• Tidak ada hasil yang ditemukan

4   KONDISI UMUM PERIKANAN SERO DI KABUPATEN WAJO 45

5.2   METODE PENELITIAN 55

Pengumpulan data dengan cara pengambilan contoh-contoh air dan biota dilakukan selama 4 (bulan) sejak tanggal 22 Januari hingga 14 Mei 2011. Contoh-contoh tersebut diambil dari tiga lokasi tempat sero yang dilengkapi dengan experimental crib di perairan pantai Pitumpanua, yaitu di muara sungai (3o40’24,9” LS; 120o25’39,4” BT), mangrove (3o42’09,9” LS; 120o26’15,3” BT),

dan lamun (3o42’18,9” LS; 120o26’24,6” BT) (Gambar 2). Contoh-contoh tersebut kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi jenis biota dan densitasnya serta kadar zat hara di laboratorium pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP), Universitas Hasanuddin, Makassar.

5.2.2 Alat dan Bahan

Peralatan dan bahan yang digunakan selama pengamatan kondisi lingkungan dan pengambilan contoh air di lapangan serta analisis di laboratorium disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 Jenis alat dan bahan yang digunakan pengambilan contoh air dan pengamatan kualitas air di laboratorium

No Alat dan bahan Jumlah Kegunaan

1 Perahu motor 1 unit Sebagai sarana transportasi

2 Global Position System (GPS) 1 buah Untuk mengetahui titik kordinat lokasi pengambilan sampel

3 DO meter 1 unit Secara simultan mengukur suhu perairan dan

oksigen terlarut

4 Handrefraktometer 1 unit Mengukur salinitas

5 Cammerer water sampler 1 unit Mengambil contoh air 6 Jaring plankton No. 25 1 unit Mengambil plankton

7 Larutan lugol 1 botol Mengawetkan contoh air

8 pH meter 1 buah Untuk mengukur pH peraian

9 Current meter 1 buah Mengukur arus perairan

10 Mikroskop 1 buah Identifikasi plankton

11 Spectrofotometer 1 buah Analisis laboratorium untuk nutrien

12 Aseton 90% * Analisis klorofil a

13 Botol sampel (botol aqua) 9 buah Menyimpan contoh air untuk nutrien

14 Botol sampel 9 buah Menyimpan contoh air untuk plankton

15 Papan skala 1 buah Mengukur kedalaman perairan

16 plastik sampel * Tempat hasil tangkapan yang sudah disortir

17 Cool Box 1 buah Menyimpan/memisahkan sampel

18 Buku identifikasi plankton 1 buah Mengidentifikasi plankton

19 Kamera 1 buah Pengambilan gambar

20 Alat tulis/data sheet * Mencatat data

21 Alat bantu lainnya * Digunakan di lapangan dan di laboratorium

5.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Rangkuman tentang jenis data yang dikumpulkan dan jenis metode pengumpulan data atau analisis yang dilakukan serta metode, alat, dan tempat pengukuran/pengambilan contoh air disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7 Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian

No Parameter Satuan Metode Alat Analisis

Parameter Fisika

1 Suhu oC - DO meter In situ

2 Kecepatan Arus m/det Visual Current meter In situ

3 Kedalaman Perairan

m Visual Meteran In situ

Parameter Kimia

4 pH - Potensiometrik pH Meter In situ

5 Oksigen Terlarut ml/L - DO meter In situ

6 Salinitas o/oo - Handrafroktometer In situ

7 N-Nitrat mg/L Brucine Spektrofotometer Lab

8 Silikat mg/L Molybdosilicate Spektrofotometer Lab

9 Ortofosfat mg/L Stanous chloride Spektrofotometer Lab

Parameter Biologi

10 Plankton sel/L Lackley Drop

Microstransect Counting

Plankton Net 25, Lab

11 Klorofil a mg/m3 Boyd (1982) Spektrofotometer Lab

Penjelasan yang lebih rinci untuk beberapa hal dalam Tabel 7 tersebut disajikan pada bagian berikut.

5.2.3.1Pengukuran kedalaman air

Kedalaman air diukur dengan menggunakan papan skala. Selama penelitian, pengukuran ini hanya dilakukan sebanyak 2 (dua), yaitu pada saat pasang tertinggi dan surut terendah. Setiap lokasi pemasangan sero dengan experimental crib dianggap mewakili satu habitat. Pada setiap lokasi tersebut ada tiga titik tempat pengukuran kedalaman air.

5.2.3.2Pengukuran kecepatan dan arah arus air

Kecepatan arus air diukur dengan sebuah current meter bermerek valeport seri 07481. Pengukuran parameter ini dilakukan sebelum kegiatan pengambilan ikan (hauling) dari bunuhan (crib). Pengukuran kecepatan air dilakukan pada pukul 7.30 – 12.00 WITA pada hari yang sama. Pengukuran kecepatan arus dilakukan pada 3 posisi di setiap daerah penangkapan ikan.

5.2.3.3Pengambilan contoh air untuk analisis zat hara dan klorofil-a

Contoh air untuk analisis zat hara (nitrat, fosfat, dan silikat) dan klorofil-a diambil dengan Cammerer water sampler. Pengambilan contoh air dilakukan pada pukul 7.00-9.00 WITA di stasiun yang telah ditentukan di muara sungai, mangrove, dan lamun. Kegiatan ini dilakukan 8 kali pengamatan bersamaan dengan trip operasi penangkapan ikan. Contoh air yang dianalisis berasal dari lapisan dekat dengan dasar perairan. Contoh air tersebut disimpan dalam botol sampel (botol aqua) yang ditaruh dalam cool box. Analisis laboratorium terhadap contoh air ini dilakukan di laboratorium dengan menggunakan spectrophotometer merek Hach type drel 2800. Analisis zat hara dan klorofil a dilakukan dengan metode yang berbeda (Tabel 7).

5.2.3.4Pengambilan contoh plankton

Contoh plankton diperoleh dari penyaringan terhadap 30 liter air laut dengan jaring plankton berbentuk serok (scoop net) dengan diameter 30 cm dan panjang 120 cm dan terbuat dari bahan jaring No. 25 (meshsize 64 µm). Pengambilan contoh dilakukan pada pukul 7.00–9.00 WITA pada hari yang sama dengan pengambilan contoh ikan. Hasil saringan dari setiap stasiun langsung disimpan dalam botol sampel yang berukuran 25 ml. Contoh plankton ini diawetkan dengan larutan lugol sebanyak 0,5 ml sesuai dengan cara yang dilakukan oleh Cole dan Cloern (19870 dan Al-Gahwari (2003). Sampel tersebut disimpan dalam cool box untuk proses identifikasi jenis plankton dan analisis kuantitatif di laboratorium.

5.2.3.5Penghitungan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton

Penghitungan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton dilakukan di laboratorium berdasarkan rumus dari modifikasi metode Lackley Drop Microstransect Counting (APHA 2005). Setiap sampel di ambil 1 ml pada setiap backet kemudian diencerkan dengan 250 ml, kemudian diambil sebanyak tiga tetes untuk diamati. Perhitungan plankton dilakukan dengan cara sensus di atas sedwick. Jumlah fitoplankton dan zooplankton dihitung dengan rumus berikut:

...(1)

Keterangan :

N : Jumlah total plankton (sel/liter). n : Jumlah rata-rata plankton. Vr : Volume air yang tersaring (ml). Vo : Volume air satu tetes (ml). Vs : Volume air yang disaring (l).

5.2.3.6Penghitungan kelimpahan klorofil-a

Kandungan klorofil-a dihitung dengan jumlah air yang disaring dengan menerapkan rumus Boyd (1982) berikut:

...(2) Keterangan:

A665 : Absorban pada panjang gelombang 665 nm. A750 : Absorban pada panjang gelombang 750 nm. V : Ekstraksi aseton yang diperoleh (ml).

L : Panjang lintasan cahaya pada cairan dalam cuvet (1 cm). S : Volume sampel yang disaring (ml).

5.2.4 Analisis Data Lingkungan

Deskripsi setiap parameter lingkungan untuk masing-masing habitat (muara sungai, mangrove dan lamun) diperoleh dari analisis statistika univarian (Zar 1984). Perbandingan nilai setiap parameter di antara ketiga habitat dilakukan dengan menerapan sidik ragam (analysis of variance atau ANOVA). Dalam analisis ini ada dua faktor yang dipertimbangkan dapat mempengaruhi nilai sebuah parameter lingkungan, yaitu faktor habitat (H) dan faktor waktu pengambilan data (T). Pada model linier yang diterapkan dalam analisis statistika dimasukan faktor interaksi antara H dan T, yaitu HT (Zar 1984 dan Petersen 1985). Oleh karena itu, model linear untuk sidik ragam ini adalah:

Yijk = µ + Hi + Tj + HTij + eijk………..(3) Dimana : i = 1, 2, 3 dan j = 1, 2, 3 ...8

Yijk = Respon pengamatan ke-i dan kelompok ke-j µ = Nilai rataan umum

Hi = Pengaruh habitat ke-i;

Tj = Pengaruh waktu penagmbilan contoh ke-j; HTij = Pengaruh interaksi

Pengambilan kesimpulan dilakukan pada taraf α = 0,05. Kalkulasi untuk analisis statistika univariate ini dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS Release 15.0.

Karakteristik kondisi lingkungan di ketiga habitat juga dilakukan dengan menerapkan analisis statistika multivariate, yaitu principle component analysis (PCA), dan analisis gerombol (cluster analysis). Pada kedua analisis ini kondisi lingkungan setiap habitat dinyatakan secara simultan dengan 8 (delapan) variabel (yaitu parameter lingkungan). Konfigurasi posisi setiap contoh yang dihasilkan sebagai output analisis statistika dieksplorasi untuk melihat perbedaan (persamaan) kondisi lingkungan di antara ketiga habitat. Parameter lingkungan yang diperkirakan menentukan konfigurasi tersebut diketahui dari analisis diskriminan (Legendre dan Legendre 1983). Kalkulasi untuk tiga jenis analisis statistika multivariate ini dilakukan dengan perangkat lunak Excel Stat 6.0.

5.3 HASIL PENELITIAN