office tes yang diberikan seperti membuat surat dan menggunakan

komputer. 4.Tes tertulis

Gambar

Tabel I-1 Sejarah Perkembangan Aktivitas SDM  .......................................
TABEL I-1
TABEL II-2
GAMBAR II-18
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tidak satupun dari informasi yang disampaikan dalam presentasi ini boleh disebarluaskan kepada pers atau media lain atau diperbanyak atau disebarluaskan kembali baik sebagian

+ PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI DI KOMISI

Sistem pengukuran kinerja BSC yang menggunakan beragam ukuran baik keuangan maupun non keuangan menunjukkan adanya target dan sasaran khusus yang lebih jelas untuk dicapai

Luaran yang dapat dicapai dari rancangan arsitektur enterprise tersebut adalah menghasilkan model dan kerangka dasar (blueprint) dalam mengembangkan sistem

Model yang secara intrinsik linier tidak dipertimbangkan sebagai penduga model hubungan diameter dan tinggi untuk jenis jambu-jambu meskipun mempunyai nilai R 2 yang jauh

Hubungan diplomasi dengan negosiasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam hubungan luar negeri walaupun dalam negosiasi mempunyai

a) Masyarakat golongan atas; b) Masyarakat golongan menengah; c) Masyarakat golongan bawah. Seorang calon jaringan dapat mempunyai akses langsung ke bahan keterangan atau

Tikus dan mencit biasanya dipilih sebagai hewan uji karena ukuranya yang kecil, masa hidupnya relatif pendek, mudah didapat, dan ketersediaan data dari penelitian sebelumnya.Untuk