• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Penelitian

Dalam dokumen TESIS OLEH CHOIRUN PARAPAT / HK (Halaman 47-52)

BAB I : PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, yaitu penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat di dalam peraturan perundang-undangan.62 Penelitian hukum normatif menggunakan teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti.63 Juga meneliti terhadap kaedah-kaedah dan asas-asas hukum.64 Penelitian normatif selain mengacu pada teori-teori, juga mengacu pada doktrin-doktrin, norma-norma, dan asas-asas serta kaidah-kaidah hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan maupun di dalam putusan pengadilan.65

Sedangkan sifat penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu menggambarkan dan menguraikan serta sekaligus menganalisis mengenai fakta-fakta melalui pendekatan peraturan perundang-undangan.

66

62 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: IU Press, 1996), hal. 51.

63 C.F.G. Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum di Indonesia Pada Akhir Abad Ke-2, (Bandung: Alumni, 1994), hal. 12.

64 Soerjono Soekanto dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994), hal. 13.

65 Johny Ibrahim, Teori dan Metedologi Penelitian Hukum Normatif, (Surabaya: Bayumedia, 2008), hal. 282.

66 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), hal. 96.

Fakta-faka tersebut terkait dengan proses penanganan perkara tipikor di Kejaksaan Negeri Kuala Simpang dan kondisi penanganan tipikor di Pengadilan Tipikor Banda Aceh. Selain fakta-fakta ini dideskripsikan, juga dianalisis berdasarkan teori teori sistem hukum dan teori hukum

progresif, asas-asas dan prinsip-prinsip peradilan yang baik dalam menciptakan keadilan serta menjunjung tinggi HAM.

2. Sumber Data

Sebagai data dalam penelitian ini yang digunakan adalah data sekunder, meliputi:

a. Bahan hukum primer yaitu: UUD Tahun 1945, UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UUPTPK), UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UUKPK), dan UU Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (UU Pengadilan Tipikor), Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 191/KMA/SK/XII/2010 Tanggal 1 Desember 2010, Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:

022/KMA/SK/II/2011 Tanggal 7 Februari 2011, dan Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 153/KMA/SK/X/2011 Tanggal 11 Oktober 2011.

b. Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberikan penjelasan dan ulasan-ulasan terhadap bahan hukum primer, antara lain: buku-buku, makalah, majalah, jurnal ilmiah, artikel, surat kabar, bahkan dokumen pribadi atau pendapat dari para pakar hukum yang relevan dengan permasalahan ini.

c. Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum penunjang yang dapat memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, antara lain berupa Kamus Umum Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa Hukum, dan Kamus Bahasa Inggris.

Selain menggunakan data sekunder tersebut di atas, juga digunakan wawancara terhadap para jaksa di Kejaksaan Negeri Kuala Simpang dan hakim-hakim di Pengadilan Tipikor Banda Aceh, dengan tujuan untuk memperkuat argumentasi normatif di dalam penelitian ini. Namun penelitian ini bukan berarti menggunakan metode yuridis empiris melainkan hanya menggunakan salah satu alat pengumpul data empiris yakni wawancara saja.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka (library research) di perpustakaan, dan studi lapangan (field research) melalui wawancara mendalam dengan cara mengumpulkan bahan-bahan hukum tentang fakta-fakta yang relevan dengan masalah penanganan perkara tipikor di Kejaksaan Negeri Kuala Simpang dan di Pengadilan Tipikor Banda Aceh (objek penelitian).67

Informan yang diwawancari antara lain: Kasi Pudsus Kejaksaan Negeri Kuala Simpang, Para JPU yang pernah menangani perkara tipikor di Pengadilan Tipikor Banda Aceh, para saksi yang sudah pernah mengikuti persidangan tipikor di Pengadilan Tipikor Banda Aceh. Alasan pemilihan informan ini adalah karena secara

67 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hal. 160.

langsung menghadapi kendala-kendala penanganan tipikor di Kejaksaan Negeri Kuala Simpang termasuk para saksi juga merasakan hal yang sama.

Baik terhadap bahan hukum primer, sekunder, maupun tersier, diperoleh melalui membaca referensi, melihat, mendengar melalui seminar, pertemuan-pertemuan ilmiah, mendownload data melalui internet. Semua data yang diperoleh akan dipilah-pilah dan diurutkan guna memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan dalam penanganan perkara tipikor di Kejaksaan Negeri Kuala Simpang dan di Pengadilan Tipikor Banda Aceh.

4. Analisis Data

Semua data terkait dengan penanganan perkara tipikor di Kejaksaan Negeri Kuala Simpang dan di Pengadilan Tipikor Banda Aceh akan dianalisis secara kualitatif, bukan secara kuantitatif.68

Fokus analisis dalam penelitian ini mengenai penanganan perkara tipikor di Kejaksaan Negeri Kuala Simpang dan di Pengadilan Tipikor Banda Aceh. Apakah penanganan perkara tipikor di daerah tersebut telah sesuai dengan teori-teori, doktrin-doktrin, asas dan prinsip, serta kaidah-kaidah hukum yang mengatakan suatu peradilan yang baik adalah peradilan yang dilaksanakan sesederhana mungkin, cepat dan berbiaya ringan, sehingga tidak menyulitkan di dalam proses penegakan hukum dan keadilan.

Analisis secara kualitatif lebih memfokuskan pada analisis menggunakan teori-teori, doktrin-doktrin, asas dan prinsip, serta kaidah-kaidah hukum yang relevan.

68 Ibid., hal. 161.

Dalam menganalisis permasalahan ini sekaligus memberikan argumentasi-argumentasi hukum, yang dikemukakan secara deduktif (penalaran logika dari umum ke khusus) pada setiap uraian diungkapkan secara sistematis dengan menjelaskan hubungan antar berbagai jenis data, memberikan penilaian benar atau salah atau apa dan bagaimana yang semestinya menurut teori teori sistem hukum dan teori hukum progresif, termasuk menurut doktrin-doktrin yang ada, asas-asas, norma-norma, dan ketentuan-ketentuan yuridis dalam perundang-undangan, sehingga permasalahan dalam penelitian ini dapat terjawab.69

69 Ibid., hal. 192.

36

Dalam dokumen TESIS OLEH CHOIRUN PARAPAT / HK (Halaman 47-52)