• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di UD. AMA Kecamatan Aripan, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Waktu penelitian dilakukan selama bulan Maret 2014 – April 2014. Alasan yang melatarbelakangi pemilihan lokasi penelitian yaitu karena UD. AMA adalah perusahaaan penghasil pupuk organik terbesar dan terbaik di Sumatera Barat.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data yang bersifat sekunder diperoleh melalui laporan tahunan tertulis lembaga atau institusi yang terkait dalam penelitian ini, seperti Perpustakaan Lembaga Sumberdaya Informasi IPB, Laporan Tahunan Dinas Pertanian

Peningkatkan kebutuhan pupuk organik di Sumatera Barat

Analisis tataniaga pupuk organik di UD. AMA

1. Analisis saluran dan lembaga tataniaga

2. Analisis fungsi tataniaga

3. Analisis struktur dan perilaku pasar

1. Analisis marjin tataniaga 2. Analisis firm’s share

3. Analisis rasio keuntungan terhadap biaya

Efisiensi tataniaga pupuk organik

Rekomendasi sistem tataniaga pupuk organik UD. AMA yang lebih efisien

Perbedaan harga pupuk organik yang cukup besar antara tingkat produsen dan konsumen di Solok

Sumatera Barat, Badan Pusat Statistik, serta laporan-laporan lainnya yang berkaitan dengan penelitian di tahun 2013.

Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan perusahaan prdusen dan lembaga pemasaran yang ada (produsen, distributor, pengecer. kelompok tani, penyalur dan konsumen dalam hal ini petani) dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya yang terjadi pada tahun 2013. Wawancara dilakukan dengan mempersiapkan terlebih dahulu daftar pertanyaan (kuisioner) yang akan diajukan. Teknisnya, peneliti mengajukan pertanyaan dengan panduan daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan data-data yang diperlukan dalam penelitian, antara lain:

1. Data untuk menganalisis lembaga dan saluran tataniaga

a. Karakteristik perusahaan produsen, distributor maupun pengecer dan penyalur pupuk organik dengan indikator umur, pendidikan terakhir dan pengalaman usaha.

b. Gambaran usahatani yang meliputi kepemilikan luas lahan, hasil panen, teknik budidaya dan peralatan yang digunakan.

c. Cara transaksi penjualan peusahaan produsen dan pedagang pupuk organik.

d. Cara transaksi pembelian pedagang pupuk organik. e. Fungsi yang dilakukan lembaga tataniaga.

f. Peguasaan lembaga terhadap produk tataniaga. g. Bentuk usaha lembaga tataniaga.

2. Data untuk menganalisis fungsi tataniaga Fungsi Pertukaran

a. Volume penjualan perusahaan produsen dan pedagang pupuk organik.. b. Volume pembelian pedagang pupuk organik.

c. Tempat penjualan perusahaan produsen dan pedagang pupuk organik. d. Tempat pembelian pedagang pupuk organik.

e. Jenis produk yang diinginkan lembaga. f. Kualitas produk yang diinginkan lembaga. Fungsi Fisik

a. Jumlah produk yang disimpan. b. Lokasi Penyimpanan. c. Lama Penyimpanan. d. Biaya Penyimpanan. e. Biaya Transportasi. f. Biaya Pengolahan. Fungsi Fasilitas a. Biaya Usahatani.

b. Risiko yang ditanggung perusahaan produsen dan pedagang pupuk organik.

c. Sumber informasi pasar perusahaan produsen dan pedagang pupuk organik.

d. Standarisasi dan grading produk.

e. Lembaga pembiayaan dan lembaga asuransi. 3. Data untuk menganalisis struktur pasar

a. Jumlah pelaku yang terlibat. b. Keragaman produk.

c. Hambatan keluar masuk pasar. 4. Data untuk menganalisis fungsi tataniaga

a. Sistem penentuan harga jual dan beli. b. Cara pembayaran transaksi jual-beli. c. Sistem kontrak kerjasama.

5. Data untuk menganalisis margin pemasaran, firm’s share dan R/C Rasio a. Harga jual tiap lembaga.

b. Harga beli tiap lembaga. c. Biaya tataniaga tiap lembaga. d. Keuntungan tiap lembaga.

6. Data untuk mengetahui gambaran umum lokasi penelitian a. Letak geografis.

b. Sarana dan prasarana. c. Kelembagaan pertanian. d. Keadaan sosial masyarakat.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data primer dilakukan melalui pengamatan (observasi) dan wawancara terhadap responden petani dengan menggunakan panduan kuisioner. Pemilihan lokasi penelitian dan responden ditentukan secara sengaja (purposive sampling), baik pemilihan perusahaan maupun responden yang diambil. Pengambilan contoh pedagang responden ditentukan dengan cara mencari info alur tataniaga pupuk organik dari petani dan mengikuti sampai ke konsumen akhir di lokasi penelitian. Teknis pengambilan contoh ini dianggap lebih sesuai digunakan untuk menelusuri saluran tataniaga, karena informasi lanjutan yang didapatkan lebih beragam. Responden pedagang terdiri dari (1) Perusahaan Produsen, (2) Kelompok Tani, (3) Distributor dan (4) Pengecer.

Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini mengunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap keadaan sistem tataniaga yang meliputi analisis fungsi tataniaga, lembaga tataniaga, saluran tataniaga, perilaku pasar dan struktur pasar. Analisis kuantitatif yang dilakukan meliputi analisis marjin tataniaga, firm’s share, rasio keuntungan dan biaya serta analisis efisiensi tataniaga. Data yang telah diperoleh dari lapangan kemudian dianalisis. Sebelum data dianalisis, langkah awal yang dilakukan yakni mengolahnya terlebih dahulu dengan melakukan pentabulasian data mentah. Data tersebut kemudian dikelompokan sesuai indikator-indikator yang akan dijadikan ukuran penelitian. Data kuantitatif yang terkumpul diolah dengan menggunakan alat hitung kalkulator dan bantuan komputer.

Tabel 3. Teknik pengumpulan data

Variabel Indikator No. Jumlah Satuan Teknik Analisis Saluran

Tataniaga Alur Pemasaran IV (1-2) 5 Unit Deskriptif Lembaga Tataniaga Stakeholder yang terlibat II (6); IV (1-9) 5 Unit Deskriptif Fungsi

Tataniaga Kegiatan Fungsional

II (6); III (1); IV

(3-9)

5 Unit Deskriptif

Efisiensi

Tataniaga Firm’s share IV (1-2) 2 Persentase

Rumus Persentasi Perbandingan Harga Marjin Tataniaga III (3);

IV (1-2) 3 Rupiah Rumus Marjin Rasio Keuntungan

dan Biaya

III (3);

IV (1-2) 2 Perbandingan Rumus Rasio

Struktur Pasar Jumlah Produsen IV (1-2, II (6); 10-13) 2 Unit Tabulasi Masalah dalam memasuki pasar IV (10- 12) 3 Unit Tabulasi Opsi sumber informasi harga dan

informasi pasar

IV (8) 1 Unit Tabulasi

Perilaku Pasar penjualan dan/atau Opsi transaksi pembelian

III (3);

IV (1-2) 2 Unit Deskriptif Opsi dalam

penetuan harga IV (3-4) 2 Unit Deskriptif Opsi sistem pembayaran yang digunakan IV (3-7) 5 Unit Deskriptif Jumlah kerjasama yg dilakukan antar lembaga tataniaga IV (1-2) 2 Unit Deskriptif

Analisis variabel saluran tataniaga dilakukan dengan teknik deskriptif dan alat indikator yang diterjemahkan dalam beberapa pertanyaan kuisioner. Begitu pula dengan variabel lembaga tataniaga dan fungsi tataniaga yang dijelaskan dengan indikator masing-masing yaitu jumlah stakeholder yang terlibat dan fungsinya tersebut berupa satuan unit. Analisis variabel efisiensi dijelaskan indikator firm’s share, marjin tataniaga dan rasio keuntungan dan biaya. Indikator

firm’s share dijelaskan dalam satuan persentase dan dilakukan dengan rumus persentasi perbandingan harga. Indikator marjin tataniaga dan rasio keuntungan dan biaya dilakukan teknik masing-masing berupa rumus marjin dan rumus rasio

dengan hasil dalam bentuk rupiah dan hasil perbandingan. Variabel struktur pasar dan perilaku pasar dijelaskan dengan indikator jumlah produsen, strategi pasar dan melihat peubah harga, biaya, marjin tataniaga dan jumlah komoditi.

Analisis Data Analisis Saluran, Lembaga dan Fungsi Tataniaga

Saluran tataniaga pupuk organik di UD. AMA dianalisis dengan mengamati tiap komponen didalamnya yaitu lembaga tataniaga yang membentuk saluran tataniaga tersebut. Lembaga-lembaga tataniaga tersebut berfungsi sebagai perantara dalam penyampaian barang dari produsen ke konsumen akhir sehingga arus barang yang dilalui lembaga-lembaga tersebut menjadi perantara yang membentuk saluran tataniaga. Penyaluran tersebut berdampak pada pendapatan yang diterima oleh masing-masing lembaga tataniaga yang terlibat dan dilalui oleh suatu jenis barang tersebut sehingga suatu saluran tataniaga yang berbeda akan memberikan nilai dan manfaat yang berbeda pula kepada masing-masing lembaga yang terlibat dalam kegiatan tataniaga tersebut.

Menurut Kohls dan Uhl (2002)20 fungsi pemasaran merupakan kegiatan yang dapat memperlancar proses penyampaian barang atau jasa dari titik produsen ke titik konsumen. Fungsi pemasaran dikelompokkan menjadi tiga fungsi utama yaitu:

1) Fungsi Pertukaran, merupakan kegiatan untuk memperlancar perpindahan hak milik dari barang atau jasa yang dipasarkan dari penjual kepada pembeli, meliputi fungsi penjualan dan fungsi pembelian.

2) Fungsi Fisik, adalah semua tindakan yang berhubungan langsung dengan barang atau jasa sehingga menimbulkan kegunaan tempat, waktu, dan bentuk, terdiri dari fungsi pengangkutan, fungsi pengolahan, fungsi pengemasan dan fungsi penyimpanan.

3) Fungsi Fasilitas, merupakan semua tindakan yang memperlancar kegiatan pertukaran antara produsen dan konsumen, meliputi fungi permodalan, fungsi penanggungan risiko, fungsi standardisasi dan fungsi informasi pasar.

Analisis Perilaku Pasar dan Struktur Pasar

Struktur pasar dibedakan atas pasar persaingan sempurna dan tidak sempurna. Pernahaman mengenai struktur pasar dapat dilakukan dengan pendekatan jumlah pelaku tataniaga, sifat produk barang/jasa, sumber informasi yang digunakan dan hambatan untuk memasuki pasar. Perilaku pasar dapat dipahami dengan mengetahui cara penentuan harga produk tataniaga serta parktek fungsi tataniaga lain. Karakter dari pelaku tataniaga pupuk organik dapat dianalisa dengan mengamati praktek penjualan dan pembelian, sistem penentuan dan pembayaran harga, serta kerjasama diantara lembaga tataniaga.

Analisis Firm’s share

Firm’s share adalah salah satu indikator yang sering dinyatakan dalam persentase dengan membandingkan harga yang diterima lembaga tataniaga

20

Kohls RL, Uhl JN. 2002. Marketing of Agricultural Products. MacMillian Publishing Company. New York

dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir. Firm’s share mempunyai hubungan negatif dengan marjin tataniaga sehingga nilai firm’s shareberbanding terbalik dengan nilai marjin tataniaga. Semakin tinggi nilai marjin tataniaga menunjukkan semakin kecil bagian yang diterima petani dalam melaksanakan suatu aktivitastataniaga. Secara matematis firm’s share dapat dirumuskan sebagai berikut:

FS = Hj / He x 100 persen Dimana :

Hj = Harga jual di tingkat petani (Rp per kg). He = Harga eceran di tingkat konsumen (Rp per kg). Analisis Marjin Tataniaga

Analisis Marjin tataniaga hanya berhubungan dengan perbedaan harga dan tidak membuat pernyataan tentang jumlah produk. Analisisi marjin tataniaga digunakan untuk melihat tingkat efisiensi jalur tataniaga pupuk. Marjin tataniaga dihitung berdasarkan pengurangan harga penjualan dan harga pembelian pada setiap tingkatan lembaga yang terlibat dalam distribusi pupuk organi. Besarnya marjin tataniaga pada dasarnya merupakan penjumlahan dari biaya-biaya tataniaga dan keuntungan yang diperoleh setiap lembaga tataniaga yang terlibat dalam jalur distribusi tersebut. Secara matematik marjin tataniaga dapat dirumuskan sebagai berikut (Limbong dan Sitorus, 1985):21

Mi = Psi – Pbi (1) Mi = Ci + Li (2) Dari perasamaan (1) dan (2) diperoleh Li = Psi – (Pbi – Ci) (3) Dimana:

Mi = Marjin tataniaga pada lembaga tataniaga ke-i (Rp. per kg). Psi = Harga jual lembaga tataniaga ke-i (Rp. per kg)

Pbi = Harga beli lembaga tataniaga ke-i (Rp. per kg)

Ci = Biaya tataniaga pada lembaga tataniaga ke-i (Rp. per kg) Li = Keuntungan lembaga tataniaga ke-i (Rp. per kg)

Penyebaran marjin tataniaga pupuk organik dapat pula dilihat dengan melihat pada persentase manfaat/keuntungan yang didapat terhadap biaya tataniaga pada masing-masing lembaga tataniaga.

Analisis Rasio Keuntungan dan Biaya

Rasio keuntungan dan biaya (analisis R/C Rasio adalah persentase keuntungan pemasaran terhadap biaya pemasaran untuk mengetahui tingkat efisiensi pemasaran tersebut. Semakin besar penyebaran rasio maka sistem tataniaga yang dipakai akan semakin efisien pula. Penyebaran rasio keuntungan dan biaya pada masing-masing lembaga pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut:

Rasio keuntungan/biaya (persen) = Li/Ci x 100 persen

21

Limbong WH, Sitorus P. 1985. Handout Bahan Kuliah Pengantar Tataniaga Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Dimana:

Ci = Biaya tataniaga pada lembaga tataniaga ke-i (Rp. per kg) Li = Keuntungan lembaga tataniaga ke-i (Rp. per kg)

Dokumen terkait