• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian survei eksplanasi. Penelitian

survei eksplanasi adalah jenis penelitian survei yang bertujuan menjelaskan adanya

pengaruh keselamatan, kesehatan, dan keamanan terhadap kinerja karyawan pada

CV. Nurina Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada CV. Nurina yang beralamat di Jln. Palang

Merah No. 170C Medan. Waktu penelitian ini dilakukan di bulan Mei 2013.

3.3 Batasan Operasional Variabel

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini

membahas tentang variabel independent (variabel bebas), yaitu keselamatan (X1),

kesehatan (X2), dan Keamanan kerja (X3). Variabel dependent (variabel terikat), yaitu

kinerja karyawan (Y) pada CV. Nurina.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Defenisi operasional bertujuan melihat sejauh mana variabel-variabel suatu

faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Definisi variabel memberikan dan menuntun

arah peneliti bagaimana cara mengukur suatu variabel. Penelitian ini menggunakan

1. Variabel independen adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel

lain atau variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel independen dari

penelitian ini adalah :

1. Keselamatan (X1)

Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan

dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya

serta cara-cara melakukannya.

Keselamatan kerja dibentuk oleh :

a. Alat pelindung diri yaitu suatu alat kelengkapan sesuai bahaya dan

risiko kerja yang wajib digunakan pada saat bekerja untuk menjaga

keselamatan pekerja dan orang lain yang ada disekitarnya.

b. Kondisi peralatan kerja yaitu kondisi atau kelayakan dari peralatan

keselamatan kerja yang diberikan oleh perusahaan.

c. Kondisi lingkungan kerja yaitu kondisi lingkungan sekitar area

kerja yang mendukung terciptanya kondisi yang aman dan nyaman

bagi para pekerja.

d. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-

ketentuan perundang-perundangan yang diwajibkan, dalam hal ini

pengawasan yang dilakukan perusahaan terhadap karyawan dalam

menggunakan alat pelindung diri.

e. Pelatihan, yaitu latihan praktek bagi tenaga kerja, khususnya

2. Kesehatan ( X2)

Kesehatan kerja menunjukkan kondisi yang bebas dari gangguan fisik,

mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.

Adapun indikator kesehatan kerja adalah sarana kesehatan, standar jam

kerja yaitu periode waktu kerja yang ditentukan untuk menghindari

stress emosi atau gangguan fisik, pendidikan mengenai kesehatan,

chek-up dan komunikasi

Kesehatan kerja dibentuk oleh :

a. Penyediaan obat-obatan, perhatian yang diberikan oleh perusahaan

dalam rangka untuk mengobati karyawan yang mengalami

kecelakaan, pertolongan pertama yang diberikan kepada karyawan.

b. Waktu kerja, kesehatan karyawan juga harus diperhatikan oleh

perusahaan dengan menetapkan jam kerja yang telah sesuai

ketentuan perundang-undangan.

c. Chek-up, pemeriksaan secara berkala yang diberikan kepada setiap

karyawan.

d. Kondisi fasilitas kesehatan, kelayakan dari fasilitas yang diberikan

oleh perusahaan untuk menjaga kondisi fisik bagi setiap karyawan.

3. Keamanan kerja ( X3)

Keamanan kerja menunjukkan perlindungan terhadap fasilitas

untuk melindungi karyawan ketika sedang bekerja atau sedang

melaksanakan penugasan pekerjaan.

Keamanan kerja dibentuk oleh:

a. Buku petunjuk penggunaan alat

b. Rambu-rambu dan isyarat bahaya.

c. Himbauan-himbauan

d. Petugas keamanan

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain atau variabel

bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan yang

diinginkan oleh perusahaan CV. Nurina Medan. Data Operasionalisasi variabel

disajikan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi Indikator Variabel Skala

pengukuran 1. Program Keselamatan Kerja (X1) Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja , bahan dan proses pengolahannya, landasan kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.

1. Alat perlindungan Diri

2.Kondisi Peralatan Kerja 3. Kondisi lingkungan kerja Likert 2. Program Kesehatan Kerja (X2)

Kesehatan kerja adalah kondisi bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. 1. Penyediaan obat- obatan 2. Waktu Kerja Likert

Sumber : Suma’mur (2007:1), Leon dan Mathis (dalam Yuli 2005:211), dan Mathis dan Jackson (2002:78)

3.5 Skala Pengukuran Varibel

Penelitian ini menggunakan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2005 :104). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti

memberikan lima alternatif jawaban untuk dijawab oleh para responden dengan

menggunakan skor 1 sampai dengan 5, disajikan pada Tabel 3.2. 3. Program

Keamanan Kerja

(X3)

Keamanan kerja adalah perlindungan terhadap fasilitas pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak sah dan untuk

melindungi karyawan ketika sedang bekerja atau sedang melaksanakan penugasan pekerjaan. 1.Buku petunjuk pengunaan alat. 2. Himbauan-himbauan. 3. Petugas keamanan. Likert 4. Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

1.Pemanfaatan waktu

2. Kerjasama

3. Kesesuain Hasil

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (ST) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono (2005:105)

3.6 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek dan subjek

yang mempunyai kuanlitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari (Sugiyono, 2005:72) Populasi pada penelitian ini adalah seluruh

karyawan CV. Nurina yaitu sebanyak 47 orang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2005:73). Untuk mendapatkan sampel yang

menggambarkan populasi, maka dalam penelitian ini digunakan rumus Slovin dalam

Umar (2004 : 108) , yaitu sebagai berikut :

Dimana :

n = Ukuran Sampel

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolerir.

Dari jumlah populasi yang telah disebutkan dengan tingkat kelonggaran

ketidaktelitian sebesar 5% maka dengan menggunakan rumus di atas diperoleh

sampel sebesar :

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan probability sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Teknik pengambilan sampel dalam peneltian ini adalah

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan maksud peneliti, dengan kriteria pekerja yang masih bekerja dalam

3.7 Jenis dan Sumber data 3.7.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih

dilokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar kuesioner dan

wawancara langsung kepada karyawan pada CV. Nurina.

3.8 Metode Pengumpulan Data 3.8.1 Kuesioner

Kuesioner adalah suatu bentuk instrument pengumpulan data yang berisikan

pertanyaan-pertanyaan tentang masalah yang diteliti didalam penelitian ini (variabel

keselamatan, kesehatan, dan keamanan karyawan merupakan variabel X dan variabel

kinerja adalah variabel Y).

3.8.2 Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data yang digunakan antara narasumber dan

pewawancara dengan tanya jawab secara lisan untuk mendapatkan informasi yang

diinginkan.

3.8.3 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data-

data yang diperoleh dari buku-buku, dan situs internet yang berhubungan dengan

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah

semestinya rangkaian penelitian harus dilakukan dengan baik. Uji validitas dilakukan

untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data

yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Bila koefisien korelasi (r)

lebih besar dari r table (0,361), maka pertanyaan tersebut dikatakan valid.

(Sugiyono,2005:109). Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan

kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel dan dilakukan di

CV. Nurina Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0

dengan kriteria sebagai berikut:

Jika r hitung ≥ r tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid

Jika r hitung ≤ r tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid Data Uji Validitas disajikan pada Tabel 3.3

Tabel 3.3 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 68.2667 366.547 .773 .977 VAR00002 68.1000 367.059 .810 .977 VAR00003 68.1333 369.637 .626 .979 VAR00004 68.2333 369.357 .749 .977 VAR00005 68.0667 363.168 .909 .976 VAR00006 68.3000 365.872 .702 .978 VAR00007 68.3333 365.057 .790 .977 VAR00008 68.1000 359.748 .913 .976 VAR00009 68.1333 378.189 .499 .980 VAR00010 68.3667 361.895 .771 .977

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 17,0 pada Tabel 3.3 dapat dilihat bahwa

semua variabel sudah valid, dimana rhitung > rtabel. 20 variabel pernyataan yang

diberikan kepada 30 orang responden diluar sampel yang dilakukan pada karyawan

CV. Nurina Medan maka dalam kuesioner penelitian, diperoleh item-total statistic

yang menerangkan beberapa hal berikut ini:

1) Scale mean if item deleted menunjukkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut

dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka rata-rata totalnya bernilai

79.4667, dan seterusnya.

2) Scale variance if item deleted menunjukkan besarnya variance total jika variabel

tersebut dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka nilai variance adalah

50.602, dan seterusnya.

3) Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan

skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai

pada kolom corrected item total correlation merupakan nilai rhitung yang

dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap variabel

VAR00011 68.1333 362.326 .897 .976 VAR00012 68.0667 360.478 .975 .975 VAR00013 68.0000 359.172 .964 .975 VAR00014 68.0333 363.137 .942 .976 VAR00015 68.1000 367.817 .712 .978 VAR00016 68.0667 360.685 .943 .976 VAR00017 68.2000 368.579 .746 .977 VAR00018 68.1667 359.661 .888 .976 VAR00019 68.1000 360.921 .960 .975 VAR00020 68.0333 360.102 .962 .975

pernyataan. Adapun taraf signifikansinya adalah 5% dan N (jumlah sampel) =

30, sehingga r (0,05;30), diperoleh rtabel adalah 0,361.

Data Validitas tiap pertanyaan disajikan pada Tabel 3.4

Tabel 3.4

Validitas tiap Pernyataan

Pernyataan Corerected Item-Total Correlation (rhitung) rtabel Validitas Butir 1 .773 0,361 Valid Butir 2 .810 0,361 Valid Butir 3 .626 0,361 Valid Butir 4 .749 0,361 Valid Butir 5 .909 0,361 Valid Butir 6 .702 0,361 Valid Butir 7 .790 0,361 Valid Butir 8 .913 0,361 Valid Butir 9 .499 0,361 Valid Butir 10 .771 0,361 Valid Butir 11 .897 0,361 Valid Butir 12 .975 0,361 Valid Butir 13 .964 0,361 Valid Butir 14 .942 0,361 Valid Butir 15 .712 0,361 Valid Butir 16 .943 0,361 Valid Butir 17 .746 0,361 Valid Butir 18 .888 0,361 Valid Butir 19 .960 0,361 Valid Butir 20 .962 0,361 Valid

Sumber: Hasil Penelitian (2013)

Kolom Corrected Item-Total Correlation menunjukkan antara skor total item

yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Tabel R untuk sample 30

Berdasarkan Tabel 3.4 tersebut dapat dilihat bahwa dari 20 butir pernyataan yang

dibuat dalam kuisioner ternyata tidak ada pernyataan yang tidak valid Karena rhitung >

rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ke 20 pernyataan tersebut valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

(kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama

(Sugiyono, 2005:116). Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS

17.0, butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

Jika r alpha positif atau ≥ r tabel maka pertanyaan reliabel

Jika r alpha negatif atau ≥ r tabel maka pertanyaan tidak reliable Data Uji Reabilitas disajikan pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas

Cronbach’s Alpha if Item Deleted

Ghozali Kuncoro Reliabilitas

Variabel 1 .773 .60 .80 Reliabel Variabel 2 .810 .60 .80 Reliabel Variabel 3 .626 .60 .80 Reliabel Variabel 4 .749 .60 .80 Reliabel Variabel 5 .909 .60 .80 Reliabel Variabel 6 .702 .60 .80 Reliabel Variabel 7 .790 .60 .80 Reliabel Variabel 8 .913 .60 .80 Reliabel Variabel 9 .499 .60 .80 Reliabel Variabel 10 .771 .60 .80 Reliabel Variabel 11 .897 .60 .80 Reliabel Variabel 12 .975 .60 .80 Reliabel Variabel 13 .964 .60 .80 Reliabel

Variabel 14 .942 .60 .80 Reliabel Variabel 15 .712 .60 .80 Reliabel Variabel 16 .943 .60 .80 Reliabel Variabel 17 .746 .60 .80 Reliabel Variabel 18 .888 .60 .80 Reliabel Variabel 19 .960 .60 .80 Reliabel Variabel 20 .962 .60 .80 Reliabel

Sumber: Hasil Penelitian (Kuesioner, SPSS versi 17.0, 2013)

Tabel 3.5 memperlihatkan bahwa seluruh pernyataan dinyatakan reliabel

karena nilai Cronbach alpha diatas 0,80 dan 0,60.

Reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.6

Tabel 3.6 Reliabilitas Kuesioner

ralpha rtabel

,906 0,361

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 16.0, 2013)

Tabel 3.6 menunjukkan seluruh pernyataan reliabel karena nilai Cronbach

alpha sebesar 0,908 lebih besar dari 0,80.

3.10 Teknik analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang

ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi karyawan tentang

Keselamatan, Kesehatan, dan Keamanan kerja yang dilakukan CV. Nurina serta

3.10.2 Analisis Statistik

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruh atau

hubungan antara variabel independent (keselamatan, kesehatan, dan

keamanan kerja) dan variabel dependent (kinerja karyawan) akan

digunakan analisis regresi linear berganda (multiple regression analysis).

Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 17,0 untuk

memperoleh hasil yang lebih terarah. Rumus perhitungan persamaan

regresi berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana: Y = Kinerja X1 = Keselamatan Kerja X2 = Kesehatan Kerja X3 =Keamanan Kerja a = konstanta b1,b2,b3 = koefisien regresi e = standar error

Model regresi linier berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik

sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti

terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Ada dua cara yang dapat

digunakan untuk uji normalitas, yaitu:

a. Analisis Grafik

Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu

diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari

residualnya. Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut:

Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola

distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

b. Analisis Statistik

Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non

parametrik Kolmogorof-Smirnov (K-S). Menurut Umar (2008:181)

bahwa, apabila pada hasil uji Kolmogorov Smirnov, nilai

Asymp.Sig(2-tailed) lebih besar dari 0,05 (α = 5%, tingkat signifikan) maka data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier

ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau

tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat diketahui dengan melihat

nilai dari variance inflation factor (VIF) dari masing-masing variabel

independent terhadap variabel dependent. Pengambilan Keputusannya:

VIF ≥ 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinieritas

Tolerence ≥ 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence < 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan kepengamatan

lain. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi gejala

Heteroskedastisitas, yaitu:

a. Analisis Grafik

Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan

grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak

membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak

b. Analisis Statistik

Gejala Heteroskedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji

Glesjer.

3.11 Uji Hipotesis

1. Uji F (Uji Serentak)

Uji F (uji serentak) adalah untuk melihat apakah variabel independent secara

bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

variabel dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

H0 : b1 = b2 = 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel independent (keselamatan, kesehatan, dan

keamanan kerja) terhadap variabel dependent (kinerja karyawan).

Ha : b1 b2 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independent (keselamatan, kesehatan, dan keamanan

kerja) terhadap variabel dependent (kinerja karyawan).

Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan

keputusan, yaitu:

H0 diterima jika Fhitung ≤ ftabel pada α = 5%

2. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2) bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel.

Koefisien deteminasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent. Koefisien determinan (R2) berkisar antara 0 (nol)

sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R2 ≤ 1). Apabila deteminasi (R2

) semakin kecil

(mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent

terhadap pengaruh variabel dependent semakin kecil. Hal ini berarti, model

yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent, dan bila R2 mendekati 1, maka dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel independent adalah besar terhadap variabel

dependent. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent (keselamatan, kesehatan, dan

keamanan kerja) yang diteliti terhadap variabel dependent (kinerja karyawan).

3. Uji t (Uji Parsial)

Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang

signifikan dari variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y).

Bentuk pengujiannya yaitu:

Ho : bi = 0 (variabel independent (keselamatan, kesehatan, dan keamanan

kerja) secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Ha : bi ≠ 0 (variabel independent (keselamatan, kesehatan, dan

keamanan kerja) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel dependent (kinerja karyawan)).

Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan

keputusan, yaitu:

Ho diterima bila thitung≤ ttabel pada α = 5%

Dokumen terkait