• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitis, dengan menggunakan analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif non eksperimen yaitu penelitian yang tidak melakukan manipulasi dan kontrol dalam arti subjek diobservasi apa adanya kemudian hubungan antar variabel diuji tanpa mengadakan perubahan apapun (Handayani dan Sugiarti, 2002). Pendekatan kualitatif digunakan untuk memperjelas gambaran tentang fenomena sosial yang diperoleh melalui pendekatan kuantitatif.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Provinsi Riau, khususnya RT 21, RT 22 dan RT 23. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja karena Kelurahan Sukajadi merupakan kelurahan di Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai yang berbatasan langsung dengan sungai Dumai. Sebagian besar penduduknya merupakan pendatang dan bekerja di sektor informal yaitu sebagai pedagang. Kerapatan bangunan di daerah ini tergolong tinggi, tata letak bangunan tergolong tidak teratur. Kawasan ini tidak memiliki fasilitas umum dan rawan terhadap bencana seperti banjir dan kebakaran serta penyakit menular. Penelitian dilakukan selama bulan Mei sampai Juni 2009.

3.3 Teknik Pemilihan Responden

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh keluarga migran yang bertempat tinggal di RT 21, RT 22 dan RT 23 Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Provinsi Riau. Jumlah penduduk di Kelurahan Sukajadi adalah 11.567 jiwa. Penelitian ini akan dilakukan pada responden yang beretnis Minang (mewakili sistem kekerabatan Matrilineal), Jawa (mewakili sistem kekerabatan Bilateral), dan Batak (mewakili sistem kekerabatan Patrilineal).

Penduduk migran yang beretnis Minang mayoritas bermukim di RT 21. Penduduk beretnis Minang cenderung tersebar merata di seluruh RT di Kelurahan

Sukajadi, namun penelitian ini mengambil sampel penduduk beretnis Minang di RT 21. Penduduk migran etnis Jawa mayoritas bermukim di RT 22. Penduduk migran yang beretnis Batak mayoritas bermukim di RT 23. Penelitian ini menggunakan stratified random sampling dimana responden dikelompokkan menurut etnisnya dan dari setiap etnis akan diambil responden dengan menggunakan rumus Slovin dengan nilai kritis sebesar 10%. Rumus Slovin yaitu :

2 1 Ne N + = η Keterangan : η = besaran sampel N = besaran populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian) yang dinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel)

Berdasarkan perhitungan dengan rumus Slovin, maka jumlah responden untuk keluarga migran etnis Minang berjumlah 52 keluarga dari total populasi sebanyak 106 keluarga migran etnis Minang di RT 21. Jumlah responden untuk keluarga migran etnis Jawa berjumlah 14 keluarga dengan total populasi sebanyak 16 keluarga migran etnis Jawa di RT 22. Jumlah responden untuk keluarga migran etnis Batak berjumlah 34 keluarga dengan total populasi sebanyak 51 keluarga migran etnis Batak di RT 23. Selain sampel, juga dipilih sejumlah informan yang berkaitan dengan tujuan penelitian yaitu aparat pemerintahan setempat dan ketua masing-masing RT untuk memperoleh informasi mengenai kondisi sosial ekonomi kawasan tersebut. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam (indepth interview).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan pengamatan dan wawancara kepada responden dengan menggunakan pertanyaan yang telah disusun dalam kuesioner. Selain pertanyaan dalam kuesioner, peneliti juga melakukan wawancara mendalam yang dapat memperkuat analisis kualitatif. Data sekunder mengenai kondisi sosial ekonomi pemukiman tersebut diperoleh melalui Kantor Kelurahan Sukajadi.

Data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh anak yang diterapkan orangtua dan persepsi nilai anak diperoleh melalui teknik wawancara dengan menggunakan kuesioner seperti yang terdapat pada Lampiran. Penelitian ini menggunakan Teknik Analisis Harvard atau Gender Framework Analyzes (GFA) yang merupakan suatu analisis yang digunakan untuk melihat suatu profil gender dari suatu kelompok sosial dan peran gender dalam proyek pembangunan, yang mengutarakan perlunya tiga komponen dan interelasi satu sama lain yaitu profil aktivitas, profil akses dan profil kontrol (Overholt et al., 1986 seperti dikutip dalam Handayani dan Sugiarti, 2002). Profil aktivitas memuat daftar tugas perempuan dan laki-laki yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu produktif, reproduktif/rumah tangga dan sosial-politik keagamaan. Profil akses memuat daftar sumberdaya apa yang dapat dimiliki dan dinikmati oleh perempuan dan laki-laki. Profil kontrol dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana pengambilan keputusan terhadap sumberdaya antara laki-laki dan perempuan. Pola pengambilan keputusan juga dilihat dengan menggunakan lima tipe pengambilan keputusan dalam keluarga yaitu (1) pengambilan keputusan dilakukan oleh istri sendiri; (2) pengambilan keputusan dilakukan bersama, namun istri lebih dominan; (3) pengambilan keputusan dilakukan bersama dan setara; (4) pola pengambilan keputusan dilakukan bersama namun suami lebih dominan; dan (5) pengambilan keputusan dilakukan oleh suami sendiri.

3.5 Validitas Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini telah diuji validitasnya dalam hal konstruk dan budaya. Validitas konstruk atau validitas teoritis dilihat dari definisi konsep yang dikemukakan para ahli tentang variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini. Konsep-konsep tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam indikator-indikator tertentu yang kemudian dibahasakan ke dalam pertanyaan yang terdapat dalam instrumen penelitian. Validitas antar budaya diuji dengan menanyakan kuesioner ini kepada tiga rumah tangga di luar populasi penenltian yang beretnis Minang, Jawa dan Batak untuk mengetahui apakah instrumen penelitian ini dapat dipahami dengan baik.

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel dan SPSS Versi 13 untuk mempermudah dilakukannya proses pengolahan data. Data dari pengisian kuesioner disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Analisis hubungan antara data yang berskala ordinal menggunakan Korelasi Rank Spearman. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar variabel yang syarat penggunaannya menggunakan variabel ordinal.

Data mengenai persepsi nilai anak diuji menggunakan pengujian varian satu jalur (One Way ANOVA). Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata untuk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan (Priyatno, 2008). Penyajian data kuantitatif tersebut akan didukung dengan analisa kualitatif untuk pemahaman yang lebih baik terhadap data yang diperoleh. Data yang bersifat kualitatif akan diinterpretasikan secara deskriptif untuk memperjelas fenomena yang ada.

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN DAN