• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif, Analisis Angka Ideal dan Importance Performance Analysis (IPA). Analisis Deskriptif digunakan untuk mengetahui perilaku konsumen melalui proses keputusan pembelian Visio. Importance Performance Analysis (IPA) digunakan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut yang dimiliki Visio, sedangkan Model Angka Ideal digunakan untuk mengukur sikap konsumen terhadap keidealan suatu produk dengan kenyataannya. Semakin dekat produk tersebut dengan idealisme konsumen, maka semakin baik produk tersebut. Hasil perhitungan angka ideal adalah berupa skor ideal yang digunakan untuk menentukan produk ideal.

4.4.1. Analisis Deskriptif

Metode deskriptif adalah metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Analisis Deskriptif digunakan untuk menganalisis karakteristik responden yaitu yang terkait dengan umur, jenis kelamin, status pekerjaan, status pernikahan, pendidikan, serta pendapatan. Tujuan analisis deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta serta hubungan antar fenomena yang terjadi. Data yang merupakan identitas responden dan proses keputusan pembelian dikelompokan berdasarkan jawaban yang sama kemudian dipersentasik an berdasarkan jumlah responden. Persentase yang tersebar merupakan faktor yang dominan dari variabel- variabel yang diteliti.

4.4.2. Model Angka Ideal

Model Angka Ideal memberikan informasi mengenai sikap konsumen terhadap merek atau atribut suatu produk dan sekaligus memberikan informasi merek atau atribut ideal yang diinginkan konsumen.

Model Angka Ideal dapat dirumuskan sebagai berikut :

A

b =

n i Wi 1

I

i-

X

i Dimana:

Ab = Sikap terhadap merek Wi = Pentingnya atribut i

I i = Performansi ideal pada atribut i (keinginan / harapan)

Xi = Kepercayaan kinerja mengenai performansi aktual merek pada atribut i

i = Responden ke- i

n = Jumlah atribut yang menonjol. (Simamora, 2002).

Ditinjau dari sikap, semakin dekat ke poin ideal, sebuah produk atau merek semakin baik posisinya. Oleh karena itu, sikap konsumen juga bisa diukur melalui jarak antara posisi produk atau merek dan posisi ideal dibenak konsumen. Posisi tersebut diukur dengan cara menggambarkan kepercayaan konsumen mengenai prestasi produk pada atribut tertentu dan tingkat kepercayaan atribut tersebut bagi konsumen. Hasil perhitungan angka ideal berupa skor ideal, digunakan untuk menentukan produk yang ideal.

Skala yang digunakan adalah skala Likert yang memungkinkan responden untuk menginterpretasikan intensitas perasaan mereka berdasarkan pertanyaan tertutup dimana intensitas tersebut dibuat berjenjang mulai dari yang paling rendah sampai paling tinggi dengan skala Likert (1 sampai 5) (Simamora, 2002). penilaian tingkat kepentingan, tingkat performasi ideal dan tingkat kepercayaan terhadap atribut khasiat Visio dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Penilaian Tingkat Kepentingan, Performansi Ideal dan Kepercayaaan Terhadap Atribut Khasiat.

Nilai Kepentingan (Wi) Performansi Ideal (I I) Kepercayaan Kinerja (Xi)

1 Sangat tidak penting Khasiat sangat rendah Khasiat sangat rendah

2 Tidak penting Khasiat rendah Khasiat rendah

3 Cukup penting Khasiat cukup tinggi Khasiat cukup tinggi

4 Penting Khasiat tinggi Khasiat tinggi

5 Sangat penting Khasiat sangat tinggi Khasiat sangat tinggi

Sebagai contoh ingin diketahui sikap responden terhadap atribut khasiat pada produk Visio. Pada awalnya konsumen diminta menilai seberapa penting atribut khasiat tersebut dengan menggunakan nilai (skor) skala 1 sampai 5. Konsumen menganggap khasiat pada produk tersebut penting dengan skor 4. Kemudian responden diminta untuk menunjukkan khasiat produk Visio yang ideal menurut mereka, dan konsumen diminta meletakkan kepercayaan mereka akan khasiat produk Visio dalam skor skala 1 sampai dengan 5 juga. Konsumen menganggap bahwa produk Visio yang ideal adalah produk yang memiliki khasiat yang sangat tinggi dengan skor 5. Setelah itu konsumen diminta memberikan

tingkat kepercayaan mereka terhadap khasiat produk Visio tersebut dalam skor skala 1 sampai dengan 5. Tingkat kepercayaan terhadap khasiat produk yang dimiliki oleh produk Visio cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan konsumen memilih skor 3.

Selisih antara skor atribut ideal dengan atribut pada merek tertentu menggambarkan kesenjangan antara produk ideal dengan gambaran produk ideal yang diinginkan konsumen. Maka, sebenarnya skor terbaik (Ab) yang dapat diterima oleh suatu produk adalah nol, atau yang paling mendekati nol menunjukkan bahwa merek tersebut cocok sempurna dengan konfigurasi atribut ideal.

4.4.3. Important – Performance Analysis

Metode Important Performance Analysis (IPA) merupakan salah satu teknik penerapan yang mudah untuk mengukur atribut dari tingkat kepentingan (Important) dan tingkat pelaksanaan atau kinerja (Performance) dan berguna untuk pengembangan usaha perusahaan. Metode IPA memisahkan pertanyaan yang digunakan untuk mencari prioritas perbaikan.

Penilaian tingkat kinerja akan diwakili oleh hurup X, sedangkan untuk penilaian kepentingan ditunjukkan oleh hurup Y. Untuk menilai kinerja dan kepentingan konsumen atau pelanggan digunakan skor atau nilai dengan skala Likert (1 sampai 5) seperti dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Penilaian Tingkat Kinerja dan Kepentingan

Nilai (Skor) Kinerja (X) Kepentingan (Y)

1 Sangat rendah Sangat Tidak Penting

2 Rendah Tidak Penting

3 Cukup tinggi Cukup Penting

4 Tinggi Penting

5 Sangat tinggi Sangat Penting

Total penilaian kinerja dan kepentingan diperoleh dengan cara menjumlahkan skor penilaian yang diberikan responden. Hasil perhitungan akan digambarkan dalam diagram kartesius. Masing – masing atribut diposisikan dalam diagram tersebut berdasarkan nilai rata – rata. Nilai rata – rata penilaian kinerja (X ) menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu X, sedangkan nilai rata – rata tingkat kepentingan responden (Y) ditunjukkan pada posisi atribut sumbu Y rumus yang digunakan untuk mencari nilai rataan adalah :

n X X n i i

= = 1 Y = n Y n i i

=1 Keterangan :

X = Nilai rata – rata tingkat pelaksanaan atau kinerja

Y = Nilai rata – rata tingkat kepentingan n = Jumlah responden

Diagram kartesius merupakan suatu bangunan yang diberi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis berpotongan tegak lurus pada titik – titik (a,b). Titik tersebut diperoleh dengan rumus :

k X X =

i k Y Y =

i

Keterangan :

X = Batas sumbu X atau skor rata – rata dari rata – rata tingkat kinerja seluruh atribut

Y = Batas sumbu Y atau skor rata – rata dari rata – rata tingkat kepentingan seluruh atribut.

K = Banyaknya atribut yang diteliti

Hasil dari perhitungan nilai X dan Y akan digunakan dalam diagram kartesius sebagai pasangan kordinat titik atribut, yang pada akhirnya akan memposisikan suatu atribut terletak dimana pada diagram yang dapat dilihat pada Gambar 5.

Y (Tingkat Kepentingan) Tinggi

Dokumen terkait