• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN

Metode penelitian menggambarkan pendekatan penelitian yang diterapkan di lapangan. Pendekatan lapangan meliputi pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan dan analisis data. Pendekatan penelitian merupakan pendekatan yang dilakukan dalam melakukan penelitian, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Lokasi dan waktu penelitian menggambarkan mengenai pemilihan lokasi dan waktu yang diperlukan untuk penelitian mulai penyusunan proposal hingga laporan penelitian. Teknik pengumpulan data memaparkan cara yang digunakan dalam menggali data dan informasi kepada responden dan informan. Teknik pengolahan dan analisis data merupakan pemaparan cara mengolah data yang diperoleh dari hasil pengambilan data dan informasi yang kemudian dianalisis sesuai dengan tujuan dan hipotesis yang diajukan.

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif untuk pengambilan data yang bersifat deskriptif berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian. Tujuan pendekatan ini adalah untuk mengetahui informasi yang lebih dalam mengenai bagaimana proses perubahan sosial yang terjadi sejak tahun 1980-an hingga penelitian dilakukan, bagaimana faktor-faktor atau sumber perubahannya, aspek- aspek apa saja yang mengalami perubahan dan aspek-aspek apa pula yang tidak mengalami perubahan, serta bagaimana sikap masyarakat terhadap perubahan sosial yang terjadi. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi lapang secara partisipatif, dan penelusuran dokumen.

Pendekatan kuantitatif diperlukan untuk pengambilan data berupa angka. Pendekatan ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap perubahan sosial berdasarkan karakteristik individu, meliputi usia, jenis kelamin, status sosial, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan. Disamping itu, pendekatan kuantitatif juga digunakan dalam mengukur perbedaan kondisi sejak tahun 1980-an hingga kini pada aspek kesejahteraan responden yang meliputi tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan tingkat pendapatan. Data kuantitatif diperoleh melalui metode survei, yaitu pengambilan data dari responden yang merupakan sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner (Singarimbun 1989).

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai perubahan sosial masyarakat seak tahun 1980-an dilakukan di Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor (Lampiran 1). Penelitian difokuskan pada Dusun 04 dan Dusun 05. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada lingkup dusun dalam desa. Pemilihan

lokasi penelitian yaitu Dusun 04 dan Dusun 05 dilakukan secara sengaja (purposive). Lokasi ditentukan berdasarkan pertimbangan ketertarikan dalam menganalisis sejauh mana pembangunan yang terjadi di tingkat daerah atau perkotaan juga diikuti pembangunan di tingkat pedesaan. Pemilihan lokasi yang lebih spesifik disebabkan oleh lokasi tersebut adalah dusun yang paling tertinggal dibanding dusun-dusun lainnya. Kajian penelitian menjadi menarik bahwa di tengah pembangunan yang terus meningkat, masih ada daerah-daerah yang mengalami ketertinggalan pembangunan. Alasan ini yang menjadi landasan penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja. Lokasi penelitian selanjutnya disebut Kampung Cimapag yang meliputi Dusun 04 dan Dusun 05.

Pengumpulan data primer dan data sekunder dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada bulan Maret-bulan April 2013. Dalam kurun waktu tersebut peneliti mengumpulkan semua data dan informasi yang dibutuhkan dan digunakan dalam penyusunan skripsi.

Teknik Pengumpulan Data

Penentuan responden dilakukan dengan mengambil populasi dari masyarakat Dusun 04 dan Dusun 05, Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg. Unit analisis penelitian ini adalah individu dan masyarakat. Unit individu untuk menganalisis sikap terhadap perubahan sosial dengan karakteristik individu. Sedangkan unit masyarakat untuk menganalisis identitas perubahan baik obyektif maupun subyektif. Teknik pengambilan sampel pada pendekatan kuantitatif dilakukan melalui teknik pengambilan sampel acak distratifikasi (stratified random sampling) dengan membuat kerangka sampling terlebih dulu. Metode sampel acak distratifikasi dipilih untuk menggambarkan secara tepat mengenai sifat-sifat populasi yang heterogen, maka populasi yang bersangkutan harus dibagi dalam lapisan-lapisan (strata) yang seragam, dan dari setiap lapisan dapat diambil sampel secara acak (Singarimbun dan Effendi 2008). Populasi dalam penelitian ini meliputi masyarakat Dusun 04 dan Dusun 05 berjumlah 915 yang dikelompokkan ke dalam masyarakat kelas menengah keatas dan masyarakat kelas menengah ke bawah (Lampiran 3). Sampel yang diambil secara acak berjumlah 40 responden dengan masing-masing 20 responden untuk kelas menengah ke atas dan menengah ke bawah. Dasar pelapisan sosial berdasarkan hasil wawancara adalah unsur kekayaan. Umumnya masyarakat menilai pelapisan sosial berdasarkan tingkat pendapatan dan kepemilikan harta-benda seperti rumah, pohon buah- buahan dan pohon kayu baik itu hasil tanam sendiri atau hasil gadai, serta lahan sawah.

Pembuatan kerangka sampling dilakukan di awal sebelum memilih responden. Sehubungan dengan proses pemilihan kepala desa yang baru saja berlangsung maka daftar nama pemilih menjadi acuan dalam membuat kerangka sampling. Penyeleksian responden yang dianggap sesuai kriteria dan penggolongan responden berdasarkan kelas menengah atas dan menengah bawah dibantu oleh RT dan Jaro. Pada awalnya kerangka sampling tersebut untuk mengacak responden. Dalam penerapan di lapang, responden dipilih secara accidental. Hal ini disebabkan responden yang bersangkutan sulit untuk ditemui, jarak rumah responden yang berjauhan dan akses yang cukup sulit.

Responden ini bertindak sebagai bagian penting dalam mengumpulkan data melalui pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang berisi sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan karakteristik individu dan sikap terhadap perubahan sosial (Lampiran 2). Skala pengukuran yang digunakan dalam mengukur sikap masyarakat terhadap perubahan sosial dengan menggunakan skala likert. Selain itu, pendekatan kuantitatif juga digunakan dalam menghimpun data perubahan identitas secara subyektif atau melalui persepsi masyarakat desa setempat terkait perubahan tingkat kesejahteraan meliputi tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan tingkat pendapatan. Teknis pelaksanaannya dengan membuat skala dengan rentang nilai 1-10 sebagai representasi nilai yang menggambarkan kondisi sebenarnya. Effendi (1989) dalam tulisannya prinsip-prinsip pengukuran dan penyusunan skala menyebut metode ini sebagai prinsip isomorfisme atau persamaan bentuk yang artinya terdapat kesamaan yang dekat antara realitas sosial yang diteliti dengan “nilai” yang diperoleh dari pengukuran.

Informasi terkait aspek-aspek apa saja yang mengalami perubahan disertai yang tidak mengalami perubahan dihimpun melalui pendekatan kualitatif dengan observasi dan wawancara mendalam kepada informan. Informan dipilih melalui teknik non-probability sampling. Informan yang dipilih adalah pihak-pihak yang memiliki informasi mengenai dinamika kehidupan sosial masyarakat setempat seperti kepala desa, tokoh agama, jaro dan pihak lainnya yang dianggap memiliki informasi penting terkait dengan perubahan sosial di Kampung Cimapag meliputi aspek mata pencaharian, stratifikasi sosial, kelompok sosial, sistem pemerintahan, nilai-nilai, dan norma.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data hasil kuesioner kemudian diolah dengan menggunakan program microsoft excel dan SPSS 16.0 for Windows. Kemudian dilakukan analisis secara statistik dengan menggunakan uji korelasi Rank spearman untuk data yang bersifat ordinal (Lampiran 5). Langkah awal proses pengujian ini yaitu dengan memberikan skor pada setiap pernyataan tentang sikap terhadap perubahan sosial di dalam kuesioner, setelah itu hasil skor setiap pernyataan dirata-ratakan dan dibuat pengkodean. Setelah pengkodean selesai, selanjutnya dilakukan uji Rank Spearman dengan menggunakan SPSS 16.0 For Windows. Uji Rank Spearman untuk menuji hubungan assosiatif/hubungan (korelasi) bila datanya berbentuk ordinal (Sugiyono 2008). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara sikap masyarakat terhadap perubahan sosial dengan karakteristik individu masyarakat meliputi usia, jenis kelamin, status sosial, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan.

Data hasil kuesioner juga diolah dengan menggunakan analisis statistik dengan menggunakan uji Chi Square (Lampiran 6). Uji Chi Square untuk menguji hipotesis komparatif sampel independen bila datanya berbentuk nominal (Sugiyono 2008). Analisis data dengan pengujian ini untuk menguji perbedaan kondisi aspek tingkat kesejahteraan responden meliputi tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan tingkat pendapatan di tahun 1980-an dan saat penelitian

dilakukan. Hasil pengukuran tingkat kesejahteraan responden yang diukur dengan menggunakan skala 1-10 kemudian akan dibuat pengkodean dan dianalisis.

Teknik pengolahan data kualitatif dilakukan dengan empat tahap meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dalam bentuk deskriptif, dan penarikan kesimpulan. Tahap pengumpulan data yaitu proses beradaptasi terhadap masyarakat dan melakukan pengumpulan data penelitian. Tahap reduksi data, yaitu proses pemilihan, penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dari lapangan. Tahap penyajian data yaitu penyajian informasi untuk memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Tahap penarikan kesimpulan yaitu penarikan kesimpulan dari data yang dianalisis.

Baca selengkapnya

Dokumen terkait