3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Prosedur penelitian yang dijalankan peneliti dalam metode kualitatif ini akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini individu atau organisasi tidak diisolasikan ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi dipandang sebagai bagian dari sesuatu keutuhan.
Peneliti mengumpulkan data deskriptif dalam penelitian ini dan bukan menggunakan angka-angka sebagai alat metode utama. Data-data yang dikumpulkan berupa teks, kata-kata, simbol, gambar, walaupun dapat dimungkinkan terkumpulnya data-data yang bersifat kuantitatif.
Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini antara lain: pertama, penelitian ini diarahkan pada pengkajian mengenai suatu pelaksanaan program bantuan dari RPSA Gratama kepada anak jalanan berupa bantuan pendidikan. Dengan demikian studi ini merupakan studi dari fenomena yang cukup kompleks. Keadaan yang ada kemudian diuraikan secara spesifik, rinci, dan jelas sehingga objektivitas penelitian akan semakin terwujud. Kedua, penelitian ini tidak ditujukan untuk menguji suatu teori atau konsep melainkan lebih bersifat memaparkan kondisi nyata yang terjadi berkaitan dengan
implementasi program bantuan pendidikan yang diberikan oleh RPSA Gratama kepada anak jalanan, sehingga pencarian data tidak bertujuan untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan sebelum penelitian. Ketiga, sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka pendekatan yang tepat adalah pendekatan kualitatif, dimana peneliti sebagai instrumen dan sebagai pengumpul data harus turun secara langsung ke objek penelitian. Hal tersebut adalah ciri dari penelitian kualitatif.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah RPSA (Rumah Perlindungan Sosial Anak) ”Gratama” jalan Stonen Utara 1 No. 34 Semarang. Sebenarnya di Semarang ada empat RPSA yang masih aktif yaitu RPSA Gratama, YKKS, RPSA Pelangi, dan RPSA Anak Bangsa. Namun dari keempat RPSA tersebut program penanganan anak jalanan yang paling lengkap adalah RPSA Gratama. Program yang dimaksud adalah program bantuan pendidikan, program keterampilan, dan program bantuan modal untuk orang tua anak jalanan sehingga peneliti memilih RPSA Gratama sebagai lokasi penelitian.
3.3 Fokus Penelitian
Anak adalah tunas, potensi, dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis, dan mempunyai ciri serta sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan. Agar setiap anak kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial, dan berakhlak mulia, perlu
dilakukan upaya perlindungan serta untuk mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya serta adanya perlakuan tanpa diskriminasi.
Salah satu hak anak adalah mendapatkan pendidikan, namun masalah kemiskinan yang menimpa bangsa Indonesia masih belum bisa teratasi sehingga masih banyak anak yang terpaksa tidak bersekolah dan bahkan sebagian dari mereka harus mengais rejeki sebagai anak jalanan. Hal ini tentu tidak sejalan dengan pasal 31 UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah implementasi program bantuan pendidikan di RPSA Gratama Semarang dalam upaya penanganan anak jalanan di Kota Semarang yaitu terkait tahapan pelaksanaan penanganan anak jalanan, macam-macam program bantuan pendidikan, besarnya bantuan pendidikan, pemanfaatan bantuan pendidikan, kontrol atau pengawasan terhadap implementasi program bantuan pendidikan, dampak dari pemberian bantuan pendidikan terhadap anak jalanan, implementasi program bantuan pendidikan, serta faktor yang menjadi hambatan dalam mengimplementasikan program bantuan pendidikan di RPSA Gratama Semarang dalam upaya penanganan anak jalanan di Kota Semarang.
3.4 Sumber Data Penelitian
3.4.1 Sumber Data Primer
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah anak jalanan, pekerja sosial, pengelola RPSA Gratama, ketua pengelola RPSA Gratama, dan pemerintah Kota Semarang (Dinsospora Kota Semarang). Diharapkan dari sumber data
primer ini dapat memberikan informasi dan keterangan-keterangan yang memadai sesuai aspek kajian yang dirumuskan.
3.4.2 Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa arsip-arsip, dokumen-dokumen, catatan-catatan, yang terdapat di RPSA Gratama Semarang serta bahan studi lainnya yang dapat digunakan untuk studi kelayakan.
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Wawancara (Interview)
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur ini digunakan untuk menemukan informasi yang tidak baku atau informasi tunggal. Hasil wawancara seperti ini menekankan perkecualian, penyimpangan, penafsiran yang tidak lazim, penafsiran kembali, pendekatan baru, pandangan ahli, atau perspektif tunggal.
Responden dalam wawancara ini terdiri dari mereka yang terpilih karena sifat-sifatnya yang khas yaitu mereka yang memiliki pengetahuan dan mendalami situasi, dan mereka lebih mengetahui informasi yang diperlukan.
Wawancara tidak terstruktur ini digunakan untuk memperoleh data tentang implementasi program bantuan pendidikan di RPSA Gratama Semarang dalam upaya penanganan anak jalanan di Kota Semarang.
3.5.2 Pengamatan (Observasi)
Pengamatan yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah pengamatan nonpartisipatif yaitu dalam melaksanakan pengamatan, peneliti tidak secara terus menerus atau intens dan aktif mengikuti
kegiatan yang dilaksanakan oleh RPSA Gratama Semarang dalam penerapan program bantuan pendidikan bagi anak jalanan. Dalam penelitian ini, yang diamati adalah sikap pekerja sosial terhadap anak jalanan, kondisi tempat tinggal anak jalanan, serta sarana dan prasarana di RPSA Gratama.
3.5.3 Dokumentasi
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen resmi yang ada di RPSA Gratama Semarang serta catatan-catatan tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan serta menjadi alat bukti yang resmi.
3.6 Validitas Data
Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu, untuk keperluan pengecekan data sebagai pembanding data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak di gunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainya (Moleong, 2007: 330).
Metode pengukuran data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik triangulasi teknik. Di sini peneliti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu, sumber dan alat yang berbeda.
Dalam hal ini dapat dicapai dengan jalan sebagai berikut.
1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2) Membandingkan apa yang di katakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3) Membandingkan apa-apa yang di katakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang di katakan sepanjang waktu.
4) Membandingkan keadaan dengan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan.
5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, 2007: 330).
3.7 Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis yang dimaksud dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun fokus penelitian ini masih bersifat sementara, akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.
3.7.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yaitu mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan dan peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil wawancara, pengamatan, dan observasi di lapangan. Analisis selama pengumpulan data dilakukan menggunakan multi sumber bukti.
3.7.2 Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan dan selanjutnya mencarinya bila diperlukan. Jadi, dalam reduksi
data peneliti harus memilih, memusatkan perhatian dan menyederhanakan data kasar yang diperoleh di lapangan.
3.7.3 Penyajian Data (Data Display)
Dalam penelitian kualitatif ini, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Namun, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif ini adalah teks yang bersifat naratif.
3.7.4 Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing)
Penarikan kesimpulan yaitu langkah terakhir dari analisis data. Dalam penarikan kesimpulan ini didasarkan pada reduksi data dan sajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian.
BAB IV