• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. METODOLOGI

4.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus (case study) dengan satuan kasusnya adalah pedagang yang terlibat dalam kegiatan pemasaran Ikan Mas di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Tanggamus. Studi kasus ini

diharapkan bisa memberikan gambaran tentang kekhasan unit-unit studi yang menjadi subjek mendalam. Studi kasus menurut Nazir (1998) adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Unit kasus dalam penelitian ini adalah pengumpul, grosir dan pengecer dalam pemasaran Ikan Mas di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Tanggamus.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah sejumlah data yang diperoleh melalui observasi langsung di lapang (Singarimbun dan Effendi 1989). Data primer diperoleh melalui kuesioner dan wawancara dengan pembudidaya, pedagang pengumpul, pedagang pengecer, pemilik kolam pemancingan dan pemilik rumah makan. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui informasi pustaka. Data sekunder diperoleh dari Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung, DKP Kabupaten Tanggamus, Kantor Kecamatan Pagelaran, Unit Pengembangan Pelayanan dan data dari buku-buku penunjang sebagai bahan acuan. Adapun data-data yang diperlukan untuk penelitian ini, yaitu :

1. Data yang diperlukan untuk mengetahui saluran pemasaran, meliputi : a. Tingkat Pembudidaya, yaitu :

1. Karakteristik pembudidaya (umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman usaha budidaya).

2. Gambaran usaha (jumlah produksi, tekhnik dan peralatan yang digunakan serta jumlah ikan dan luas kolam).

3. Cara penjualan ikan

5. Volume penjualan dan harga jual b. Tingkat pengumpul, yaitu :

1. Karekteristik pengumpul (umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman usaha).

2. Cara pembelian ikan (sumber pembelian ikan, frekuensi pembelian dan jumlah yang dibeli serta harga beli produk).

3. Tujuan penjualan ikan (dijual kemana). 4. Volume penjualan dan harga jual.

2. Data yang diperlukan untuk mengetahui fungsi-fungsi pemasaran, meliputi : a. Fungsi Pertukaran

1. Pembudidaya (jumlah atau volume penjualan kepada pedagang, frekuensi penjualan, proses penjualan).

2. Pengumpul (jumlah pembelian dari pembudidaya atau pedagang lain, frekuensi pembelian, jumlah atau volume penjualan ke pedagang lain atau ke konsumen, frekuensi penjualan).

b. Fungsi pengadaan secara fisik

1. Pembudidaya (biaya transportasi atau pengangkutan (bila ada)).

2. Pengumpul (jumlah produk yang disimpan, lokasi penyimpanan produk, lama penyimpanan, biaya transportasi, alat transportasi yang digunakan.) c. Fungsi Pelancar

1. Pembudidaya (proses sortiran dan grading, jumlah yang disortir (hasil sortiran dijual kemana), pembiayaan usaha budidaya, biaya pengangkutan, sumber informasi pasar, cara memperoleh informasi pasar).

2. Pengumpul (proses penyortiran dan grading, biaya yang dikeluarkan : biaya pengangkutan, biaya penyimpanan, biaya tenaga kerja, resiko usaha yang ditanggung pedagang, sumber informasi pasar, cara memperoleh informasi pasar).

3. Data yang diperlukan untuk mengetahui struktur pasar, meliputi : a. Jumlah pelaku yang terlibat (jumlah pembeli dan penjual) b. Keragaman produk

c. Hambatan keluar masuk pasar :

1. Hambatan yang dialami pembudidaya

2. Hambatan yang dialami pedagang pengumpul 3. Hambatan yang dialami oleh pedagang pengecer

4. Modal yang diperlukan oleh masing-masing lembaga pemasaran 5. Jumlah pesaing di pasar

d. Informasi pasar

1. Sumber informasi pasar atau harga 2. Sarana informasi yang digunakan

4. Data yang diperlukan untuk mengetahui perilaku pasar, adalah :

a. Praktek pembelian dan penjualan antara lembaga-lembaga pemasaran b. Sistem penentuan harga

c. Cara pembayaran harga dari pedagang ke pembudidaya d. Cara pembayaran harga diantara lembaga pemasaran e. Praktek kerjasama antara lembaga pemasaran

5. Data yang diperlukan untuk mengetahui bagian harga yang diterima petani (farmer’s share) dan margin pemasaran, rasio keuntungan dan biaya, R-C ratio serta pendapatan usaha, meliputi :

a. Harga jual pembudidaya

b. Harga beli dari pedagang pengumpul

c. Biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan pedagang pengumpul d. Keuntungan pedagang pengumpul

e. Harga jual dari pedagang pengumpul f. Harga beli dari pedagang pengecer

g. Biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan pedagang pengecer h. Keuntungan pedagang pengecer

i. Harga jual dari pedagang pengecer ke konsumen

4.3. Metode Pengambilan Contoh

Pengambilan responden pembudidaya dipilih secara sengaja (purposive

sampling). Purposive sampling adalah metode pengambilan responden yang

Pertimbangan dalam penelitian ini dalah pembudidaya yang telah melakukan usahanya minimal satu tahun. Berdasarkan pertimbangan statistik jumlah responden yang akan diambil berjumlah 30 orang (Walpole 1982). Penarikan responden terhadap beberapa kelompok pedagang perantara dilakukan dengan cara snowball sampling, dimana sampel ditentukan berdasarkan keterangan yang diperoleh dari sampel unit yang dapat lebih menunjang tujuan penelitian yang bersangkutan. Jumlah sampel pedagang perantara sebanyak 13 orang dan pedagang pecel lele sebanyak 3 orang.

Tabel 5. Jumlah Responden Penelitian

No Responden Jumlah (orang)

1 Pembudidaya 30

2 Pedagang Pengumpul 3

3 P. Pengumpul Luar Kecamatan 2

4 Pedagang Pengecer 3

5 P. Pengecer Luar Kecamatan 3

6 Kolam Pemancingan 2

7 Rumah Makan 3

Sumber : Diolah dari Lampiran 2-8

4.4 Metode Analisis Data

Data yang diperoleh baik data primer maupun data sekunder dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis dilakukan dengan mengadakan saluran dan lembaga pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran, struktur dan perilaku pasar, keragaan pasar, marjin pemasaran, farmer’s share, rasio keuntungan terhadap biaya dan analisis pendapatan usaha.

4.4.1 Analisis Pendapatan Usaha

Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan dan total pengeluaran. Penerimaan total adalah nilai produk total usaha dalam jangka waktu tertentu (Lipsey dan Richard 1995). Pengeluaran total usaha adalah semua nilai input yang dikeluarkan dalam proses produksi. Rumus penerimaan total, biaya dan

pendapatan adalah :

Nilai total penerimaan lebih besar dari total biaya (TR>TC) usaha tersebut menguntungkan. Nilai total penerimaan kurang dari total biaya (TR<TC) usaha tersebut rugi.

4.4.2 Analisis Rasio Penerimaan Terhadap Biaya (R-C Ratio)

Analisis R-C ratio adalah perbandingan antara penerimaan dan biaya (Soekartawi 1995). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha selama periode tertentu cukup

menguntungkan. Rumus R - C rasio, secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : R - C Ratio = x100% n Pengeluara Total Penerimaan Total ……….(2) Dimana : R = Revenue (Penerimaan)

C = Cost (Biaya)

Total biaya yang diperhitungkan dalam perhitungkan dalam perhitungan R- C rasio, meliputi biaya tunai dan biaya. Rasio R - C menunjukkan besarnya penerimaan untuk setiap rupiah biaya yang akan dilakukan dalam budidaya Ikan Mas. Semakin tinggi nilai R-C ratio, maka semakin menguntungkan usaha tersebut.

4.4.3 Analisis Lembaga dan Saluran Pemasaran

Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasikan saluran pemasaran yang ada untuk mengetahui proses penyampaian produk dari tangan produsen ke konsumen. Selain itu, melalui analisis saluran dan lembaga pemasaran dapat dilihat fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh setiap lembaga pemasaran yang terlibat. Dengan analisis lembaga pemasaran ini dapat dilihat sejauh mana peran lembaga pemasaran dalam menjaga mutu produk sebelum sampai ke tangan konsumen (Limbong dan Sitorus 1987).

4.4.4 Analisis Struktur pasar

Analisis struktur pasar Ikan Mas dilihat berdasarkan saluran pemasaran, keadaan produk yang diperdagangkan, pengetahuan konsumen akan harga dan

biaya serta mudah tidaknya keluar atau masuk dari pasar. Struktur pasar dapat diketahui dengan melihat jumlah penjual atau pembeli yang telibat, keadaan atau sifat produk, informasi pasar, serta hambatan untuk masuk dan keluar dari pasar (Sudiyono 2001).

4.4.5 Analisis Perilaku Pasar

Perilaku pasar Ikan Mas dapat dianalisis dengan mengamati praktek penjualan dan pembelian, sistem penentuan dan pembayaran harga, dan kerjasama diantara lembaga-lembaga pemasaran. Perilaku pasar akan sangat jelas pada saat beroperasi, misalkan dalam penentuan harga, promosi usaha, pangsa pasar, penjualan, siasat pemasaran dan lain sebaginya (Dahl dan Hammond 1977)

Dokumen terkait