• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Jenis penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Alfianika, 2018: 22) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Untuk menghasilkan gambaran yang mendalam serta terperinci mengenai kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi eksponen pada kelas X MA. Rantebelu.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di X MA. Rantebelu, Kecamatan Larompong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

2. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X MA. Rantebelu Kab. Luwu. Siswa diberikan tes berbentuk soal uraian mengenai kemampuan atau kemahiran dalam berpikir kritis matematika kepada siswa kelas X MA Rantebelu. Berawal dari hasil tes siswa, skor tes diurutkan dari peringkat tinggi ke yang rendah. Selanjutnya, ditentukan siswa-siswi mana saja termasuk dalam kelompok skor tinggi, sedang, rendah, serta berdasarkan rekomendasi guru. Berdasarkan hasil tes tersebut diambil 6 orang siswa yang akan

21 diwawancarai, dua orang tersebut masing-masing mewakili siswa berkemampuan Tinggi (T), berkemampuan Sedang (S) dan berkemampuan Rendah (R). peneliti selanjutnya melakukan wawancara terkait dengan jawaban yang sudah mereka tuliskan dan menggali berpikir kritis dari subjek tersebut. Siswa yang akan diwawancarai dipilih berdasarkan cara mereka mengerjakan tes yang telah diberikan, pertimbangan lainnya adalah rekomendasi dari guru berdasarkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan mengungkapkan pendapat baik secara lisan maupun tulisan.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur atau alur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini terdapat tiga tahapan yakni persiapan, pelaksanaan dan akhir. Masing-masing tahapan diuraikan sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Adapun persiapan peneliti sebelum melakukan penelitian, dipaparkan sebagai berikut:

a. Meminta izin kepada Kepala MA. Rantebelu. b. Melakukan Observasi Pra penelitian.

c. Menyusun rancangan instrumen penelitian terdiri dari instrument soal tes dan pedoman wawancara.

d. Melakukan validasi pada instrument soal tes pemahaman konsep matematika.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan tes berbentuk soal uraian tentang kemampuan atau kemahiran berpikir kritis kepada siswa.

b. Menganalisis data perolehan dari tes tersebut untuk menentukan calon subjek penelitian

c. Melakukan wawancara mengenai tes yang diberikan yaitu soal pada materi sistem eksponen.

3. Tahap Akhir

Pada tahap akhir dilakukan pengolahan data dan analisis atau penguraian secara deskriptif menggunakan pendekatan atau strategi kualitatif terhadap data yang telah dikumpulkan. Data yang dianalisis mencakup hasil dari tes kemampuan awal dan kemampuan berpikir kritis.

D. Instrumen penelitian

Adapun yang menjadi instrumen atau alat yang dimanfaatkan untuk memperoleh data yaitu:

1. Peneliti

Peneliti dijadikan sebagai instrumen utama dalam penelitian ini. 2. Instrumen Tes

Tes tersebut terdiri atas 4 soal uraian atau essay yang disusun dengan mengacu pada indikator kemampuan atau keterampilan berpikir kritis. Maksud diberikannya tes ini agar tingkat kemampuan siswa dalam berpikir kritis dapat diukur, jawaban memungkinkan sinkron dengan parameter keterampilan berpikir kritis.

23 3. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara berisi sejumlah panduan yang bertujuan menelusuri dan mengklasifikasi jawaban siswa secara mendalam. Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data berupa kata-kata yang merupakan ungkapan secara lisan tentang kesulitan dalam berpikir kritis sesuai indikator. Wawancara dilakukan dengan penggabungan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur dimanfaatkan dalam pengambilan data, apabila telah diketahui secara tepat terkait informasi atau data yang akan diperoleh sedangkan wawancara tidak terstruktur ialah wawancara bebas atau tidak terikat dengan pedoman wawancara yang sistematis dan lengkap.

E. Teknik pengumpulan data

1. Tes kemampuan berpikir kritis siswa

Tes kemampuan berpikir kritis digunakan utuk memperoleh data mengenai kemampuan berpikir kritis yang dimiliki subjek penelitian. Tes kemampuan berfikir kristis yang diberikan berupa soal essay atau uraian yang dikerjakan selama 45 menit. Perolehan hasil analisa digunakan agar mengetahui taraf kemampuan atau keterampilan siswa dalam berpikir kritis yang termasuk dalam kategori tinggi, kategori sedang dan kategori rendah.

2. Teknik Wawancara

Dalam penelitian ini, maksud mengadakan wawancara adalah untuk mengkonfirmasi dan memverifikasi jawaban yang telah diberikan subjek penelitian pada tes tertulis sehingga dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal eksponen.

Teknik wawancara yang digunakan yaitu wawancara tidak terstruktur. Wawancara dilakukan dengan menggunakan handphone sebagai alat perekam sehingga hasil wawancara menunjukkan keabsahan data dan dapat diorganisir dengan baik untuk selanjutnya dianalisis. Wawancara diberikan kepada subjek, sebelum melakukan wawancara siswa di informasikan bahwa hasil wawancara tidak akan mempengaruhi nilai mereka sehingga siswa tidak berada dalam tekanan dan diharapkan akan menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang mereka ketahui.

F. Teknik analisis data

Menurut Gunawan (2013: 209) analisis data ialah aktivitas yang dilakukn dalam mengelola, mengurutkan, mengklasifikasikan, memberikan kode, dan mengelompokkan agar mendapatkan penemuan baru yang berfokus jawaban terhadap masalah atau persoalan. Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2017: 401) bahwa analisis data kualitatif dilakukan dengan cara interaktif melalui reduksi data atau data reduction, penyajian data atau data

display, dan penrikan kesimpulan atau verification.

1. Reduksi Data (data redustion)

Reduksi data, adalah aktivitas yang merujuk terhadap proses atau langkah dalam merangkum, memilah hal pokok, berfokus terhadap hal terpenting dan juga pada pencarian pola.

a) Semua jawaban atau ucapan yang dituturkan siswa ditranskripkan untuk dijadikan contoh analisis.

b) Rekaman wawancara diputar hingga beberapa kali sampai benar-benar jelas yang dikemukakan pada wawancara, selanjutnya cuplikan pada

25 poin dicatat atau ditranskripsi lagi dengan bahasa yang tepat dan benar.

c) Peneliti memeriksa ulang kebenaran hasil transkripsi melalui pemutaran kembali rekaman kemudian didengarkan. Hal ini dimaksudkan agar menghindari kesalahan atau keluputan pada transkripsi atau pencatatan hasil wawancara.

2. Penyajian Data (data display)

Menyajikan data atau informasi adalah mencatat data-data yang terorganisasi dan terkelompokkan sehingga kemungkinan penarikan kesimpulan dapat dilakukan. Penyajian data atau informasi dalam bentuk tabel adalah data kuantitatif dan data kualitatif dalam bentuk teks secara narasi berasal dari reduksi hasil wawancara sewaktu berlangsungnya penelitian.

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah penyajian data, maka langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dari perolehan proses atau langkah reduksi serta penyajian data yang telah dilakukan.

G. Uji Keabsahan Data

Dari data yang diperoleh dan telah dianalisis, selanjutnya yang dilakukan peneliti ialah pemeriksaan keabsahan atau validitas data yang telah diperoleh. Pengujian keabsahan atau kebenaran data pada penelitian kualitatif harus memenuhi syarat kredibilitas atau kejujuran, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas (Sugiono, 2018: 367).

Pemenuhan kredibilitas data dilaksanakan melalui observasi secara berkala yakni wawancara dengan subjek secara cermat, terperinci, dan berkelanjutan juga pengambilan data pertama maupun kedua pada waktu yang berbeda. Peneliti juga mengadakan teknik triangulasi untuk memvalidasi data. Dalam hal ini teknik triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menimbang antara data atau informasi yang telah dikumpulkan maupun yang diperoleh melalui metode berbedayaitu metode tes kemampuan atau keterampilan dalam berpikir kritis dan wawancara pada subjek yang sama. Data perolehan dari kedua metode itu, selanjutnya dianalisa dan dibenarkan atau divalidkan berasas pada data informasi yang tampak konsisten ataupun stabil. Jadi, teknik triangulasi yang dimaksud adalah triangulasi metode.

Adapun uji dependabilitas pada penelitian kualitatif dilaksanakan melalui pemeriksaan secara menyeluruh pada langkah atau proses penelitian. Dan pengujian konfirmabilitas berkaitan dengan pelaporan proses penelitian secara lugas lengkap bukti atau fakta terkait hasil tes. Serta, uji tranferabilitas dilakukan dengan cara menyusun laporan hasil penelitian secara rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

27 BAB IV

Dokumen terkait