• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan berdasarkan desain deskriptif korelasional untuk mendeskripsikan semua peubah yang diteliti. Kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan peubah-peubah yang bermakna dan mengukur serta menjelaskan hubungan antar peubah. Dalam penelitian ini diamati dua peubah bebas, yaitu: (X1) adalah faktor yang berasal dari dalam yang berhubungan dengan persepsi ibu bekerja tentang ASI eksklusif, (X2) adalah faktor yang berasal dari luar yang berhubungan dengan persepsi ibu bekerja tentang ASI eksklusif. Sedangkan peubah tidak bebas adalah persepsi ibu bekerja tentang ASI eksklusif (Y1) dan Implementasi ASI eksklusif (Y2).

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan persepsi ibu bekerja terhadap implementasi ASI eksklusif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah survei. Di samping itu, guna memperoleh informasi lebih dalam, dilakukan pengamatan dan wawancara serta melakukan kegiatan kelompok diskusi terarah (focus group discussion) untuk melengkapi data dan informasi yang tidak dapat diperoleh melalui metode survei.

Diskusi kelompok terfokus (focus group discussion) merupakan salah satu metode pengidentifikasian masalah ataupun kebutuhan yang dirasakan (felt needs)

masyarakat yang diadaptasi dari metode penelitian dengan nama yang sama. Pada penelitian ini menggunakan diskusi kelompok terfokus dengan mengumpulkan perwakilan kader posyandu, dimana masing-masing posyandu mengirimkan dua orang kader, dan masing-masing kader membawa data ibu bekerja yang memiliki bayi yang berusia 6-24 bulan yang tinggal diwilayah kerja kader posyandu (RW). Data ibu bekerja yang memiliki bayi yang telah dikumpulkan masing-masing kader, dibawa pada saat pelaksanaan Diskusi Kelompok Terarah. Adapun jumlah posyandu di Kelurahan Karadenan ada 19 posyandu. Selain kader posyandu, kegiatan diskusi ini juga dihadiri oleh PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana), dan petugas kesehatan dari Puskesmas Karadenan yaitu dokter dan bidan. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang fenomena ibu-ibu bekerja yang menyusui bayinya di Kelurahan Karadenan. Pada kegiatan ini didapatkan data populasi ibu yang bekerja dan memiliki bayi yang berusia 6 –

24 bulan sebanyak 239 ibu yang merupakan populasi penelitian. Responden berjumlah 100 orang ibu, diambil secara acak sederhana dengan bantuan program SPSS 13. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah mendiskusikan fenomena ibu bekerja yang memiliki bayi yang berusia 6-24 bulan dalam usahanya mengimlementasikan ASI eksklusif.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Pemilihan Kecamatan Cibinong dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan dipilihnya lokasi ini dikarenakan bedasarkan data BKKBN Kabupaten Bogor tahun 2008, Kecamatan Cibinong memiliki jumlah balita tertinggi yaitu 19.658 jiwa dan memiliki jumlah ibu menyusui yang tertinggi yaitu 6.802 jiwa. Pemilihan lokasi didasarkan pada persyaratan: 1) Berdasarkan angka Total Fertility Rate (TFR) pada tahun 2008, Kabupaten Bogor menempati angka tertinggi dibandingkan dengan kabupaten dan kota lain yang ada di Provinsi Jawa Barat. 2) Kecamatan Cibinong merupakan kawasan industri dan pusat pemerintahan Kabupaten Bogor, di mana banyak wanita yang bekerja dan memiliki bayi. 3) Jarak yang terjangkau dengan lokasi peneliti. Pemilihan lokasi dilakukan secara acak dengan mengocok 12 kelurahan yang berada di Kecamatan Cibinong dan didapat Kelurahan Karadenan sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dimulai dari bulan Oktober sampai bulan Desember 2009.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bekerja yang memiliki bayi yang berusia 6-24 bulan yang tinggal di Kelurahan Karadenan, Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Pengambilan sampel dipilih secara acak sederhana sebanyak 100 responden dari populasi berjumlah 239 ibu.

Data dan Instrumen Data

Data yang dikumpulkan atau yang diukur adalah data yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari hipotesis yang telah disusun. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh

melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner dan pengamatan langsung di lokasi penelitian yang meliputi karakteristik internal dan eksternal, persepsi ibu tentang ASI eksklusif dan implementasi ASI eksklusif. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait di wilayah penelitian yang berfungsi sebagai pendukung dan pelengkap data primer.

Instrumen

Instrumen merupakan keragaan alat ukur yang digunakan untuk mengukur peubah-peubah yang ada dalam pengumpulan data penelitian. Peubah dikembangkan berdasarkan parameter ke dalam bentuk pertanyaan dan pernyataan, sehingga menjadi suatu instrumen penelitian. Pengisian kuisioner disertai wawancara diharapkan dapat memperkaya informasi pertanyaan tertutup. Instrumen yang digunakan untuk mengukur peubah-peubah yang ada adalah skala Likert (Oppenheim 1992). Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

Definisi Operasional Peubah Penelitian

Definisi operasional dari peubah-peubah penelitian disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Peubah, definisi operasional, dan pengukuran penelitian

No Peubah Definisi Operasional Parameter Tipe Skala X1 Faktor Internal : Faktor-faktor dari dalam diri responden yang berhubungan dengan

persepsi responden tentang ASI eksklusif 1 Tingkat Pendidikan

Ibu

Latar belakang tingkat pendidikan responden yang dilaluinya pada pendidikan formal

Skor 1= SD-SMP Skor 2= SMA-D3 Skor 3= S1-S3

Ordinal

2 Jenis pekerjaan ibu Jenis pekerjaan yang dilakukan ibu yang menghasilkan

pendapatan/upah

Skor 1= informal Skor 2= formal

Ordinal

3. Pendapatan ibu Jumlah nominal rupiah yang diterima ibu tiap bulannya berasarkan UMR Kabupaten Bogor tahun 2009. Skor 1= rendah (≤ Rp 873.231) Skor 2= tinggi (> Rp 873.231) Ordinal

4. Pendapatan keluarga Jumlah nominal rupiah yang diterima suami dan istri setiap bulannya berdasarkan dua kali UMR Kabupaten Bogor tahun 2009. Skor 1= rendah (≤Rp1.746.462 ) Skor 2= tinggi (> Rp 1.746.462) Ordinal

Lanjutan Tabel 1

No Peubah Definisi Operasional Parameter Tipe Skala 5 Jumlah anak yang

disusui ibu

Jumlah anak yang pernah disusui ibunya Skor 1=1 orang Skor 2= 2 orang Skor 3= 3 orang Skor 4 = 4 orang Ordinal 6 Pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif

Wawasan pengertian atau pemahaman ibu yang berhubungan dengan ASI eksklusif yang dinyatakan dengan jumlah jawaban yang benar pada setiap pertanyaan seputar ASI eksklusif

Skor 1= Tidak Skor 2 = Ya

Ordinal

X2 Faktor Eksternal : Faktor-faktor dari luar diri responden yang berhubungan dengan persepsi responden terhadap ASI eksklusif

1 Jumlah Jam Kerja Jumlah jam yang rutin dihabiskan ibu berada di luar rumah untuk menyelesaikan tugasnya sebagai pekerja Skor 1= pendek (< 6,67 jam) Skor 2= sedang (6,67-10,33 jam) Skor 3= panjang (>10,33 jam) Ordinal

2 Jarak tempat tinggal ke tempat kerja

Ukuran jarak dalam kilometer yang ditempuh responden menuju tempat kerja yang diukur dari rumah ke tempat kerja.

Skor 1 = dekat (≤1km) Skor 2 = jauh (>1km) Ordinal 3 Peluang pemberi kerja terhadap ASI eksklusif

Peluang ibu untuk memerah ASI dan menyediakan sarana memerah ASI ditempat kerja yang mendukung prilaku menyusui ibu bekerja dalam menyusui bayi secara eksklusif

Skor 1 = Tidak Skor 2 = Ya

Ordinal

4 Dukungan Suami Perilaku atau tindakan suami yang mendukung atau membantu ibu memberikan ASI kepada bayinya Skor1= Tidak pernah Skor2=Kadang-kadang Skor 3= Sering Ordinal

Y1 Persepsi Ibu Bekerja tentang ASI eksklusif : Cara pandang ibu tentang ASI eksklusif

1 Persepsi tentang manfaat ASI bagi bayi

Pandangan responden tentang manfaat ASI eksklusif untuk bayi

Skor 1= sangat tidak setuju

Skor 2= tidak setuju Skor3= setuju Skor4= sangat setuju

Lanjutan Tabel 1

No Peubah Definisi Operasional Parameter Tipe Skala 2 Persepsi tentang

manfaat ASI bagi ibu

Pandangan responden tentang manfaat ASI untuk ibu

Skor 1= sangat tidak setuju

Skor 2= tidak setuju Skor3= setuju Skor4=sangat setuju Ordinal 3 Persepsi tentang ASI Perahan Pandangan responden tentang ASI yang dipompa atau diperah ibu dan diberikan kepada bayi saat ibu berada di luar rumah

Skor 1= sangat tidak setuju

Skor 2= tidak setuju Skor3= setuju Skor4= sangat setuju

Ordinal

No Peubah Definisi Operasional Parameter Tipe Skala Y2 Implementasi ASI eksklusif : Tindakan ibu memberikan atau tidak memberikan ASI

eksklusif 1 Implementasi ASI

Eksklusif

Tindakan responden terhadap ASI eksklusif yang dilihat dari memberikan atau tidak memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya selam 6 bulan

Skor 1= tidak eksklusif

Skor 2 = eksklusif

Ordinal

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara membuat tolok ukur dari konsep-konsep yang ingin diukur dengan mempertimbangkan landasan teori dan konsultasi dengan berbagai pihak yang dianggap menguasai materi seperti dosen pembimbing atau peneliti senior, yang secara keilmuan dianggap relevan dengan bidang ilmu yang diteliti. Kerlinger (2006) mengungkapkan bahwa suatu alat ukur dikatakan sahih/valid apabila alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur secara tepat konsep yang sebenarnya ingin diukur. Adapun keterandalan suatu instrumen menyangkut tingkat konsistensi hasil yang dicapai oleh sebuah alat ukur, meskipun digunakan berulang-ulang pada subyek yang sama atau berbeda (Kerlinger 2006).

Uji instrumen digunakan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dapat konsisten apabila dilakukan pengukuran oleh orang lain.

Reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama (Singarimbun dan Effendi 2006). Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut mempunyai sifat kekonsistenan, kestabilan, dan ketepatan, jika alat tersebut digunakan berulang kali terhadap suatu gejala yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda (Sugiyono 2009). Keterandalan instrumen dilakukan melalui ujicoba terhadap instrumen pada sejumlah responden yang memiliki karakteristik yang relatif sama dengan responden yang sesungguhnya, di tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda. Uji Validitas

Validitas instrumen diperlukan untuk memberikan keyakinan tentang ketepatan perangkat pengukuran yang digunakan sehingga mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen dilakukan uji validitas dengan analisis faktor menggunakan SPSS for Window release 13. Skala pengukuran dikatakan valid bila memiliki nilai faktor loading > 0,4. Dengan uji coba penelitian sebanyak 9 orang maka hasil uji validitas disajikan dalam Tabel 2 berikut.

Tabel 2 Validitas Peubah

No Peubah Sub peubah Nilai Keterangan 1 Karakteristik

internal (X1)

Pendidikan ibu 0,954 Valid

Pendapatan ibu 0,922 Valid

Pendapatan keluarga 0,965 Valid Jumlah anak yang disusui 0,964 Valid

Pengetahuan ibu 0,848 Valid

2 Karakteristik internal (X2)

Jumlah jam kerja 0,867 Valid Jarak tempat kerja 0,823 Valid

Peluang pemberi kerja 0,803 Valid

Dukungan suami 0,574 Valid

3 Persepsi ibu tentang ASI eksklusif (Y1)

Manfaat ASI eksklusif bagi bayi karna kandungan gizi yang lengkap

0,974 Valid

Manfaat ASI eksklusif bagi ibu karna ASI praktis

0,954 Valid

ASI perahan dpat diberikan ketika ibu bekerja

0,878 Valid

4 Implementasi ASI eksklusif (Y2)

Memberikan ASI eksklusif atau tidak 0,567 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan analisis faktor diketahui bahwa semua peubah valid.

Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap instrumen. Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika hasil dari pengujian instrumen tersebut menunjukkan hasil yang tetap. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan alat ukur. Pada penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil

Cronbach Alpha untuk mengidentifikasi seberapa baik item-item dalam kuisioner berhubungan antara satu dengan lainnya. Sebuah faktor dinyatakan reliabel/handal jika nilai koefisien Alpha lebih besar dari 0,6 (Wijaya 2009). Sebagaimana uji validitas, uji reliabilitas juga dilakukan dengan bantuan program SPSS for Window release 13.0. Dengan sampel uji coba penelitian sebanyak 9 orang maka diperoleh hasil uji reliabilitas disajikan dalam Tabel 3 berikut.

Tabel 3 Reliabilitas Peubah

No Peubah Cronbach alpha Keterangan

1 Karakteristik internal (X1) 0,795 Reliabel 2 Karakteristik eksternal (X2) 0,877 Reliabel 3 Persepsi ibu tentang Manfaat ASI

eksklusif bagi bayi (Y1.1)

0,894 Reliabel 4 Persepsi ibu tentang Manfaat ASI

eksklusif bagi ibu (Y1.2)

0,868 Reliabel 5 Persepsi ibu tentang ASI perahan

dan implementasi ASI eksklusif (Y1.3 )

0,869 Reliabel

6 Implementasi ASI eksklusif (Y2) 0,709 Reliabel Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan Cronbach alpha, semua item yang dikumpulkan melalui instrumen penelitian adalah reliabel/handal karena nilai koefisien Alpha lebih besar dari 0,6.

Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan melalui pengisian kuisioner yang disertai dengan wawancara terhadap 100 ibu bekerja yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan, sejak bulan Oktober sampai bulan Desember 2009. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait di wilayah penelitian. Setelah data terkumpul maka data di-coding dan di-entri kemudian dianalisis secara analisis

statistik deskriptif yaitu dengan menampilkan distribusi frekuensi, persentase, dan rataan serta analisis statistik inferensial dengan menggunakan uji korelasi Rank

Spearman.

Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif untuk menggambarkan faktor internal dan eksternal ibu bekerja dan persepsi ibu bekerja tentang ASI eksklusif. Untuk mengetahui korelasi peubah antara faktor internal dan eksternal dengan persepsi ibu bekerja tentang ASI eksklusif dan hubungan persepsi ibu bekerja tentang ASI eksklusif dengan implementasi ASI eksklusif dilakukan pengujian menggunakan uji korelasi Rank Spearman (Siegel 1997). Pengujian yang dilakukan bersifat bivariat yaitu menguji apakah terdapat korelasi yang nyata (selang kepercayaan 95%) atau sangat nyata (selang kepercayaan 99%) diantara peubah-peubah yang diteliti. Pengujian ini dipilih dengan tujuan agar dapat melihat sejauh mana hubungan diantara peubah-peubah yang diuji. Rumus korelasi Rank Spearman (Siegel 1997):

rs = 1 -

n(n2 - 1) Keterangan :

rs = korelasi Rank Spearman n = banyaknya pasangan data

di = jumlah selisih antara peringkat bagi xi dan yi.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer dengan bantuan perangkat lunak (software) SPSS.13 (Wijaya 2009). Namun demikian, terlebih dahulu dilakukan transfer data yang bersifat kualitatif menjadi kuantitatif dengan cara memberi skor yang konsisten.

6

d

i =1

2 i

Dokumen terkait