• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan perumusan masalah maka “penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya”.26 Untuk tercapainya penelitian ini, sangat ditentukan dengan metode yang dipergunakan dalam memberikan gambaran dan jawaban atas masalah yang dibahas. Ditinjau dari segi sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif 27, deskriptif berarti menggambarkan serta menjelaskan struktur kekerabatan masyarakat Batak Toba dalam kaitannya dengan kedudukan anak perempuan, kedudukan anak perempuan dalam hukum waris pada masyarakat Batak Toba serta pergeseran sistem pembagian harta warisan dalam masyarakat Batak Toba di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.

Metode pendekatan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris,28 dilakukan guna mendapatkan jawaban tentang struktur kekerabatan masyarakat Batak Toba, kedudukan anak perempuan dalam hukum waris, dan pergeseran sistem pembagian

26

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta, 1984, hal. 43.

27

Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum; Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, hal. 36 : Penelitian Deskripsi pada umumnya bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap suatu populasi atau daerah tertentu, mengenai sifat-sifat, karakteristik-karakteristik atau faktor-faktor tertentu..

28

Ronny Hamitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurumetri, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1990, hal. 14.

harta warisan dalam masyarakat Batak Toba di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan dan ditetapkan di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, dengan alasan serta pertimbangan sebagai berikut:

a. Kecamatan Pangururan merupakan ibukota Kabupaten Samosir yang baru dimekarkan pada tahun 2002. Kecamatan Pangururan berada di tengah-tengah pulau Samosir (dikelilingi danau toba).

b. Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Pangururan masih menjunjung tinggi hukum adat termasuk hukum waris adat.

c. Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Pangururan relatif banyak melakukan urban29 ke Kota Medan dan kota besar lainnya.

3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah seluruh orang Batak Toba yang bertempat tinggal di Kecamatan Pangururan dari 28 desa/kelurahan yang ada di kecamatan tersebut diambil 5 desa/kelurahan sebagai desa sampel.

Responden penelitian adalah orang yang diharapkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sehubungan dengan permasalahan di atas. Dari jumlah populasi 28.428 jiwa yang dijadikan responden sebanyak 30 orang.

29

Departemen Pendidikan Nasional, Op.Cit, hal. 1252, urban berarti perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Responden tersebut di 5 (lima) Desa. Penetapan responden tersebut dilakukan melalui penarikan sampel yang bersifat purposive sampling30, yaitu berdasarkan pertimbangan peneliti antara lain data responden dianggap dapat terwakili dan lokasi penelitian yang luas, adanya keengganan masyarakat untuk dijadikan responden. Tehnik ini dipergunakan untuk memperoleh informasi dan data yang berkaitan dengan masalah yang dibahas, oleh karena itu dari 5 (lima) desa diambil responden secara merata. Penetapan lokasi dilakukan berdasarkan pada pertimbangan dana, tenaga dan waktu yang terbatas.

Dalam mendukung data primer, diperlukan informan yaitu:

a. Hakim Pengadilan Negeri 1 (satu) orang : Christo Efrest Sitorus,

b. Tokoh Adat 3 (tiga) orang: Saudin Sitanggang (dipanggil Ama Salam Sitanggang), Kartolo Simbolon (dipanggil Ompung Manatap Simbolon), Djohan Naibaho (dipanggil Ompung Lamhot Naibaho).

4. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan 2 (dua) cara yaitu :

30

Ronny Hamitijo Soemitro, Op.Cit, hal. 51, Purposive sampling atau penarikan sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subyek didasarkan pada tujuan tertentu. Untuk menentukan sampel berdasarkan tujuan tertentu haruslah dipenuhi persyaratan sebagai berikut:

a.Harus didasarkan pada ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri utama,

b.Subyek yang diambil sebagai sampel harus benar-benar merupakan subyek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi,

c.Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan teliti dalam studi pendahuluan.

a. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan membaca, mempelajari dan menganalisa literatur/buku-buku, peraturan perundang-undangan dan sumber buku lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. b. Penelitian lapangan (field research), yaitu dilakukan dengan menghimpun

data primer dengan cara wawancara, dilakukan secara langsung kepada responden maupun informan, dengan mempergunakan daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara dan dilakukan secara bebas terstruktur, agar lebih mendapatkan informasi yang lebih fokus dengan masalah yang diteliti.

5. Alat Pengumpulan Data

Alat untuk mengumpulkan data dilakukan dengan:

a. Studi dokumen, yaitu mempelajari dan memahami bahan pustaka yang berkaitan dengan objek penelitian. Studi dokumen dilakukan atas dokumen seperti segala peraturan, buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan hukum waris adat Batak Toba.

b. Wawancara langsung, yaitu dengan menjumpai pihak-pihak yang terkait yang berhubungan dengan permasalahan ini seperti hakim, dan tokoh adat. Sebelum dilakukan wawancara maka terlebih dahulu membuat pedoman wawancara agar pelaksanaan di lapangan menjadi lancar.

c. Kuisioner yaitu dengan mempergunakan pedoman pertanyaan yang diberikan kepada responden.

6. Analisis Data

Data primer yang diperoleh dari penelitian lapangan tersebut dianalisis dengan cara kualifikasi sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa data tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang dapat diamati.31 Selanjutnya data itu dikelompokkan atas data yang sejenis untuk kepentingan analisis dalam penulisan tesis ini. Sedangkan evaluasi dan penafsiran data dilakukan secara kualitatif. Oleh karena itu data yang sudah dikumpulkan dipilah-pilah dan dilakukan pengolahannya, kemudian dianalisis dan ditafsirkan secara logis dan sistematis. Maka diketahui struktur kekerabatan dalam masyarakat Batak Toba, kedudukan anak perempuan dalam hukum waris pada masyarakat Batak Toba serta pergeseran sistem pembagian harta warisan dalam masyarakat Batak Toba di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir. Atas dasar pembahasan dan analisis ini maka diperoleh suatu kesimpulan sebagai jawaban atas segala permasalahan hukum yang diteliti.

31

Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal. 3.

BAB II

STRUKTUR KEKERABATAN DALAM KELUARGA

Dokumen terkait